Episode 20 : Tujuan Selanjutnya

Menguasai kultivasi berbeda dengan menguasai seni beladiri biasa, yang sudah secara umum diketahui untuk melindungi diri sendiri dari ancaman luar.

Alasan berkultivasi selain untuk menjadi lebih kuat, juga untuk mencapai suatu tujuan besar yakni menjadi abadi. Cara untuk bisa disebut sebagai kultivator juga berbeda dengan menjadi pendekar.

Para kultivator diwajibkan untuk melatih dantian mereka, untuk bisa menampung energi alam yang disebut sebagai qi. Berbeda dengan tenaga dalam yang datang dari dalam diri sendiri, qi adalah energi kuat yang datang dari luar.

Para kultivator menyerap qi ke dalam dantian mereka, memperkuat diri, dan menerobos tingkatan yang baru.

Ada beberapa tingkatan di dunia kultivasi.

Pertama, tingkatan kultivator Fana, kemudian terus naik ke kultivator Suci, kultivator Abadi, kultivator Setengah Dewa, kultivator Dewa, kultivator Dewa Agung, dan terakhir kultivator Mahayana.

Awalnya para kultivator berhenti setelah mencapai tingkatan kultivator Abadi, karena tujuan awal mereka sudah tercapai. Namun semua orang mulai menemukan, bahwa tingkatan berkultivasi masih lah belum sampai puncaknya.

Satu persatu, tingkatan berkultivasi mulai semakin bertambah, dan yang terbaru adalah tingkatan Mahayana. Belum lagi, setiap tingkatan memiliki tahap mulai dari satu sampai dua belas.

"Dan masih lagi ... aku tak bisa naik tahap dari satu ke dua ... " Ujar Xiao Ren penuh frustasi, ia masih berada di tingkatan kultivator Fana tahap satu.

Selama berpuluh puluh tahun ia tak pernah bisa menembus tahap ini, karena entah apa yang terjadi, tapi qi yang memasuki dirinya seperti tetesan air yang jatuh ke dalam gelas, hanya bertambah sedikit demi sedikit.

Xiao Ren menatap ke bawah, refleksi dirinya di lautan qi ini memperlihatkan wajah yang sudah lama menyerah. Meksi disebut lautan qi, tempat ini hanya lah ilusi semata.

Air lautan yang tak melebihi mata kakinya bisa menjelaskan semua ini. Tempat ini lebih layak disebut genangan qi daripada lautan qi.

.

.

.

.

.

.

Xiao Ren membuka matanya, pemandangan kamar yang sunyi dan menyendiri langsung menyapa kedua iris yang sudah lelah itu. Ia pun bangkit dari bersila dan berjalan menuju cermin.

Tubuhnya terbentuk dengan sangat bagus, tidak terlalu kekar namun juga cukup untuk memanjakan mata. Xiao Ren memang sering berlatih fisik di masa lalu, untuk menutupi keadaan aneh pada kultivasinya.

Ia juga melatih tenaga dalamnya, sebagai jalan lain dari melatih dantian menggunakan qi. Hasilnya, ia berada di tingkatan pendekar Raja Naga tahap akhir.

Hanya saja, dibandingkan dengan kultivator ... tingkatan pendekar bak mainan anak kecil semata. Terbukti dengan betapa ia mendominasi di setiap pertarungan menggunakan qi yang hanya sedikit.

Kultivator Fana tahap satu sepertinya, mampu membodoh-bodohi pendekar Raja dan lima pendekar Jiwa.

Mata Dewa Agung yang bisa melihat ke masa depan, juga adalah teknik umum untuk para kultivator. Semua yang memiliki qi bisa menggunakan teknik ini, namun bagi Xiao Ren ... menggunakan teknik ini lebih dari lima menit sangat lah sulit sebab ia tak memiliki banyak qi.

Qi memang sangat lah kuat, mampu untuk melawan balik hukum alam. Ada banyak hal yang mustahil bagi seorang pendekar ... dapat dilakukan dengan mudah oleh seorang kultivator.

Namun Xiao Ren, mendapati dirinya sebagai kultivator paling bawah. Ia pun menghela nafas berat dan memakai kembali pakaiannya.

"Xiao Ren ... ayo kita makan!" Suara Wang Li terdengar dari luar, disertai gedoran pintu.

"Aku datang, tunggu sebentar." Xiao Ren berjalan menuju pintu dan membukanya.

Wang Li sudah menunggu, ia mengenakan pakaian yang lebih feminim dari biasanya. Serta, setiap kali mata keduanya bertemu ... Wang Li akan menoleh ke arah lain dengan pipi yang merona.

