Episode 17 : Serangan Penghancur

Berkat bantuan Xiao Ren, si gendut Gong Taizhu bisa selamat dari kematian di tangan Tang Welian. Sekarang, mereka sedang bergegas menuju lokasi Yu Long dan Ling Ling berada.

Di sepanjang jalan, hanya ada mayat mayat murid sekte Macan Putih yang masih lah pendekar Raga. Sesekali, mereka berdua juga menemukan mayat rekan dari paviliun Naga Emas yang bernasib sial.

"Di sana! Di depan sana, Xiao Ren!" Seru Gong Taizhu, terengah engah.

Mata Xiao Ren menatap jeli jauh ke depan, ia menyaksikan Ling Ling dan Yu Long yang tengah kesulitan menghadapi patriach Shen Ming dan lima pendekar Jiwa dalam satu waktu.

Ada banyak sekali mayat rekan dari paviliun Naga Emas di tanah, dan hanya Ling Ling serta Yu Long yang tersisa.

Srasakkkk!!!

Xiao Ren mempercepat larinya, dalam satu kedipan mata ia melesat cepat memotong jarak yang begitu jauh antara dirinya dan patriach Shen Ming.

Jrannnggg!!!

Tebasan mendadak Xiao Ren berhasil ditangkis meski kesulitan, si pengembara sontak menyeringai. "Pendekar Raja memang beda!"

"Siapa kau?!!" Patriach Shen Ming kaget dengan kemunculan mendadak Xiao Ren.

"Aku Xiao Ren, si pengembara!"

Satu tendangan susulan mengenai dada patriach Shen Ming dan membuatnya mundur lima langkah ke belakang.

Yu Long dan Ling Ling tak pernah sebahagia ini ketika melihat kedatangan bala bantuan, apalagi bantuan dari si pengembara. Kondisi mereka sudah sangat buruk, bertarung lebih dari ini maka keduanya akan tumbang.

"Senior ... Xiao Ren ... " Yu Long berujar dengan nafas memburu dan dada naik turun. "Akhirnya anda datang juga ... "

"Kami hampir saja pergi ke alam selanjutnya ... " Tambah Ling Ling.

Xiao Ren menoleh ke belakang. Telinga kiri Yu Long tidak ada, di bahunya ada luka tebasan yang sangat dalam, begitu juga di pinggangnya.

Lengan kanan Ling Ling ada luka tusukan, jemari tangan kanannya hilang dua, di punggungnya juga ada tebasan lebar.

"Gendut, bantu mereka!" Xiao Ren berseru ke arah Gong Taizhu yang baru sampai, ia melempar botol pill penyembuh padanya.

"Tapi, senior Xiao! Kita masih di pertarungan!" Seru Ling Ling.

"Jangan banyak bicara ... " Xiao Ren menyeringai. "Aku mau bersenang-senang dulu~"

Mendapati perintah mutlak dari Xiao Ren, Yu Long dan Ling Ling tak ada pilihan lain. Mereka mundur dan menyaksikan dari jauh, sembari menerima pengobatan dari Gong Taizhu.

"Bagaimana bisa kita membiarkan senior bertarung sendirian ... " Yu Long bergumam.

"Tenang saja, si bodoh Xiao Ren itu lebih kuat dari yang kita kira ... " Gong Taizhu berujar, sembari mengambil pill penyembuh dari dalam botol.

"Benarkah?" Ling Ling masih ragu.

"Percaya pada ku ... aku melihatnya dengan mata kepala ku sendiri. Dan sekarang, kalian juga akan melihatnya."

.

.

.

.

.

.

Di tengah lapangnya halaman bagian depan bangunan patriach sekte Macan Putih, si pengembara ... Xiao Ren, berdiri percaya diri menghadapi Lima pendekar Jiwa dan satu pendekar Raja tahap menengah.

Shen Ming berusaha mencerna apa yang sebenarnya terjadi, menurut apa yang sejauh ini ia bisa fahami, Xiao Ren ini adalah yang paling kuat di kelompok paviliun Naga Emas.

"Biar ku lihat ... " Shen Ming bergumam dan mulai menggunakan kemampuannya untuk menilai tingkatan bela diri si pengembara. "Apa, yang benar saja ...?"

Shen Ming terkejut saat menemukan bahwa Xiao Ren ini hanya pendekar Raga tahap akhir. Karena merasa tak percaya, dirinya mencoba menilai sekali lagi dan hasilnya tetap sama.

Menarik nafas dalam, Shen Ming pun meledak.

