Danish mulai mencoba memasuki inti dari tubuh Amara. Cukup sulit bagi pria itu memasukinya, mungkin karena ini baru pertama kali bagi sang istri. Dia juga tak ingin terlalu tergesa-gesa, takut akan menjadi trauma lagi bagi Amara.
Danish mengulang hingga beberapa kali, saat baru masuk sedikit, terdengar suara Amara mengerang kesakitan. Dia harus menghentikan sebelum mencoba lagi
"Sakit, Mas," ucap Amara. Air mata keluar dari sudut matanya. Danish mengecup mata istrinya yang berair.
"Tahan sebentar lagi, ini juga udah masuk sedikit," ucap Danish lembut. Dia lalu mengecup bibir Amara dan melu*ma*tnya untuk mengalihkan rasa sakit yang dirasakan wanita itu.
Sakit makin Amara rasakan saat ada sesuatu yang masuk ke bagian inti tubuhnya. Amara mau menjerit, tidak bisa karena mulutnya saat ini sedang di lu*ma*t oleh Danish.
Amara akhirnya mencakar lengan Danish, untuk menyalurkan rasa sakitnya. Pria itu tidak mengelak. Dibiarkan tangan sang istri yang terus mencakar.
Danish telah berhasil memasuki inti tubuh wanita dibawahnya. Dia menggerakan tubuhnya perlahan. Pria itu tidak mau Amara menjadi trauma.
Setelah sama-sama melakukan pelepasan, Danish menjatuhkan dirinya kesamping. Di tarik pinggang Amara agar makin merapat dan dipeluknya erat.
"Sakit banget? Maafkan aku. Aku nggak bisa menundanya," bisik Danish merasa sangat bersalah. Amara lalu menyembunyikan kepalanya di dada suaminya. Air mata masih menetes dari kelopak matanya. Pria itu memeluk erat istri lugunya. Baru kali ini Danish merasakan berhubungan dengan seorang wanita perawan.
Dulu saat pertama dirinya melakukan hubungan dengan wanita yang pernah dekat dengannya, Danish tidak merasa bersalah dan tidak merasa kenikmatan seperti saat ini. Saat ini dia merasa kasihan dan bersalah melihat sang istri masih menangis.
Apakah karena dirinya yang sangat mencintai Amara? Atau karena dirinya yang telah lama tidak melakukan hubungan. Dia kembali mengecup dahi dan pucuk kepala sang istri.
"Istirahat sebentar setelah itu mandi dan makan malam. Biar aku yang panaskan semua lauknya. Aku mandi dulu ya?" Danish mengecup dahi istrinya lagi. Entah perasaan apa yang ada pada dirinya. Cinta, sayang dan apa lagi. Dia merasa begitu takut menyakiti Amara.
Setelah mandi, Danish menghangatkan semua lauk yang Amara masak di oven. Dia menghidangkan di atas meja.
Danish kembali ke kamar. Tampak Amara masih tidur dengan bergulung selimut. Dia mendekati istrinya dan mengecup dahi wanita itu.
"Sayang, mandi dulu. Setelah itu makan. Nanti kamu sakit kalau nggak makan."
Danish memeluk istrinya dan kembali mengecup dahi dan pipi Amara dengan gemas. Sekarang dia bukan gadis lagi, dan telah menjadi wanitanya. Istri kecilnya. Usia Amara saat ini baru memasuki dua puluh tahun, dan dirinya telah tiga puluh dua tahun.
"Sakit, Mas," ucap Amara dengan lirih. Namun, suaranya masih dapat di dengar Danish.
"Aku bantu." Danish membuka selimut yang menutupi tubuh Amara.Tubuh istrinya tidak tampak mulus lagi. Banyak tanda yang dia buat dan tinggalkan. Jika saja ini bukan yang pertama bagi Amara, pasti dia akan meminta kembali melakukan hubungan. Namun, dia tidak mungkin melakukan saat ini, karena itu dapat membuat Amara trauma.
Danish menggendong tubuh Amara ke kamar mandi. Diturunkan tubuh wanita itu di atas closet yang telah ditutup terlebih dahulu.
