Eps 10

  Namun sayang, ketenangan itu tidak bertahan lama karena setelah Ragnarok menghancurkan Olivia, mereka kembali menyusun rencana untuk langkah selanjutnya. Saat itu mereka bertiga ada di sebuah markas rahasia yang dulunya menjadi tempat persembunyian Jerry 

Kala ia ditetapkan sebagai buronan. Tempat itu seperti bunker dimana mereka berada didalam gua tetapi dilengkapi oleh berbagai ruangan dan inventori yang tak kala seperti rumah biasanya

Namun yang berbeda adalah suhunya yang sedikit panas dikarenakan posisi mereka di dalam tanah tetapi itu tidak mengurangi rasa syukur mereka karena Jerry sudah menyiapkan tempat tersebut

Selain lengkap dengan item disana juga aman dari kejaran aliansi. 

Marvel, Maji dan Jerry. Kini mereka bertiga duduk bersama di sebuah meja bundar pada sebuah ruangan yang cukup pengap, terutama untuk Jerry yang secara teknis berada di dua tekanan yaitu tekanan dari Maji dan Marvel 

"Gila benget, serasa aku sedang didesak oleh dua monster" gerutu Jerry dalam hati sambil melirik ke arah mereka berdua

"Setelah ini, kita akan apa?" tanya Maji mencairkan suasana yang hening itu

"Untuk sekarang kita persiapan diri sebelum memporak-porandakan kerajaan Eclipse"

"Jadi target selanjutnya, Eclipse?" tanya Jerry. Sedangkan marvel hanya membalasnya dengan sebuah tatapan kematian yang tidak bisa digambarkan lewat kata-kata 

"Maji, apa kamu bisa menggunakan sihir seperti sebelumnya?" tanya Marvel. "Sayangnya sihir itu butuh yang nama nya sumber mana yang begitu banyak, dan aku bisa menggunakan sihir tersebut karena aku mengumpulkannya selama bertahun-tahun, jadi istilahnya aku butuh batu kristal jika menginginkan ledakan tersebut" 

"Berapa banyak?" tanya Jerry memotong pembicaraan

"Hanya butuh satu tapi tingkat tinggi" 

Seketika Marvel dan Jerry terbelalak kaget ketika mendengar kebutuhan Maji saat itu, sebab satu kristal tingkat tinggi, setara dengan 300 kristal tingkat rendah, dan untuk sekarang kristal tingkat rendah tidak mencapai 100 buah yang dimiliki Jerry

"Sepertinya untuk sekarang, kamu tidak bisa menggunakan sihir ledakan itu" ucap Marvel yang langsung mengerti lewat tatapan Jerry 

"Yah.. Walaupun aku tidak bisa menggunakan sihir tersebut, tetapi menggunakan sihir lainnya aku pasti tidak akan kalah" ujar Maji

"Tentu saja, penyihir legenda sepertimu ingin bersaing dengan penyihir amatir masa kini, tentu tidak sebanding" ujar Marvel 

Walaupun sebenarnya Maji tidak tahu kalau didunia ini sudah hadir sosok penyihir setengah dewa yang menjadi kartu As Marvel di masa depan, tentu untuk masa dari Ragnarok is coming yang sesungguhnya. 

Usai mereka melakukan pembahasan, Marvel memutuskan untuk keluar dari tempat persembunyian, untuk menghirup udara segar, awalnya Jerry menawarkan diri untuk ikut bersamanya 

Tetapi Marvel sendiri menolak karena dia tidak suka untuk mengajak seseorang yang sifatnya personal 

Diluar Marvel sempat beberapa kali mencoba sihirnya yang digunakan ditempat yang sepi, sihir telepati sejenis sihir komunikasi secara tidak langsung tetapi dapat menghubungi orang yang jaraknya tidak terkira

"Dewa, aku memanggilmu untuk berkomunikasi, jika engkau dengar maka jawablah" seruan Marvel

Hingga dalam hitungan detik, muncul suara entah dari mana, suara yang begitu bergema muncul di kepala Marvel

"Ada apa, vel?" tanya suara misterius itu. "Ada yang ingin kutanyakan darimu"

"Apa itu?" 