"KAMU ITU HANYA PENDEKAR RAGA TAHAP AKHIIIRRRR!!!" Shen Ming murka, mendapati ada seorang pendekar lemah yang berani bermain main dengannya.

Tenaga dalam dikeluarkan, teriakan itu datang bersamaan dengan angin yang sangat kencang. Pakaian dan rambut panjang Xiao Ren berkibar kibar, namun si pengembara tak nampak gentar.

"Ya terus kenapa?" Xiao Ren nyengir.

Pada kenyataannya, ia menggunakan teknik ilusi untuk mengelabui penilaian orang lain. Semua yang berusaha menilai tingkatannya hanya akan bisa menemukan tipuan, karena sesungguhnya ... ia bukan pendekar Raga.

"Jangan hiraukan si bajingan ini, bunuh yang di belakang sana!" Patriach Shen Ming berseru, menunjuk ke arah Yu Long dan kawan kawan jauh di belakang Xiao Ren.

"Siap!" Lima pengawal si patriach segera melesat cepat, mencoba untuk melewati si pengembara, mereka mengambil jalan memutari Xiao Ren.

Ctasss!!! Ctasss!!! Brukkk!!!

Namun dalam hitungan sepersekian detik, kelima pendekar itu mati sebelum bisa melewati Xiao Ren. Ada sebuah jarum besar menancap di dahi mereka, menembus tengkorak dan merusak otak.

Gerakan yang terlalu cepat, semua pendekar Jiwa itu mati dalam momen yang sama dan jatuh bersamaan. Si pengembara bahkan seakan tak bergeming di pandangan semua orang yang menyaksikan.

Shinggggg ...

Mata Xiao Ren bersinar redup, pertanda bahwa ia menggunakan Mata Dewa Agung miliknya. "Kenapa ..? Kaget kah?"

Pertanyaan Xiao Ren menusuk dada patriach Shen Ming, ia memang sangat kaget sampai sekujur tubuhnya terasa dingin membeku. Matanya tak pernah lepas dari si pengembara, namun tetap saja ia tak bisa mengikuti pergerakannya.

"Kamu, menggunakan tipuan macam apa pada ku?" Geram si patriach.

"Tipuan? maaf saja ... hal semacam tipuan itu, ga level deh~" Xiao Ren tersenyum tengil. "Tapi mungkin untuk rubah tua seperti mu, tipuan itu diperlukan?"

Ya, saat ini Xiao Ren tengah melakukan bagian yang paling ia sukai, yakni menghina dan memanas-manasi lawan.

Srassaaanggg!!!

Sebuah pisau angin raksasa melesat ke arah si pengembara dari satu ayunan pedang sang patriach, Xiao Ren dengan santainya menangkis serangan itu.

Pisau angin yang dipentalkan, lalu memotong salah satu bangunan besar yang padahal terbuat dari bahan cukup tahan serangan luar.

Wajah Shen Ming merah padam, ia tak bisa membayangkan seorang pendekar Raja sepertinya akan kalah dari pendekar Raga.

"Awalnya ingin membiarkan mu jadi korban terakhir, namun nampaknya kamu begitu semangat untuk mati duluan?" Shen Ming mengeluarkan sebuah pedang bermotif unik dan terlihat spesial. "Maka akan ku kabulkan keinginan mu."

"Itu ..! Pedang Pembelah Bumi!" Seru Yu Long.

"Jadi itu ya pedang yang kalian selama ini kejar kejar?"

Xiao Ren menyeringai, pertarungan mungkin akan jadi lebih menyenangkan dari yang ia awalnya kira. Patriach Shen Ming mengangkat tinggi pedangnya.

"Teknik Macan Putih, Cakar bumi!"

Brakkkkkk!!!.

Ketika ditusukkan kembali ke tanah, Xiao Ren cukup kaget karena tanah seakan terbelah menjadi beberapa bagian dengan jurang yang cukup dalam.

Namun ia masih selamat. "Pedangnya boleh juga, tua bangka. Berikan pada ku." Seru Xiao Ren.

Shen Ming geram, ia pun menerjang ke arah Xiao Ren. Pertarungan dahsyat terjadi, serangan demi serangan bukan saja mengancam nyawa musuh namun juga mampu menghancurkan area sekitar.

Bangunan bangunan besar habis dilibas baik serangan Shen Ming maupun Xiao Ren. Mereka bergerak melintasi lapangan ketika bertarung, bahkan menyerang di udara setelah keduanya mulai menggunakan teknik meringankan tubuh.

