Tidak Peduli

Di tepi jalan mobil Noah terpaksa berhenti karena dia bising dengan suara Lana yang dari tadi minta turun.

"Aku akan ke rumah Sasa saja dan berangkat ke kampus dengannya."

"Ya sudah! Kamu turun saja di sini dan pergi ke rumah sahabatmu sana!" usir Noah.

Lana melepas safety beltnya dan segera keluar dari mobil Noah. Lana berjalan menuju sebuah gang sempit untuk mencari jalan alternatif terdekat ke rumah Sasa.

"Menyusahkan sekali!" Noah melihat Lana yang masuk ke gang sempit, tapi saat Noah ingin pergi, dia melihat ada dua orang preman juga masuk ke dalam gang sempit itu.

Noah akhirnya keluar dan duduk bersandar pada pintu mobilnya. Dia mengambil rokoknya dan menyalakannya sebentar.

Noah masih santai menikmati menyesap rokoknya. Dia melihat ke arah jam tangannya dan melihat sekilas ke arah gang sempit itu.

Noah akhirnya berjalan menuju ke arah gang sempit itu.

"Noah?" Lana ternyata sedang dipalak oleh kedua preman itu.

"Kamu siapa?" tanya salah satu preman di sana.

"Aku hanya mau lewat saja, tapi kalian menghalangi jalanku."

"Ya sudah! Kamu lewat saja!" Preman itu membuka jalan untuk Noah. Noah pun melewati mereka dan bahkan Lana dengan santai.

Lana tidak menyangka jika Noah akan mengatakan hal itu seolah dia tidak peduli dengan Lana, padahal ini saat yang genting.

"Ayo serahkan uangmu, Gadis Manis! Atau tubuhmu yang akan menjadi gantinya."

"Aku sudah memberikan semua uangku sama kalian. Aku tidak punya uang lagi!" Lana mendekap tasnya.

"Kamu jangan bohong! Kamu terlihat seperti anak orang kaya dari penampilanmu. Berikan cepat!" Preman itu malah menodongkan pisaunya pada Lana.

"Aku tidak bohong!"Terdengar suara ketakutan dari Lana. Salah satu preman itu mencoba merampas tas Lana, tapi Lana kekeh mempertahankan tasnya karena ada buku kuliahnya yang baru saja dia beli dari uang tabungannya.

"Lepaskan! Lepaskan aku!"

"Hei! Kalian mau uang. Ambil ini!" Noah mengeluarkan dompetnya dan melempar beberapa lembar uang pada kedua preman itu.

Kedua preman itu langsung ijo matanya melihat uang yang berterbangan sangat banyak.

"Wah! Dia kaya raya ternyata. Tau begitu kita palak dia saja," ucap salah satu preman sembari mengambil satu persatu uang yang jatuh ke tanah.

Noah tampak santai menyesap rokoknya sembari melirik pada Lana yang juga sedang melihatnya.

"Hei, kamu anak orang kaya, ya? Mana ponsel dan dompetmu, pasti masih banyak uangmu." Salah satu preman itu tiba-tiba menodongkan lagi pisaunya.

"Masih kurang?" Noah kemudian menyerahkan kartu ATM-nya. Ambil sendiri, tapi jangan ponselku karena di sini isinya hal yang sangat penting."

"Pasti isinya foto jorok para kekasihnya," gerutu Lana lirih.

"Nomor PINnya 5566NR, ambil sesuka kalian." Noah malah santai memberikan kartu ATM dan bahkan nomor PINnya.

"Kita kaya raya!"

"Dia tampan dan gayanya keren, tapi sayang ternyata dia seorang pengecut. Dia takut pada pisau kecil ini. Ahahahha!" Kedua preman itu malah menertawakan Noah.

Noah seketika membuang puntung rokoknya dan menginjaknya dengan marah.

"Apa kalian bilang?" tanya Noah dengan suara tegasnya.

"Kamu itu pengecut ternyata."

Beberapa detik kemudian, sebuah pukulan keras tepat di wajah preman yang mengatakan Noah pengecut, bahkan beberapa gigi preman itu sampai lepas dari tempatnya.