"Spesial apa zero untukmu?" tanya balik Marvel dengan tatapan serius. "Mengapa kamu bertanya seperti itu?" 

"Aku takut jika di masa depan dia mengecewakan mu, itu saja" 

"Haha.. Kamu tidak perlu takut, Marvel, sebab Zero sendiri tidak bisa berbuat macam-macam kepada kita"

"Maksudmu?"

"Mungkin memang benar, jiwa zero adalah jiwa dari dunia lain namun tidak dengan tubuhnya"

"Sungguh liciknya kamu, dewa" akhirnya Marvel paham dengan ucapan sang dewa. "Kamu tidak perlu berkata seperti itu padahal kamu sendiri juga sama manipulatifnya" 

"Tidak ku sangka, jika kamu sudah merencanakan hal untuk masa depan dengan hadirnya Zero" 

"Kamu tenang saja, karena zero akan menjadi pion sebab...."

Suasana langsung berubah menjadi tegang, di mana setelah itu adalah obrolan berat yang begitu personal, sehingga tidak menutup kemungkinan jika Putra mendengar bakal memberontak dari persekutuan Ragnarok

Namun itu tidak perlu diketahui untuk sekarang karena cerita masih terlalu jauh untuk sampai di sana tapi cepat atau lambat akan terungkap, apa tujuan dari Ragnarok dan apa motif dari sang dewa untuk kemunculan Putra di dunia anomali ini 

Selesai mengobrol dengan sang dewa, akhirnya telepati antara dewa dan mortal itu terputus dengan akhir kalimat seperti ini

"Apapun yang terjadi, kita harus kembali melanjutkan rencana seperti 1000 tahun yang lalu" 

"Aku menantikanmu, mortal" ujar sang dewa sebelum hubungan telepati mereka terputus secara sepihak

"Huh.. Begitu yah, aku mengerti sekarang tugasmu, Putra dan aku harap, kamu bisa mewujudkan keinginan kami" 

Selesai mengatakan hal itu muncul sebuah ide untuk meneror di kepala Marvel, ide yang mana ingin membuat kehancuran ke sebuah desa di pinggir teritorial kerajaan Eclipse

Karena yang terpikir olehnya adalah sebagai sebuah tanda atau peringatan bagi raja Eclipse akan keberadaan Ragnarok yang ingin berkunjung ke sana 

Sebelum itu dia bingung, harus melakukannya bersama yang lain atau tidak, tetapi seketika itu dia berpikir, jika dia mengajak Maji tentu kerusakan tidak bisa dikontrol nantinya 

Jadi untuk sekarang ia ingin melakukannya seorang diri, lagian dia juga sangat kuat untuk sekarang dan siapapun orang pasti tidak bisa mengalahkannya yang saat ini memegang senjata legendaris 

Marvel berjalan menelusuri hutan untuk segera pergi menuju kerajaan Eclipse, sebenarnya Marvel memiliki sebuah sihir teleportasi yang diberikan dewa kegelapan kepadanya, tetapi dia tidak ingin menggunakannya 

Karena dia berpikir jika menggunakannya sekarang nanti dirinya tidak memiliki tenaga untuk pergi dari Eclipse di saat kekacauan sudah dibuat

Walaupun saat itu Marvel harus berjalan cukup jauh. Dua hari kemudian Di lain tempat, aku sedang melakukan transaksi dengan seorang pandai besi

Benar, aku menjual pedangku yang semula aku curi lalu di update yang menghabiskan banyak koin silver, sebenarnya sesak dada, ketika kita sudah mulai akrab dengan benda tetapi benda tersebut malah kita jual 