Suara dentuman yang menggelegar mampu didengar sampai ke pelosok kota. Awan awan juga terdorong jauh, berkat gelombang kejut dari serangan kuat yang beradu.

"Kamu jelas bukan pendekar Raga!" Shen Ming berseru dan sekali lagi menilai tingkatan Xiao Ren, hasilnya masih sama.

"Hehehe ... tidak baik mengintip!"

Duakkk!!!

Xiao Ren menendang pipi Shen Ming, mengantarkannya kembali pulang ke tanah. Tubuh yang sudah tua itu menciptakan retakan besar di tanah saat menabrak.

"Uaghhh!!! Sial ...!" Patriach itu mengumpat, tubuhnya terkapar di tanah dan berusaha bangkit segera.

"Teknik Petapa Putih, Hukuman Surgawi!"

Xiao Ren melesat turun dari langit menuju bumi, bara api di kakinya menciptakan ekor yang mengikuti sepanjang lintasan ia terbang jatuh.

Dirinya terlihat seperti naga api yang sebentar lagi akan menjatuhi hukuman kepada patriach Shen Ming.

"Belum cukup panas, lebih meriah dong!!!!!" Seru Xiao Ren, ia memompa tenaga dalam di kakinya.

Api yang berkobar menjadi lebih hebat lagi, kini ia menungkik turun seperti bola meteor berwarna merah yang siap menciptakan kehancuran masal.

Langit malam gelap gulita di kota seribu mimpi seketika berubah terang benderang kemerahan, semua mata yang masih terbuka pun menatap ketakutan kepada sebuah bola api yang turun dalam kecepatan tinggi di langit.

"S-Senior Xiao!" Yu Long memekik ketakutan, melihat serangan berdaya hancur besar datang dari langit.

"Berlindung! Berlindung!" Ling Ling segera bangkit dan berlari ke arah bangunan terdekat.

Gong Taizhu tak mau tertinggal dan mati konyol, ia pun segera menggerakkan kedua kakinya secepat yang ia bisa.

"Hiaahh ..! Modarrr!" Teriak Xiao Ren, sepenuhnya lupa kepada teman sendiri.

Kaboooooooooommmmmmmm!!!

Serangannya meledak seperti letusan gunung merapi, panas yang teramat sangat segera membakar hampir semua tempat di wilayah sekte Macan Putih.

Api di mana mana, Xiao Ren hanya bisa melihat warna merah di seluruh tempat, sebelum ia akhirnya bisa melihat patriach Shen Ming ...

.

.

.

.

.

.

... sepenuhnya baik baik saja, tak terluka sedikit pun.

"A-Apa?!" Xiao Ren terkejut, menemukan serangannya ternyata ditahan oleh sosok yang baru muncul tepat di antara si pengembara dan sang patriach.

Bersambung ...

