Mereka semua sampai terkejut saat mengetahui jika Lana adalah keponakan dari Bibi Maya yang adalah juru masak di rumah besar keluarga Ruiz
"Dia keponakan Bibi Maya, Paman?" tanya Noah dengan wajah terkejutnya.
Paman Arya mengangguk dengan wajah datarnya. "Nona Lana itu mahasiswi yang cerdas dan bercita-cita jika dia menjadi pengusaha sukses, Nona Lana ingin membuka sebuah sekolah khusus anak-anak yang kurang mampu."
Danang sampai mangap mendengar semua informasi yang Paman Arya berikan. "Paman keren sekali." Danang malah bertepuk tangan. "Paman kenapa bisa mengetahui semua informasi tentang Lana secepat itu? Padahal Nenek baru saja menyuruh, tapi hanya dengan hitungan detik, Paman sudah tau semuanya."
"Tentu saja saya tau karena waktu Tuan Muda Noah menceritakan apa yang terjadi dengannya dan Nona Lana, saya langsung menyuruh seseorang untuk menyelidikinya."
Nenek Key seketika melihat dengan kedua mata menyipit melihat pada pria paruh baya yang sudah lama mengabdi padanya.
"Jadi, kamu sudah mengetahui masalah ini lebih dulu dan tidak memberitahuku, Arya?"
"Saya sengaja tidak memberitahu Nenek dulu karena saya mau mencari tau semua kebenarannya dan ternyata Tuan Muda memang benar bersama dengan gadis bernama Lana itu."
"Nek, biar aku selesaikan sendiri semua masalahku, aku tidak mau membuat nenek memikirkan masalah ini terlalu berat."
"Arya, sekarang mana Maya, aku mau bicara dengannya dan kita ke rumah mereka sekarang."
"Oh my God, Nenek! Untuk apa?" Noah sampai mengusap wajahnya kasar.
"Kamu dan Lana harus segera menikah sebelum masalah ini diketahui oleh banyak orang."
"Apa? Menikah? Tidak perlu seperti itu, Nek!"
"Kenapa? Apa bukan dengan Lana saja kamu melakukan hal itu, Noah?" tanya wanita tua itu dengan wajah tegas.
"Apa maksud nenek? Tentu saja aku baru pertama kali ini tidak sengaja melakukan hal ini pada seorang gadis, tapi yang membuat aku kesal, kenapa aku harus melakukan hal itu dengan singa betina itu."
"Noah, jaga bicaramu! Lana sebentar lagi akan menjadi menantu keluarga kita dan kamu harus menghormatinya nanti. Arya, segera suruh Maya ke ruanganku sekarang."
"Baik, Nek."
Key melihat dengan tajam pada cucunya yang sedang berdiri dengan wajah menahan kesal. "Kamu harus mempertanggung jawabkan semuanya." Keyko melangkah dengan tegasnya masuk ke dalam ruangannya.
"Paman kenapa tidak bilang kalau nenek akan pulang hari ini?" tanya Noah pada Paman Arya yang sedang mengotak atik I-Padnya yang dia bawa.
"Tuan Muda juga tidak pernah peduli kapan nenek pulang," jawab paman Arya enteng.
"Noah." Tangan Danang menepuk pada bahu Noah dengan wajah sedihnya. "Aku tidak menyangka jika sang raja playboy akan segera menikah, kasihan sekali dengan Lana yang akan menjadi istrimu."
"Bicara apa kamu!" Noah menyingkirkan tangan Danang dengan kasar. "Aku tidak akan menikah dengannya."
"Tuan muda harus menikahi Nona Lana karena saya sudah persiapkan semuanya." Paman Arya menunjukan senyum lebarnya pada Noah.
"Apa maksud Paman Arya?" sungut Noah kesal.
Paman Arya tidak menjawab, beliau malah melangkah pergi dari sana, dan menuju ruangan Nenek Key.
"Paman Arya keren, Ya Noah? Walaupun sudah seumuran bapakku, tapi dia masih terlihat ganteng dan gagah." Danang menoleh pada tembok karena dia mengira Noah masih berdiri di sebelahnya. "Eh! Noah mana?" Danang celingukan, sedangkan Noah malah sudah pergi ke kamarnya.
***
Tok
Tok
"Siapa sih yang datang sore-sore begini? Bibi bilang akan pulang agak malam karena mau ke rumah temannya."
Lana berjalan dengan malas menuju pintu rumahnya. Dia merapikan rambutnya dengan menguncir ke atas rapi.
