Episode 04 : Rumah Bangsawan

Kereta kuda meluncur menembus area pasar dan perumahan, orang orang yang melihat kereta itu langsung menepi untuk memberikan jalan. Berkat jalan yang lenggang, laju mereka tak terhalang dan dengan cepat mendekati tempat tujuan.

Kereta kuda itu saat ini berada di area perumahan bangsawan, tempat ini berbeda dengan yang lain karena di sini lah satu satunya tempat yang semua rumahnya megah dan mewah.

"Umm ... boleh tanya?" Xiao Ren berucap.

"Ga boleh." Di sebrang kursi Xiao Ren ada Wang Li dan Chai Hong yang duduk bersebelahan.

"Kenapa aku ikut dibawa?"

"Padahal aku udah bilang ga boleh ..." Wang Li menghela nafas dan memutar kedua bola matanya. "Hutang kamu kepadaku sudah lunas, tadinya aku memang tak mau membawa kamu, hanya saja ayah pasti ingin bertemu."

"Kenapa bisa mau ketemu aku?"

"Ya udah jelas lah, karena kamu ... p-penyelamat ku ..." Wang Li berbicara, tapi wajahnya seakan tak rela mengatakannya.

Xiao Ren di sisi lain nampak agak kesal, namun malas untuk berdebat dengan gadis menyebalkan ini. Ia pun memilih untuk melihat keluar jendela gerbong.

"Hei ... Chai Hong, rumah di sini keren keren ya?" Xiao Ren berkata dengan nada antusias, kepalanya sedikit menyembul keluar untuk melihat sekeliling.

Chai Hong tergelak kecil, ada senyuman di wajahnya. "Iya, apabila perhitungan saya benar maka seharusnya ini kawasan para bangsawan."

"Benar katanya, ini area bangsawan seperti Baron, Viscount, dan Earl ... sejatinya pengembara kucel sepertimu terlarang untuk berada di sini." Wang Li tersenyum bangga.

"Kamu kan ga diajak ngobrol, wee!." Xiao Ren menjulurkan lidahnya untuk meledek. "Dasar nyebelin!"

Kedua alis Wang Li saling bertautan, ia mendengar ucapan yang tak mengenakan, namun masih menahan diri karena pria di hadapannya ini adalah sang penyelamat dirinya.

"Selain nyebelin, kamu juga tukang pukul sih ... Tapi aku penyabar dan tak akan marah, mes-"

Dukkk!!!

"Uwahh!! Hey, aku hampir jatuh!" Xiao Ren berseru ketika bokongnya ditendang, hampir saja ia terdorong keluar dan jatuh dari kereta.

"Apa? Kau tak akan marah kan?" Wang Li bersidekap dada.

"Aissh ... nyebelin sekali kau ini, selain tukang pukul aku harus memanggil mu tukang tendang juga."

"Apa katamu?!!'

"Chai Hong tolong!" Xiao Ren bersembunyi di belakang Chai Hong.

Di dalam berisik sekali, kusir yang sedang mengendarai kuda di depan bahkan sampai menggelengkan kepalanya. Entah bagaimana, ia jadi lumayan terbiasa dengan kegaduhan ini.

Tak sampai sepuluh menit kemudian, mereka tiba di sebuah mansion super besar. Berkat jalan yang mulus, mereka bahkan tak sadar sudah bergerak sejauh ini.

"Sini biar aku bantu." Xiao Ren berucap sembari menautkan jemari miliknya sendiri dengan milik Chai Hong, dia tak menanyakan pendapatnya sama sekali.

"Eh? Oh ... terima kasih atas bantuannya." Chai Hong tersenyum manis dan mengangguk, melihat hal itu membuat Wang Li memutar bola matanya lagi.

"Memang ini drama opera ya?" Gumam Wang Li sembari melangkah turun dibantu oleh kusir.

"Uwaahh!! Guede banget!!!" Xiao Ren berseru, tangannya masih bertautan dengan Chai Hong.

Kediaman Wang Li nyatanya lebih besar dari bangsawan lainnya, sekitar tiga sampai empat kali lebih besar. Gerbangnya saja sudah hampir setara dengan gerbang masuk kota.

Ada banyak penjaga bersenjata yang berjejer di depan gerbang, senantiasa siap sedia meski berjam-jam lamanya tanpa bergeming.

Di samping itu, ada seorang pria paruh baya berpakaian super rapih, dari yang terlihat nampaknya ia sudah menunggu kedatangan Wang Li cukup lama.

"Selamat datang tuan puteri, saya telah menunggu kedatangan anda dengan setia di sini." Pria tersebut adalah ketua pelayan khusus untuk Wang Li, bernama Bao An.

