Eps 12

   Ketika itu aku ditanya beberapa pertanyaan oleh Omend, seperti demikian. "Apa yang terjadi padamu, saat itu?" tanyanya ketika suasana sudah kembali kondusif. Karena akhirnya Shina sudah tidak terlalu mencemaskan keadaanku lagi

Aku menghela nafas sebelum menjawab. "Jadi waktu itu, aku hanya berjalan-jalan menelusuri jalur kota, untuk menghirup udara segar tapi ketika sedang asik berjalan, tiba-tiba ada sebuah asap hitam yang begitu pekat dan besar membumbung tinggi

Karena penasaran akhirnya aku pun menyusul ke arah asap tersebut dan betul saja, disaat itu aku melihat seorang pria menggunakan kapak besar tengah membantai banyak manusia 

Tentu saat itu aku ingin menolong penduduk, jadi saat itu aku mencoba menolong salah satu prajurit yang selamat dari pembantaian, tetapi keputusan ku yang ingin melawan pria kapak itu salah, karena dia benar-benar kuat, sehingga tanpa perlawanan yang berarti aku sudah berhasil dikalahkan" 

Itulah penjelasan ku kepada mereka bertiga yang tadi berusaha untuk mencari tahu informasi tentang kejadian berdarah yang diakibatkan oleh Marvel

"Apa tujuannya?" 

"Aku sempat bertanya, mengenai mengapa dia menyerang, dan saat itu dia bilang jika dia akan menyerang kerajaan ini dan semua yang dia perbuat saat itu adalah peringatan kecil" 

"Dasar gila" umpat Omend terlihat geram dengan ucapanku, bukan dari kalimatnya tetapi dari informasi yang dipaparkan 

"Lalu bagaimana ayah?" tanya Noya. "Untuk sekarang kita perkuat terlebih dahulu pertahanan kerajaan, ayah akan mencoba untuk menghubungi organisasi aliansi untuk dapat membantu kita" 

"Kalau begitu aku akan menjadi garis depan untuk mempertahankan benteng dari serangan" 

"Yasudah, dan untuk kamu Putra, atas jasa perjuanganmu, aku raja Eclipse, mengangkatmu menjadi salah satu 10 knight Guard Eclipse terbaik namun posisimu masih berada di peringkat 10 untuk sekarang jadi kamu harus lebih banyak berjuang, nak" ujar Omend memegang pundakku 

Sementara Noya dan Shina tersenyum senang. Saat itu mata ku terbelalak lebar, sebab aku masih tak menyangka, jika kedatanganku sebagai anggota Eclipse akan disambut oleh mereka bertiga, walaupun tidak spesial tetapi itu sudah membuatku senang karena ada orang lain yang menganggapku 

Padahal aku mengharapkan itu sejak lama, mungkin sejak aku masih hidup di bumi, namun mengapa? aku baru menerimanya sekarang

Ketika itu hari berlalu setelah kejadian berdarah dan duka untuk Eclipse, kini mereka mulai memperkuat pertahanan, Omend mencari dukungan dari kerajaan-kerajaan lain khususnya kepada organisasi Aliansi 

Noya memperkuat pasukan. Sementara aku hanya menghabiskan waktu untuk mencari informasi baik di perpustakaan maupun dari orang lain, tidak lupa aku terus melatih sihir 

Jadi untuk beberapa hari kami disibukkan dengan aktivitas masing-masing, sehingga kami tidak lagi menyempatkan diri untuk istirahat sebab hari dari Ragnarok sudah dekat 

Sampai hari dimana rapat besar diselenggarakan, ketika itu sudah banyak anggota kerajaan dari berbagai daerah berkumpul. 

Pagi itu di ruang rapat Omend, Kaguma, dan beberapa orang penting lainnya mulai berkumpul dan membahas rencana mereka

"Jadi apa yang akan kita lakukan untuk menghadapi Ragnarok? Aku kenal Marvel, dia bukan orang yang mudah untuk dikalahkan" ujar Kaguma 

"Aku tahu itu, jadi untuk sebaiknya kita menyiapkan perangkap yang bisa melumpuhkan Ragnarok" ucap Omend

"Perangkap seperti apa, kalau pun ada, maka biarkan aku ambil alih perangkap itu" suara dari seorang pria yang berasal dari Olivia. Benar dia adalah pangeran pewaris tahta dari Kerajaan cahaya yang ketika itu hampir dibunuh oleh Marvel, beruntung dia berhasil kabur 

Walaupun dia harus mengorbankan pasukan penjaganya untuk bisa melarikan diri. 

