Noah VS Bruno

Danang berjalan berkeliling sendiri dan dia melihat satu persatu stand di sana.

"Noah ini memberi aku uang banyak sekali, aku sampai bingung mau membeli apa? Dia itu luarnya kelihatan menyebalkan, tapi aku tau jika dia punya hati yang baik," Danang berdialog sendiri.

Danang mengedarkan pandangannya ke seluruh tempat di sana. Noah memilih pergi ke suatu tempat

"Eh itu bukannya gadis yang kemarin bertemu itu. Dia kuliah di sini rupanya, tapi kenapa Noah aku tanya tidak kenal sama dia?"

Danang berjalan mendekat pada Lana yang sedang sendiri duduk di sana karena Sasa masih sibuk dengan tugas panitianya.

"Hai! Kamu gadis yang waktu itu di supermarket 'kan?" sapa Danang yang langsung membuat Lana kaget.

"Kamu siapa?" Lana memang tidak ingat dengan Danang. Lana setelah kejadian dengan Noah sangat takut dengan orang asing terutama pria.

"Aku yang bertemu dengan kamu di supermarket dan di jalan waktu itu." Danang wajahnya sudah senang saja dan berharap Lana kenal sama dia.

"Aku tidak ingat. Permisi, ya!" Lana beranjak dari tempatnya, tapi Danang malah menghalangi jalan Lana. "Aku tidak kenal kamu."

"Kamu kenapa ketakutan begitu? Aku bukan orang jahat. Aku hanya ingin berteman saja sama kamu. Namaku Danang dan aku ke sini dengan sahabatku, dia kuliah di sini." Danang jadi bingung melihat Lana yang terlihat ketakutan.

"Lana, ada apa?" Bruno tiba-tiba di sana dan dia melihat pada Danang dengan wajah marah.

"Tidak ada apa-apa, Bruno. Bruno, aku mau pergi dulu."

"Apa dia menggangu kamu? Hei! Kamu siapa? Jangan mengganggu kekasihku!" Bruno malah dengan kasar mendorong tubuh Danang sampai Danang terjerembab ke tanah.

"Aduh!" Sikut Danang sampai terluka karena bergeser dengan tanah.

"Bruno! Kenapa kamu kasar begitu!" Lana kaget serta kesal pada sikap Bruno.

"Aku minta maaf, aku tidak bermaksud menggoda kekasihmu. Aku tidak tau kalau dia sudah punya pacar." Danang berusaha berdiri dari tempatnya.

"Lana, aku hanya ingin melindungi saja. Lelaki seperti dia itu memang harus diberi pelajaran agar tidak mengganggu seorang gadis seenaknya."

"Aku tidak bermaksud menganggu pacar kamu. Aku hanya—."

Bruk!

Sebuah pukulan tepat mendarat pada wajah Danang hingga Danang kembali tersungkur ke tanah.

"Bruno, sudah!" Lana dengan cepat menarik Bruno.

"Aku minta maaf, aku tidak ingin berbuat buruk pada gadis itu atau lainnya." Danang mencoba menjelaskan.

"Ah! Diam kamu!"

Saat tangan Bruno mau memukul Danang, tiba-tiba tubuh Bruno ditendang dengan keras oleh seseorang. Bruno sampai terjungkal jatuh.

"Kalau mau bertengkar, cari lawan yang seimbang denganmu! Brengsek!" suara seseorang terdengar marah.

"Noah," ucap Danang mencoba berdiri dengan dibantu Noah.

Lana yang di sana tampak menatap Noah dengan tajam.

"Jangan ikut campur kamu!" Bruno berdiri dan saat tangannya mengarah pada Noah, Noah dengan cepat menahan dan kembali melayangkan pukulannya pada wajah Bruno.

Akhirnya di sana terjadi pertengkaran yang tidak bisa terelakan.

Sampai akhirnya Sasa dan panitia lainnya merelai perkelahian ini. Noah terlihat puas bisa menghajar Bruno yang terkenal songong di kampus itu.