"Wang Li, di mana Chai Hong?"

"Dia sudah ada di meja makan, ayo cepat." Wang Li meraih tangan Xiao Ren dan menyeretnya ke tempat yang lain berada, yakni ruang makan.

Ketika sampai, ada semua keluarga Wang Li dan Chai Hong, serta Bao An yang mengorganisir hidangan yang dimasak oleh para koki kelas atas. Makanan dan minumannya sangat banyak, Xiao Ren tak pernah menemukan makanan sebanyak ini dalam satu waktu.

Wang Yan dan Wang Mei tersenyum lebar ketika melihat kedatangan si pengembara. "Kakak Xiao! Kami sudah bisa menggunakan tenaga dalam!"

"Aku duluan yang menguasai tenaga dalam, baru lah Wang Yan!" Seru Wang Mei yang dibalas sanggahan oleh saudara kembarnya.

"Salah, aku duluan!"

"Aku yang pertama!"

"Aku! Aku! Aku!"

Xiao Ren tersenyum tipis menyaksikan betapa antusias kedua saudara kembar ini, ia pun hendak duduk di samping kiri Chai Hong, namun Wang Li menyalipnya.

Kini hanya ada satu tempat duduk tersisa, yakni di kursi paling pojok sebelah kiri Wang Li. Si gadis bangsawan itu duduk tepat di antara Chai Hong dan Xiao Ren.

"Jadi, bagaimana kabar mu, adik Xiao?" Wang Jia bertanya, mewakili semua orang yang juga penasaran. "Ku dengar dari Wang Li bahwa kau sering mengurung diri dan melakukan hal aneh ... seperti duduk diam bersila selama berjam jam."

Xiao Ren mendelik ke arah kanan di mana Wang Li berada, gadis itu pun pura pura melihat ke arah lain.

"Sebenarnya ... itu adalah olahraga."

Semuanya dibuat kebingungan oleh jawaban Xiao Ren. "Olahraga seperti apa?"

"Hmm ... untuk menenangkan fikiran dan hati." Jawaban Xiao Ren tak sepenuhnya salah, bertapa selain untuk mengumpulkan qi juga bisa menenangkan fikiran dari hal hal di luar.

"Begitukah, aku tak akan pernah meragukan mu adik Xiao. Jika kau berkata demikian, maka itu pasti kebenarannya." Wang Jia tau bahwa Xiao Ren bukan orang yang suka berbohong atau mengada- ngada suatu cerita.

"Lebih penting lagi adik Xiao, kemana tujuan mu selanjutnya?" Tanya Wang Shuqun.

"Aku tidak yakin bibi Wang, mungkin kota Bunga Lotus, ku dengar di sana cukup nyaman." Xiao Ren meminum sup daging yang ada di mangkuk.

"Kalau begitu tolong bawa Wang Li sekalian."

Xiao Ren hampir saja tersedak ketika mendengar ucapan Wang Shuqun, ia menaruh kembali mangkuk di tangannya dan menatap ibu dari Wang Li itu dengan tatapan terkejut.

"M-Maaf, bisa diulang?"

"Aku berkata ... bisa kah adik Xiao membawa putri saya, Wang Li sekalian?"

"T-Tapi bibi ... aku kurang bisa mengurus orang lain ... "

Wang Li yang sedari tadi menunggu jawaban Xiao Ren dengan sangat antusias, merasa kesal ketika melihat wajah Xiao Ren yang nampak ragu.

Ia pun berbicara dengan nada tinggi kepada Xiao Ren. "Kamu tuh ya ... kenapa kelihatan ogah banget membawa ku?!"

"Ya jelas dong ogah, kamu tuh kan nyebelin..! Terus suka cari gara gara sama aku!" Xiao Ren menjawab, keduanya saling bertatapan tajam.

"Jadi aku ga boleh ikut tapi Chai Hong boleh, begitu?!"

"Chai Hong sih orangnya kalem terus pinter ngurus diri sendiri, dia juga ga nyebelin kayak kamu!"

"Kamu ya ... ngeselin..! ngeselin ..! Xiao Ren ngeselinnn!!!"

Chai Hong terlihat agak malu ketika Xiao Ren berbicara baik tentangnya, namun merasa kurang enak sebab si pengembara membanding-bandingkan antara dirinya dengan Wang Li.

Wang Jia tersenyum tipis melihat aksi adu argumen yang Xiao Ren dan Wang Li lakukan, mereka nampak sangat dekat di matanya.

