Episode 14 : Penyerangan

Sang patriach berjalan keluar dari ruangannya untuk menemui tamu yang sudah menunggu. Ia adalah Shen Ming, seorang pria tua berumur lebih dari seratus tahun.

Menggunakan tongkat untuk berjalan, ia ditemani lima orang pendekar Jiwa di sampingnya. "Yu Long dan Ling Ling, dua pendekar jiwa ..."

Si patriach berfikir sejenak, sebelum akhirnya kedua mata lelah itu menangkap dua sosok muda di ruangan khusus untuk tamu. Satu adalah pria tinggi kekar, satunya lagi seorang perempuan dengan pakaian cukup terbuka.

"Patriach! Salam dari Yu Long!"

"Salam dari Ling Ling!" Keduanya sontak berdiri dan memberi hormat saat melihat kedatangan Shen Ming.

Sang patriach hanya mengangkat tangan pertanda tak perlu formalitas lagi. Ia pun duduk di meja bersama mereka, dengan lima pendekar Jiwa yang menunggu di sudut sudut ruangan.

"Adik Ling Ling, adik Yu Long ... apakah alasan kalian berdua bertamu hari ini?" Shen Ming menuangkan teh untuk mereka bertiga. "Pria tua ini tak sempat mempersiapkan apapun karena kedatangan yang begitu mendadak."

Yu Long dan Ling Ling menerima tehnya, si pria kekar segera buka suara. "Terima kasih patriach, ini terkait peristiwa besar kemarin. Penyerangan terhadap paviliun Naga Emas dan hilangnya pedang Pembelah Bumi."

Sang patriach terdiam sejenak kemudian membalas. "Teruskan ... "

"Beritanya pasti sudah menyebar kemana-mana, bahwa para bandit Golok Merah mencuri pedang Pembelah Bumi dan menculik nona Wang Li sang putri duke."

Shen Ming mengelus elus dagu berjanggut panjangnya. "Memang benar, saya sudah lah mendengar kabar itu kemarin."

Meskipun diam tanpa suara, kedua mata Ling Ling tidak pernah berhenti bekerja. Ia dengan tajam melihat ke sudut sudut ruangan, tempat para pendekar Jiwa menunggu, serta menatap ke arah patriach untuk melihat semua raut wajahnya.

"Sangat lah baik karena nona Wang Li berhasil selamat berkat aksi hebat seorang senior sakti." Dikala mendengar kabar itu, wajah Shen Ming tak nampak kaget. "Hanya saja, pedang Pembelah Bumi tak berhasil diselamatkan."

"Sayang sekali, sungguh sangat disayangkan." Shen Ming bergumam, tak pasti apakah dia merujuk ke arah Wang Li atau pedangnya.

"Dan terima kasih kepada jaringan berita yang kuat milik nyonya Ling Yue, kami diberitahukan bahwa dua bandit Golok Merah berlari kemari bersama pedang Pembelah Bumi." Yu Long menatap tajam ke arah sang patriach, mencoba melihat reaksi darinya.

"Hmm ... nyonya Ling Yue memang sangat lah hebat, karena bisa mendapat informasi seakurat ini." Shen Ming mengangkat tangan kanannya untuk menjetikkan jari. "Tapi aku heran mengapa ia hanya mengirim dua orang lemah kemari."

Ctik!

Satu jentikkan jari, kemudian sebuah pisau kecil melesat secepat suara ke arah wajah Yu Long. Sang pria tau serangan akan datang, namun tak bereaksi apapun.

Jtraaangg!

Pisau itu ditangkis oleh seruling milik Ling Ling yang tak kalah cepat, ia memang sudah waspada penuh selama percakapan. Yu Long yang percaya terhadap kemampuan rekannya itu bahkan tak nampak bergerak sedikitpun.

Setelah ditangkis, pisaunya jatuh dan menancap di meja. Ling Ling memberikan senyuman sinis ke arah gadis yang melempar pisau itu dari sudut ruangan.

"Sayang sekali kalau begini, patriach." Yu Long tersenyum sadis dan melompat dari tempatnya duduk bersama Ling Ling. "Tadinya hendak tawar menawar, namun nampaknya patriach tak berkenan."