Terjadilah perkelahian yang tidak seimbang, yaitu dua orang melawan satu orang.

"Noah, sudah!" Lana berteriak karena melihat Noah menghajar dua preman itu dengan brutal sampai akhirnya dua preman itu tersungkur dan wajah mereka seperti baru saja disengat lebah.

"Ampun! Maafkan kami, ini kami kembalikan uang dan kartu kamu, tapi jangan pukuli lagi."

"Iya, kita ini hanya preman kecil yang butuh uang untuk makan." Kedua preman itu saling melipat tangannya, memohon pada Noah.

"Mana kartuku?" Noah pun mengambil kartu ATM-nya dengan kasar. "Ambil saja uang itu dan jangan pernah aku melihat muka kalian lagi. Brengsek!"

Noah melihat ke arah Lana yang berdiri terdiam di sana karena takut melihat Noah yang memukuli para preman itu dengan sadis.

"Ayo, aku antar kamu sampai ke rumah Sasa!"

Tangan Noah menggandeng tangan Lana, Lana yang masih speechless, diam saja mengikuti ke mana dia dibawa oleh Noah.

Di dalam mobil Lana sesekali melirik pada Noah yang mukanya pun terdapat memar dan sedikit mengeluarkan darah di bagian dahinya.

Mereka sampai di depan rumah Sasa yang kebetulan Sasa sudah duduk di atas motornya mau berangkat ke kampus.

"Lana? Noah? Kenapa mereka ke sini?"

"Hai, Sa. Kamu mau berangkat ke kampus ya? Aku berangkat sama kamu, ya?" Lana berjalan menghampiri Sasa.

"Loh! Kalian kok sudah masuk kuliah? Memangnya kalian tidak ada rencana bulan madu setelah menikah? Kenapa malah masuk kuliah?" pertanyaan Sasa benar-benar bukan pertanyaan yang diharapkan oleh dua orang itu.

"Apa sih, Sa? Siapa juga yang mau bulan madu?" Wajah Lana langsung ditekuk kesal. "Ayo, Sa! Kita berangkat ke kampus sekarang!"

Noah tidak berkata apa-apa dia masuk ke dalam mobil lagi dan langsung pergi dari sana.

"Ya ampun! Itu Noah kenapa ganteng banget sih?" Sasa malah terpesona melihat Noah tadi dan Sasa tidak sadar kalau wajah Noah sedikit memar.

"Ih! Kamu bicara apa, Sih?" Lana menepuk pundak Sasa agar sahabatnya itu sadar dari lamunannya.

"Eh, maaf! Aku lupa kalau dia suamimu. Kamu jangan cemburu, ya Lana? Aku hanya ngefans saja sama dia."

"Aku tidak peduli hal itu, Sa. Ayo berangkat sekarang!"

Sasa meminjamkan helmnya pada Lana dan kemudian mereka berdua berangkat menuju tempat kuliah.

Sesampai di sana, Sasa dan Lana segera naik ke lantai atas di mana kelas mereka berada.

"Ya ampun, Sayang, kenapa wajah kamu?" Tania yang adalah kekasih Noah tampak kaget dan khawatir melihat wajah Noah yang memar. "Kamu habis berkelahi sama siapa?"

"Aku tidak apa-apa. Tadi aku habis menolong nenek-nenek yang sedang dipalak sama preman dan akhirnya aku bertengkar sama mereka."

"Hah? Nenek-nenek? Kurang ajar sekali para preman itu memalak seorang nenek." Tangan Tania mengusap lembut pipi Noah yang memar.

Sasa dan Lana menghentikan langkah mereka yang mau masuk ke dalam kelas saat melihat dua orang kekasih itu bermesraan di depan pintu ruang kelas.

"Enak saja aku dibilang nenek-nenek," sekali lagi Lana menggerutu kesal.

