Eps 06

"Siapa kamu? Lancang sekali kata-katamu, prajurit tangkap dia!!" titah raja Olivia memasang wajah merah padam karena kali ini emosinya semakin bertambah karena datangnya sosok pria misterius tersebut

"Haha.. Baiklah, aku akan memperkenalkan diriku, namaku Jerry, seharusnya kamu tahu siapa aku, bukan, yang mulia!?!" 

Jerry. Satu nama itu membuat seluruh prajurit yang di singgasana langsung terkejut bukan main, bahkan raja yang awalnya begitu percaya, kini langsung ciut kala ia mendengar nama tersebut 

"Jerry sang Jenderal perang?" ucap Raja dengan wajah gelisah dan panik. 

"Yah anda benar yang mulia" ucap Jerry menyeringai sinis

Sebelum dirinya mengeluarkan sebuah pedang layaknya katana yang hanya tajam di satu sisi dan panjang satu meter lebih, berwarna hitam pekat dengan aura kematian yang terpancar dari pedang tersebut

Sudah membuat orang sadar betapa banyaknya manusia yang terbunuh dengan pedang tersebut 

"Pergi, halang dia, amankan aku agar aku pergi dari sini" titah Raja Olivia dengan wajah panik bukan main, bahkan keringat dingin mulai bercucur deras pada pelipis kepalanya

"Baik yang mulia" jawab serentak seluruh prajurit yang ada di singasana, jika dihitung jumlahnya ada sekitar 20 orangan, mereka semua maju memberanikan diri melawan Jerry yang dijuluki sebagai jenderal perang 

"Hahaha... Lucu sekali, aku yang sering berperang dengan prajurit elit pilihan bangsa-bangsa, kini harus berhadapan dengan prajurit kelas bawah, sungguh ironis nasib kalian karena melawan ku" ujar Jerry tersenyum sadis 

Sebelum dia melesat ke arah kerumunan serdadu  yang tengah berlari, sambil membawa pedang di sisi mereka

Ting.. 

Suara dentingan pedang yang begitu nyaring terdengar sangat merdu, ketika satu pedang dengan pedang lain saling bertabrakan, hingga menghasilkan percikan api diantaranya

Tetapi perpaduan antara kedua pedang tidak berakhir indah, sebab ketika itu Jerry mengeluarkan semua tekniknya hingga dalam waktu singkat sebagian besar prajurit penjaga raja tewas ditempat dengan darah yang bersimbah 

Ketika pedang berhasil mengenai tubuh dari korbannya mereka hanya bisa merintih kesakitan akibat luka fatal yang diberikan Jerry pada lawannya.

"Argh.. " rintihan demi rintihan terdengar di aula singgasana dengan darah mulai tumpah hingga ke lantai yang indah tersebut

"Teruslah berusaha sampai kalian sadar kalau kalian sudah berada di alam baka" teriak jerry menggunakan pedangnya untuk membantai para prajurit raja 

Melihat senyum sadis jenderal perang membuat prajurit yang melawan hanya bisa bergidik ngeri dan berusaha untuk nekat, walaupun tebasan mereka pada akhir mampu ditahan dengan pedang jerry dengan mudah 

Sampai tidak tersisa lagi prajurit yang mampu untuk mengangkat pedang, karena dalam waktu singkat Jerry berhasil membantai 20 prajurit seorang diri dengan sangat cepat tanpa sisa 

Sampai-sampai aula yang indah kini mulai berlumuran darah karena dibanjiri oleh cairan darah dari manusia 

"Memang enak dan mudah sekali tugasku, hanya diminta untuk membunuh raja Olivia, karena dengan begini aku bisa membalaskan dendam ku pada raja ampas tersebut"

Ucap Jerry membersihkan darah dari pedangnya sembil berjalan ke luar aula, karena ia yakin raja Olivia telah memanggil pasukan lainnya untuk menangkapnya di luar 

Dan benar saja di luar aula, dirinya melihat banyak prajurit yang telah berbaris sembari membawa pedang di tangannya. 

Bahkan dia juga terkejut sebab raja tidak lari malahan dia berdiri di belakang jenderalnya yang ketika itu telah ada 2 orang jenderal yang berada di sisi sang raja walaupun Jerry sendiri tidak gentar sedikitpun dengan keberadaan keduanya

"Hoho.. Tadi kau lari terbirit-birit, mengorbankan prajurit yang ada di dalam, namun kini bodohnya kamu malah menunggu ku" ujar Jerry 

Sementara sang raja yang mendengar itu langsung naik pitam dan segera memaki Jerry dengan kalimat seperti ini. 