"Fikirkan lah baik baik adik Xiao. Putri ku Wang Li, meski tak sekuat diri mu ... ia sudah ada di pendekar Jiwa tahap akhir." Sang ayah berujar dengan cukup bangga, Wang Li meski masih sangat muda ... ia tak kalah dari pendekar sekaliber Yu Long.

Tambahannya lagi, Wang Li menguasai teknik pedang Raja Timur, meski masih dasarnya saja, namun seiring waktu ia pasti akan mampu sepenuhnya memahami teknik ini.

Wang Shuqun tak mau kalah, ia pun ikut buka suara mendukung Wang Jia. "Selain itu, anak kami ini juga terampil dalam hal memasak. Pengembara seperti adik Xiao pasti butuh makanan yang sehat dan enak."

Wang Yan menambahkan. "Kakak Wang Li pun sering merapihkan pakaian ku dengan sangat baik!"

Wang Mei ikut andil. "Hebat juga bersih bersih rumah!"

Seiring pujian dan dukungan terhadap si gadis bangsawan bertambah, wajah Wang Li menjadi semakin cerah dengan senyuman besar, sedangkan Xiao Ren semakin berwajah masam.

Wang Jia dan Wang Shuqun kemudian menyeringai lebar, mereka berujar bersamaan. "Dan jangan lupa dengan apa yang kamu lakukan kemarin, pada anak kami yang sangat berharga."

"Jangan kira kami tak akan memperhitungkannya. Kalau orang orang tau ada pengembara yang berani melakukan hal itu pada anak seorang duke ... wah ... wah ... "

"Bahkan kami berdua bisa saja 'sedikit' menambah nambah kan ceritanya ... "

Wajah Xiao Ren berubah pucat, ia tak menyangka dua orang kolot ini tega mengancam dirinya. Padahal itu hanya sebuah ciuman, namun nampaknya kalau Xiao Ren berani melawan ... dua sosok berkedudukan besar ini bisa dengan mudah membuat buat cerita yang lebih parah lagi.

Ia menoleh cepat ke arah Wang Li untuk meminta bantuan, namun si gadis bangsawan hanya menunduk dengan wajah merah padam.

Kemudian beralih ke Chai Hong, teman dekatnya itu bahkan tak berani untuk bersuara.

'Sial ... kena skakmat ... ' Ujar Xiao Ren lesu di dalam hatinya.

"Baiklah ... akan ku terima ... " Mendengar jawaban Xiao Ren, semua yang ada di ruangan bahkan termasuk Bao An tersenyum lebar.

"Tapi ..! Ada tapinya ... "

"Tapi apa adik Xiao?" Wang Jia bertanya.

"Aku ingin mendengar alasannya ... kenapa kalian memberikan anak berharga ini kepada ku?"

Bersambung ...

____________________________________________

Mohon like dan komentarnya, thank you!