"Lana, lihat itu suami kamu sama cewek lain. Noah itu bagaimana, sih? Dia sudah menikah sama kamu, tapi masih saja bermesraan sama Tania. Kenapa dia tidak putuskan saja Tania itu. Benar-benar keterlaluan!" Sasa yang malah terlihat kesal dengan sikap Noah.

"Aku tidak peduli, Sa. Terserah dia mau pacaran atau bermesraan dengan siapapun. Aku sama sekali tidak peduli," ucap Lana tegas sembari berjalan dengan santai masuk ke dalam kelasnya.

Terpopuler

Comments

Defi

Defi

Sasa 😂.. semoga saja perkataanmu bisa membuat mereka berfikir ulang ya

2023-12-16

1

Rey

Rey

sebentar, anak kembarku mo tak ajak main dulu wakakak.

2023-12-13

0

Aya Hadad

Aya Hadad

Lanjut lg dong Kak Rey double upnye ditungguuu....................👌👌😘🙏🙏

2023-12-13

1

lihat semua
Episodes
1 Mahasiswa Baru
2 Pencuri Ciuman yang Arogan
3 Malam Yang Tak Diinginkan Part 1
4 Malam Yang Tak Diinginkan part 2
5 Menikah Saja
6 Saling Membenci
7 Tempat Berbagi
8 Di Rumah Sasa
9 Bertemu Lagi
10 Bertemu Lagi Part 2
11 Acara Bazar
12 Noah VS Bruno
13 Nenek Pulang part 1
14 Lamaran Untuk Lana
15 Hari Bahagia Yang Tak Diharapkan
16 Malam Pernikahan
17 About Kamar Tidur part 1
18 About Kamar Tidur part 2
19 Tidak Peduli
20 Nama Di Kontak Telepon
21 Menjadi Guru Untuk Suami part 1
22 Menjadi Guru Untuk Suami Part 2
23 Pemandangan Di Pagi Hari
24 Acara Syukuran Part 1
25 Acara Syukuran part 2
26 Masalah yang Noah Buat
27 Ajakan Makan Malam part 1
28 Ajakan Makan Malam part 2
29 Bertemu Musuh Lama
30 Menjadi Perawat Untuk Suami part 1
31 Menjadi Perawat Untuk Suami part 2
32 Akur
33 Ajakan Berenang Part 1
34 Ajakan Berenang part 2
35 Kesepakatan Dengan Nenek Part 1
36 Kesepakatan Dengan Nenek Part 2
37 Kebingungan Noah
38 Dia PMS atau Hamil?
39 Malam Itu Terjadi Lagi part 1
40 Malam Itu Terjadi Lagi part 2
41 Malam Pertama Setelah Menikah part 1
42 Malam Pertama Setelah Menikah part 2
43 Karena Tanda Merah
44 Noah Dalam Bahaya Part 1
45 Noah Dalam Bahaya Part 2
46 Bertemu Pria Dari Masa Lalu
47 Permintaan Nenek
48 Hadiah Ulang Tahun part 1
49 Hadiah Ulang Tahun Part 2
50 Pertanyaan Sebelum Perpisahan
51 Merasa Ada Yang Hilang
52 Pelaku Sebenarnya
53 Berita Bahagia part 1
54 Berita Bahagia Part 2
55 Di Hatimu, Ada Cinta
56 About Rujak Buah
57 Sikap Manis
58 Perasaan Yang Membingungkan
59 Sifat Yang Tidak Jauh Berbeda
60 Janji Noah
61 Kecupan Yang Terasa Manis
62 Disya Hamil?
63 Sosok Pria part 1
64 Sosok Pria part 2
65 Kembali Baikkan
66 Bukan Pasangan Yang Romantis part 1
67 Bukan Pasangan Yang Romantis part 2
68 Rencana Disya part 1
69 Rasa Yang Nyaman
70 Rencana Disya Part 2
71 Tidak Mau Bicara
72 Pernyataan Cinta Noah
73 Membuktikan part 1
74 Membuktikan part 2
75 Sahabat Terbaik
76 Disya Keguguran
