Episode 07 : Permintaan Duke

Selamat menikmati kelanjutan ceritanya pembaca sekalian, kita sudah keluar dari Arc Kota Naga dan memasuki Arc Kota Seribu Mimpi.

_____________________________________________

Di sorenya, Xiao Ren hendak segera pergi dari kediaman duke karena bagi seorang pengembara, apalagi yang tak bisa diam seperti Xiao Ren, bernaung di satu tempat terlalu lama adalah suatu hal yang sangat membosankan.

Hanya saja, sang duke Wang Jia meminta waktu si pengembara sebentar saja.

"Salam, paman Wang Jia." Xiao Ren memasuki ruangan pribadi Wang Jia, ia celingak celinguk sebentar untuk melihat ruangan.

Tidak ada siapapun di sini kecuali mereka berdua, rupanya si duke hanya ingin berbicara empat mata bersamanya. Wang Jia mengangkat kepala, ia tengah menulis sesuatu di kertas ketika si pengembara tiba.

"Oh, adik Xiao silahkan duduk." Wang Jia tersenyum ke arah Xiao Ren. "Aku sudah menunggu mu cukup lama, ada sesuatu yang menahan mu kemari?"

Xiao Ren menggaruk kepala kaku, sembari bergerak untuk duduk di hadapan meja Wang Jia. "T-Tiga Wang bersaudara mengajak ku bermain pedang."

Lebih tepatnya, Wang Li yang iseng menantang Xiao Ren untuk beradu pedang, namun Wang Mei dan Wang Yan malah ikutan. Pertandingan yang tadinya serius, berubah menjadi permainan ketika dua bocah itu ikut serta.

Tentu saja si sakti Xiao Ren tak mengalah sama sekali, walaupun ia tak menyerang mereka sungguh sungguh seperti saat melawan Wang Jia, tapi si pengembara benar benar memberikan mereka pelajaran.

Dua tiga pukulan kecil di bokong berhasil membuat tiga bersaudara itu kapok dan mengaku kalah. Yang mengejutkan, kembar Wang Mei dan Wang Yan terlihat lebih tenang ketimbang Wang Li yang kesal setengah mati dan meminta tanding ulang.

Jadi sebenarnya yang masih bocah itu Wang Li atau si kembar?

"Wahahahahahaha!" Wang Jia tak bisa membendung tawa besarnya. "Mereka sungguhan anak anak ku! Mereka tau mana lawan yang pantas!"

Xiao Ren tersenyum kaku, keluarga Wang Jia jelas bukan keluarga biasa. Ia tak akan lagi heran jika tiba tiba Wang Shuqun ikut menantangnya bertanding.

Ia sedikit bertanya tanya, apakah mereka sungguhan keluarga seorang duke? Karena tidak ada satupun kecuali Wang Shuqun yang memancarkan aura kebangsawanan.

"Jadi paman, hal apa yang ingin dibahas?"

Gelak tawa Wang Jia terhenti, kemudian ia berdehem dan berubah menjadi lebih serius. Berbeda dengan yang sebelumnya, ada sedikit aura yang menekan keluar dari si duke.

Tangan Wang Jia menaruh kembali pulpen yang sedari tadi ia pegang, kemudian mencondongkan badan ke depan sedikit untuk menatap si pengembara.

"Adik Xiao ..." Ia memanggil dengan nada rendah.

"Iya paman?"

"Kamu tau? meski aku terlihat sering bergurau dan tertawa, namun di dalam sini ..." Wang Jia menepuk dadanya sendiri. "Aku benar benar marah, atas apa yang para bandit itu lakukan terhadap Wang Li, putri ku."

Xiao Ren mengangguk, ia sadar betul sosok yang ada di hadapannya tidak sedang berbicara omong kosong. Sorot mata Wang Jia yang biasanya ramah dan penuh jenaka, kini berubah tajam dan penuh amarah.

"Aku ingin mereka dapat ganjarannya!" Ia berseru kecil, sedangkan Xiao Ren tetap diam untuk mendengarkan.

" ... "

"Tapi, aku tak menemukan orang yang pantas untuk bisa dipercaya dalam misi ini."

