My Sweet Enemy

My Sweet Enemy

Mahasiswa Baru

Terlihat seorang gadis tengah berlari dengan tergesah-gesah. "Aduh! Hati-hati dunk!" seru gadis itu kesal.

Gadis itu bernama Lana dan dia yang berjalan ke arah kamar mandi bertabrakan dengan seorang gadis seumurannya yang sedang tergesa-gesa membetulkan kancing kemejanya yang terbuka dan sempat terlihat ada tanda merah pada lehernya saat keluar dari kamar mandi yang ada di kampusnya.

Hanya berselang beberapa detik Lana melihat seorang lelaki yang juga keluar dari kamar mandi itu. Lelaki itu melihat Lana, dan dia berjalan melewati Lana dengan santainya.

"Itukan si anak baru? Apa yang sedang dia lakukan di dalam kamar mandi cewek?" Wajah Lana tampak heran bin bingung karena melihat lelaki yang dia kenal bernama Noah juga keluar dari kamar mandi di mana gadis yang menabraknya itu juga keluar dari sana.

"Pasti dia sudah melakukan hal yang tidak sepantasnya dia lakukan. Sungguh menjijikan." Wajah Lana bersungut kesal.

Setelah selesai dari kamar mandi, Lana menuju kembali ke kelasnya, dan di sana dia melihat Noah duduk di bangku paling belakang dengan tatapan tajam fokus ke arah depan, tapi Lana sempat mendapati Noah sekilas melirik ke arahnya.

"Wajah kamu kenapa kelihatan kesal begitu? Apa bertemu hantu di kamar mandi?"

"Mending bertemu hantu masih lebih baik daripada aku harus bertemu lelaki mesum seperti si anak baru itu."

"Hah? Lelaki mesum siapa? Dan si anak baru siapa, sih?" Sahabat Lana itu tampak bingung.

"Memangnya ada berapa anak baru di kelas kita ini, Sa?"

"Anak baru?" Sasa yang memang rada loading lama, akhirnya baru sadar siapa yang di maksud oleh Lana.

"Oh... Si tampan itu? Dia namanya Noah Akhizawa Ruiz dan dia cucu dari pengusaha kaya raya di kota ini. Itu sih yang aku dengar karena aku memang sempat mencari tau tentangnya. Soalnya aku langsung ngefans saat dia baru pertama kali masuk ke sini," cerocos Sasa.

"Ya ampun, Sa! Aku itu tidak butuh keterangan lengkap tentang lelaki mesum itu," Lana menekankan kata-katanya dengan lirih.

"Kamu itu kenapa bilang dia mesum? Apa dia melakukan hal buruk sama kamu?" Sasa seketika mendelik kaget.

"Lelaki kurang ajar itu baru masuk ke sini sudah berani melakukan hal tidak senonoh di kamar mandi," jelas Lana pelan.

"Hah? Kamu serius? Kamu pasti salah melihat." Sasa tetap kekeh jika Lana pasti salah orang

"Mataku masih sehat, Sa!" seru Lana kesal.

"Lana, kamu pasti salah. Noah itu cucu dari Keyko Ruiz dan dia tidak mungkin berbuat hal seperti itu."

"Aku melihatnya sendiri, dan lagipula aku tidak kenal itu siapa Keyko Ruiz."

"Keyko Ruiz itu pemilik House Of Ruiz, dan yang tadi aku katakan sama kamu, dia itu pengusaha terkaya di sini, konglomerat paling kaya dan terkenal. Kamu itu pintar, tapi hal seperti itu saja tidak tau."

"Kamu 'kan tau aku paling tidak suka melihat televisi, atau mendengar berita tentang hal seperti itu. Aku lebih suka baca novel kalau tidak membaca koran untuk mengetahui berita tentang harga sembako yang naik turun kayak rollercoaster."

"Kalau itu pasti disuruh bibi kamu yang tiap hari jualan nasi pecel. Bibi kamu takut kalau lihat harga bahan pokok naik." Sasa malah terkekeh pelan.

"Itu kamu tau. Miris sekali ya, Sa, jika dia cucu orang kaya, tapi kelakuan seperti orang yang tidak punya pendidikan, " gerutu Lana kesal.

