Semenjak mengetahui bahwa Xiao Ren hanya tak mengetahui tentang tingkatan pendekar, kelompok Paviliun Naga Emas bisa menghela nafas lega. Mereka sempat mengira bahwa si pengembara sungguhan tak bisa bertarung.
Sekarang dalam perjalanan menggunakan kereta kuda, Xiao Ren sedang menerima pelajaran dasar dari Chai Hong.
Rupanya, tingkatan pendekar ada lima. Dimulai dari yang paling rendah pendekar raga, pendekar jiwa, pendekar raja, pendekar naga, dan terakhir pendekar raja naga.
Singkatnya, pendekar raga adalah mereka yang masih belum bisa menggunakan tenaga dalam, sehingga hanya mengandalkan raga mereka untuk bertarung.
Kemudian pendekar jiwa, tingkatan untuk para pendekar yang baru saja mendapatkan tenaga dalam dan masih belum mahir untuk menggunakannya.
Lanjut pendekar raja, yakni para pendekar yang sudah menguasai tenaga dalam dengan sempurna.
Kemudian pendekar naga, adalah mereka yang bisa memanfaatkan tenaga dalam untuk menciptakan aura pedang. Senjata ini sangat mematikan dan tak bisa dikalahkan oleh pedang biasa.
Terakhir, pendekar raja naga. Bukan hanya bisa menciptakan aura pedang, pendekar pada tingkatan ini adalah pedang itu sendiri. Karena bahkan dengan tubuh mereka saja, para pendekar raja naga sangat lah mematikan.
"Rumit sekali, pokoknya pendekar raja naga adalah yang paling kuat iya kan?" Xiao Ren bertanya, dibalas dengan anggukan oleh Chai Hong.
"Benar, pendekar raja naga sangat lah kuat. Jumlah mereka tidak lah banyak di seantero negeri."
"Kalau begitu aku adalah pendekar raja naga, huahahaha!"
Mendengar ucapan itu Gong Taizhu menoleh dengan tatapan sinis, yang lain juga ikut menatap ke arah Xiao Ren.
Gong Taizhu memang tidak bisa diam, ia segera menyela. "Mana bisa seperti itu, hanya karena kau mengaku sebagai pendekar raja naga, bukan berarti kau sungguhan adalah pendekar raja naga!"
"Apa sih gendut? kamu tuh ga diajak ngobrol!"
"Mau bagaimana lagi, ucapan mu tadi itu terlalu ngawur!"
"Ya suka suka aku dong, kok ngatur?"
Xiao Ren beradu cekcok lagi dengan Gong Taizhu, para pendekar yang lain hanya bisa diam dan membiarkan tingkah mereka. Pemandangan seperti ini bukan lah hal asing, bagi kelompok paviliun Naga Emas ataupun bagi Chai Hong.
Di sisi lain, Ling Ling beranjak dari tempat duduknya dan mengambil tempat di sebelah Chai Hong. Ia tersenyum ke arah Chai Hong. "Ku dengar keluarga duke membantu mu?"
Chai Hong mengangguk. "Benar, tanpa bantuan mereka, aku tidak akan bisa melihat seperti sekarang ini."
"Lalu apa hubungan mu dengan Xiao Ren?" Tanya Ling Ling penasaran.
"Tuan Xiao Ren lah yang menolong nyawa ku, ia menyelamatkan diri ku yang tengah sekarat di pelelangan." Setelahnya, Chai Hong mulai menceritakan semua yang ia alami bersama Xiao Ren.
Aksi di pelelangan, membantai bandit Golok Merah, dan pergi ke rumah bangsawan. Kata demi kata, membuat Ling Ling menjadi semakin tertarik pada Xiao Ren.
Tentu saja, ia menghapus bagian Xiao Ren yang menghancurkan atap dan langit langit paviliun, karena jika sampai ketahuan ... bukan hanya Xiao Ren, tapi dirinya sekalipun akan kena masalah.
"Kalau apa yang kamu ceritakan benar, si pengembara itu lumayan kuat."
Chai Hong mengangguk setuju. "Benar, meski belum lama bersamanya, saya belum pernah melihat tuan Xiao Ren kalah dalam pertarungan."
Ling Ling merenung sejenak dengan tangan kanan mengelus-elus dagu. "Hmm ... mungkin pendekar jiwa? atau pendekar raja?"
"Saya sendiri tak yakin ..."
Berjam jam sudah lewat berlalu, dan mereka sampai di area pegunungan. Disebabkan tempat yang cukup tinggi, pagi hari terasa sangat lah dingin dengan kabut yang tebal.
Kereta kuda berhenti, sang kusir turun dari kudanya sembari berseru. "Kabutnya terlalu tebal, kita akan istirahat sampai kabutnya hilang."
Jika sesuai perkiraan, maka ketika matahari naik maka kabutnya akan hilang. Para pendekar sibuk mencari tempat untuk istirahat sembari memakan bekal yang mereka miliki.
"Tuan Xiao Ren ..." Chai Hong memanggil halus sembari berdiri di hadapan Xiao Ren yang duduk di bawah pohon, si pengembara tengah menikmati rotinya. "Boleh saya duduk di samping anda?"
"Hm? boleh saja."
Tanpa mengambil banyak waktu, Chai Hong segera menempatkan diri di samping Xiao Ren. Ia membuka perbekalannya dan mulai makan.
"Bahaya untuk maju sekarang ya?" Tanya Xiao Ren.
"Benar, kabutnya tebal ... jika tak hati hati, bisa saja kereta kudanya terjun ke jurang." Sesuai yang Chai Hong katakan, mereka ada di pegunungan dengan jalan yang sempit dan curam. "Lebih baik menunggu sebentar dan tetap aman."
Xiao Ren mengangguk dan lanjut makan, keduanya tak berbicara lebih banyak sampai tiba tiba Gong Taizhu menghampiri. Ada beberapa teman si gendut yang ikut berdiri di belakangnya.
"Xiao Ren!" Gong Taizhu berseru, membuat suara cukup kencang bagi semua orang untuk mendengarnya.
"Apa gendut? aku lagi makan nih." Xiao Ren menautkan kedua alisnya, ia paling kesal jika diganggu saat makan.
"Kamu membual soal tingkatan mu!" Gong Taizhu tak menurunkan suaranya sama sekali. "Sekarang buktikan pada ku kalau kamu adalah pendekar raja naga, ayo berduel!"
"Oh? mau duel?" Xiao Ren menyeringai, adu jotos adalah hal yang paling ia sukai. "Boleh ... mau mulai sekarang?"
Xiao Ren menghabiskan rotinya dengan sekali lahap, kemudian berdiri tegap. Chai Hong nampak khawatir, namun ia percaya pada Xiao Ren.
Yu Long tak menghentikan keributan ini, sebab ia ingin melihat kekuatan Xiao Ren secara langsung. Sama halnya dengan Ling Ling, ia ingin tau apakah cerita yang Chai Hong beri tau padanya sungguhan atau hanya omong kosong.
Bersambung ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Berantem mana yg lebih kuat
2024-07-05
1
Pendekar Pengembara
Mohon maaf, ada kesalahan penulisan di nama Gong Taizhu, sedang direvisi segera.
2023-11-29
2