Suasana menjadi sedikit tegang, para pendekar tak lagi fokus memakan sarapan, melainkan sibuk menyaksikan perseteruan antara Xiao Ren dan Gong Taizhu.
Para pendekar kira tak ada apa apa di antara mereka, namun nampaknya Gong Taizhu memang murni tidak suka kepada si pengembara.
"Gendut, aku sih ga ada masalah sama kamu." Xiao Ren membunyikan buku buku jari dan lehernya"Tapi kayaknya kamu ada masalah sama aku?"
"Oh jelas! Aku tak menyukai mu, Xiao Ren!"
Si pengembara terkekeh. "Ga suka ya? Aku sih bodo amat, kalau mau duel pasti aku ladenin."
Gong Taizhu menggenggam kedua kapaknya, di sisi lain Xiao Ren meninggalkan pedang yang biasa ia pakai di samping Chai Hong yang tengah duduk menyaksikan.
Melihat itu membuat Gong Taizhu angkat alis. "Pedang mu?"
"Ga perlu, tangan kosong juga cukup."
Mendengar respon Xiao Ren, para pendekar yang menyaksikan dibuat terkejut. Satu persatu, mereka mulai berbisik dengan teman yang lainnya.
"Meski begitu, Gong Taizhu itu pendekar Jiwa tahap akhir."
"Tidak seharusnya Xiao Ren meremehkan Gong Taizhu."
"Yang benar saja, si Xiao Ren itu pasti menyesal."
Telinga Xiao Ren mendengar jelas apa yang mereka bisikkan, namun ia hanya memperlihatkan seringai percaya diri. Mau lawannya pendekar Jiwa atau bahkan pendekar Raja Naga sekalipun, tak akan membuat otak bebal si pengembara berubah.
Apabila dia sudah memutuskan, maka mau dibujuk atau diberitahu seperti apapun, dia tak akan berubah fikiran.
Gong Taizhu menautkan alis. "Terserah saja, tapi jangan beralasan kalau sudah ku buat babak belur nanti."
"Tentu saja, tapi ga bakal kejadian sih." Xiao Ren memberikan isyarat supaya Gong Taizhu menyerang.
Mendapati tantangan itu, si gendut melesat maju ke depan. Bertolak belakang dengan badannya yang besar, ternyata Gong Taizhu cukup lah cepat.
Namun mata Xiao Ren tak bisa didahului, bahkan sebelum ia sampai ... si pengembara sudah mampu melihat lintang jalur yang akan Gong Taizhu tuju.
Matanya yang bersinar redup itu mampu melihat masa depan untuk beberapa detik, ia menamainya Mata Dewa Agung.
Dukkk!!!
Xiao Ren menghindar dengan satu langkah santai ke samping, kemudian membalas dengan satu sikutan kecil ke rusuk Gong Taizhu.
"Uahhhh!!! Sakitt!!!" Mengejutkan, satu sikutan sederhana itu berhasil membuat pendekar Jiwa menjerit kesakitan. "Kau sialan!!!"
Gong Taizhu berbalik dan memberi tebasan lebar menggunakan kapak di tangan kanannya, kemudian tebasan lagi menggunakan kapak di tangan kiri, dan lagi, dan lagi, dan lagi, terus secara bergantian.
Namun tak peduli mau secepat atau sebanyak apapun serangan yang dilayangkan, Xiao Ren terus menghindar dengan santai, ia bahkan tak nampak terancam sama sekali.
Bahkan di sela sela semua serangan itu, Xiao Ren sempat menguap bosan. "Hoamm ... kapan mau selesai?"
Semuanya dibuat ternganga, Gong Taizhu itu tiga besar terkuat di kelompok, namun saat ini tengah dibodoh-bodohi oleh Xiao Ren si pengembara tengil.
Yu Long menyaksikan dengan mata tajam yang secara teliti menganalisis semua tindakan Xiao Ren. Setiap pergerakan, setiap raut wajah yang dibuat, setiap langkah, semuanya.
Dan hanya ada satu hasil yang bisa Yu Long simpulkan, Xiao Ren terlalu kuat bahkan ketika ia bertarung dengan asal asalan sekalipun, tak akan ada lawan yang bisa menang.