Terpopuler

Comments

Micro Tv

Micro Tv

katanya overpower thor masak kultivasi nya masih fana tahap 1 lagi

2024-08-01

2

Masa dikasih wanita cantik masih menawar

2024-07-06

1

Ridwan Aproid

Ridwan Aproid

alur sudah pas intinya jangan tergesa gesa biar capternya banyak

2023-12-15

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 01 : Gadis Menjengkelkan!
2 Episode 02 : Chai Hong
3 Episode 03 : Xiao Ren vs Bandit Golok Merah
4 Episode 04 : Rumah Bangsawan
5 Episode 05 : Pemanasan
6 Episode 06 : Kesembuhan Chai Hong
7 Episode 07 : Permintaan Duke
8 Episode 08 : Berkumpul
9 Episode 09 : Tingkatan Pendekar
10 Episode 10 : Xiao Ren vs Gong Taizhu
11 Episode 11 : Perihal Kamar
12 Episode 12 : Rencana
13 Episode 13 : Menyusup
14 Episode 14 : Penyerangan
15 Episode 15 : Xiao Ren Memasuki Pertarungan
16 Episode 16 : Xiao Ren vs Tang Welian
17 Episode 17 : Serangan Penghancur
18 Episode 18 : Wanita Misterius
19 Episode 19 : Kecupan Wang Li
20 Episode 20 : Tujuan Selanjutnya
21 Episode 21 : Desa Baru ... Masalah Baru
22 Episode 22 : Kepala Desa
23 Episode 23 : Pendekar Liar
24 Episode 24 : Pertarungan Kecil
25 Episode 25 : Pill Pengumpul Qi
26 Episode 26 : Kota Bunga Lotus dan Taman Eden
27 Episode 27 : Dewa Dewi
28 Episode 28 : System
29 Episode 29 : Sekte Dewa Abadi
30 Episode 30 : Luo Fan
31 Episode 31 : Awal Masalah
32 Episode 32 : Kemunculan Guang Tao..!
33 Episode 33 : Pertarungan Besar
34 Episode 34 : Pertarungan Besar ll
35 Episode 35 : Kemampuan Baru
36 Episode 36 : Xin Long Melarikan Diri
37 Episode 37 : Serangan Terakhir
38 Episode 38 : Informasi Penting
39 Episode 39 : Pasca Pertempuran
40 Episode 40 : Pendekar Dewa Naga [ Revisi ]
41 Episode 41 : Berita Baru
42 Episode 42 : Perasaan
43 Episode 43 : Wang Li yang Cemburu
44 Episode 44 : Serikat Dagang Merak Emas
45 Episode 45 : Xiao Ren vs Xuyan
46 Episode 46 : Xiao Ren vs Xuyan II
47 Episode 47 : Rencana yang gagal ( Polished )
48 Episode 48 : Keberangkatan ( Polished )
49 Episode 49 : Mengunjungi Taman Eden ( Polished )
50 Episode 50 : Ouroboros ( Polished )
51 Episode 51 : Menerobos Alam ( Polished )
52 Episode 52 : Kota Matahari Senja ( Polished )
53 Episode 53 : Akar Kekacauan di Laut ( Polished )
54 Episode 54 : Pendaftaran ( Polished )
55 Episode 55 : Turnamen ( Polished )
56 Episode 56 : Turnamen ll ( Polished )
57 Episode 57 : Turnamen IIl ( Polished )
58 Episode 58 : Permata Merah ( Polished )
59 Episode 59 : Raja yang ditaklukkan ( Polished )
60 Episode 60 : Cerita sang Naga Penjaga Laut ( Polished )
61 Episode 61 : Turnamen berakhir ( Polished )
62 Episode 62 : Bintang Jatuh ( Polished )
63 Episode 63 : Tentang Luo Fan ( Polished )
64 Episode 64 : Kencan ( Polished )
65 Episode 66 : Menagih Janji ( Polished )
66 Episode 67 : Tiga Jawaban ( Polished )
67 Episode 68 : Dewa Kenakalan, Loki
68 Episode 69 : Pertemuan Dengan Sekte Dewa Abadi
69 Episode 70 : Kebangkitan Wang Li dan Chai Hong
70 Episode 71 : Usaha yang sia sia
71 Episode 72 : Kembali ke Rumah
72 Episode 73 : Duke yang murka
73 Episode 74 : Rencana Akhir
74 Episode 75 : Memasuki sekte Dewa Abadi
75 Episode 76 : Kelas Pertama
76 Episode 77 : Berlatih Qi
77 Episode 78 : Wang Li berduel
78 Episode 79 : Luo Fan bertemu dua cilik Wang
79 Episode 80 : Wang Yan dan Wang Mei
80 Episode 81 : Menerima teknik baru
81 Episode 82 : Sandiwara
82 Episode 83 : Hari Turnamen
83 Episode 84 : Chai Hong vs Ruanye
84 Episode 85 : Wang Li vs Ahjin
85 Episode 86 : Luo Fan mengendap endap
86 Episode 87 : Wang Li vs Liu Gang
87 Episode 88 : Membuat Pertunjukan
88 Episode 89 : Penyerangan sekte Dewa Abadi
89 Episode 90 : Penyerangan sekte Dewa Abadi II
90 Episode 91 : Xiao Ren vs Kelompok Guru
91 Episode 92 : Runtuhnya sekte Dewa Abadi