Tapi mau bagaimana lagi, aku sudah bisa membentuk pedang dengan himpunan api yang jelas kualitasnya jauh lebih unggul dari sebatang besi 

"Terimakasih atas kerjasamanya, paman" Ucapku menerima sekantung keping silver dari pembeli

"Hahaha.. Kau memang anak muda yang bisa diajak berbisnis, lain kali datang lagi yah" ujarnya padaku 

Sebelum aku keluar dari tokonya yang cukup sederhana tetapi sedikit berkelas, sebab banyak senjata maupun armor kuat di sana 

Bahkan sempat aku membeli sebuah belati ukuran segenggam tangan, puas dengan transaksi akhirnya aku memilih untuk berkeliling pinggir kota sejenak 

Karena aku pikir aku bisa keluar dari kerajaan adalah hal yang mustahil dilakukan dua kali, karena selama 2 hari ini aku menghabiskan waktu dalam istana bersama Shina 

Tetapi walaupun begitu, aku tidak merasa kesepian lagi, entah mengapa kini aku jauh lebih akrab bersama Shina ketimbang Noya walaupun aku juga tidak bisa menyalahkannya 

Karena Noya sendiri sangat sibuk mengurus dan membantu pekerjaan ayahnya, apalagi notabenenya yang merupakan pewaris tahta tentu dia jauh lebih banyak mengemban tugas dari pada Shina adiknya 

Ketika itu aku menghirup udara segar dengan begitu tenang, karena akhirnya pikiran ku begitu fresh setelah apa yang telah terjadi selama hidup ini 

Kehidupan yang kejam membuat ku kehilangan arah, dimana aku dibesarkan tidak dengan kasih sayang melainkan dengan kebencian 

Sehingga kepribadian ku pun tidak bisa dipungkiri begini adanya 

Apalagi sekarang aku sudah memiliki pekerjaan di kerajaan Eclipse, tempat tinggal bahkan teman, itu adalah keinginan ku sejak lama, dan andai saja teman bisa hadir dalam kehidupanku yang sebelumnya tentu kejadian itu tidak akan terjadi 

Di tengah menghirup udara, tiba-tiba dari jauh aku melihat sebuah asap yang asalnya berada di luar tembok ibu kota Eclipse 

Asap itu membumbung tinggi dengan warna yang gelap, banyak pasang mata yang menyaksikan itu tapi tidak tahu apa yang terjadi, sampai ada seorang warga lari di antara kerumunan sambil berteriak 

"Tolong Ragnarok datang!!!" itulah teriaknya, hingga membuat penduduk lain turut panik 

Siapa yang tidak tahu nama itu, nama yang sudah berkali-kali menghancurkan desa maupun kerajaan, bahkan namanya saja sudah dianggap sebagai asosiasi pembunuh berantai 

Kegaduhan terjadi, membuat banyak kontroversi antara penduduk dengan prajurit. Keributan dan rasa unjuk rasa mulai memberontak diantara mereka, tetapi prajurit yang menjaga perbatasan ibu kota mencoba untuk menenangkan penduduknya supaya kekacauan tidak semakin membesar

Namun tetap saja, penduduk yang jumlahnya jauh lebih banyak, bisa leluasa bertindak dan melakukan gerakan kepada prajurit yang jumlahnya hanya segelintir. 

Aku melihat kegaduhan tersebut, tidak bisa tinggal diam, jika memang Ragnarok, maka aku harus menghentikannya, karena baru saja aku diterima pekerjaan di Eclipse dan hendak dilantik sore ini tetapi Ragnarok malah datang mengacaukannya 

Bukankah begitu nantinya aku yang malah akan dicurigai karena mereka bisa berpikir jika Ragnarok datang disaat aku bergabung dengan Eclipse 

"Sialan" gumamku kemudian mengeluarkan sihir yaitu sihir ruang dan waktu, ternyata aku baru sadar kemarin bahwasanya sihir yang digunakan untuk masuk ke ibu kota Eclipse bukan sihir terbang melainkan sihir melintasi ruang dan waktu 

Dan kini aku kembali menggunakan sihir tersebut untuk melawan hukum gravitasi dan terbang secepat mungkin ke arah asap 

Kepergian ku tidak diketahui oleh siapapun, sebab aku melakukannya secara sembunyi dan ketika aku terbang di atas lain, sepertinya tiada seorang pun yang melihat, karena mereka disibukkan dengan kegaduhan. 