Sang patriach menatap bingung ke arah Yu Long, kemudian berubah kaget ketika melihat pria itu melempar sebuah bola dengan sumbu padanya.

Para penjaga patriach segera bergegas melempar bolanya keluar ruangan. Ledakan segera muncul, cukup keras untuk didengar oleh orang orang di luar.

Namun itu lah niatan Yu Long sejak awal, suara sekencang itu pasti bisa mencapai Gong Taizhu dan rekan rekan lainnya. Penyerangan dimulai.

.

.

.

.

.

.

Boooooommmm!!!

Suara sangat kencang muncul bersamaan dengan getaran di tanah, Gong Taizhu yang sedari tadi menunggu dengan waspada pun segera mengenali tandanya.

"Itu dia! Serang sekarang!" Ia berseru kepada enam rekan di belakangnya, mereka semua melompat tinggi melewati dinding pembatas. "Ucapkan bersama ku kawan kawan, demi nyonya Ling Yue!"

"Demi nyonya Ling Yue!" Seru para pendekar di belakang Gong Taizhu.

Mendengar begitu banyak keributan, para pendekar yang ada di sekitar nampak kebingungan. Sebagian besar dari mereka adalah pendekar raga, yang tak tau apa yang terjadi sebelum kepala mereka jatuh ke tanah oleh tebasan para pendekar paviliun Naga Emas.

"Perempuan atau pria, bunuh mereka semua!" Gong Taizhu berseru kencang, kapaknya tak tau kata ampun, melibas semua murid sekte Macan Putih.

Para pendekar Raga yang berani melawan sekalipun tak berujung memiliki takdir yang berbeda, mereka sama sama terbelah menjadi dua bagian dan jatuh ke tanah.

Dikala sedang sibuk membantai para pendekar yang satu tingkat dibawahnya, Gong Taizhu dihentikan oleh serangan dari atas.

"Hiat!" Gong Taizhu mengelak ke samping, sepersekian detik kemudian sebuah tombak menancap tepat di mana ia berdiri sebelumnya.

Tap ...

Seorang pria dengan senyuman aneh kemudian menempatkan diri di atas tombak yang menancap itu, ia berjongkok santai sembari menatap tajam ke arah Gong Taizhu.

Para rekan Gong Taizhu juga sibuk dengan tugas masing masing, mengejar para pendekar raga yang berlarian ke sana ke mari.

"Gendut, boleh tau nama mu?" Tanya pria dengan senyuman aneh itu.

"Gong Taizhu si kapak neraka."

"Keren juga, nama ku Tang Welian si ... " Tang Welian terdiam sejenak. "Coba ku fikir lagi, aku tak punya julukan seperti mu."

Ia terkekeh dan melompat dari atas tombak, tangannya bergerak cepat meraih senjata itu kemudian mendarat di tanah sembari menebaskannya ke arah Gong Taizhu.

Satttt!!!

Gong Taizhu menghindari serangan mendadak itu dengan nyaris, namun ia melihat serangan susulan.

Syut! Syut! Syut!

Tak habis dengan satu tebasan, Tang Welian mengirim rangkaian tusukan. "Bagaimana dengan Tang Welian si tusukan kilat?"

"Terdengar jelek!" Gong Taizhu melawan balik dengan tebasan balasan, Tang Welian menunduk dan berhasil menghindar.

Musuhnya itu lalu memutar-mutar tombak layaknya atraksi handal, namun di setiap gerakan ujung tombaknya selalu mengincar si gendut yang kesulitan untuk menyelamatkan diri.

"Kalau Tang Welian si tombak berputar?"

"Tak terdengar seperti nama pendekar."

Jangkauan senjata yang jauh berbeda, serta tingkatan musuh yang nampaknya lebih tinggi, Gong Taizhu kesulitan di pertarungan ini.

Si gendut masih pendekar Jiwa tahap menengah, namun nampaknya Tang Welian sudah di tahap akhir. Pertarungan cukup berat sebelah dengan Gong Taizhu yang masih sempat memberi sedikit perlawanan.