"Lepaskan!" Noah tampak menghentakkan tubuhnya agar dilepaskan oleh salah satu panitia acara di sana.

"Ini belum selesai, Brengsek!" seru Bruno marah.

"Kalau mau melanjutkan, aku tunggu kamu di luar sekarang! Aku tidak takut sama pengecut seperti kamu. Brengsek!" ucap Noah dengan tatapan tajamnya.

"Ayo!" Bruno yang akan maju di halangi oleh teman-temannya di sana.

"Kalian jangan membuat keributan di sini. Kalian mau masalah ini sampai pada dekan? Habis, kalian. Sekarang sebaiknya kalian berdamai dan jangan membuat masalah," ucap ketua panitia di sana.

"Minggir!" Noah malah tidak mau berdamai, dia lebih memilih pergi dari sana. Danang pun segera mengejar Noah.

Noah memilih duduk di taman belakang kampus sembari menyesap rokoknya.

"Noah, aku minta maaf sudah membuat kamu terlibat perkelahian di sana tadi."

"Tidak apa-apa. Aku puas bisa menghajar si brengsek itu." Noah malah tersenyum miring.

"Kamu memang ada masalah sama dia?" Danang melihat Noah heran.

"Tidak ada, hanya saja aku pernah melihat dia bersikap sok dengan salah satu mahasiswa di sini yang penampilannya culun kayak kamu, tapi karena aku tidak kenal, aku biarkan saja, tapi tadi saat mengetahui dia malah sok jagoan sama sahabatku. Waktu aku memberi dia pelajaran."

"Oh ... jadi begitu. Lalu, kalau masalah ini sampai diketahui oleh dosen atau dekan di sini bagaimana? Kamu bisa-bisa dikeluarkan lagi."

Noah melihat datar pada Danang yang nyengir karena tepi mulutnya yang sedikit sobek.

"Aku tidak takut dikeluarkan lagi. Silakan saja," jawab enteng Noah.

Noah beranjak dari tempatnya di bilang pada Danang kalau mau ke kamar mandi.

Noah yang baru saja keluar dari kamar mandi, tiba-tiba di peluk oleh seseorang.

"Noah, aku kangen sama kamu," gadis itu memeluk Noah erat.

"Disya? Kenapa kamu ke kamar mandi cowok? Keluar sana!"

Disya memang keluar, tapi dia malah menyeret tangan Noah dan membawa Noah ke lorong menuju kamar mandi cewek.

"Noah, aku ingin bicara sama kamu. Noah kenapa kamu berpacaran dengan Tania? Bukannya kamu tau aku menyukaimu." Gadis itu tiba-tiba menangis.

"Memangnya kenapa kalau aku berpacaran dengan Tania? Dia menyatakan cinta duluan padaku, dan aku tidak mungkin menyakiti hatinya dengan cara menolak cintanya, makannya aku terima," ucap santai Noah sembari bersandar pada tembok di belakangnya.

"Tapi aku sangat mencintaimu, Noah. Aku mau menjadi kekasihmu."

"Kalau seperti itu, tunggu aku putus dengan Tania, dan kita bisa berpacaran."

"Noah, apa di hatimu tidak ada perasaan cinta dengan seorang gadis satu pun?"

"Disya, di mana-mana orang itu lebih suka dicintai daripada mencintai. Sudahlah! Kamu jangan malah melankolis manja seperti ini. Aku tidak suka cewek seperti itu."

Disya malah masih menangis, membuat Noah kesal saja.

"Tidak seperti itu, Sa!" Seketika langkah kedua gadis yang berjalan menuju lorong kamar mandi itu berhenti tatkala melihat siapa yang ada di depan mereka.

"Noah?" ucap Sasa lirih. Sasa kemudian melihat ke arah Lana yang tampak terpaku di tempatnya.

"Aku mau pergi dulu." Noah berjalan santai melewati Lana yang terdiam di sana.

"Noah, tunggu!" Disya menghapus air matanya mengejar Noah.

Sasa pun tidak dapat berkata apa-apa, dia malah bingung melihat hal yang terjadi di sana.