77 Berita Tersebar
78 Dosen Baru
79 Rival
80 Hanya Boneka Permainan
81 Noah VS Nick part 1
82 Noah VS Nick part 2
83 Kebenaran part 1
84 Pilihan
85 Kebenaran part 2
86 Kembali Berbaikan
87 Kebenaran part 2
88 Bekas Luka
89 Mata-mata part 1
90 Mata-Mata Part 2
91 Akhirnya Terungkap
92 Kerja Sama
93 Nick Pamit
94 Selesai Season 1
95 Extra Part
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Mahasiswa Baru
2
Pencuri Ciuman yang Arogan
3
Malam Yang Tak Diinginkan Part 1
4
Malam Yang Tak Diinginkan part 2
5
Menikah Saja
6
Saling Membenci
7
Tempat Berbagi
8
Di Rumah Sasa
9
Bertemu Lagi
10
Bertemu Lagi Part 2
11
Acara Bazar
12
Noah VS Bruno
13
Nenek Pulang part 1
14
Lamaran Untuk Lana
15
Hari Bahagia Yang Tak Diharapkan
16
Malam Pernikahan
17
About Kamar Tidur part 1
18
About Kamar Tidur part 2
19
Tidak Peduli
20
Nama Di Kontak Telepon
21
Menjadi Guru Untuk Suami part 1
22
Menjadi Guru Untuk Suami Part 2
23
Pemandangan Di Pagi Hari
24
Acara Syukuran Part 1
25
Acara Syukuran part 2
26
Masalah yang Noah Buat
27
Ajakan Makan Malam part 1
28
Ajakan Makan Malam part 2
29
Bertemu Musuh Lama
30
Menjadi Perawat Untuk Suami part 1
31
Menjadi Perawat Untuk Suami part 2
32
Akur
33
Ajakan Berenang Part 1
34
Ajakan Berenang part 2
35
Kesepakatan Dengan Nenek Part 1
36
Kesepakatan Dengan Nenek Part 2
37
Kebingungan Noah
38
Dia PMS atau Hamil?
39
Malam Itu Terjadi Lagi part 1
40
Malam Itu Terjadi Lagi part 2
41
Malam Pertama Setelah Menikah part 1
42
Malam Pertama Setelah Menikah part 2
43
Karena Tanda Merah
44
Noah Dalam Bahaya Part 1
45
Noah Dalam Bahaya Part 2
46
Bertemu Pria Dari Masa Lalu
47
Permintaan Nenek
48
Hadiah Ulang Tahun part 1
49
Hadiah Ulang Tahun Part 2
50
Pertanyaan Sebelum Perpisahan
51
Merasa Ada Yang Hilang
52
Pelaku Sebenarnya
53
Berita Bahagia part 1
54
Berita Bahagia Part 2
55
Di Hatimu, Ada Cinta
56
About Rujak Buah
57
Sikap Manis
58
Perasaan Yang Membingungkan
59
Sifat Yang Tidak Jauh Berbeda
60
Janji Noah
61
Kecupan Yang Terasa Manis
62
Disya Hamil?
63
Sosok Pria part 1
64
Sosok Pria part 2
65
Kembali Baikkan
66
Bukan Pasangan Yang Romantis part 1
67
Bukan Pasangan Yang Romantis part 2
68
Rencana Disya part 1
69
Rasa Yang Nyaman
70
Rencana Disya Part 2
71
Tidak Mau Bicara
72
Pernyataan Cinta Noah
73
Membuktikan part 1
74
Membuktikan part 2
75
Sahabat Terbaik
76
Disya Keguguran
77
Berita Tersebar
78
Dosen Baru
79
Rival
80
Hanya Boneka Permainan
81
Noah VS Nick part 1
82
Noah VS Nick part 2
83
Kebenaran part 1
84
Pilihan
85
Kebenaran part 2
86
Kembali Berbaikan
87
Kebenaran part 2
88
Bekas Luka
89
Mata-mata part 1
90
Mata-Mata Part 2
91
Akhirnya Terungkap
92
Kerja Sama
93
Nick Pamit
94
Selesai Season 1
95
Extra Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!