Sejak Wang Li masih balita, Bao An sudah melayaninya dengan penuh dedikasi. Itulah mengapa ia sekarang diangkat menjadi ketua pelayan.

"Ada tamu penting hari ini, bisa kau siapkan tempat untuk kami?"

"Tentu saja tuan puteri, saya akan siapkan tempat untuk tamu terhormat segera!"

"Sebelum itu aku akan membawa dia ke ayah dan ibu ku, jadi buat pria ini terlihat rapih." Xiao Ren terkekeh akan kalimat Wang Li, dia sadar seberapa acak acakan dirinya saat ini.

Sebetulnya dulu sekali ia pernah memiliki baju yang rapih dan modis, hasil pemberian dari seorang pedagang yang dirinya selamatkan dari serangan bandit. Tapi seiring waktu, dia menjual bajunya sendiri helai demi helai untuk membeli makanan dan sake.

Untuk sekarang, jangankan baju rapih ... tidak telanjang saja Xiao Ren sudah bersyukur.

Si pengembara berjalan mengikuti di belakang, Bao An dengan penuh hormat mengantarnya ke tempat di mana mereka bisa mendapatkan baju. Tak berkunjung lama, Xiao Ren tiba di sebuah ruangan besar penuh dengan lemari pakaian, sepertinya ini baju baju untuk tamu terhormat.

Ada banyak sekali tipe pakaian di sini, mulai dari yang mewah dan formal, sampai yang cocok untuk dipakai santai, namun semuanya punya satu kesamaan ... yakni kualitas tinggi.

"Tuan Xiao Ren, boleh saya tau selera berpakaian anda?" Bao An bertanya dengan senyuman, yang malah membuat Xiao Ren semakin kaku.

Formalitas dan tata krama bukan lah bidang yang ia kuasai, dirinya terlalu lekat dengan kebebasan untuk berekspresi.

"Y-Yah ... aku tak punya selera khusus sih, cukup yang nyaman dipakai dan tak mencolok saja."

"Nyaman dan tak mencolok, saya punya satu yang pas untuk anda. Tuan Puteri Wang Li pasti akan menyukai penampilan anda dengan pakaian ini."

Xiao Ren tak merasa dirinya ingin terlihat rapih demi Wang Li, namun hanya untuk kali ini saja ia akan diam. Si Pengembara takut untuk menyinggung semua orang.

Bao An dengan gesit membuka salah satu lemari dan mengambil satu set pakaian tanpa berfikir dua kali, ia pastinya sudah menghafal susunan baju dengan sempurna. Di sisi lain, Xiao Ren tak akan bisa memastikan tata letak pakaian yang satu dengan yang lain, meskipun sudah coba menghafalnya.

"Anda suka dengan pakaian ini?" Bao An menunjukan pakaiannya terlebih dahulu, memastikan si pengembara tak akan keberatan untuk mengenakannya.

"Ya, aku suka baju ini. Sayang sekali cuma pinjam dan harus dikembalikan."

"Hahaha ... anda berkata apa tuan, baju ini tentu saja jadi milik tuan Xiao Ren. Justru tuan puteri akan sedih jika anda mengembalikannya."

Xiao Ren mencoba menolak pemberiannya, dilihat dari sisi manapun baju ini pasti mahal, namun si ketua pelayan terus berargumen sehingga akhirnya Xiao Ren mengiyakan. Toh ... nanti ia bisa membicarakan ini dengan Wang Li langsung.

.

.

.

.

.

.

Xiao Ren bersama Bao An datang ke ruang pertemuan, di dalam sudah ada Wang Li dan sekeluarganya menunggu kedatangan si pengembara.

"Saya pamit undur diri." Ujar Bao An kemudian pergi setelah mengantar Xiao Ren kemari. Xiao Ren melihat kepergian Bao An sebelum menoleh kembali ke arah keluarga Wang Li.

'Duh ... canggungnya.' Xiao Ren berujar dalam hati.

Ia lihat ada Wang Li yang terkekeh melihat si pengembara yang berdiri canggung, seakan puas dengan kejadian ini.

Kemudian ada pria bertubuh besar dan berkumis panjang, dilihat lihat ... ia pasti ayah Wang Li. Wajahnya nampak galak dan sangat berwibawa, tubuhnya pun kekar bukti bahwa ia adalah petarung.

Selanjutnya ada wanita yang hanya sedikit lebih muda dari ayah Wang Li, ia memiliki banyak kemiripan langsung dengan si gadis bangsawan itu. Hanya saja yang satu ini terlihat lebih dewasa dan tidak meledak-ledak seperti Wang Li

'Pasti ibunya, cantik juga ...' Ucap Xiao Ren dalam hati.