"Disya kenapa tadi sepertinya sedang menangis? Apa dia minta pertanggung jawaban pada Noah? Apa Disya hamil anak Noah?" kedua mata Sasa mendelik lebar.

"Dia benar-benar iblis! Bisa- bisanya dia memiliki tingkah laku seburuk itu." Lana tampak menggenggam erat kepala tangannya.

Lana pun berpikir jika Noah pasti sudah berbuat sesuatu hal di luar batas dengan Disya sampai gadis itu terlihat menangis.

Terpopuler

Comments

Sophia Aya

Sophia Aya

tuh kan emang kalo udah tenar jelek nya gak akan keliatan baiknya

2023-12-07

0

Defi

Defi

Noah hatinya terbuat dari plastik thor 😂 makanya suka seenaknya sendiri saja

2023-12-06

2

sella surya amanda

sella surya amanda

lanjut

2023-12-06

2

lihat semua
Episodes
1 Mahasiswa Baru
2 Pencuri Ciuman yang Arogan
3 Malam Yang Tak Diinginkan Part 1
4 Malam Yang Tak Diinginkan part 2
5 Menikah Saja
6 Saling Membenci
7 Tempat Berbagi
8 Di Rumah Sasa
9 Bertemu Lagi
10 Bertemu Lagi Part 2
11 Acara Bazar
12 Noah VS Bruno
13 Nenek Pulang part 1
14 Lamaran Untuk Lana
15 Hari Bahagia Yang Tak Diharapkan
16 Malam Pernikahan
17 About Kamar Tidur part 1
18 About Kamar Tidur part 2
19 Tidak Peduli
20 Nama Di Kontak Telepon
21 Menjadi Guru Untuk Suami part 1
22 Menjadi Guru Untuk Suami Part 2
23 Pemandangan Di Pagi Hari
24 Acara Syukuran Part 1
25 Acara Syukuran part 2
26 Masalah yang Noah Buat
27 Ajakan Makan Malam part 1
28 Ajakan Makan Malam part 2
29 Bertemu Musuh Lama
30 Menjadi Perawat Untuk Suami part 1
31 Menjadi Perawat Untuk Suami part 2
32 Akur
33 Ajakan Berenang Part 1
34 Ajakan Berenang part 2
35 Kesepakatan Dengan Nenek Part 1
36 Kesepakatan Dengan Nenek Part 2
37 Kebingungan Noah
38 Dia PMS atau Hamil?
39 Malam Itu Terjadi Lagi part 1
40 Malam Itu Terjadi Lagi part 2
41 Malam Pertama Setelah Menikah part 1
42 Malam Pertama Setelah Menikah part 2
43 Karena Tanda Merah
44 Noah Dalam Bahaya Part 1
45 Noah Dalam Bahaya Part 2
46 Bertemu Pria Dari Masa Lalu
47 Permintaan Nenek
48 Hadiah Ulang Tahun part 1
49 Hadiah Ulang Tahun Part 2
50 Pertanyaan Sebelum Perpisahan
51 Merasa Ada Yang Hilang
52 Pelaku Sebenarnya
53 Berita Bahagia part 1
54 Berita Bahagia Part 2
55 Di Hatimu, Ada Cinta
56 About Rujak Buah
57 Sikap Manis
58 Perasaan Yang Membingungkan
59 Sifat Yang Tidak Jauh Berbeda
60 Janji Noah
61 Kecupan Yang Terasa Manis
62 Disya Hamil?
63 Sosok Pria part 1
64 Sosok Pria part 2
65 Kembali Baikkan
66 Bukan Pasangan Yang Romantis part 1
67 Bukan Pasangan Yang Romantis part 2
68 Rencana Disya part 1
69 Rasa Yang Nyaman
70 Rencana Disya Part 2
71 Tidak Mau Bicara
72 Pernyataan Cinta Noah
73 Membuktikan part 1
74 Membuktikan part 2
75 Sahabat Terbaik
76 Disya Keguguran
77 Berita Tersebar
78 Dosen Baru