Terpopuler

Comments

Booooooooooom

2024-07-05

1

Raysonic Lans™

Raysonic Lans™

Ban Valir.. woii... /Angry//Bomb//Bomb/

2024-07-05

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 01 : Gadis Menjengkelkan!
2 Episode 02 : Chai Hong
3 Episode 03 : Xiao Ren vs Bandit Golok Merah
4 Episode 04 : Rumah Bangsawan
5 Episode 05 : Pemanasan
6 Episode 06 : Kesembuhan Chai Hong
7 Episode 07 : Permintaan Duke
8 Episode 08 : Berkumpul
9 Episode 09 : Tingkatan Pendekar
10 Episode 10 : Xiao Ren vs Gong Taizhu
11 Episode 11 : Perihal Kamar
12 Episode 12 : Rencana
13 Episode 13 : Menyusup
14 Episode 14 : Penyerangan
15 Episode 15 : Xiao Ren Memasuki Pertarungan
16 Episode 16 : Xiao Ren vs Tang Welian
17 Episode 17 : Serangan Penghancur
18 Episode 18 : Wanita Misterius
19 Episode 19 : Kecupan Wang Li
20 Episode 20 : Tujuan Selanjutnya
21 Episode 21 : Desa Baru ... Masalah Baru
22 Episode 22 : Kepala Desa
23 Episode 23 : Pendekar Liar
24 Episode 24 : Pertarungan Kecil
25 Episode 25 : Pill Pengumpul Qi
26 Episode 26 : Kota Bunga Lotus dan Taman Eden
27 Episode 27 : Dewa Dewi
28 Episode 28 : System
29 Episode 29 : Sekte Dewa Abadi
30 Episode 30 : Luo Fan
31 Episode 31 : Awal Masalah
32 Episode 32 : Kemunculan Guang Tao..!
33 Episode 33 : Pertarungan Besar
34 Episode 34 : Pertarungan Besar ll
35 Episode 35 : Kemampuan Baru
36 Episode 36 : Xin Long Melarikan Diri
37 Episode 37 : Serangan Terakhir
38 Episode 38 : Informasi Penting
39 Episode 39 : Pasca Pertempuran
40 Episode 40 : Pendekar Dewa Naga [ Revisi ]
41 Episode 41 : Berita Baru
42 Episode 42 : Perasaan
43 Episode 43 : Wang Li yang Cemburu
44 Episode 44 : Serikat Dagang Merak Emas
45 Episode 45 : Xiao Ren vs Xuyan
46 Episode 46 : Xiao Ren vs Xuyan II
47 Episode 47 : Rencana yang gagal ( Polished )
48 Episode 48 : Keberangkatan ( Polished )
49 Episode 49 : Mengunjungi Taman Eden ( Polished )
50 Episode 50 : Ouroboros ( Polished )
51 Episode 51 : Menerobos Alam ( Polished )
52 Episode 52 : Kota Matahari Senja ( Polished )
53 Episode 53 : Akar Kekacauan di Laut ( Polished )
54 Episode 54 : Pendaftaran ( Polished )
55 Episode 55 : Turnamen ( Polished )
56 Episode 56 : Turnamen ll ( Polished )
57 Episode 57 : Turnamen IIl ( Polished )
58 Episode 58 : Permata Merah ( Polished )
59 Episode 59 : Raja yang ditaklukkan ( Polished )
60 Episode 60 : Cerita sang Naga Penjaga Laut ( Polished )
61 Episode 61 : Turnamen berakhir ( Polished )
62 Episode 62 : Bintang Jatuh ( Polished )
63 Episode 63 : Tentang Luo Fan ( Polished )
64 Episode 64 : Kencan ( Polished )
65 Episode 66 : Menagih Janji ( Polished )
66 Episode 67 : Tiga Jawaban ( Polished )
67 Episode 68 : Dewa Kenakalan, Loki
68 Episode 69 : Pertemuan Dengan Sekte Dewa Abadi
69 Episode 70 : Kebangkitan Wang Li dan Chai Hong
70 Episode 71 : Usaha yang sia sia
71 Episode 72 : Kembali ke Rumah
72 Episode 73 : Duke yang murka
73 Episode 74 : Rencana Akhir
74 Episode 75 : Memasuki sekte Dewa Abadi
75 Episode 76 : Kelas Pertama
76 Episode 77 : Berlatih Qi
77 Episode 78 : Wang Li berduel
78 Episode 79 : Luo Fan bertemu dua cilik Wang
79 Episode 80 : Wang Yan dan Wang Mei
80 Episode 81 : Menerima teknik baru
81 Episode 82 : Sandiwara
82 Episode 83 : Hari Turnamen
83 Episode 84 : Chai Hong vs Ruanye
84 Episode 85 : Wang Li vs Ahjin
85 Episode 86 : Luo Fan mengendap endap
86 Episode 87 : Wang Li vs Liu Gang
87 Episode 88 : Membuat Pertunjukan
88 Episode 89 : Penyerangan sekte Dewa Abadi
89 Episode 90 : Penyerangan sekte Dewa Abadi II
90 Episode 91 : Xiao Ren vs Kelompok Guru
91 Episode 92 : Runtuhnya sekte Dewa Abadi
92 Episode 93 : Astrid telah Muncul
93 Episode 94 : Sang Raja
94 95 : Mendapat izin untuk menjarah