Terakhir ada dua bocah kembar, yang satu laki laki dan satunya lagi perempuan. Tak banyak yang perlu dijelaskan dari mereka, hanya dua bocah yang menatap Xiao Ren penasaran.

"S-Saya merasa terhormat bisa bertemu dengan a-anda semua di sini ..." Xiao Ren membungkuk dan menempatkan tangan kanannya di dada sebelah kiri, ia berusaha terlihat sesopan mungkin demi menjaga harga diri.

" ... "

" ... "

"E-Eh kok diam? ma-maksud saya mengapa semuanya terdiam? apa cara menghormat saya salah?" Xiao Ren menggaruk kepalanya sembari berdiri kembali.

Ruangan sangat sunyi sampai akhirnya ayah Wang Li tertawa menggelegar, sedangkan yang lain terkekeh sembari menutupi mulut mereka masing masing. Bahkan Bao An juga sudah ada di luar, sembari berusaha menahan tawanya setengah mati.

"Apa yang tengah kau lakukan anak muda? Cepat duduk sini dan lupakan tata krama jika bersama kami!" Ayah Wang Li menepuk-nepuk kursi yang ada di sampingnya sembari tersenyum lebar.

Xiao Ren tanpa ragu lagi segera duduk setelah menerima izin dari ayah Wang Li. Secepat si pengembara menempatkan dirinya, secepat itu pula si pria paruh baya merangkul bahu Xiao Ren.

"Nama ku Wang Jia, dan adalah kepala keluarga ini. Aku sangat panik ketika mendengar penyerangan itu, namun kamu anak muda ... " Wang Jia menyeringai dan memukul kecil lengan Xiao Ren. "Kamu merubah kepanikan itu menjadi kelegaan, aksi mu berhasil menyelamatkan permata kecil ku."

Wang Jia sekali lagi tertawa terbahak-bahak, ia tak bisa lebih bahagia dari ini, mengingat anaknya diculik oleh kelompok bandit Golok Merah dan berhasil pulang dengan selamat. "Sekarang katakan pada ku, kabar apa yang bisa lebih membahagiakan dari selamatnya putri ku? tidak ada, wahahahaha!"

"Ku rasa demikian, nama ku Xiao Ren ... cuma pengembara yang kebetulan singgah di Kota Naga."

"Dan pengembara ini adalah penyelamat putri ku, wahahaha!" Wang Jia menepuk-nepuk punggung Xiao Ren, cukup keras untuk membuat tubuh si pengembara terdorong ke depan berkali-kali.

"Aku cuma ... merasa benar untuk ... menyelamatkan orang ... yang aku berhutang budi ... padanya ..." Kalimat Xiao Ren terputus putus akibat tubuhnya ditepuk tepuk.

"Kau benar! Kau benar! Dirimu sangat berani dan berjasa karena telah menyelamatkan putri dari Duke ini wahahahaha!"

"!!!"

"Kenapa terlihat kaget?"

"Anda adalah ..."

"Aku adalah?"

"Duke?!!"

"Ya, kau benar. Memangnya kenapa?"

.

.

.

.

.

Bersambung ...

Terpopuler

Comments

duk... duk... duk... detak jantung

2024-07-05

1

Raysonic Lans™

Raysonic Lans™

duke.. duk..du.. duk..