"Cih, bedebah satu ini!" Gong Taizhu menggesekkan kedua kapaknya satu sama lain, api berkobar seketika.

"Oh? mau main tenaga dalam?" Tang Welian menyeringai dan tombaknya dialiri oleh arus angin yang berputar melingkar seperti naga. "Boleh, maju sini."

"Teknik Kapak Neraka, tebasan raja apiiiii!!!" Gong Taizhu melepaskan satu tebasan menyilang, gelombang api mengamuk seperti ombak yang mengincar Tang Welian.

"Teknik Tombak Naga, Auman Terakhir!" Satu tusukan kuat dilepaskan, menciptakan gelombang kejut sangat kuat yang melawan balik serangan Gong Taizhu.

Si gendut kaget saat apinya dihempaskan oleh jurus Tang Welian, serangan yang mestinya mengancam lawannya kini berbalik mengincar tuannya sendiri.

Boooooommmm!!!

Gong Taizhu terlempar dan berguling guling di tanah oleh serangannya sendiri, ia mengerang kesakitan saat sebagian tubuhnya memiliki luka bakar tingkat menengah.

"Bagaimana bisa ... sekte kecil seperti Macan Putih memiliki pendekar Jiwa sekuat ini?" Gong Taizhu bangkit lagi dengan nafas terengah engah.

Ia menatap ke arah Tang Welian yang berjalan santai ke arahnya dengan tombak yang masih dialiri oleh arus angin.

Tang Welian menyeringai. "Siapa bilang aku dari sekte Macan Putih?"

Bersambung ...