"Misi?"

Wang Jia mengangguk kecil dan menaruh tangannya di bahu kanan Xiao Ren. "Benar, misi. Aku ingin siapapun dan kelompok apapun yang melakukan ini, hancur."

"Tapi bukan kah sudah jelas ini perlakuan bandit Golok Merah?"

"Oh tidak, bandit Golok Merah meski tak punya hati nurani, mereka tidak punya keberanian untuk melakukan hal seheboh ini." Wang Jia berdiri kemudian pergi ke sebuah lemari dan mengambil peta yang ia lalu taruh di meja.

Si duke menggambar garis merah yang pergi dari kota Naga, melewati pegunungan, beberapa desa, dan sampai di sebuah kota yang tak terlalu jauh. Jaraknya mungkin sekitar satu minggu perjalanan kaki, namun bisa lebih cepat jika naik kuda.

"Pemilik paviliun Naga Emas, nyonya Ling Yue mengirim ku surat tadi pagi. Ia bilang telah mendapat informasi dari banyak jaringan, mengenai rute pelarian dua bandit Golok Merah yang membawa pedang Pembelah Bumi."

" ... "

"Nyonya Ling Yue juga geram, bukan hanya para bandit itu membawa pusaka berharga. Mereka juga memporak-porandakan paviliun, membunuh pekerja dan tamu tamu penting."

"Benar, mereka sudah sangat keterlaluan." Xiao Ren bergumam.

Para bandit itu melakukan sesuatu yang sudah berlebihan, berapapun harga pedang itu dan seperti apapun kemampuannya, kelakuan tercela seperti ini tidak bisa ditoleransi ... sama sekali.

"Disebutkan juga, kerugian yang ia terima sangat besar, pedang Pembelah Bumi sangat mahal, serta langit langit paviliun hancur dari lantai satu sampai atap, ada juga bekas tebasan di sepanjang bangunan. Para bandit kurang ajar ini tak bisa ia lepaskan begitu saja."

Xiao Ren mematung ditempat, langit langit? bekas tebasan? Semua kerusakan itu sebagian besar ia yang sebabkan, namun tentu saja si pengembara tidak mau buka mulut dan memilih tetap menyembunyikan kebenaran.

Kalau tidak, ia bahkan tak tau harus membayar ganti rugi sebesar apa. Satu koin perak pun ia tak punya.

"Kamu mengerti, adik Xiao? Ini sudah bukan masalah uang lagi, tapi lebih dari itu." Wang Jia menggulung kembali petanya. "Dan aku meminta mu, adik Xiao untuk menjadi orang yang ikut andil dalam misi ini."

"Kenapa aku?"

"Sebab aku tau seberapa kuat diri mu, meski sulit untuk menerimanya ... namun kamu lebih kuat dari ku, dan lebih baik hati."

Wang Jia tersenyum, dengan helaan nafas ia kembali duduk dengan tenang. Permintaan ini bukan hal kecil, namun entah kenapa di dalam dirinya ... Wang Jia yakin Xiao Ren tak akan menolak permintaan ini.

"Tentu saja, ini tidak akan gratis. Setelah misi selesai, adik Xiao akan dibayar dengan pantas."

Xiao Ren tau itu, karena bangsawan besar seperti duke tidak akan ragu untuk mengeluarkan sejumlah besar uang. Terlebih lagi ketika ini perihal keluarga sendiri.

Hanya saja, Xiao Ren tak ingin serta merta menyanggupi segala permintaan yang ia terima. Tenaga orang kuat seperti Xiao Ren tak seharusnya mudah untuk didapatkan.

"Tapi paman ... ak-"

"1000 koin emas." Wang Jia menyeringai.

"Siap delapan enam, kapan berangkat?"

Namun tentu saja, pengembara miskin seperti Xiao Ren tak bisa menolak uang dala

m jumlah besar. Tak heran mengapa Wang Jia begitu yakin Xiao Ren akan menyanggupi misinya, rupanya orang tua itu tau betul seberapa melaratnya si pengembara.

.

.

.

.

.

.

