Eps 04

  Setelah kejadian itu aku mulai paham bahwasanya dunia ini sudah tidak terdapat keadilan, dimana rakyat pinggiran menderita tidak dapat makan tetapi para bangsawan malah bersenang-senang dan menutup mata seakan-akan tidak terjadi apapun diantara mereka

Pantesan Marvel hendak menghancurkan dunia anomali ini, karena aku juga berpikir kalau kehidupan dari dunia ini sudah kotor 

Aku pulang ke penginapan dengan membawa sekantong koin emas, sungguh hari ini adalah hari keberuntungan, sebab aku bertemu seorang bangsawan yang memiliki banyak uang 

Tetapi dampaknya, terjadi sebuah berita menghebohkan bahwa ada Ragnarok didalam kerajaan Eclipse. Karena laporan dari orang yang ku rampok itu memberi keterangan kalau sosok bertopeng menyerang dan mengambil uangnya 

Namun yang tidak habis pikir dia mengarang bahwasanya anggota Ragnarok itu, ingin menjebak dia, dengan cara mengurung dua wanita bersamanya

Sungguh perasaan ini, ingin sekali membakar pria gendut itu hingga hangus, dia menyalahkan orang lain agar dia tidak kena masalah

Betapa tidak tahu malunya dia. "Huh.. Setidaknya berkat merampok, aku bisa menyambung hidup selama 1 minggu kedepan tapi aku mesti berwaspada dan tak gegabah selama berita itu terus ada" 

Gumamku kemudian membaringkan tubuh di ranjang sembari menghela nafas, karena sejak kemarin aku tidak melihat Shina 

Padahal aku berharap bisa ngobrol banyak dengannya

Karena selama aku hidup di kehidupan kedua ini aku paling banyak ngobrol dengan wanita itu, jadi entah mengapa aku seperti berharap bisa berteman dengannya walau aku harus sadar kalau aku ada tujuan yang harus dicapai

Ketika sedang memikirkan hal itu, tiba-tiba pintu penginapan ku diketuk dari luar dengan suara yang bersahutan. "Putra?!!" panggilan dari luar 

Tidak asing dengan suara nya, bergegas aku bangkit dari ranjang dan berlari ke arah pintu. Setelah dibuka terlihat seorang wanita cantik jelita, dia adalah Shina, entah mengapa wanita itu datang ke tempat ku

"Shina!!" 

"Hai.. Boleh aku masuk?" Tanyanya. Dengan segera aku mempersilahkan dia untuk masuk, tentu secara reflek aku langsung ke dapur untuk membuatkan sesuatu untuknya

"Tunggu sebentar, aku akan membuatkanmu minuman" 

"Ah.. Tidak perlu repot-repot, aku juga hanya singgah sebentar di sini" ujar shiina. Tetapi aku membalasnya dengan senyuman 

"Tidak, tidak, kamu tidak merepotkan ku, kok" 

"Terimakasih" ucapnya dengan suara imut bahkan sempat aku merona kala mendengar suara itu keluar dari mulut Shina 

Shina duduk di pinggir ranjang, sembari melirik ke seluruh ruangan dimana tempat aku tinggal, aku yang melihat dan merasakan kalau shina sendiri memperhatikan kamar penginapan ku aku segera berkata 

"Kamu mencari sesuatu?" 

"Tidak kok, tapi aku sedikit heran denganmu, apa kamu tidak kesepian tinggal di kamar ini?" 

Seketika aku langsung mematung ketika mendengar kalimat itu tetapi aku segera menukasnya dengan berkata. "Haha.. Aku sudah terbiasa sendirian kok, tidak perlu khawatir" 

"Putra, entah mengapa dari kata-katamu seperti ada kesedihan" ucap Shina

"Apa-apaan sih, memangnya kamu ini peramal bisa mengerti perasaan orang lain" dalihku tertawa dengan lirih 

Aku menghampiri Shina dengan membawa dua gelas teh hangat di sebuah nampan. "Silahkan diminum" ucapku sembari menyerahkan satu gelas pada Shina

Pada awalnya kami ngobrol dengan begitu santai tetapi setelah beberapa saat akhirnya tiba sebuah percakapan serius diantara kami

"Putra, kakakku memintamu untuk hadir ke istana" ucapnya. "Huh? You kidding me" ujarku tetapi Shina tidak mengerti dari kalimat tersebut, terlihat dari mimik wajahnya 

"Aduh apa-apaan sih, di dunia ini mana ada bahasa internasional" batinku 

"Kamu yakin, tidak bercanda kan?" lanjutku yang tengah membenarkan kalimat sebelumnya. 