Ling Ling di sisi lain terlihat kagum namun juga takut. Di kepalanya hanya ada rangkaian pertanyaan, siapa dia? dari mana? bagaimana bisa sekuat ini? apa tujuannya?.
Pertarungan tak berhenti, mendapati Xiao Ren sudah cukup lama mempermalukan dirinya. Gong Taizhu menjadi sangat geram, ia menggesekkan kedua kapaknya satu sama lain, tenaga dalam dikeluarkan dan api berkobar menelan senjata tersebut.
Ini batas Gong Taizhu, ia masih lah pendekar Jiwa meskipun ada di tahap akhir. Dengan serangan yang lebih diatur, ia mulai menyerang Xiao Ren menggunakan tenaga dalam yang sejak awal hanya ada sedikit.
"Teknik Kapak Neraka, Tarian Naga!" Sekarang, setiap serangan Gong Taizhu menghantarkan gelombang api yang membuat serangannya bukan saja lebih berbahaya, tapi juga dengan jangkauan lebih luas.
"Untuk serangan recehan seperti ini, bukan kah nama jurusnya agak terlalu berlebihan?" Xiao Ren bertanya, ia masih bisa dengan mudah menghindari setiap serangan Gong Taizhu.
"Sialan! Teknik Kapak Neraka, Tebasan Raja Api!" Dihindari dengan mudah.
"Teknik Kapak Neraka, Luapan Merapi!" Xiao Ren menguap malas.
"Masih ada lagi! Teknik Kapak Neraka, Kehancuran Semesta!" Sebulu hidung pun tak kena.
Rentetan serangan dengan nama yang dilebih-lebihkan terus mengincar si pengembara, namun tak ada satu pun yang berhasil mencapainya. Sampai akhirnya Xiao Ren merasa sudah malas dan bosan.
"Teknik Pukulan Bosan, serangan malas." Kaki Xiao Ren dengan malas menyapu di tanah, si gendut pun jatuh dengan wajah duluan menghantam bumi, ia jatuh pingsan.
"Katanya teknik pukulan, kenapa menyerang menggunakan kaki?!" Salah satu pendekar berseru.
"Suka suka aku dong? Lagian kalau begini kan bisa bikin musuh lengah." Xiao Ren menjawab sebelum akhirnya mengakhiri pertarungan dengan melangkah pergi dari area bertarung.
Beberapa pendekar bergegas membantu Gong Taizhu dengan membopongnya untuk segera menepi. Ada sedikit darah mengalir dari hidung Gong Taizhu, namun selebihnya aman sebab Xiao Ren tak ada niatan untuk menyerang serius.
Yu Long di sisi lain memilih untuk menghampiri Xiao Ren, ditemani oleh Ling Ling.
"Salam senior!" Yu Long memberi hormat.
"Salam ... s-senior ..." Ling Ling ikut memberi hormat, namun dengan ekspresi kaku dan sedikit enggan.
"Senior? di mana senior?" Xiao Ren celingak celinguk.
"Anda lah senior nya." Yu Long membalas dengan senyuman sopan.
Xiao Ren terdiam sejenak, ia agak lambat untuk bisa menangkap apa yang Yu Long katakan, sebelum akhirnya nyeletuk. "Tau darimana?"
"Saya bisa tau bahwa anda adalah senior yang menyamar, kalau tidak ... maka mana mungkin ada orang semuda anda dengan kemampuan begitu tinggi."
Bersambung ...
POV : Akun sepuh lvl max vs akun newbie bilek 🗿
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Razali Azli
novel ni lain dari yang lain. sangat menarik. untuk author tetap semangat berkarya. jangan hiraukan para haters. mereka hanya mahu penulis dan pengkarya mengikuti kehendak mereka dan ekspetasi mereka gak sampai. sedangkan jika diminta berkarya mungkin tak menarik dan ceritanya hancur. senang cerita mereka egois. tetap semangat ok
2024-08-04
2
Shiiiiiiip
2024-07-05
1
Tjik Hen
menarik
sayang putus dijalan
2023-12-01
1