"Ck! Aku yakin kamu pasti salah, atau kalau tidak dia nyasar ke kamar mandi cewek karena masih baru di kampus ini."

"Ya ampun! Terserah kamulah kalau tidak percaya." Lana memutar bola matanya jengah.

"Ehem!"

Tiba-tiba terdengar suara deheman dari arah belakang Lana. Sasa mendongak dan kaget sampai mulutnya mangap melihat siapa yang ada di belakang Lana sekarang.

"Pak." Sasa meringis lucu.

Lana yang membalikkan tubuhnya kaget sampai kedua mata Lana membulat.

"Apa sudah selesai arisannya?"

"Sudah, Pak." Lana langsung duduk dengan posisi sempurna di bangkunya.

"Gadis bodoh!" gerutu Noah pelan melihat tingkah Lana.

Pulang dari kampus Lana langsung berangkat ke tempat kerjanya. Lana bekerja menjadi kasir di sebuah toko yang menjual berbagai macam alat tulis dan aksesoris lainnya.

Berbeda dengan Noah, dia tidak langsung pulang karena dia ada janji dengan Danang teman waktu sekolah dan kampusnya dulu. Mereka keluar untuk makan bersama.

"Bagaimana rasanya di kampus baru kamu, Noah?" tanya Danang.

"Biasa saja," jawab Noah singkat sambil menyeruput minumannya.

"Apa tidak ada yang menarik bagimu di sana?" Danang terlihat penasaran dengan cerita Noah.

"Tidak ada. Semoga saja tidak membosankan saja nanti ke depannya, walaupun aku tadi bertemu dengan Disya." Noah malah menunjukkan senyum miringnya.

"Disya? Oh... gadis yang tergila-gila sama kamu dulu waktu kita masih sekolah?"

Noah mengangguk perlahan. "Dan kamu tau kalau dia masih tergila-gila padaku, bahkan tadi aku dan dia bermain di kamar mandi cewek," Noah dengan santai berbicara.

"Apa? Be-bermain-main? Kalian bercinta?"

"Apa lagi?" jawab Noah santai.

"Astagfirullah!" Tangan Danang seketika menepuk dadanya kaget.

"Tidak perlu berlebihan seperti itu." Noah memberi lemparan sedotan miliknya ke arah Danang.

"Kamu berani sekali melakukan hal itu di kampus barumu, apalagi itu kan hal yang tidak baik. Kamu harusnya menikah dulu baru boleh melakukannya."

"Hei, Pak Ustad! Aku ke sini itu mengajak kamu makan karena aku yakin kamu pasti tidak punya uang untuk makan siang. Malah aku diceramahi."

"Bukannya menceramahi kamu, aku itu hanya memberitahumu agar kamu tidak terkena masalah nantinya. Kalau dia sampai hamil, apa kamu sudah siap menjadi ayah? Aku tidak membayangkan betapa menderitanya nenek kamu. Sudah punya cucu yang sulit diatur, ditambah lagi Noah kecil yang pasti membawa gen bapaknya." Danang menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Enak saja kalau bicara. Lagian pikiran kamu kejauhan, Anak Kampung! Aku dan Disya tidak sampai melakukan hal sejauh itu, lagipula aku masih ingat kata-kata nenekku, aku boleh memiliki banyak kekasih, asal tidak sampai kebablasan. Aku juga tidak akan membuat diriku mendapat masalah dengan melakukan hal bodoh seperti itu."

"Syukur kalau begitu, aku jadi lega mendengarnya. Ternyata temanku ini masih punya sisi malaikatnya."

"Brengsek." Noah malah tersenyum miring mendengar ucapan sahabatnya.

"Noah, aku akan keluar dari kampusku."

"Kenapa?" Senyum Noah seketika menghilang. "Apa Roy dan teman-temannya mengerjaimu lagi?"

"Begitulah. Sebenarnya juga bukan karena itu, Noah. Aku keluar karena biaya untuk kuliah sangat mahal dan aku memutuskan untuk fokus bekerja saja, dengan begitu aku bisa membantu orang tuaku," ucap Danang terdengar sedih.

"Baguslah kalau itu alasannya," kata Noah singkat.