Malam telah tiba dan Xiao Ren kini sedang menggendong sebuah tas kecil di punggungnya, ia menoleh ke belakang di mana Wang Li dan keluarganya berdiri.

Wang Li berkacak pinggang. "Kamu seriusan tak mau membawa lebih? kamu kan rakus jadi harus bawa banyak persediaan."

"Ini saja sudah cukup, bahkan lebih dari cukup." Xiao Ren membalas, ia sudah bosan mendengar Wang Li yang terus mengomel untuk Xiao Ren membawa lebih banyak persediaan.

"Inget ya, sapu tangan ada di paling bawah, kalau ma-"

"Iya iya aku sudah dengar itu berkali kali, berisik deh."

Wang Li cemberut ketika mendengar jawaban Xiao Ren, ia mau berteriak padanya namun pilih untuk mengurungkan niatan. "Chai Hong!"

"Iya nyonya Wang Li?"

"Perhatiin orang geblek satu ini! Kalau dia lakuin hal bodoh atau aneh, langsung pukul saja!"

Chai Hong tergelak dan mengangguk, ia memang ikut serta dalam misi ini sebab dirinya yang mengajukan diri. Alasannya sederhana, ia sudah tak bekerja lagi di pelelangan dan memilih untuk mengikuti Xiao Ren.

Sampai kapan? dirinya sendiri masih tak tau. "Ya sudah, kami berangkat ya."

Xiao Ren melambai dan beranjak pergi, tempat pertemuan dengan para pendekar Paviliun Naga Emas ada di alun alun kota. Mereka berdua akan menghadap ke sana.

Bersambung ...

Terpopuler

Comments

Putra_Andalas

Putra_Andalas

baru nyadar kgak nyambung...😵
yg satu panggil PAMAN ,yg laen panggil ADIK...😆😆

2024-11-09

0

Raysonic Lans™

Raysonic Lans™

gassss..