"Selamat sore, Lana," sapa seorang wanita yang membuat Lana seketika membuka kedua matanya lebar.
"An-anda siapa?" tanya Lana dengan wajah bingungnya.
Tidak lama terdengar suara tangis wanita baru saja turun dari mobil mewah yang memang sudah berhenti di depan rumah Lana.
"Lana!" seru wanita itu dan segera berlari memeluk Lana dengan erat.
"Bibi kenapa? Dan itu mobil siapa, Bi?"
"Lana, apa saya boleh masuk ke dalam? Ada hal penting yang harus saya bicarakan sama kamu."
Lana melihat heran pada Bibinya. "Bi," panggil Lana lirih.
"Nyonya besar, saya minta maaf karena dari tadi terbawa suasana. Mari silakan masuk ke dalam. Maaf kalau tempatnya seperti ini."
"Tidak apa-apa, Maya." Tangan Nenek Key mengusap lembut punggung Bibi May.
"Bi, mereka siapa?" Lana yang menggandeng Bibinya masih bingung melihat dua orang yang terlihat bukan dari kalangan biasa berkunjung ke rumahnya.
Bibi Maya ini bekerja hampir satu tahun di rumah nenek Key. Berawal dari Paman Arya yang tidak sengaja membeli nasi pecel bibi Maya dan baginya itu sangat enak. Kemudian Nenek Key mencari juru masak untuk memasak di rumahnya karena Noah memang suka masakan rumahan seperti mendiang kedua orang tuanya, akhirnya paman Arya merekomendasikan masakan buatan bibi Maya.
Bibi Maya yang memang membutuhkan uang lebih, akhirnya mau bekerja di sana, dan saat di tes untuk membuat menu masakan rumahan. Nenek Key sangat menyukainya dan akhirnya bekerjalah bibi Maya di sana sebagai juru masaknya.
"Lana, perkenalkan namaku Keyko Ruiz dan aku juga adalah pemilik rumah di mana Bibimu bekerja."
"Nama saya Lana, Nyonya Besar." Lana menjulurkan tangannya mengajak jabat tangan.
Nenek Key pun menyambut jabatan tangan Lana. Sedetik kemudian nenek Key dibuat terkejut saat Lana malah mencium punggung tangan nenek Key.
Nenek Key seketika melihat pada paman Arya yang duduk di sampingnya.
"Lana, saya datang ke sini ingin melamarmu untuk menjadi cucu menantu di rumah saya, dan hal ini sudah saya utarakan pada bibimu."
"A-apa? Cucu menantu?" Lana melihat heran pada bibinya.
"Kamu pasti habis menangis, dan itu semua pasti karena ulang dari cucuku." Nenek Key pada saat datang tadi melihat kedua mata Lana yang tampak sembab.
"Cucu Nenek? Maksud Nenek apa?"
"Lana, Bibi dan Nenek Key sudah mengetahui semua hal yang terjadi antara kamu dan Noah di hotel pada malam itu."
"Apa? Ma-maksud Bibi apa?"
"Lana, saya adalah nenek dari Noah, dan saya datang ke sini ingin mempertanggung jawabkan semua yang Noah sudah lakukan sama kamu," penjelasan Keyko sangat membuat Lana shock seketika.
"Jadi, Anda itu adalah Neneknya Noah?"
"Iya, Lana, dan saya datang ke sini ingin melamar kamu untuk menjadi cucu menantu di rumah keluarga Ruiz. Kamu dan Noah harus segera menikah."
"Kamu kenapa harus menyembunyikan masalah sebesar ini sendirian, Lana? Kenapa tidak bercerita pada Bibi?"
"Maafkan aku, Bi. Aku masih bingung harus bercerita bagaimana dengan Bibi. Aku tidak mau membuat Bibi sedih, aku juga takut kalau nanti aku cerita, akan diusir beneran sama Bibi."
"Bibi tidak akan mengusirmu, Lana. Bibi itu sangat sayang sama kamu." Bibi Maya kembali memeluk Lana sembari menangis.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
sella surya amanda
lanjut
2023-12-09
0
Defi
iya Lana, Bibimu hanya menggertak saja, mana mungkin tega mengusir kamu yang telah diasuhnya bertahun-tahun
2023-12-09
0
Defi
majikan Bibi Lana ternyata keluarga Noah, dunia benar-benar sempit. Si Bibi yang ingin menantu orang kaya malah mendapatkan cucu majikannya sebagai suami Lana
2023-12-09
0