2024-07-04

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 01 : Gadis Menjengkelkan!
2 Episode 02 : Chai Hong
3 Episode 03 : Xiao Ren vs Bandit Golok Merah
4 Episode 04 : Rumah Bangsawan
5 Episode 05 : Pemanasan
6 Episode 06 : Kesembuhan Chai Hong
7 Episode 07 : Permintaan Duke
8 Episode 08 : Berkumpul
9 Episode 09 : Tingkatan Pendekar
10 Episode 10 : Xiao Ren vs Gong Taizhu
11 Episode 11 : Perihal Kamar
12 Episode 12 : Rencana
13 Episode 13 : Menyusup
14 Episode 14 : Penyerangan
15 Episode 15 : Xiao Ren Memasuki Pertarungan
16 Episode 16 : Xiao Ren vs Tang Welian
17 Episode 17 : Serangan Penghancur
18 Episode 18 : Wanita Misterius
19 Episode 19 : Kecupan Wang Li
20 Episode 20 : Tujuan Selanjutnya
21 Episode 21 : Desa Baru ... Masalah Baru
22 Episode 22 : Kepala Desa
23 Episode 23 : Pendekar Liar
24 Episode 24 : Pertarungan Kecil
25 Episode 25 : Pill Pengumpul Qi
26 Episode 26 : Kota Bunga Lotus dan Taman Eden
27 Episode 27 : Dewa Dewi
28 Episode 28 : System
29 Episode 29 : Sekte Dewa Abadi
30 Episode 30 : Luo Fan
31 Episode 31 : Awal Masalah
32 Episode 32 : Kemunculan Guang Tao..!
33 Episode 33 : Pertarungan Besar
34 Episode 34 : Pertarungan Besar ll
35 Episode 35 : Kemampuan Baru
36 Episode 36 : Xin Long Melarikan Diri
37 Episode 37 : Serangan Terakhir
38 Episode 38 : Informasi Penting
39 Episode 39 : Pasca Pertempuran
40 Episode 40 : Pendekar Dewa Naga [ Revisi ]
41 Episode 41 : Berita Baru
42 Episode 42 : Perasaan
43 Episode 43 : Wang Li yang Cemburu
44 Episode 44 : Serikat Dagang Merak Emas
45 Episode 45 : Xiao Ren vs Xuyan
46 Episode 46 : Xiao Ren vs Xuyan II
47 Episode 47 : Rencana yang gagal ( Polished )
48 Episode 48 : Keberangkatan ( Polished )
49 Episode 49 : Mengunjungi Taman Eden ( Polished )
50 Episode 50 : Ouroboros ( Polished )
51 Episode 51 : Menerobos Alam ( Polished )
52 Episode 52 : Kota Matahari Senja ( Polished )
53 Episode 53 : Akar Kekacauan di Laut ( Polished )
54 Episode 54 : Pendaftaran ( Polished )
55 Episode 55 : Turnamen ( Polished )
56 Episode 56 : Turnamen ll ( Polished )
57 Episode 57 : Turnamen IIl ( Polished )
58 Episode 58 : Permata Merah ( Polished )
59 Episode 59 : Raja yang ditaklukkan ( Polished )
60 Episode 60 : Cerita sang Naga Penjaga Laut ( Polished )
61 Episode 61 : Turnamen berakhir ( Polished )
62 Episode 62 : Bintang Jatuh ( Polished )
63 Episode 63 : Tentang Luo Fan ( Polished )
64 Episode 64 : Kencan ( Polished )
65 Episode 66 : Menagih Janji ( Polished )
66 Episode 67 : Tiga Jawaban ( Polished )
67 Episode 68 : Dewa Kenakalan, Loki
68 Episode 69 : Pertemuan Dengan Sekte Dewa Abadi
69 Episode 70 : Kebangkitan Wang Li dan Chai Hong
70 Episode 71 : Usaha yang sia sia
71 Episode 72 : Kembali ke Rumah
72 Episode 73 : Duke yang murka
73 Episode 74 : Rencana Akhir
74 Episode 75 : Memasuki sekte Dewa Abadi
75 Episode 76 : Kelas Pertama
76 Episode 77 : Berlatih Qi
77 Episode 78 : Wang Li berduel
78 Episode 79 : Luo Fan bertemu dua cilik Wang
79 Episode 80 : Wang Yan dan Wang Mei
80 Episode 81 : Menerima teknik baru
81 Episode 82 : Sandiwara
82 Episode 83 : Hari Turnamen
83 Episode 84 : Chai Hong vs Ruanye
84 Episode 85 : Wang Li vs Ahjin
85 Episode 86 : Luo Fan mengendap endap
86 Episode 87 : Wang Li vs Liu Gang
87 Episode 88 : Membuat Pertunjukan
88 Episode 89 : Penyerangan sekte Dewa Abadi
89 Episode 90 : Penyerangan sekte Dewa Abadi II
90 Episode 91 : Xiao Ren vs Kelompok Guru
91 Episode 92 : Runtuhnya sekte Dewa Abadi
92 Episode 93 : Astrid telah Muncul
93 Episode 94 : Sang Raja
94 95 : Mendapat izin untuk menjarah
95 Episode 96 : Keluarga Yaoshan