"Kurang ajar, berani sekali kamu berkata seperti itu di hadapanku, apa kamu tidak sadar posisi, lihatlah dengan mata kepalamu, kamu di hadapan puluhan prajurit dan 2 jenderal andalan Olivia, jika dibandingkan dengan mu yang seorang diri, aku yakin gelarmu sebagai jenderal perang pasti akan menjadi kiasan"

"Begitu yah? Kalau begitu lihat nanti" ujar Jerry tersenyum sadis menatap pasukan musuh yang telah berdiri dihadapannya

Jerry seorang diri berdiri menghadapi puluhan prajurit dan 2 jenderal, tentu bukanlah hal yang mudah bagi manusia biasa, namun sayangnya walaupun lawan jauh lebih unggul tetapi Jerry yakin

Kalau dirinya jauh dari kata kuat sehingga melihat mereka menyerangnya secara bersamaan tidak membuat Jerry khawatir justru malah senang, sebab dirinya ditantang oleh cecunguk seperti mereka

***

Di Lain tempat terlihat seorang pria berambut putih berdiri diatas atap rumah dengan memejamkan mata untuk menikmati hilir angin yang berhembus pelan, bulan yang memberi sinarnya kini tampak sedikit redup setelah melihat pria itu membuka mata 

"Sudah saatnya" ucap pria berambut putih yang tak lain adalah Maji

Setelah mengucapkan kalimat tersebut, Maji kemudian membuat kode tangan dengan cepat hingga membentuk aura sihir hitam yang sangat pekat di sekitarnya 

"Matilah" satu kata itu membuat kubah bola raksasa muncul dan menutup seluruh ibu kota dengan bayangan hitam

Sembari menghembuskan nafas maji mengaktifkan sihir berskala besar, bahkan semua manusia yang ada di Olivia tidak menduga akan hal ini, secara tiba-tiba ledakan terjadi di berbagai titik yang cara ledakannya tidak di waktu sama tetapi teratur seperti petasan 

Ledakannya tidak main-main sebab sekalinya ledakan, maka efek ledaknya mampu menghancurkan rumah penduduk secara brutal 

Mungkin tidak hanya rumah, sebab ketika ledakan menggelegar suara tangis dan jeritan juga terdengar dengan nyaring diantara kobaran api 

"Hahaha... Lihatlah kekuatan ku" tawa Maji disaat seluruh ibu kota Olivia telah dilahap oleh api merah yang terus berkobar 

Bahkan kawah dari ledakan begitu besar dan terletak lebih dari puluhan titik. Hanya saja dari sekian banyak ledakan, kerajaan Olivia tidak terkena kehancuran tersebut, karena Maji memang ingin membuat kerajaan besar itu menjadi spesial

"Sekarang menangislah dan salahkan leluhur kalian yang sudah lancang pada penyihir agung ini" 

Sementara Maji melakukan ritual. Di Lain tempat lebih tepatnya di bar rumah bordil, terlihat pangeran Olivia tengah panik dan bergegas untuk keluar melihat situasi, karena ledakan ini benar-benar secara mendadak dan singkat

Bahkan diperkirakan sebagian besar ibu kota telah dilahap api 

"Apa yang terjadi!" ucap pangeran Olivia yang tengah keluar membawa pasukannya

"Jadi ini pangeran ampas itu!" ucap seorang pria yang menggenggam kapak besar, berdiri di hadapan pangeran beserta jajaran prajurit

"Siapa kamu? Apa kamu yang menyebabkan ini semua!!"

"Tidak ku sangka, jika kamu masih peduli dengan Kerajaan mu, walaupun yang kamu pedulikan adalah hartanya"

"Kurang ajar, semua prajurit tangkap orang asing ini dan bawa ke penjara!!" titahnya kepada prajurit di sekiranya 

"Baik pangeran" jawab prajurit yang ketika itu datang berbondong-bondong ke arah Marvel dengan membawa pedang besi

"Kamu pikir mereka dapat menghentikanku" gumam Marvel kemudian menghilang dari tempatnya. Dan kembali muncul tepat di atas kepala para prajurit, padahal mereka ingin ke posisinya 

"Lambat" dalam satu ayunan kapak besar milik Marvel menghantam permukaan yang kala itu pasukan tidak terkena secara langsung 

Tetapi ledakannya membuat mereka semua terpental hingga beberapa meteran menabrak dinding, yang kemudian mati ditempat karena hantaman tersebut

Siapa sangka dalam satu ayunan mereka semua mati, padahal tidak ada serangan kapak yang mengenai tubuh dari korbannya, namun karena kekuatan yang dihempaskan dari senjata tersebut mengandung aura kematian membuat mereka harus mengalami hempaskan 

Dengan jiwa yang telah di renggut oleh aura kematian tersebut.