Terpopuler

Comments

Laaaaaajut

2024-07-05

1

Raja Bumi

Raja Bumi

Semangat thor jgn sampe brhnti ditengah jalan ya

2023-12-04

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 01 : Gadis Menjengkelkan!
2 Episode 02 : Chai Hong
3 Episode 03 : Xiao Ren vs Bandit Golok Merah
4 Episode 04 : Rumah Bangsawan
5 Episode 05 : Pemanasan
6 Episode 06 : Kesembuhan Chai Hong
7 Episode 07 : Permintaan Duke
8 Episode 08 : Berkumpul
9 Episode 09 : Tingkatan Pendekar
10 Episode 10 : Xiao Ren vs Gong Taizhu
11 Episode 11 : Perihal Kamar
12 Episode 12 : Rencana
13 Episode 13 : Menyusup
14 Episode 14 : Penyerangan
15 Episode 15 : Xiao Ren Memasuki Pertarungan
16 Episode 16 : Xiao Ren vs Tang Welian
17 Episode 17 : Serangan Penghancur
18 Episode 18 : Wanita Misterius
19 Episode 19 : Kecupan Wang Li
20 Episode 20 : Tujuan Selanjutnya
21 Episode 21 : Desa Baru ... Masalah Baru
22 Episode 22 : Kepala Desa
23 Episode 23 : Pendekar Liar
24 Episode 24 : Pertarungan Kecil
25 Episode 25 : Pill Pengumpul Qi
26 Episode 26 : Kota Bunga Lotus dan Taman Eden
27 Episode 27 : Dewa Dewi
28 Episode 28 : System
29 Episode 29 : Sekte Dewa Abadi
30 Episode 30 : Luo Fan
31 Episode 31 : Awal Masalah
32 Episode 32 : Kemunculan Guang Tao..!
33 Episode 33 : Pertarungan Besar
34 Episode 34 : Pertarungan Besar ll
35 Episode 35 : Kemampuan Baru
36 Episode 36 : Xin Long Melarikan Diri
37 Episode 37 : Serangan Terakhir
38 Episode 38 : Informasi Penting
39 Episode 39 : Pasca Pertempuran
40 Episode 40 : Pendekar Dewa Naga [ Revisi ]
41 Episode 41 : Berita Baru
42 Episode 42 : Perasaan
43 Episode 43 : Wang Li yang Cemburu
44 Episode 44 : Serikat Dagang Merak Emas
45 Episode 45 : Xiao Ren vs Xuyan
46 Episode 46 : Xiao Ren vs Xuyan II
47 Episode 47 : Rencana yang gagal ( Polished )
48 Episode 48 : Keberangkatan ( Polished )
49 Episode 49 : Mengunjungi Taman Eden ( Polished )
50 Episode 50 : Ouroboros ( Polished )
51 Episode 51 : Menerobos Alam ( Polished )
52 Episode 52 : Kota Matahari Senja ( Polished )
53 Episode 53 : Akar Kekacauan di Laut ( Polished )
54 Episode 54 : Pendaftaran ( Polished )
55 Episode 55 : Turnamen ( Polished )
56 Episode 56 : Turnamen ll ( Polished )
57 Episode 57 : Turnamen IIl ( Polished )
58 Episode 58 : Permata Merah ( Polished )
59 Episode 59 : Raja yang ditaklukkan ( Polished )
60 Episode 60 : Cerita sang Naga Penjaga Laut ( Polished )
61 Episode 61 : Turnamen berakhir ( Polished )
62 Episode 62 : Bintang Jatuh ( Polished )
63 Episode 63 : Tentang Luo Fan ( Polished )
64 Episode 64 : Kencan ( Polished )
65 Episode 66 : Menagih Janji ( Polished )
66 Episode 67 : Tiga Jawaban ( Polished )
67 Episode 68 : Dewa Kenakalan, Loki
68 Episode 69 : Pertemuan Dengan Sekte Dewa Abadi
69 Episode 70 : Kebangkitan Wang Li dan Chai Hong
70 Episode 71 : Usaha yang sia sia
71 Episode 72 : Kembali ke Rumah
72 Episode 73 : Duke yang murka
73 Episode 74 : Rencana Akhir
74 Episode 75 : Memasuki sekte Dewa Abadi
75 Episode 76 : Kelas Pertama
76 Episode 77 : Berlatih Qi
77 Episode 78 : Wang Li berduel
78 Episode 79 : Luo Fan bertemu dua cilik Wang
79 Episode 80 : Wang Yan dan Wang Mei
80 Episode 81 : Menerima teknik baru
81 Episode 82 : Sandiwara
82 Episode 83 : Hari Turnamen
83 Episode 84 : Chai Hong vs Ruanye
84 Episode 85 : Wang Li vs Ahjin
85 Episode 86 : Luo Fan mengendap endap
86 Episode 87 : Wang Li vs Liu Gang
87 Episode 88 : Membuat Pertunjukan
88 Episode 89 : Penyerangan sekte Dewa Abadi
89 Episode 90 : Penyerangan sekte Dewa Abadi II
90 Episode 91 : Xiao Ren vs Kelompok Guru
91 Episode 92 : Runtuhnya sekte Dewa Abadi
92 Episode 93 : Astrid telah Muncul
93 Episode 94 : Sang Raja
94 95 : Mendapat izin untuk menjarah