Aku terbangan lumayan cepat tetapi saat itu aku tidak sadar, bahwa aku sudah mengeluarkan energi begitu drastis sehingga merasa badanku mulai berat sendiri, bahkan ketika itu aku sampai merendahkan ketinggian terbang agar bisa menstabilkan sihir

Sementara Marvel yang telah berjalan 2 hari lamanya untuk menuju kerajaan Eclipse, tampak kesal sendiri sebab dia menghabiskan waktu lama untuk memberi peringatan kecil seperti ini

Walau sebenarnya dia yang memutuskan untuk jalan kaki tanpa mengajak rekannya

Tapi siapa sangka kekesalan Marvel, dilampiaskan kepada desa yang kebetulan masih di teritorial Eclipse sehingga dengan keadaan kesal, ia membanting, menghantam, dan menghunus kapak nya ke bangunan yang mana senjata tersebut ada dengan bara dari kobaran api

Karena itu api mulai membakar seluruh desa hingga tak jarang dia melampiaskannya pada penduduk dan prajurit yang ingin melawannya 

Seperti saat ini dimana Marvel dihadapan seorang prajurit penjaga. "Berani-beraninya, prajurit biasa seperti mu ingin melawan ku, hah!!" hardik Marvel dihadapan seorang prajurit yang tergeletak dengan berlumuran darah 

"Dasar monster, apa kamu tidak sadar kalau perbuatanmu tidak bisa dimaafkan" ucap prajurit itu berusaha untuk berdiri walau sekujur tubuhnya penuh dengan luka 

"Aku tidak butuh dimaafkan oleh siapapun, bahkan kepada seorang dewi sekalipun, justru aku akan melawannya jika dia menghalangi ku" 

"Biad*b" umpat prajurit itu dengan kata-kata kasarnya 

"Ternyata benar, seekor anji hanya bisa menggonggong" gumam Marvel, hendak ia membanting kapak nya ke arah prajurit itu 

Tetapi entah bagaimana, ada sebuah benda keras yang berkelebat menggeser posisi kapak Marvel hingga tidak berhasil mengenai targetnya 

Boom.. 

Hantaman kapak Marvel hanya mengenai udara kosong yang padahal hanya geser 10 cm sudah berhasil membelah prajurit itu menjadi dua bagian 

Marvel terkejut dengan kedatangan sebuah serangan yang cepat membelokkan arah kapak nya, padahal ia tahu kalau kapak yang dipakai bukan sembarang senjata yang bisa diblokir

"Siapa?" tanya Marvel mengalihkan pandangannya ke arah sosok yang datang, tetapi dia justru malah membulatkan mata dengan keadaan terbelalak kaget 

Karena yang datang saat itu adalah orang yang dia jadikan sebagai kartu As, yaitu Zero. 

Kedatangan ku membuat Marvel terkejut tetapi aku tidak menggubris tatapan itu justru aku malah mengalihkan pandangan ke arah prajurit seraya berkata. "Pergi dari sini" ujarku 

Prajurit itu yang mendengar ucapanku, segera berlari meninggalkan Marvel bersama ku yang masih memegang pedang api yang dibuat dari himpunan api 

Sedangkan prajurit itu sudah lari dengan terbirit-birit dengan mengabaikan seluruh lukanya yang kala itu sangat parah. Setelah prajurit itu hilang dari pandangan, segera aku beralih ke arah Marvel dengan tatapan datar begitupun sebaliknya. 

Bersambung... 

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!