"Kenapa tidak ada perasaan sama sekali sih, nich orang?" gerutu Danang kesal.

"Bukannya tidak ada perasaan, tapi memang bagus kalau kamu fokus salah satu, yaitu bekerja karena kasihan orang tua kamu. Sudah! Kita pulang saja karena aku mengantuk." Noah beranjak dari tempat duduknya setelah membayar makanannya.

Noah mengantar Danang pulang, dan di tengah perjalanan, Danang menyuruh Noah berhenti sebentar di depan sebuah toko

"Berhenti di sini sebentar, ya karena aku mau membeli sesuatu di toko itu." Danang menunjuk sebuah toko.

"Untuk apa?"

"Aku mau membeli sebuah tali," kata Danang

"Kamu mau bunuh diri," celetuk Noah.

Terpopuler

Comments

Defi

Defi

mau ikat kamu Noah biar tidak banyak bicara

2023-12-04

2

Defi

Defi

ini si Noah, dikasih tahu baik-baik ngeyel

2023-12-04

2

Chindy Miracle

Chindy Miracle

Aq ndak mampir tp lgsg hinggap ddk manis mengikuti kelanjutanna

2023-11-29

2

lihat semua
Episodes
1 Mahasiswa Baru
2 Pencuri Ciuman yang Arogan
3 Malam Yang Tak Diinginkan Part 1
4 Malam Yang Tak Diinginkan part 2
5 Menikah Saja
6 Saling Membenci
7 Tempat Berbagi
8 Di Rumah Sasa
9 Bertemu Lagi
10 Bertemu Lagi Part 2
11 Acara Bazar
12 Noah VS Bruno
13 Nenek Pulang part 1
14 Lamaran Untuk Lana
15 Hari Bahagia Yang Tak Diharapkan
16 Malam Pernikahan
17 About Kamar Tidur part 1
18 About Kamar Tidur part 2
19 Tidak Peduli
20 Nama Di Kontak Telepon
21 Menjadi Guru Untuk Suami part 1
22 Menjadi Guru Untuk Suami Part 2
23 Pemandangan Di Pagi Hari
24 Acara Syukuran Part 1
25 Acara Syukuran part 2
26 Masalah yang Noah Buat
27 Ajakan Makan Malam part 1
28 Ajakan Makan Malam part 2
29 Bertemu Musuh Lama
30 Menjadi Perawat Untuk Suami part 1
31 Menjadi Perawat Untuk Suami part 2
32 Akur
33 Ajakan Berenang Part 1
34 Ajakan Berenang part 2
35 Kesepakatan Dengan Nenek Part 1
36 Kesepakatan Dengan Nenek Part 2
37 Kebingungan Noah
38 Dia PMS atau Hamil?
39 Malam Itu Terjadi Lagi part 1
40 Malam Itu Terjadi Lagi part 2
41 Malam Pertama Setelah Menikah part 1
42 Malam Pertama Setelah Menikah part 2
43 Karena Tanda Merah
44 Noah Dalam Bahaya Part 1
45 Noah Dalam Bahaya Part 2
46 Bertemu Pria Dari Masa Lalu
47 Permintaan Nenek
48 Hadiah Ulang Tahun part 1
49 Hadiah Ulang Tahun Part 2
50 Pertanyaan Sebelum Perpisahan
51 Merasa Ada Yang Hilang
52 Pelaku Sebenarnya
53 Berita Bahagia part 1
54 Berita Bahagia Part 2
55 Di Hatimu, Ada Cinta
56 About Rujak Buah
57 Sikap Manis
58 Perasaan Yang Membingungkan
59 Sifat Yang Tidak Jauh Berbeda
60 Janji Noah
61 Kecupan Yang Terasa Manis
62 Disya Hamil?
63 Sosok Pria part 1
64 Sosok Pria part 2
65 Kembali Baikkan
66 Bukan Pasangan Yang Romantis part 1
67 Bukan Pasangan Yang Romantis part 2
68 Rencana Disya part 1
69 Rasa Yang Nyaman
70 Rencana Disya Part 2
71 Tidak Mau Bicara
72 Pernyataan Cinta Noah