95 Episode 96 : Keluarga Yaoshan
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Episode 01 : Gadis Menjengkelkan!
2
Episode 02 : Chai Hong
3
Episode 03 : Xiao Ren vs Bandit Golok Merah
4
Episode 04 : Rumah Bangsawan
5
Episode 05 : Pemanasan
6
Episode 06 : Kesembuhan Chai Hong
7
Episode 07 : Permintaan Duke
8
Episode 08 : Berkumpul
9
Episode 09 : Tingkatan Pendekar
10
Episode 10 : Xiao Ren vs Gong Taizhu
11
Episode 11 : Perihal Kamar
12
Episode 12 : Rencana
13
Episode 13 : Menyusup
14
Episode 14 : Penyerangan
15
Episode 15 : Xiao Ren Memasuki Pertarungan
16
Episode 16 : Xiao Ren vs Tang Welian
17
Episode 17 : Serangan Penghancur
18
Episode 18 : Wanita Misterius
19
Episode 19 : Kecupan Wang Li
20
Episode 20 : Tujuan Selanjutnya
21
Episode 21 : Desa Baru ... Masalah Baru
22
Episode 22 : Kepala Desa
23
Episode 23 : Pendekar Liar
24
Episode 24 : Pertarungan Kecil
25
Episode 25 : Pill Pengumpul Qi
26
Episode 26 : Kota Bunga Lotus dan Taman Eden
27
Episode 27 : Dewa Dewi
28
Episode 28 : System
29
Episode 29 : Sekte Dewa Abadi
30
Episode 30 : Luo Fan
31
Episode 31 : Awal Masalah
32
Episode 32 : Kemunculan Guang Tao..!
33
Episode 33 : Pertarungan Besar
34
Episode 34 : Pertarungan Besar ll
35
Episode 35 : Kemampuan Baru
36
Episode 36 : Xin Long Melarikan Diri
37
Episode 37 : Serangan Terakhir
38
Episode 38 : Informasi Penting
39
Episode 39 : Pasca Pertempuran
40
Episode 40 : Pendekar Dewa Naga [ Revisi ]
41
Episode 41 : Berita Baru
42
Episode 42 : Perasaan
43
Episode 43 : Wang Li yang Cemburu
44
Episode 44 : Serikat Dagang Merak Emas
45
Episode 45 : Xiao Ren vs Xuyan
46
Episode 46 : Xiao Ren vs Xuyan II
47
Episode 47 : Rencana yang gagal ( Polished )
48
Episode 48 : Keberangkatan ( Polished )
49
Episode 49 : Mengunjungi Taman Eden ( Polished )
50
Episode 50 : Ouroboros ( Polished )
51
Episode 51 : Menerobos Alam ( Polished )
52
Episode 52 : Kota Matahari Senja ( Polished )
53
Episode 53 : Akar Kekacauan di Laut ( Polished )
54
Episode 54 : Pendaftaran ( Polished )
55
Episode 55 : Turnamen ( Polished )
56
Episode 56 : Turnamen ll ( Polished )
57
Episode 57 : Turnamen IIl ( Polished )
58
Episode 58 : Permata Merah ( Polished )
59
Episode 59 : Raja yang ditaklukkan ( Polished )
60
Episode 60 : Cerita sang Naga Penjaga Laut ( Polished )
61
Episode 61 : Turnamen berakhir ( Polished )
62
Episode 62 : Bintang Jatuh ( Polished )
63
Episode 63 : Tentang Luo Fan ( Polished )
64
Episode 64 : Kencan ( Polished )
65
Episode 66 : Menagih Janji ( Polished )
66
Episode 67 : Tiga Jawaban ( Polished )
67
Episode 68 : Dewa Kenakalan, Loki
68
Episode 69 : Pertemuan Dengan Sekte Dewa Abadi
69
Episode 70 : Kebangkitan Wang Li dan Chai Hong
70
Episode 71 : Usaha yang sia sia
71
Episode 72 : Kembali ke Rumah
72
Episode 73 : Duke yang murka
73
Episode 74 : Rencana Akhir
74
Episode 75 : Memasuki sekte Dewa Abadi
75
Episode 76 : Kelas Pertama
76
Episode 77 : Berlatih Qi
77
Episode 78 : Wang Li berduel
78
Episode 79 : Luo Fan bertemu dua cilik Wang
79
Episode 80 : Wang Yan dan Wang Mei
80
Episode 81 : Menerima teknik baru
81
Episode 82 : Sandiwara
82
Episode 83 : Hari Turnamen
83
Episode 84 : Chai Hong vs Ruanye
84
Episode 85 : Wang Li vs Ahjin
85
Episode 86 : Luo Fan mengendap endap
86
Episode 87 : Wang Li vs Liu Gang
87
Episode 88 : Membuat Pertunjukan
88
Episode 89 : Penyerangan sekte Dewa Abadi
89
Episode 90 : Penyerangan sekte Dewa Abadi II
90
Episode 91 : Xiao Ren vs Kelompok Guru
91
Episode 92 : Runtuhnya sekte Dewa Abadi
92
Episode 93 : Astrid telah Muncul
93
Episode 94 : Sang Raja
94
95 : Mendapat izin untuk menjarah
95
Episode 96 : Keluarga Yaoshan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!