Dengan telaten Danish membasuh tubuh istri kecilnya itu. Awalnya Amara menolak saat pria itu yang akan memandikan, tapi pria itu selalu saja memaksa. Setelah mandi, dia kembali menggendong tubuh istri kecilnya itu.
Dia juga membantu mengenakan baju Amara. Baju tidur yang dibelinya saat liburan kemarin.
"Kok baju ini. Seksi banget, Mas. Kita mau makan malam'kan?" tanya Amara melihat tubuhnya yang terekspos.
"Iya, kenapa?" tanya Danish tanpa rasa bersalah karena membeli pakaian yang seksi untuk wanitanya.
"Bajunya seksi banget." Amara menjawab dengan suara pelan karena malu.
"Hanya ada kita berdua. Tak ada salahnya berpakaian seksi. Kalau kamu nggak pakai baju juga nggak apa," ucap Danish sambil tersenyum menggoda sang istri.
"Mas, ngomongnya kok gitu. Malu ...," ucap Amara dengan wajah memerah menahan malu. Danish berlutut dihadapan wanita itu, yang duduk di tepi ranjang. Digenggamnya tangan sang istri.
"Sayang, aku hanya ingin mengatakan jika aku mencintaimu sejak awal bertemu. Sekarang, esok dan selamanya aku tetap mencintaimu. Cintaku nggak akan pernah mati, karena aku akan memupuknya setiap hari."
Setelah mengucap itu, Danish kembali menggendong Amara menuju mini bar. Tubuh sang istri didudukan di kursi. Dia mengambilkan nasi beserta lauknya untuk wanita itu.
"Kenapa jadi Mas yang melayani aku. Apa nggak terbalik? Seharusnya sebagai istri, aku yang melayani," ucap Amara.
"Untuk kali ini nggak apa, karena kamu telah memberikan sesuatu yang paling berharga milikmu hanya untukku. Tapi seterusnya juga aku bersedia melayani kamu, Sayang," ucap Danish dengan tersenyum.
Mas, aku mau tanya sesuatu?"
"Silakan!" jawab Danish.
"Kenapa orang selalu mengatakan jika melakukan hubungan badan itu surga dunia? Padahal yang aku rasakan sakit. Jika saja Mas tidak mencium bibirku, pasti aku akan berteriak."
"Kamu merasakan apa saat aku belum memaksa masuk ke inti tubuhmu?" tanya Danish. Bukannya menjawab pertanyaan Amara dia balik bertanya.
"Maksudnya, Mas?" tanya Amara lagi.
"Apakah kamu merasakan enak saat pertama aku mencumbu mu?"
Amara menjawab hanya dengan mengangguk, tampak wajahnya memerah menahan malu. Ini pertama baginya.
"Itu belum seberapa, kamu akan merasakan nikmat yang jauh lebih dari itu saat melakukan hubungan lagi setelah ini. Mungkin sekali atau dua kali masih belum merasakan nikmatnya tapi setelah itu, mungkin kamu yang akan meminta saat aku lagi capek."
"Mana ada? Mas ngomong sembarangan aja."
"Nggak percaya, lihat saja nanti. Aku akan membuat kamu ketagihan dan meminta terus," ucap Danish dengan tersenyum.
"Nggak lah. Aku nggak akan meminta. Mas pasti yang akan menagih terus."
Danish tertawa sambil mengacak rambut Amara. Diciumnya pucuk kepala istrinya itu. Setelah makan dia mengajak wanita itu menonton kembali. Amara tidur dengan kepala berada di paha suaminya.
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
🤎ℛᵉˣ𝐀⃝🥀OMADEVI💜⃞⃟𝓛
semoga amarah lepas dari trauma
2024-04-26
1
Dwi MaRITA
untung & bahagiannya danish.... dpt sensasi perawan... ara mah blm tau kalok daper perjaka rasa duda 🙈🙊🙉😁😉
2023-12-26
0
ria
happy selalu ara danish
2023-12-15
0