92 Episode 93 : Astrid telah Muncul
93 Episode 94 : Sang Raja
94 95 : Mendapat izin untuk menjarah
95 Episode 96 : Keluarga Yaoshan
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Episode 01 : Gadis Menjengkelkan!
2
Episode 02 : Chai Hong
3
Episode 03 : Xiao Ren vs Bandit Golok Merah
4
Episode 04 : Rumah Bangsawan
5
Episode 05 : Pemanasan
6
Episode 06 : Kesembuhan Chai Hong
7
Episode 07 : Permintaan Duke
8
Episode 08 : Berkumpul
9
Episode 09 : Tingkatan Pendekar
10
Episode 10 : Xiao Ren vs Gong Taizhu
11
Episode 11 : Perihal Kamar
12
Episode 12 : Rencana
13
Episode 13 : Menyusup
14
Episode 14 : Penyerangan
15
Episode 15 : Xiao Ren Memasuki Pertarungan
16
Episode 16 : Xiao Ren vs Tang Welian
17
Episode 17 : Serangan Penghancur
18
Episode 18 : Wanita Misterius
19
Episode 19 : Kecupan Wang Li
20
Episode 20 : Tujuan Selanjutnya
21
Episode 21 : Desa Baru ... Masalah Baru
22
Episode 22 : Kepala Desa
23
Episode 23 : Pendekar Liar
24
Episode 24 : Pertarungan Kecil
25
Episode 25 : Pill Pengumpul Qi
26
Episode 26 : Kota Bunga Lotus dan Taman Eden
27
Episode 27 : Dewa Dewi
28
Episode 28 : System
29
Episode 29 : Sekte Dewa Abadi
30
Episode 30 : Luo Fan
31
Episode 31 : Awal Masalah
32
Episode 32 : Kemunculan Guang Tao..!
33
Episode 33 : Pertarungan Besar
34
Episode 34 : Pertarungan Besar ll
35
Episode 35 : Kemampuan Baru
36
Episode 36 : Xin Long Melarikan Diri
37
Episode 37 : Serangan Terakhir
38
Episode 38 : Informasi Penting
39
Episode 39 : Pasca Pertempuran
40
Episode 40 : Pendekar Dewa Naga [ Revisi ]
41
Episode 41 : Berita Baru
42
Episode 42 : Perasaan
43
Episode 43 : Wang Li yang Cemburu
44
Episode 44 : Serikat Dagang Merak Emas
45
Episode 45 : Xiao Ren vs Xuyan
46
Episode 46 : Xiao Ren vs Xuyan II
47
Episode 47 : Rencana yang gagal ( Polished )
48
Episode 48 : Keberangkatan ( Polished )
49
Episode 49 : Mengunjungi Taman Eden ( Polished )
50
Episode 50 : Ouroboros ( Polished )
51
Episode 51 : Menerobos Alam ( Polished )
52
Episode 52 : Kota Matahari Senja ( Polished )
53
Episode 53 : Akar Kekacauan di Laut ( Polished )
54
Episode 54 : Pendaftaran ( Polished )
55
Episode 55 : Turnamen ( Polished )
56
Episode 56 : Turnamen ll ( Polished )
57
Episode 57 : Turnamen IIl ( Polished )
58
Episode 58 : Permata Merah ( Polished )
59
Episode 59 : Raja yang ditaklukkan ( Polished )
60
Episode 60 : Cerita sang Naga Penjaga Laut ( Polished )
61
Episode 61 : Turnamen berakhir ( Polished )
62
Episode 62 : Bintang Jatuh ( Polished )
63
Episode 63 : Tentang Luo Fan ( Polished )
64
Episode 64 : Kencan ( Polished )
65
Episode 66 : Menagih Janji ( Polished )
66
Episode 67 : Tiga Jawaban ( Polished )
67
Episode 68 : Dewa Kenakalan, Loki
68
Episode 69 : Pertemuan Dengan Sekte Dewa Abadi
69
Episode 70 : Kebangkitan Wang Li dan Chai Hong
70
Episode 71 : Usaha yang sia sia
71
Episode 72 : Kembali ke Rumah
72
Episode 73 : Duke yang murka
73
Episode 74 : Rencana Akhir
74
Episode 75 : Memasuki sekte Dewa Abadi
75
Episode 76 : Kelas Pertama
76
Episode 77 : Berlatih Qi
77
Episode 78 : Wang Li berduel
78
Episode 79 : Luo Fan bertemu dua cilik Wang
79
Episode 80 : Wang Yan dan Wang Mei
80
Episode 81 : Menerima teknik baru
81
Episode 82 : Sandiwara
82
Episode 83 : Hari Turnamen
83
Episode 84 : Chai Hong vs Ruanye
84
Episode 85 : Wang Li vs Ahjin
85
Episode 86 : Luo Fan mengendap endap
86
Episode 87 : Wang Li vs Liu Gang
87
Episode 88 : Membuat Pertunjukan
88
Episode 89 : Penyerangan sekte Dewa Abadi
89
Episode 90 : Penyerangan sekte Dewa Abadi II
90
Episode 91 : Xiao Ren vs Kelompok Guru
91
Episode 92 : Runtuhnya sekte Dewa Abadi
92
Episode 93 : Astrid telah Muncul
93
Episode 94 : Sang Raja
94
95 : Mendapat izin untuk menjarah
95
Episode 96 : Keluarga Yaoshan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!