2024-07-04

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 01 : Gadis Menjengkelkan!
2 Episode 02 : Chai Hong
3 Episode 03 : Xiao Ren vs Bandit Golok Merah
4 Episode 04 : Rumah Bangsawan
5 Episode 05 : Pemanasan
6 Episode 06 : Kesembuhan Chai Hong
7 Episode 07 : Permintaan Duke
8 Episode 08 : Berkumpul
9 Episode 09 : Tingkatan Pendekar
10 Episode 10 : Xiao Ren vs Gong Taizhu
11 Episode 11 : Perihal Kamar
12 Episode 12 : Rencana
13 Episode 13 : Menyusup
14 Episode 14 : Penyerangan
15 Episode 15 : Xiao Ren Memasuki Pertarungan
16 Episode 16 : Xiao Ren vs Tang Welian
17 Episode 17 : Serangan Penghancur
18 Episode 18 : Wanita Misterius
19 Episode 19 : Kecupan Wang Li
20 Episode 20 : Tujuan Selanjutnya
21 Episode 21 : Desa Baru ... Masalah Baru
22 Episode 22 : Kepala Desa
23 Episode 23 : Pendekar Liar
24 Episode 24 : Pertarungan Kecil
25 Episode 25 : Pill Pengumpul Qi
26 Episode 26 : Kota Bunga Lotus dan Taman Eden
27 Episode 27 : Dewa Dewi
28 Episode 28 : System
29 Episode 29 : Sekte Dewa Abadi
30 Episode 30 : Luo Fan
31 Episode 31 : Awal Masalah
32 Episode 32 : Kemunculan Guang Tao..!
33 Episode 33 : Pertarungan Besar
34 Episode 34 : Pertarungan Besar ll
35 Episode 35 : Kemampuan Baru
36 Episode 36 : Xin Long Melarikan Diri
37 Episode 37 : Serangan Terakhir
38 Episode 38 : Informasi Penting
39 Episode 39 : Pasca Pertempuran
40 Episode 40 : Pendekar Dewa Naga [ Revisi ]
41 Episode 41 : Berita Baru
42 Episode 42 : Perasaan
43 Episode 43 : Wang Li yang Cemburu
44 Episode 44 : Serikat Dagang Merak Emas
45 Episode 45 : Xiao Ren vs Xuyan
46 Episode 46 : Xiao Ren vs Xuyan II
47 Episode 47 : Rencana yang gagal ( Polished )
48 Episode 48 : Keberangkatan ( Polished )
49 Episode 49 : Mengunjungi Taman Eden ( Polished )
50 Episode 50 : Ouroboros ( Polished )
51 Episode 51 : Menerobos Alam ( Polished )
52 Episode 52 : Kota Matahari Senja ( Polished )
53 Episode 53 : Akar Kekacauan di Laut ( Polished )
54 Episode 54 : Pendaftaran ( Polished )
55 Episode 55 : Turnamen ( Polished )
56 Episode 56 : Turnamen ll ( Polished )
57 Episode 57 : Turnamen IIl ( Polished )
58 Episode 58 : Permata Merah ( Polished )
59 Episode 59 : Raja yang ditaklukkan ( Polished )
60 Episode 60 : Cerita sang Naga Penjaga Laut ( Polished )
61 Episode 61 : Turnamen berakhir ( Polished )
62 Episode 62 : Bintang Jatuh ( Polished )
63 Episode 63 : Tentang Luo Fan ( Polished )
64 Episode 64 : Kencan ( Polished )
65 Episode 66 : Menagih Janji ( Polished )
66 Episode 67 : Tiga Jawaban ( Polished )
67 Episode 68 : Dewa Kenakalan, Loki
68 Episode 69 : Pertemuan Dengan Sekte Dewa Abadi
69 Episode 70 : Kebangkitan Wang Li dan Chai Hong
70 Episode 71 : Usaha yang sia sia
71 Episode 72 : Kembali ke Rumah
72 Episode 73 : Duke yang murka
73 Episode 74 : Rencana Akhir
74 Episode 75 : Memasuki sekte Dewa Abadi
75 Episode 76 : Kelas Pertama
76 Episode 77 : Berlatih Qi
77 Episode 78 : Wang Li berduel
78 Episode 79 : Luo Fan bertemu dua cilik Wang
79 Episode 80 : Wang Yan dan Wang Mei
80 Episode 81 : Menerima teknik baru
81 Episode 82 : Sandiwara
82 Episode 83 : Hari Turnamen
83 Episode 84 : Chai Hong vs Ruanye
84 Episode 85 : Wang Li vs Ahjin
85 Episode 86 : Luo Fan mengendap endap
86 Episode 87 : Wang Li vs Liu Gang
87 Episode 88 : Membuat Pertunjukan
88 Episode 89 : Penyerangan sekte Dewa Abadi
89 Episode 90 : Penyerangan sekte Dewa Abadi II
90 Episode 91 : Xiao Ren vs Kelompok Guru
91 Episode 92 : Runtuhnya sekte Dewa Abadi
92 Episode 93 : Astrid telah Muncul
93 Episode 94 : Sang Raja
94 95 : Mendapat izin untuk menjarah
95 Episode 96 : Keluarga Yaoshan