Sebab senjata legendaris, tidak hanya menyerang fisik tetapi jiwa seseorang juga bisa terkena dampaknya namun kalau orang tersebut memiliki jiwa yang lemah

Setelah semua prajurit di lumpuhkan, Marvel segera berkata kepada pangeran tersebut. "Sekarang giliranmu, pangeran ampas" ujarnya 

Tetapi setelah ia melirik ke arahnya, tanpa disangka pangeran tersebut sudah menghilang dari tempatnya, entah kemana tetapi Marvel sudah tidak dapat merasakan keberadaannya 

"Ck.. Melarikan diri dia" cibir Marvel. 

Kejadian berdarah itu menyebabkan kekacauan dimana-mana bahkan tidak sedikit korban yang tewas karena aksi kejam dari Ragnarok, serta berita kehancuran kerajaan Olivia telah tersebar luas hingga ke penjuru dunia 

Hingga banyak kerajaan-kerajaan yang gempar akan kehancuran dari aliansi mereka, terutama kerajaan Asgard yang ketika itu naik pitam karena perbuatan Marvel 

"Apa yang sebenarnya kamu inginkan, Marvel!!" ucap seorang pria yang berbadan gagah dan berwibawa layaknya raja. Iyah dia adalah raja termuda Asgard yang mewarisi tahta ayahnya setelah insiden pencurian senjata legendaris terjadi 

Raja Asgard sebelumnya tewas dari kekejaman Marvel yang membumihanguskan seluruh anggota kerajaan, atau istilah lainnya adalah kudeta 

Beruntung pangeran mahkota tidak terkena dampaknya tetapi ayahnya harus meregang nyawa karena kekejaman Marvel 

"Yang mulia, kita harus segera menghentikan Marvel segera, karena jika lambat dalam mengambil langkah maka kekacauan yang diperbuat olehnya bisa jauh lebih brutal" 

"Kau benar panglima genah, tapi untuk sekarang kita masih dalam kehancuran, lebih baik kita pulihkan dulu kerajaan kita baru setelah itu kita buru si pengkhianatan itu"

"Kalau itu keputusan yang mulia, saya tidak bisa membantah" ujar genah sang panglima perang Asgard. 

"Mau bagaimanapun, aku masih mengingat malam itu" gumam raja muda asgard bernama Kaguma

Malam dimana Marvel menerobos pintu segel yang dijaga oleh Kerajaan Asgard, menyebabkan gempa besar hingga menghancurkan bangunan penduduk maupun kerajaan Asgard

Kaguma yang tahu kalau gempa itu disebabkan oleh segel, langsung datang ke lokasi untuk menghentikan aksi dari pencurian senjata legenda tersebut

Awalnya dia tidak berpikir bahwa yang mencurinya adalah Marvel, tetapi setelah sampai dia terkejut bukan main, sebab orang yang membuat kekacauan adalah Marvel sahabat karibnya sendiri 

"Marvel mengapa?" tanya Kaguma ketika itu matanya terbelalak 

"Kamu tidak perlu tahu tapi kamu harus sadar bahwa masalah akan segera datang, dan aku tidak akan membunuhmu sekarang, karena kita dulu adalah teman, namun kini sudah berbeda jika kamu ingin membunuhku, datang kepadaku maka aku siap untuk menghadapimu"

Ujar Marvel kemudian menghilang dari tempat tersebut. Kaguma yang merasa dikhianati hanya bisa mengepalkan telapak tangan dan mengumpat Marvel dengan kata-kata kasar 

"Sialan kau bajing*n" umpat Kaguma akhirnya hanya bisa melihat ayahnya dibunuh seluruh anggota kerajaan dibunuh hingga di suatu tempat dimana dia bertemu dengan Marvel di singgasana ayahnya 

"Kenapa? Kita bukannya sahabat!!" ucap Kaguma ketika itu matanya membulat dan tubuhnya bergetar hebat

"Sebenarnya aku tidak pernah menganggapmu sahabat, bagiku kamu adalah alat untuk aku bisa mendekatkan diri dengan senjata legendaris ini"

"Untuk apa? Kamu tahu kan kalau senjata itu sangat bahaya" 

"Bahaya bagi kalian yang lemah tetapi tidak bagiku, lagian senjata ini seharusnya aku rebut kembali, karena ini punya ku" ujar Marvel ketika itu tubuhnya sudah bersimbah darah dari korbannya 

"Sialan!!" teriak Kaguma dengan histeris sembari mengepalkan telapak tangannya menahan amarah sebab dia tahu jika dia masih terlalu lemah untuk menghadapi senjata legendaris 

Sampai dirinya hanya bisa melihat orang-orangnya dibantai secara brutal oleh Marvel terutama ayahnya sendiri yang menjadi sasarannya 

Genah yang merupakan panglima Asgard harus bertarung dengan sekuat tenaga walau di akhir ia kalah karena perbandingan kekuatan yang signifikan tetapi beruntung dia tidak mati seperti panglima lainnya, berkat Kaguma yang datang untuk menyelamatkan Genah dari tangan Marvel. 

Bersambung... 

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!