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Episode 01 : Gadis Menjengkelkan!
2
Episode 02 : Chai Hong
3
Episode 03 : Xiao Ren vs Bandit Golok Merah
4
Episode 04 : Rumah Bangsawan
5
Episode 05 : Pemanasan
6
Episode 06 : Kesembuhan Chai Hong
7
Episode 07 : Permintaan Duke
8
Episode 08 : Berkumpul
9
Episode 09 : Tingkatan Pendekar
10
Episode 10 : Xiao Ren vs Gong Taizhu
11
Episode 11 : Perihal Kamar
12
Episode 12 : Rencana
13
Episode 13 : Menyusup
14
Episode 14 : Penyerangan
15
Episode 15 : Xiao Ren Memasuki Pertarungan
16
Episode 16 : Xiao Ren vs Tang Welian
17
Episode 17 : Serangan Penghancur
18
Episode 18 : Wanita Misterius
19
Episode 19 : Kecupan Wang Li
20
Episode 20 : Tujuan Selanjutnya
21
Episode 21 : Desa Baru ... Masalah Baru
22
Episode 22 : Kepala Desa
23
Episode 23 : Pendekar Liar
24
Episode 24 : Pertarungan Kecil
25
Episode 25 : Pill Pengumpul Qi
26
Episode 26 : Kota Bunga Lotus dan Taman Eden
27
Episode 27 : Dewa Dewi
28
Episode 28 : System
29
Episode 29 : Sekte Dewa Abadi
30
Episode 30 : Luo Fan
31
Episode 31 : Awal Masalah
32
Episode 32 : Kemunculan Guang Tao..!
33
Episode 33 : Pertarungan Besar
34
Episode 34 : Pertarungan Besar ll
35
Episode 35 : Kemampuan Baru
36
Episode 36 : Xin Long Melarikan Diri
37
Episode 37 : Serangan Terakhir
38
Episode 38 : Informasi Penting
39
Episode 39 : Pasca Pertempuran
40
Episode 40 : Pendekar Dewa Naga [ Revisi ]
41
Episode 41 : Berita Baru
42
Episode 42 : Perasaan
43
Episode 43 : Wang Li yang Cemburu
44
Episode 44 : Serikat Dagang Merak Emas
45
Episode 45 : Xiao Ren vs Xuyan
46
Episode 46 : Xiao Ren vs Xuyan II
47
Episode 47 : Rencana yang gagal ( Polished )
48
Episode 48 : Keberangkatan ( Polished )
49
Episode 49 : Mengunjungi Taman Eden ( Polished )
50
Episode 50 : Ouroboros ( Polished )
51
Episode 51 : Menerobos Alam ( Polished )
52
Episode 52 : Kota Matahari Senja ( Polished )
53
Episode 53 : Akar Kekacauan di Laut ( Polished )
54
Episode 54 : Pendaftaran ( Polished )
55
Episode 55 : Turnamen ( Polished )
56
Episode 56 : Turnamen ll ( Polished )
57
Episode 57 : Turnamen IIl ( Polished )
58
Episode 58 : Permata Merah ( Polished )
59
Episode 59 : Raja yang ditaklukkan ( Polished )
60
Episode 60 : Cerita sang Naga Penjaga Laut ( Polished )
61
Episode 61 : Turnamen berakhir ( Polished )
62
Episode 62 : Bintang Jatuh ( Polished )
63
Episode 63 : Tentang Luo Fan ( Polished )
64
Episode 64 : Kencan ( Polished )
65
Episode 66 : Menagih Janji ( Polished )
66
Episode 67 : Tiga Jawaban ( Polished )
67
Episode 68 : Dewa Kenakalan, Loki
68
Episode 69 : Pertemuan Dengan Sekte Dewa Abadi
69
Episode 70 : Kebangkitan Wang Li dan Chai Hong
70
Episode 71 : Usaha yang sia sia
71
Episode 72 : Kembali ke Rumah
72
Episode 73 : Duke yang murka
73
Episode 74 : Rencana Akhir
74
Episode 75 : Memasuki sekte Dewa Abadi
75
Episode 76 : Kelas Pertama
76
Episode 77 : Berlatih Qi
77
Episode 78 : Wang Li berduel
78
Episode 79 : Luo Fan bertemu dua cilik Wang
79
Episode 80 : Wang Yan dan Wang Mei
80
Episode 81 : Menerima teknik baru
81
Episode 82 : Sandiwara
82
Episode 83 : Hari Turnamen
83
Episode 84 : Chai Hong vs Ruanye
84
Episode 85 : Wang Li vs Ahjin
85
Episode 86 : Luo Fan mengendap endap
86
Episode 87 : Wang Li vs Liu Gang
87
Episode 88 : Membuat Pertunjukan
88
Episode 89 : Penyerangan sekte Dewa Abadi
89
Episode 90 : Penyerangan sekte Dewa Abadi II
90
Episode 91 : Xiao Ren vs Kelompok Guru
91
Episode 92 : Runtuhnya sekte Dewa Abadi
92
Episode 93 : Astrid telah Muncul
93
Episode 94 : Sang Raja
94
95 : Mendapat izin untuk menjarah
95
Episode 96 : Keluarga Yaoshan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!