"Saya sepuluh! Tolong beri saya sepuluh buah!!" Seorang murid sekte berseru.
"Aku beli dua puluh koin perunggu!"
"Aku dulu, punya ku dulu!"
Xiao Ren kesulitan karena banyak sekali pembeli yang mengerumuni dirinya, ia sibuk melayani mereka satu demi satu secepat yang dirinya bisa.
"Bersabarlah! Tangan ku cuma dua!" Seru si pengembara atau mungkin sekarang si penjual. "Satu persatu belinya, jang-"
Booooooommmm!!!
Ada suara kencang dari arah sekte Macan Putih, seketika semuanya menjadi hening dan terdiam. Gerobak milik Xiao Ren bergetar sedikit dan menjatuhkan beberapa buah buahan yang langsung diambil oleh seorang anak kecil gelandangan.
"Apa itu? Apakah ada pertarungan?" Gumam seorang pria paruh baya.
"Mungkin saja."
Tanpa berbasa basi lagi, Xiao Ren mengantongi semua koin yang ia dapat dari hasil menjual buah buahannya, kemudian melompat tinggi ke atap sebuah bangunan.
"Hei! Kau mau ke mana? kami masih belum selesai!"
Xiao Ren melihat ke bawah, di mana para pembeli menatap bingung ke arahnya. Ia sudah tak peduli lagi dengan semua barang jualan itu, yang tentu saja bukan buah surgawi asli.
"Itu untuk kalian saja, aku pergi dulu." Ia ujar dan mulai melompat dari satu bangunan ke bangunan yang lain.
Sepeninggalan Xiao Ren, para pembeli berlomba-lomba mengambil buah buahan di gerobak. Mereka kira akhirnya bisa menjadi kuat tanpa berlatih, namun yang tidak satupun mereka ketahui ... Xiao Ren menipu mereka semua dan mengantongi sejumlah besar koin.
Harganya selangit, namun nyatanya itu semua hanya buah buahan biasa, dalam sekejap mata Xiao Ren berhasil mendapatkan satu koin emas dan lima puluh koin perunggu.
Tap!
Xiao Ren berhenti di atap sebuah bangunan tinggi, ia menatap ke arah wilayah sekte Macan Putih dan menemukan kepulan asap membumbung tinggi.
Matanya juga bisa dengan jeli melihat kelompok Paviliun Naga Emas yang menyerbu dari empat arah berbeda. "Sudah dimulai ternyata, curang sekali tak menunggu ku."
Saat dirinya hendak melompat turun, ia menemukan lima orang yang tengah berlari menuju wilayah sekte Macan Putih, dirinya pun menyeringai dan mendarat mulus menghalangi. "Hey hey, ku lihat kalian berpakaian sekte Macan Putih?"
"Siapa kamu?! Kami tak sedang memiliki waktu luang!"
"Minggir atau mati!"
"Galak banget sih~" Xiao Ren terkekeh dan menghunuskan pedangnya.
Tepat di depan gerbang, kelima orang itu dihalangi oleh si pengembara yang mencari lawan. Mereka adalah pendekar Jiwa yang baru saja tiba dari sebuah misi, namun nampaknya sedikit terlambat karena terlebih dahulu ditemukan oleh Xiao Ren.
"Teknik Macan Putih, Cakaran Pedang!" Seorang murid melepaskan tiga tebasan cepat yang mengirimkan pisau angin.
"Hehehe ... gitu dong, kan jadi seru~" Xiao Ren menghindar tepat di antara tebasan dengan memiringkan tubuhnya, matanya bersinar redup.
Melihat serangan yang begitu cepat bisa dihindari dengan begitu mudah, para murid sekte Macan Putih menjadi waspada. Mereka segera mengambil ancang ancang dan maju bersamaan.
"Teknik Macan Putih, Terkaman Pedang Buas!"
"Teknik Macan Putih, Lima Jalur Pedang!"
"Teknik Macan Putih, Cakaran Pedang!"
Serangan bertubi tubi terus berdatangan, lima pendekar Jiwa tanpa ampun terus menyerang si pengembara. Hanya saja, Xiao Ren bisa melihat ke masa depan sehingga mampu menghindari semua serangan dengan mudahnya.
Xiao Ren berputar cepat dan menusukkan pedangnya secepat kilat, tak ada tenaga dalam dipakai namun serangannya tak kalah berbahaya dengan serangan bertenaga dalam sekalipun.
Jlebbbb!!!
"Uakkkhhh!!!" Satu murid terkena tusukan tepat di leher dan jatuh ke tanah sembari berguling-guling kesakitan, ia mati di detik selanjutnya.
"Kakak Fang!" Murid perempuan berseru histeris, namun naas Xiao Ren tak mengampuninya.
Si pengembara bergerak ke arahnya dengan pedang yang sudah bergerak cepat, siap untuk membunuhnya tanpa ada belas kasihan.
Jrassshhhh!!!
Xiao Ren menebas lengan perempuan tersebut yang memegang pedang, kemudian menebas lehernya sehingga kepalanya terlempar, lalu menebas pinggangnya lagi sehingga badannya terbelah dua.
Di mata selain Xiao Ren, serangan itu terlalu cepat karena hanya terjadi dalam waktu satu detik sahaja, sampai si perempuan habis dimakan ketajaman pedang si pengembara.
Pemandangan yang begitu mengerikan, kecepatan dan kekuatan Xiao Ren dalam menyerang tak bisa dihindari sama sekali. Mata yang masih bersinar redup itu menatap tajam ke tiga orang yang tersisa, seringai sadis tak lepas dari wajahnya.
Xiao Ren mengambil pedang yang tergeletak di tanah, ia sekarang memegang dua pedang. "Teknik Pedang Kuno, Tarian Badai Pedang!"
Srasaaang! Srang! Srang!
Xiao Ren menebas cepat yang mengirimkan puluhan kalau bukan ratusan pisau angin ke arah musuh, tiga orang yang tersisa bahkan tak selamat dari satu tebasan, tak perlu mengungkit bagaimana kondisi tubuh mereka setelah serangan tersebut.
Banyak sekali bekas tebasan di tanah dan dinding, orang orang yang melihat pemandangan ini akan mengira bahwa ada badai pedang yang baru saja lewat.
"Hmmm ... ga seru, terlalu gampang." Xiao Ren bergumam, ia melompat ke atas tembok pembatas dan kedua matanya menyisir ke sekitaran. "Si gendut?"
Dari kejauhan terlihat Gong Taizhu yang berguling-guling di tanah dengan luka bakar di sebagian tubuhnya, lawannya Tang Welian nampak berjalan santai menuju si gendut.
"Hehehe ... boleh nih~" Xiao Ren segera berlari ke arah Gong Taizhu, seni peringan diri membuatnya bisa berlari di udara tanpa ada masalah.
Ada seringai jahil di wajah si pengembara.
Bersambung ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Seru banget Tor
2024-07-05
1
PoH
Semangat thor jangan kasih kendor!!!!!!!!!
2023-12-04
1
*******
Lanjut thor
2023-12-04
3