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Episode 01 : Gadis Menjengkelkan!
2
Episode 02 : Chai Hong
3
Episode 03 : Xiao Ren vs Bandit Golok Merah
4
Episode 04 : Rumah Bangsawan
5
Episode 05 : Pemanasan
6
Episode 06 : Kesembuhan Chai Hong
7
Episode 07 : Permintaan Duke
8
Episode 08 : Berkumpul
9
Episode 09 : Tingkatan Pendekar
10
Episode 10 : Xiao Ren vs Gong Taizhu
11
Episode 11 : Perihal Kamar
12
Episode 12 : Rencana
13
Episode 13 : Menyusup
14
Episode 14 : Penyerangan
15
Episode 15 : Xiao Ren Memasuki Pertarungan
16
Episode 16 : Xiao Ren vs Tang Welian
17
Episode 17 : Serangan Penghancur
18
Episode 18 : Wanita Misterius
19
Episode 19 : Kecupan Wang Li
20
Episode 20 : Tujuan Selanjutnya
21
Episode 21 : Desa Baru ... Masalah Baru
22
Episode 22 : Kepala Desa
23
Episode 23 : Pendekar Liar
24
Episode 24 : Pertarungan Kecil
25
Episode 25 : Pill Pengumpul Qi
26
Episode 26 : Kota Bunga Lotus dan Taman Eden
27
Episode 27 : Dewa Dewi
28
Episode 28 : System
29
Episode 29 : Sekte Dewa Abadi
30
Episode 30 : Luo Fan
31
Episode 31 : Awal Masalah
32
Episode 32 : Kemunculan Guang Tao..!
33
Episode 33 : Pertarungan Besar
34
Episode 34 : Pertarungan Besar ll
35
Episode 35 : Kemampuan Baru
36
Episode 36 : Xin Long Melarikan Diri
37
Episode 37 : Serangan Terakhir
38
Episode 38 : Informasi Penting
39
Episode 39 : Pasca Pertempuran
40
Episode 40 : Pendekar Dewa Naga [ Revisi ]
41
Episode 41 : Berita Baru
42
Episode 42 : Perasaan
43
Episode 43 : Wang Li yang Cemburu
44
Episode 44 : Serikat Dagang Merak Emas
45
Episode 45 : Xiao Ren vs Xuyan
46
Episode 46 : Xiao Ren vs Xuyan II
47
Episode 47 : Rencana yang gagal ( Polished )
48
Episode 48 : Keberangkatan ( Polished )
49
Episode 49 : Mengunjungi Taman Eden ( Polished )
50
Episode 50 : Ouroboros ( Polished )
51
Episode 51 : Menerobos Alam ( Polished )
52
Episode 52 : Kota Matahari Senja ( Polished )
53
Episode 53 : Akar Kekacauan di Laut ( Polished )
54
Episode 54 : Pendaftaran ( Polished )
55
Episode 55 : Turnamen ( Polished )
56
Episode 56 : Turnamen ll ( Polished )
57
Episode 57 : Turnamen IIl ( Polished )
58
Episode 58 : Permata Merah ( Polished )
59
Episode 59 : Raja yang ditaklukkan ( Polished )
60
Episode 60 : Cerita sang Naga Penjaga Laut ( Polished )
61
Episode 61 : Turnamen berakhir ( Polished )
62
Episode 62 : Bintang Jatuh ( Polished )
63
Episode 63 : Tentang Luo Fan ( Polished )
64
Episode 64 : Kencan ( Polished )
65
Episode 66 : Menagih Janji ( Polished )
66
Episode 67 : Tiga Jawaban ( Polished )
67
Episode 68 : Dewa Kenakalan, Loki
68
Episode 69 : Pertemuan Dengan Sekte Dewa Abadi
69
Episode 70 : Kebangkitan Wang Li dan Chai Hong
70
Episode 71 : Usaha yang sia sia
71
Episode 72 : Kembali ke Rumah
72
Episode 73 : Duke yang murka
73
Episode 74 : Rencana Akhir
74
Episode 75 : Memasuki sekte Dewa Abadi
75
Episode 76 : Kelas Pertama
76
Episode 77 : Berlatih Qi
77
Episode 78 : Wang Li berduel
78
Episode 79 : Luo Fan bertemu dua cilik Wang
79
Episode 80 : Wang Yan dan Wang Mei
80
Episode 81 : Menerima teknik baru
81
Episode 82 : Sandiwara
82
Episode 83 : Hari Turnamen
83
Episode 84 : Chai Hong vs Ruanye
84
Episode 85 : Wang Li vs Ahjin
85
Episode 86 : Luo Fan mengendap endap
86
Episode 87 : Wang Li vs Liu Gang
87
Episode 88 : Membuat Pertunjukan
88
Episode 89 : Penyerangan sekte Dewa Abadi
89
Episode 90 : Penyerangan sekte Dewa Abadi II
90
Episode 91 : Xiao Ren vs Kelompok Guru
91
Episode 92 : Runtuhnya sekte Dewa Abadi
92
Episode 93 : Astrid telah Muncul
93
Episode 94 : Sang Raja
94
95 : Mendapat izin untuk menjarah
95
Episode 96 : Keluarga Yaoshan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!