79 Rival
80 Hanya Boneka Permainan
81 Noah VS Nick part 1
82 Noah VS Nick part 2
83 Kebenaran part 1
84 Pilihan
85 Kebenaran part 2
86 Kembali Berbaikan
87 Kebenaran part 2
88 Bekas Luka
89 Mata-mata part 1
90 Mata-Mata Part 2
91 Akhirnya Terungkap
92 Kerja Sama
93 Nick Pamit
94 Selesai Season 1
95 Extra Part
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Mahasiswa Baru
2
Pencuri Ciuman yang Arogan
3
Malam Yang Tak Diinginkan Part 1
4
Malam Yang Tak Diinginkan part 2
5
Menikah Saja
6
Saling Membenci
7
Tempat Berbagi
8
Di Rumah Sasa
9
Bertemu Lagi
10
Bertemu Lagi Part 2
11
Acara Bazar
12
Noah VS Bruno
13
Nenek Pulang part 1
14
Lamaran Untuk Lana
15
Hari Bahagia Yang Tak Diharapkan
16
Malam Pernikahan
17
About Kamar Tidur part 1
18
About Kamar Tidur part 2
19
Tidak Peduli
20
Nama Di Kontak Telepon
21
Menjadi Guru Untuk Suami part 1
22
Menjadi Guru Untuk Suami Part 2
23
Pemandangan Di Pagi Hari
24
Acara Syukuran Part 1
25
Acara Syukuran part 2
26
Masalah yang Noah Buat
27
Ajakan Makan Malam part 1
28
Ajakan Makan Malam part 2
29
Bertemu Musuh Lama
30
Menjadi Perawat Untuk Suami part 1
31
Menjadi Perawat Untuk Suami part 2
32
Akur
33
Ajakan Berenang Part 1
34
Ajakan Berenang part 2
35
Kesepakatan Dengan Nenek Part 1
36
Kesepakatan Dengan Nenek Part 2
37
Kebingungan Noah
38
Dia PMS atau Hamil?
39
Malam Itu Terjadi Lagi part 1
40
Malam Itu Terjadi Lagi part 2
41
Malam Pertama Setelah Menikah part 1
42
Malam Pertama Setelah Menikah part 2
43
Karena Tanda Merah
44
Noah Dalam Bahaya Part 1
45
Noah Dalam Bahaya Part 2
46
Bertemu Pria Dari Masa Lalu
47
Permintaan Nenek
48
Hadiah Ulang Tahun part 1
49
Hadiah Ulang Tahun Part 2
50
Pertanyaan Sebelum Perpisahan
51
Merasa Ada Yang Hilang
52
Pelaku Sebenarnya
53
Berita Bahagia part 1
54
Berita Bahagia Part 2
55
Di Hatimu, Ada Cinta
56
About Rujak Buah
57
Sikap Manis
58
Perasaan Yang Membingungkan
59
Sifat Yang Tidak Jauh Berbeda
60
Janji Noah
61
Kecupan Yang Terasa Manis
62
Disya Hamil?
63
Sosok Pria part 1
64
Sosok Pria part 2
65
Kembali Baikkan
66
Bukan Pasangan Yang Romantis part 1
67
Bukan Pasangan Yang Romantis part 2
68
Rencana Disya part 1
69
Rasa Yang Nyaman
70
Rencana Disya Part 2
71
Tidak Mau Bicara
72
Pernyataan Cinta Noah
73
Membuktikan part 1
74
Membuktikan part 2
75
Sahabat Terbaik
76
Disya Keguguran
77
Berita Tersebar
78
Dosen Baru
79
Rival
80
Hanya Boneka Permainan
81
Noah VS Nick part 1
82
Noah VS Nick part 2
83
Kebenaran part 1
84
Pilihan
85
Kebenaran part 2
86
Kembali Berbaikan
87
Kebenaran part 2
88
Bekas Luka
89
Mata-mata part 1
90
Mata-Mata Part 2
91
Akhirnya Terungkap
92
Kerja Sama
93
Nick Pamit
94
Selesai Season 1
95
Extra Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!