Danish juga bukannya menjawab pertanyaan sang istri. Dia justru memeluknya. Membawa ke dalam dekapan dada dan mengecup seluruh bagian di wajah Amara dengan gemas. Sebenarnya dia merasa bersalah pada wanita itu, karena kecerobohannya, hingga Stella bisa masuk.
Stella wanita yang pernah dekat dengannya selama dua tahun. Namun, di antara mereka tidak ada komitmen atau ikatan. Hanya sebagai teman tapi mesra.
Amara mencoba melepaskan pelukan Danish, tapi tenaganya tidak cukup kuat. Pria itu tersenyum melihat wajah cemberut istrinya.
"Jawab dulu pertanyaanku, siapa Stella itu, Mas?" tanya Amara dengan suara serak karena menahan air mata dan sebak di dadanya. Danish yang menyadari itu melerai pelukannya.
"Sayang, maafkan aku," ucap Danish. Dia kembali mengecup dahi wanitanya.
Amara yang tak bisa menahan kekesalannya, memukul dada pria itu. Tangisannya pecah.
"Aku butuh jawabanmu, Mas. Bukan kata maaf darimu!" ucap Amara pelan.
Dari kedatangan wanita itu, dia tak berhenti menangis. Takut kehilangan pria itu. Kemana lagi dia akan pergi, jika Danish meninggalkannya. Ayah dan abang tirinya pasti akan menggunakan kesempatan ini untuk menganiaya dirinya lagi.
"Aku tak mau menjawab, takut akan menyakiti hatimu. Yang perlu kamu ketahui, saat ini aku tak ada hubungan lagi sama wanita mana pun. Aku hanya memiliki hubungan denganmu. Dan hubungan kita adalah suatu hubungan yang kuat, tak ada yang bisa memisahkan," ucap Danish. Dia kembali memeluk pinggang Amara dan merapatkan tubuhnya.
Tangis Amara makin pecah saat berada dalam pelukan sang suami. Tubuh Danish memberi satu kekuatan baginya. Pelukan itu sangat menentramkan dirinya. Bagaimana nanti dia bisa menerima, jika bukan dia lagi yang ada dalam pelukan sang suami.
Danish menghapus air mata sang istri. Mengecup mata Amara. Bagaimana dia mengatakan jika Stella salah satu teman tidurnya dulu. Takut istri kecilnya itu terkejut dengan kehidupannya dulu.
Sejak kehadiran Amara dalam hidupnya, semua kehidupan malam yang biasa dia lakukan, ditinggalkan olehnya. Amara adalah dunianya saat ini.
"Suatu saat aku akan mengatakan semuanya tentang aku yang dulu padamu. Untuk saat ini yang perlu kamu ingat dan ketahui, satu-satunya wanita dalam hidupku adalah kamu. Stella hanyalah masa lalu. Siapa pun wanita yang datang padamu, jangan pernah percaya jika mereka mengaku ada hubungan denganku. Kamulah duniaku saat ini!" ucap Danish.
Amara makin menenggelamkan kepalanya ke dada bidang sang suami. Danish mengecup dahi istrinya dengan lembut. Beberapa saat kemudian dia mendengar suara napas yang teratur, tandanya Amara telah tertidur.
Dengan pelan, dia melepaskan pelukan, takut Amara terbangun. Danish turun dari tempat tidur dengan perlahan menuju ruang kerjanya. Hal pertama dia lakukan adalah mengganti kode masuk apartemennya dengan tanggal kelahiran Amara.
Setelah itu dia kembali ke kamar dan menghubungi Stella. Wanita itu tadi menghubungi dirinya, tapi tak diangkat Danish. Jika tahu dia telah mendatangi Amara, pastilah akan dia ingatkan mantan teman dekatnya itu.
"Ada apa, Sayang. Akhirnya kau menghubungiku juga. Apa kau sudah rindu bercinta denganku," jawab Stella begitu sambungan telepon terangkat.