73 Membuktikan part 1
74 Membuktikan part 2
75 Sahabat Terbaik
76 Disya Keguguran
77 Berita Tersebar
78 Dosen Baru
79 Rival
80 Hanya Boneka Permainan
81 Noah VS Nick part 1
82 Noah VS Nick part 2
83 Kebenaran part 1
84 Pilihan
85 Kebenaran part 2
86 Kembali Berbaikan
87 Kebenaran part 2
88 Bekas Luka
89 Mata-mata part 1
90 Mata-Mata Part 2
91 Akhirnya Terungkap
92 Kerja Sama
93 Nick Pamit
94 Selesai Season 1
95 Extra Part
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Mahasiswa Baru
2
Pencuri Ciuman yang Arogan
3
Malam Yang Tak Diinginkan Part 1
4
Malam Yang Tak Diinginkan part 2
5
Menikah Saja
6
Saling Membenci
7
Tempat Berbagi
8
Di Rumah Sasa
9
Bertemu Lagi
10
Bertemu Lagi Part 2
11
Acara Bazar
12
Noah VS Bruno
13
Nenek Pulang part 1
14
Lamaran Untuk Lana
15
Hari Bahagia Yang Tak Diharapkan
16
Malam Pernikahan
17
About Kamar Tidur part 1
18
About Kamar Tidur part 2
19
Tidak Peduli
20
Nama Di Kontak Telepon
21
Menjadi Guru Untuk Suami part 1
22
Menjadi Guru Untuk Suami Part 2
23
Pemandangan Di Pagi Hari
24
Acara Syukuran Part 1
25
Acara Syukuran part 2
26
Masalah yang Noah Buat
27
Ajakan Makan Malam part 1
28
Ajakan Makan Malam part 2
29
Bertemu Musuh Lama
30
Menjadi Perawat Untuk Suami part 1
31
Menjadi Perawat Untuk Suami part 2
32
Akur
33
Ajakan Berenang Part 1
34
Ajakan Berenang part 2
35
Kesepakatan Dengan Nenek Part 1
36
Kesepakatan Dengan Nenek Part 2
37
Kebingungan Noah
38
Dia PMS atau Hamil?
39
Malam Itu Terjadi Lagi part 1
40
Malam Itu Terjadi Lagi part 2
41
Malam Pertama Setelah Menikah part 1
42
Malam Pertama Setelah Menikah part 2
43
Karena Tanda Merah
44
Noah Dalam Bahaya Part 1
45
Noah Dalam Bahaya Part 2
46
Bertemu Pria Dari Masa Lalu
47
Permintaan Nenek
48
Hadiah Ulang Tahun part 1
49
Hadiah Ulang Tahun Part 2
50
Pertanyaan Sebelum Perpisahan
51
Merasa Ada Yang Hilang
52
Pelaku Sebenarnya
53
Berita Bahagia part 1
54
Berita Bahagia Part 2
55
Di Hatimu, Ada Cinta
56
About Rujak Buah
57
Sikap Manis
58
Perasaan Yang Membingungkan
59
Sifat Yang Tidak Jauh Berbeda
60
Janji Noah
61
Kecupan Yang Terasa Manis
62
Disya Hamil?
63
Sosok Pria part 1
64
Sosok Pria part 2
65
Kembali Baikkan
66
Bukan Pasangan Yang Romantis part 1
67
Bukan Pasangan Yang Romantis part 2
68
Rencana Disya part 1
69
Rasa Yang Nyaman
70
Rencana Disya Part 2
71
Tidak Mau Bicara
72
Pernyataan Cinta Noah
73
Membuktikan part 1
74
Membuktikan part 2
75
Sahabat Terbaik
76
Disya Keguguran
77
Berita Tersebar
78
Dosen Baru
79
Rival
80
Hanya Boneka Permainan
81
Noah VS Nick part 1
82
Noah VS Nick part 2
83
Kebenaran part 1
84
Pilihan
85
Kebenaran part 2
86
Kembali Berbaikan
87
Kebenaran part 2
88
Bekas Luka
89
Mata-mata part 1
90
Mata-Mata Part 2
91
Akhirnya Terungkap
92
Kerja Sama
93
Nick Pamit
94
Selesai Season 1
95
Extra Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!