"Aku tahu kamu punya dendam, tapi kita tidak bisa sembarangan, karena perangkap sifatnya harus sekali pakai agar efektif untuk melumpuhkan lawan" seru Kaguma 

"Ck.. Kalau begitu kalian harus bisa memikirkan bagaimana caranya, supaya Eclipse tidak seperti Olivia" celotehan pangeran Olivia yaitu bernama Mamad, dia adalah orang yang asal berbicara dan angkuh

Sehingga melihat sifat angkuhnya saat rapat ini, tentu hanya membuat orang lain yang ada di ruang rapat tambah pusing 

"Jika kamu tidak bisa memberi solusi, setidaknya jangan salah berbicara" cerca Genah. Seorang pelindung sekaligus tangan kanan Kaguma dari Kerajaan Asgard

"Diam kamu!! Memang kamu siapa, berani-beraninya berkata kurang ajar kepadaku" bentak Mamad dengan wajah angkuh

"Yang dikatakan olehnya benar, jika kamu tidak ingin memberi solusi setidaknya diam dan ikuti, kami mengajakmu kemarin karena kami menghormatimu sebagai perwakilan Olivia, jika bukan mungkin sudah aku tendang kamu dari sini" kecam Kaguma dengan menatap tajam ke arah Mamad 

Tentu Mamad yang mendapatkan tatapan tersebut langsung bergidik ngeri dan mencoba untuk diam walaupun saat itu hatinya tidak terima dia diperlakukan seperti itu 

"Sudah, sekarang kita memang harus menyiapkan perangkap untuk mengalahkan Ragnarok dan mengakhiri teror mereka" ujar Omend menengahi 

"Bagaimana menggunakan sihir?" usul dari peserta rapat. Dia adalah salah satu pasukan organisasi aliansi

Perlu kalian ketahui aliansi adalah sebuah organisasi yang sifatnya netral namun berpihak kepada kebenaran

"Kamu memang bisa sihir, tapi sihir seperti apa yang bisa kamu lakukan untuk membuat jebakan, Rafel?" tanya Kaguma 

"Aku bisa melakukan sihir ritual, dimana sihir itu adalah salah satu sihir legenda, karena sihir itu adalah sihir segel walaupun tidak terlalu kuat tapi itu cukup untuk menghentikan mereka" 

"Kamu benar" ujar Kaguma

"Kalau begitu, aku harap kamu bisa melakukannya dengan baik, karena kami menyerahkan tugas ini padamu, Rafel, tapi jika kamu butuh bantuan aku bisa meminta salah satu pasukan penyihir ku untuk membantumu" ucap Omend

"Kamu punya pasukan yang bisa sihir?" tanya Rafel. 

"Yah.. Namanya Putra" jawab Omend kemudian rapat selesai dengan strategi yang telah disusun oleh perwakilan aliansi dan kerajaan di berbagai tempat

Ketika waktu berlalu, aku dipanggil di waktu tidak berpaut jauh dari jam rapat. Tentu aku yang dipanggil oleh Omend, tidak bisa menolak dan akhirnya pergi dari perpustakaan untuk menuju ruang kerja Omend 

Tok.. Tok.. Tok... 

Aku mengetuk pintu secara perlahan, sembari mengucapkan kata untuk mengiringinya. "Selamat pagi yang mulia, bisa saya masuk?" tanyaku dari luar

Sementara dari dalam menyahutinya dengan berkata. "Silahkan masuk" ucapnya

Karena mendengar hal itu akhirnya aku bergegas masuk dan melihat, disana sudah ada Omend yang tengah duduk dihadapan setumpuk kertas yang telah menggunung

"Ada gerangan apa yang mulia memanggil saya?" tanyaku membuka opini 

"Maaf jika aku merepotkanmu, Putra" 

"Tidak yang mulia, sama sekali yang mulia tidak mengganggu" jawabku

"Jadi aku memintamu, untuk membantu rencana kami"

"Jika boleh tahu rencana apa yang mulia?" tanyaku padahal aku sendiri tidak peduli dengan penyerangan ini, mau itu aliansi yang menang ataupun Ragnarok yang menang 

Bagiku semuanya tidak akan berubah, tetap seperti biasa, aku hanya akan menjadi karakter pendukung yang tidak memiliki peran tapi aku juga sedikit terkejut sebab raja memintaku untuk membantunya 

"Rencana untuk membuat jebakan Ragnarok" ujar Omend. "Jebakan?"  ketika mendengar kata jebakan aku pun langsung bingung 

"Benar, tapi untuk lebih lengkap kamu akan dipandu oleh seorang penyihir yang berasal dari aliansi, karena dialah yang diberi tugas untuk merancang jebakan sihir" 

"Begitukah?" tanyaku

"Iyah.." timpal Omend, sesudah itu datang dari luar ruangan seorang pria rupawan, dengan mengenakan jubah putih