"Huh.. Kamu kira aku sedang bercanda" tekan Shina menatapku serius. "Baiklah" ucapku yang kini pasrah 

Pada pukul 9 pagi. Akhirnya aku dan Shina pergi menuju kerajaan Eclipse yang mana merupakan rencana awalku untuk menjadi bagian dari mereka namun siapa sangka tanpa ada usaha, kesempatan itu datang dengan sendirinya

Dalam perjalanan aku melihat Shina yang begitu antusias ketika melihat para pedagang yang menjual berbagai macam makanan maupun benda, karena sepanjang perjalanan, kami selalu menjumpai berbagai macam stand para pedagang di pinggir jalan 

Sampai Shina menghentikan langkahnya tepat didepan sebuah penjual yang menjual Giok dan perhiasan yang berkilauan

"Apa kamu suka berbelanja?" tanyaku ketika melihat Shina tengah asik memperhatikan perhiasan dari dagangan milik seorang pedagang

"Iya.. Entah mengapa setiap melihat orang-orang jual berbagai macam benda maupun makanan, aku senang dan ingin membelinya" 

"Dasar wanita, baik di dunia ini maupun dunia sebelumnya, kalian selalu saja menghamburkan uang" batinku walaupun saat itu tanggapanku kepada Shina hanya mengangguk

Disaat Shina memperhatikan sebuah gelang yang terdapat batu ruby berwarna merah dengan kilauan yang begitu indah. Shina berkata seperti ini kepadaku. "Aku suka dengan gelang ini" ujar Shina sembari menunjukkan gelangnya 

"Benar, gelang itu begitu indah" balasku 

"Paman, berapa harga gelang ini?" tanya Shina kepada sang penjual. 

"Cukup 3 koin emas saja, nona" jawab sang pedagang. Tanpa berlama-lama Shina memberikan uang sesuai dengan harga yang disebutkan itu dan langsung mengajak ku melanjutkan perjalanan untuk menuju kerajaan

Dan didalam perjalanan, aku selalu menatap Shina setiap langkahnya, sebab dia melangkah sembari memperhatikan gelang yang baru ia beli dengan seharga 3 koin emas, bukan harga yang murah tetapi aku juga tidak bisa berkata-kata

"Apa Shina merupakan anak dari seorang bangsawan ya?" batinku. Seraya menatap Shina yang masih terpaku dengan gelang di tangannya 

"Kenapa? Apa kamu heran dengan sikapku yang sedikit fanatik dengan benda ini!" sela Shiina ketika itu  berbalik menatapku

"Tidak, aku tidak heran sama sekali dengan kalian para kaum hawa" ujarku datar 

"Eh.. Memang kamu sudah hidup dikalangan wanita yah, sampai-sampai paham begitu" 

"Tidak, tidak sama sekali" balasku masih tetap memasang wajah datar. Shina yang melihat hal itu hanya sedikit tersenyum kedut saat dia mendengar menjawabku namun dengan keseriusan yang datar

"Kamu orang yang suka berubah-ubah yah, Putra"

"Tidak kok, aku tidak merasakan hal seperti itu justru aku berpikir kalau semua yang aku lihat sudah terbiasa sampai aku sendiri jengah untuk kembali merasakannya" jawabku memasang raut wajah datar. 