95 Episode 96 : Keluarga Yaoshan
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Episode 01 : Gadis Menjengkelkan!
2
Episode 02 : Chai Hong
3
Episode 03 : Xiao Ren vs Bandit Golok Merah
4
Episode 04 : Rumah Bangsawan
5
Episode 05 : Pemanasan
6
Episode 06 : Kesembuhan Chai Hong
7
Episode 07 : Permintaan Duke
8
Episode 08 : Berkumpul
9
Episode 09 : Tingkatan Pendekar
10
Episode 10 : Xiao Ren vs Gong Taizhu
11
Episode 11 : Perihal Kamar
12
Episode 12 : Rencana
13
Episode 13 : Menyusup
14
Episode 14 : Penyerangan
15
Episode 15 : Xiao Ren Memasuki Pertarungan
16
Episode 16 : Xiao Ren vs Tang Welian
17
Episode 17 : Serangan Penghancur
18
Episode 18 : Wanita Misterius
19
Episode 19 : Kecupan Wang Li
20
Episode 20 : Tujuan Selanjutnya
21
Episode 21 : Desa Baru ... Masalah Baru
22
Episode 22 : Kepala Desa
23
Episode 23 : Pendekar Liar
24
Episode 24 : Pertarungan Kecil
25
Episode 25 : Pill Pengumpul Qi
26
Episode 26 : Kota Bunga Lotus dan Taman Eden
27
Episode 27 : Dewa Dewi
28
Episode 28 : System
29
Episode 29 : Sekte Dewa Abadi
30
Episode 30 : Luo Fan
31
Episode 31 : Awal Masalah
32
Episode 32 : Kemunculan Guang Tao..!
33
Episode 33 : Pertarungan Besar
34
Episode 34 : Pertarungan Besar ll
35
Episode 35 : Kemampuan Baru
36
Episode 36 : Xin Long Melarikan Diri
37
Episode 37 : Serangan Terakhir
38
Episode 38 : Informasi Penting
39
Episode 39 : Pasca Pertempuran
40
Episode 40 : Pendekar Dewa Naga [ Revisi ]
41
Episode 41 : Berita Baru
42
Episode 42 : Perasaan
43
Episode 43 : Wang Li yang Cemburu
44
Episode 44 : Serikat Dagang Merak Emas
45
Episode 45 : Xiao Ren vs Xuyan
46
Episode 46 : Xiao Ren vs Xuyan II
47
Episode 47 : Rencana yang gagal ( Polished )
48
Episode 48 : Keberangkatan ( Polished )
49
Episode 49 : Mengunjungi Taman Eden ( Polished )
50
Episode 50 : Ouroboros ( Polished )
51
Episode 51 : Menerobos Alam ( Polished )
52
Episode 52 : Kota Matahari Senja ( Polished )
53
Episode 53 : Akar Kekacauan di Laut ( Polished )
54
Episode 54 : Pendaftaran ( Polished )
55
Episode 55 : Turnamen ( Polished )
56
Episode 56 : Turnamen ll ( Polished )
57
Episode 57 : Turnamen IIl ( Polished )
58
Episode 58 : Permata Merah ( Polished )
59
Episode 59 : Raja yang ditaklukkan ( Polished )
60
Episode 60 : Cerita sang Naga Penjaga Laut ( Polished )
61
Episode 61 : Turnamen berakhir ( Polished )
62
Episode 62 : Bintang Jatuh ( Polished )
63
Episode 63 : Tentang Luo Fan ( Polished )
64
Episode 64 : Kencan ( Polished )
65
Episode 66 : Menagih Janji ( Polished )
66
Episode 67 : Tiga Jawaban ( Polished )
67
Episode 68 : Dewa Kenakalan, Loki
68
Episode 69 : Pertemuan Dengan Sekte Dewa Abadi
69
Episode 70 : Kebangkitan Wang Li dan Chai Hong
70
Episode 71 : Usaha yang sia sia
71
Episode 72 : Kembali ke Rumah
72
Episode 73 : Duke yang murka
73
Episode 74 : Rencana Akhir
74
Episode 75 : Memasuki sekte Dewa Abadi
75
Episode 76 : Kelas Pertama
76
Episode 77 : Berlatih Qi
77
Episode 78 : Wang Li berduel
78
Episode 79 : Luo Fan bertemu dua cilik Wang
79
Episode 80 : Wang Yan dan Wang Mei
80
Episode 81 : Menerima teknik baru
81
Episode 82 : Sandiwara
82
Episode 83 : Hari Turnamen
83
Episode 84 : Chai Hong vs Ruanye
84
Episode 85 : Wang Li vs Ahjin
85
Episode 86 : Luo Fan mengendap endap
86
Episode 87 : Wang Li vs Liu Gang
87
Episode 88 : Membuat Pertunjukan
88
Episode 89 : Penyerangan sekte Dewa Abadi
89
Episode 90 : Penyerangan sekte Dewa Abadi II
90
Episode 91 : Xiao Ren vs Kelompok Guru
91
Episode 92 : Runtuhnya sekte Dewa Abadi
92
Episode 93 : Astrid telah Muncul
93
Episode 94 : Sang Raja
94
95 : Mendapat izin untuk menjarah
95
Episode 96 : Keluarga Yaoshan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!