"Selamat datang, Rafel" seru Omend

Untuk pertama aku melihat orang itu tetapi auranya bertentangan denganku, seperti ada hal yang membuat aura ku bergejolak, betul tidak salah lagi itu adalah aura cahaya, walaupun tidak besar tetapi dalam tubuhnya ada aura sihir cahaya 

Sehingga dapat membuat sihir ku bergejolak dengan ganas, awalnya aku cukup panik tetapi aku tidak ingin memperlihatkan kepanikan tersebut dan berusaha untuk tidak terlihat sus 

"Jadi dia adalah orang yang aku ceritakan padamu, rafel" ucap Omend 

"Begitu yah, perkenalkan namaku rafel" sambung Rafel ketika itu berpaling menatapku. "Salam kenal, aku Putra" aku membalas tetapi sedikit terkejut 

Karena sepertinya Rafel tidak menyadari auraku padahal kami sama-sama penyihir, entah kenapa tetapi aku rasa sihir cahaya yang mengalir dalam nadinya tidak bisa mendeteksi lawan auranya 

Kecuali jika dia adalah penyihir cahaya tulen, sangat tidak menutup kemungkinan jika dirinya bisa langsung tahu aku, jika aku adalah penyihir kegelapan 

"Semoga kita bisa bekerja sama untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh raja Omend kepada kita berdua" ucapnya yang tersenyum kepadaku

"Akan aku usahakan yang terbaik" jawabku membalas senyum itu dengan senyuman tipis 

"Baguslah, dengan begini kalian bisa bekerja sama dan saling belajar tentang sihir dan semoga kalian berdua bisa menjadi pengguna sihir yang hebat" suatu hari nanti" seru Omend melihat aku dan Rafel saling bertukar senyuman

"Terimakasih atas supportnya, pak" ujar Rafel menghadap Omend sembari tersenyum 

Aku yang melihat hanya bisa mengangguk tanpa berkata-kata, tetapi aku juga berharap jika suatu saat nanti Rafel bukan menjadi lawan ku, dan aku harap pertemuan pertama kami akan terus berjalan menjadi persahabatan antara penyihir walaupun aku tidak terlalu berharap. 

Mulai hari itu aku dan Rafel mulai banyak belajar tentang sihir, terutama aku sendiri yang secara langsung belajar dengan ahlinya, yang ternyata Rafel adalah seorang penyihir mantra formasi dimana dia bukan pengendali satu element

Melainkan sihir multi element namun itu hanya berupa sebuah formasi 

Dan cara kerjanya tidak seperti ku yang hanya butuh konsentrasi dan tenaga sihir, Rafel harus membuat formasi segel yang berbentuk kode maupun ritual untuk bisa menggunakan sihir dan itu hanya sihir sekali pakai setelah itu ia harus kembali menciptakan formasi 

Jadi jika bertarung satu lawan satu mungkin aku akan menang tetapi jika rafel diperhadapkan dengan sebuah pasukan, tidak mustahil dia bisa mengalahkannya dengan singkat 

Oleh karena itu ketika pertama kali aku bertemu dengannya, hal pertama yang kurasakan adalah

elemen cahaya, karena Rafel sendiri menguasai 7 elemen bumi sehingga cahaya adalah salah satunya 

Cukup menakjubkan hanya saja banyak kelemahan dari rafel sendiri, bahkan Rafel suka mengeluh, sebab cara kerja sihirnya sangat lambat dan hal itu bisa membuatnya mati karena terkena serangan lebih dulu dari lawannya. 

Di ruang perpustakaan aku dan Rafel tengah membaca buku yang merupakan buku sihir, karena saat itu aku dan Rafel akan melakukan mantra untuk memasang formasi sihir di alun-alun kota 

Karena Rafel merasa jika nanti Ragnarok akan menginjakkan kaki di sana, jika pun tidak maka mereka sendiri yang akan menggiring Ragnarok ke lokasi, sehingga untuk itu mereka mesti menyiapkan sebuah jebakan yang efektif untuk menjatuhkan Ragnarok dalam satu formasi

Tetapi setelah satu hari lebih kami membolak-balikan halaman demi halaman dari sebuah buku, di sana tidak terlihat formasi segel yang mampu untuk menjerat Ragnarok baik aku maupun Rafel tetapi jika seandainya ketemu pun

Aku tidak akan langsung menyerahkannya secara mentah-mentah, aku mesti menyaring apakah Ragnarok aman jika terkena formasi tersebut atau tidak, karena jika membahayakan nantinya aku sendiri yang repot untuk membebaskan mereka kembali 

Jadi selama kami mencari, tiada buku yang bisa memberi kita solusi untuk kami bahkan disaat itu buku yang sudah kami baca telah menumpuk setinggi gunung. 

Bersambung... 

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!