Entah mengapa namun aku merasa jika tatapan Shina semakin intens melihat ku, bahkan aku merasa seperti tubuh ku tersengat listrik karena tatapan tersebut 

Tetapi semaksimal mungkin aku mengabaikan tatapan itu dan berusaha untuk tetap tenang, sebelum ada seorang wanita dari kejauhan bersama serdadu prajurit menghampiri kami berdua 

Aku melihat hal tersebut terkejut, karena melihat seorang wanita dengan rambut pirang berwarna kuning dan mata hijau cerahnya sembari membawa pedang dan armor di tubuhnya 

Telah memberitahukan aku kalau dia adalah orang kerajaan, namun kenapa dia datang ke arah kami? Apakah dia sudah mengetahui identitas dari Shadow yang julukannya dibuat secara asal 

Namun semakin wanita itu mendekat, justru semakin terdengar suaranya, dan dari kalimatnya dia memanggil Shina dengan sebutan, tuan putri. Sontak aku terkejut dengan ucapan tersebut 

Bahkan aku sempat berpikir siapa Shina sebenarnya karena dia disusul oleh seorang wanita knight yang cantiknya juga tidak kalah dengan shina, dengan membawa prajurit berpedang juga, tentu rasa penasaranku semakin menggebu-gebu 

"Tuan putri, mengapa Anda pergi tanpa mengajak ku" ujar wanita cantik berambut pirang itu 

"Maafkan aku Angel, cuman aku merasa risih jika dikawal terus menerus"

"Tapi tuan putri, setiap tindakanmu sangat membahayakan diri anda sendiri, terutama kemarin, anda datang ke kerajaan Eclipse menggunakan angkutan umum tanpa pengawal, tentu itu sangat bahaya"

Saat itu Shina hanya bisa terdiam sembari tersenyum canggung, karena dia sudah merasa akan kesalahannya. 

Sampai Angel yang sembari tadi ngobrol dengan Shina, kini melirik ku dengan tatapan tengah memancarkan tanda tanya, terlihat dari pupil mata yang berwarna hijau cerah tersebut

"Siapa anda!!" ucap Angel langsung mengubah tatapannya menjadi tajam

Aku yang tidak tahu harus menjawab apa, tiba-tiba Shina menyela kalimat tersebut dengan mengatakan bahwa aku adalah temannya 

"Tuan putri, dia begitu mencurigakan!" keluh Angel, yang terus menatap tajam kearah ku 

"Apa kamu meragukan ku Angel, dalam menilai seseorang?"

"Tentu tidak tuan putri, justru saya amat percaya dengan keputusan dan pemikiran tuan putri" 

"Baguslah kalau begitu, lagian dia adalah orang yang ingin kakak temui" 

"Apa!! Jangan-jangan dia adalah ahli sihir yang sedang dibicarakan oleh Kerajaan itu?!!" Angel bertanya dengan tatapan terbelalak 

"Yah,.. Dialah orangnya" ujar Shina. Sementara aku hanya terdiam seraya berpikir keras, atas keadaannya sekarang 

"Kalau begitu maafkan saya tuan, dan perkenalan saya Angel, merupakan pengawal pribadi dari seorang putri yaitu putri Shina" 

"Putri?" ujarku kebingungan harus mencerna kata itu, karena kala itu pikiran ku terus bergulat. 

"Aku lupa memberi tahu kan mu, sebenarnya aku adalah seorang putri dari Kerajaan Eclipse dan yang mengundang kamu adalah kakakku, yang merupakan anak sulung yang akan menjadi raja selanjutnya" jelas Shina 

Dan hal itu membuat ku benar-benar terkejut, bagaimana tidak! Ternyata seseorang yang akrab denganku adalah seorang Putri dari Kerajaan yang hendak aku hancurkan dari dalam 

"Begitu yah, pantas saja dari kemarin aku selalu merasa kalau auramu sedikit berbeda, jadi aku pikir kamu adalah orang penting atau anak dari kaum bangsawan" 

"Yah memang benar, aku adalah anak dari seorang raja, tentu banyak orang yang merasa ada aura tersendiri dalam diriku" 

Akhirnya saat itu Aku, Shina, dan Angel banyak bertukar cerita sembari berjalan menuju istana, karena disanalah tempat yang aku harus gapai, yaitu menjadi sosok anggota kerjaan dengan berpengaruh besar untuk Eclipse. 

Di Lain tempat terlihat Marvel tengah berjalan di sebuah lembah kaki gunung dengan kabut yang cukup tebal menyelimuti gunung dan langkah mereka berdua 

"Kamu yakin disini?" tanya Marvel kepada seorang pria bertubuh tinggi dan tampan namun berbeda dengan tatapannya yang sangat tajam dan dingin

"Benar tuan, saya sudah periksa segel tersebut" ujarnya datar

"Bagus, dengan adanya orang itu, kita bisa menambah kekuatan Ragnarok" ujar Marvel tersenyum senang 

"Saya juga merasa penasaran bagaimana dengan sosok itu, karena dia adalah orang yang dipuja dan ditakuti pada masanya" puji Jerry. 