Entah mengapa, sejak berhubungan dengan Amara, Danish merasa jijik dengan dirinya sendiri yang dulu dengan gampangnya tidur dengan setiap wanita yang dekat dengannya. Beruntung dia tak pernah mau berhubungan dengan wanita malam. Hanya dengan wanita yang dekat dengannya saja.
"Aku tak ada niat untuk tidur denganmu. Aku telah beristri. Aku ingatkan kamu! Jangan pernah datang lagi ke apartemenku. Apa lagi bicara yang bukan-bukan dengan istriku!" ancam Danish dengan penuh penekanan.
Terdengar suara tawa di seberang sana. Danish tambah muak mendengarnya.
"Apa kau menjadi frustasi sejak aku tinggalkan, sehingga menjadi pe*do*fil?" tanya Stella masih dengan tawanya.
Mendengar ucapan wanita yang cukup lama dekat dengannya itu, Danish menjadi geram. Jika saja Stella ada dihadapannya saat ini sudah dipastikan dia akan menampar dan menghajarnya.
"Jaga ucapanmu, Stella! Jangan sampai aku melakukan sesuatu padamu!"
"Apa ucapanku salah? Aku telah bertemu dengan gadis yang kau katakan istrimu itu. Dia masih kecil. Apa namanya bagi pria yang penyuka anak kecil?"
"Amara bukan gadis kecil lagi. Saat ini usianya telah dua puluh tahun!" ucap Danish dengan penuh emosi.
Dulu dia sempat ingin menjalin hubungan yang lebih serius dengan Stella, tapi semua dia urungkan setelah mengetahui wanita itu juga ada main dengan temannya. Sejak itulah dia mulai meninggalkan kehidupan gelapnya. Dia ingin mencari wanita baik-baik. SEBEJAT-BEJATNYA SEORANG PRIA PASTI MENGINGINKAN SEORANG WANITA BAIK-BAIK.
Amara yang telah bangun dan tak melihat sang suami, mencari keberadaan pria itu. Melihat pintu ruang kerja Danish terbuka, dia masuk dan tanpa sengaja mendengar ucapan suaminya.
"Aku tak percaya jika selera kamu berubah begini," ucap Stella di seberang sana.
"Kamu benar Stella. Seleraku saat ini telah jauh berubah. Aku tak mau lagi berhubungan dengan wanita seperti kamu. Yang aku inginkan wanita baik-baik seperti Amara istriku. Bagiku dialah wanita yang sesuai keinginanku. Sekali lagi aku ingatkan, jangan pernah ganggu istriku!" ucap Danish lagi.
Amara kembali berjalan mendekati Danish setelah mendengar ucapan sang suami yang begitu indah baginya. Dia lalu duduk dipangkuan pria itu.
Danish langsung meletakan ponselnya di meja kerja, tanpa mematikan sambungannya. Memeluk pinggang Amara, takut wanita itu terjatuh. Dia tak tahu jika di seberang sana, Stella mencaci makinya. Apa lagi mendengar suara Danish yang bertanya dengan suara lembut dengan istrinya.
"Sudah bangun, Sayang? Mau makan apa mandi dulu?" tanya Danish.
"Danish, kamu pikir aku akan marah dan cemburu mendengar ucapanmu dengan bocah itu!" teriak Stella di seberang sana. Tidak ada jawaban dari Danish membuat Stella mengomel dan mengumpat.
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Dwi MaRITA
wah. . ... ada yg lagee murka tuh, mangkanya... jd cewek jan syuka oleng.... akhirnya denish pun mundur teratur dg mu, Stel... 😏
2023-12-26
0
Aprisya
eehh si ulet belum menerima kenyataan kalo denis udah mutusin hubungannya ,, masih ngereok aja
2023-12-20
1
⁽⁽ଘ[🐾©️le🅾️🦋]ଓ⁾⁾
Menang banyak jadi laki ya
apalagi kaya..gampang banget celap celup🤭🤭
semoga Amara pelabuhan terakhir buat Danish 👍👍
2023-12-20
0