Jerry adalah rekan Marvel yang bertemu setelah satu minggu dari aksi pencurian senjata legendaris di asgard, pertemuan mereka tidak spesial namun ada tujuan dari sosok Jerry 

Dia ingin membantu Marvel namun dengan satu syarat yaitu Marvel harus membantunya untuk bisa menjadi orang terkuat dengan duduk di puncak bersama Marvel dan senjata legendaris

Jadi tujuan Jerry hanya ingin menjadi orang kuat dan disegani oleh seluruh daratan, tidak peduli dengan apapun caranya tetapi ambisinya harus terwujud meski harus menjadi bawahan Marvel 

"Kamu akan tahu setelah melihatnya langsung" ucap Marvel meneruskan langkahnya, untuk bisa menaiki gunung sementara Jerry hanya membuntuti dari belakang

Mereka berusaha terus berjalan dibawah pepohonan yang rindang, sampai langkah mereka terhenti di puncak gunung yang disana terdapat sebuah kuil kuno, dapat dilihat dari sebagian bangunannya sudah menjadi reruntuhan

Kuil dengan bentuk arsitektur yang absurd namun begitu besar, bahkan Marvel dan Jerry harus mengangkat kepala mereka untuk dapat melihat kuil kuno tersebut dari atas 

"Besar sekali" gumam Marvel yang kala itu matanya membulat karena terkejut. "Ini adalah tempat penyegelan dari sosok penyihir legenda itu' 

"Kalau begitu mari kita masuk dan cari dimana tempat penyegelan tersebut berada" ujar Marvel. Akhirnya mereka berdua kembali melangkahkan kakinya untuk mulai memasuki bangunan kuno yang hampir runtuh tersebut 

Sejauh mata memandang mereka hanya melihat kegelapan yang mana mereka menelusuri sebuah lorong di sebuah bangunan yang hampir runtuh, tanpa penerangan sehingga keadaannya benar-benar gelap dan menyeramkan

Mungkin bagi para pengunjung akan langsung bergidik ngeri, sebab ada aura negatif di ujung lorong yang terpancar hingga keluar, dan itu bisa dirasakan oleh Jerry dan Marvel

Walaupun mereka tidak tahu pasti aura itu tetapi mereka tahu kalau itu berasal dari sebuah segel yang tertanam selama ratusan tahun 

"Kita sudah sampai" gumam Marvel melihat sebuah prasasti berbentuk persegi dengan sebuah ukiran Rune di setiap sisi

"Ya.. Sepertinya ini adalah tempat penyegelan seorang penyihir legenda itu" ujar Jerry, turut memperhatikan prasasti tersebut 

Sekian beberapa detik akhirnya mereka mulai berpikir bagaimana cara untuk menghancurkan segel yang telah bertahan selama ratusan tahun tanpa kesalahan, karena mereka takut jika asal bertindak akan menyebabkan kerusakan fatal pada segel tersebut nantinya 

Setelah lama berpikir dan ketika itu Jerry masih asik memperhatikan Rune setiap aksaranya, terlintas sebuah ide konyol dari Marvel 

"Jerry, aku akan menggunakan kampak ku untuk menghancurkan segel ini" ucap Marvel pada Jerry yang masih menatap intens ke Rune di prasasti tersebut

"Apa?! Apa tuan sudah gila!! Jika salah dalam penanganan bisa-bisa segel ini mengalami kerusakan dan dampaknya bisa pada orang yang ada di dalam segel" cetus Jerry

"Lalu, apa kamu memiliki ide untuk menghancurkan segel ini?" tanya Marvel menyeringai. Sementara Jerry hanya terdiam, karena untuk bisa memecahkan setiap Rune yang tertulis di batu itu butuh sekiranya 2 tahun lamanya 

"Kalau begitu ikuti saja ide ku" ujar Marvel. Setelah itu dia mengeluarkan kampak dari dimensi lain lalu mengangkat senjatanya ke atas kepala sembari mengambil ancang-ancang, sebelum... 

Bersambung.. 

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!