Seperti biasa Amara menonton televisi setelah selesai makan siang. Dia akan bertahan jika mata tak mengantuk dan melewatkan tidur siang.
Pintu apartemen terdengar terbuka, Amara mengira itu suaminya. Karena Danish mengatakan jika dia memiliki kunci dan tahu kode masuknya.
Saat Amara berdiri karena ingin menyambut kedatangan suaminya itu, dia terkejut mengetahui jika yang bertamu seorang wanita cantik dengan tinggi semampai dan penampilan yang menarik. Berbeda jauh dengan dirinya. Kedua wanita itu saling menatap dan terlihat wajah yang penuh tanda tanya.
"Kamu siapa ...?" Keduanya serempak bertanya.
Amara tak bersuara lagi. Dia masih terkejut dengan kehadiran wanita itu. Apa lagi dia bisa masuk, berarti memiliki akses. Wanita itu mendekati Amara. Saat ini jarak mereka begitu dekat. Dia memandangi istri Danish itu dari atas hingga bawah.
"Kamu siapa? Kenapa ada di apartemen Danish?" tanya wanita itu dengan suara sedikit sinis. Jelas sekali jika dia tak menyukai keberadaan Amara.
"Aku istri Mas Danish!" jawab Amara dengan pelan tapi jelas terdengar di telinga wanita itu. Raut wajahnya langsung berubah saat mendengar jawaban Amara.
Dia makin mendekati Amara. Mengelilingi tubuh wanita itu sambil matanya terus menatap ke arah istri Danish itu.
"Istri atau hanya sekedar pemuas di ranjang? Tapi aku tahu selera Danish biasanya bukan wanita seperti kamu. Atau kamu hanya pembantunya?" tanya wanita itu.
Tak terima dikatakan begitu, emosi Amara mulai tersulut. Danish begitu memanjakan dirinya, itu berarti sang suami sangat menyayanginya. Dia harus percaya diri dan mempertahankan apa yang telah menjadi miliknya. Wanita itu lalu berdiri tegak menghadap tamunya.
"Kamu tak percaya jika aku istrinya? Mari masuk kamar tamu dan lihat semua pakaianku ada di sana. Bahkan kasur bekas pergulatan kami tadi malam juga masih dalam posisi sama. Memangnya aku tak pantas menjadi istri Mas Danish?" tanya Amara, tampaknya rasa percaya dirinya mulai tumbuh.
Mendengar ucapan Amara, sepertinya wanita itu tak terima. Memang selama ini dia bebas keluar masuk apartemen ini, tapi memang tak diizinkan masuk ke kamar pribadinya. Bagi Danish kamar itu sangat privasi. Jikapun mereka pernah berhubungan badan, dilakukan di hotel. Pria itu tak pernah mau melakukan di dalam apartemen.
Dia merasa ada yang berbeda dari Amara jika Danish membawanya masuk ke kamar dan berhubungan dalam apartemen. Apakah dia harus percaya jika gadis dihadapannya saat ini memang istri Danish? Wanita itu bertanya dalam hatinya.
"Tentu saja aku tak percaya. Aku tahu selera Danish. Sekelas model. Lihat tubuhmu. Kecil dan mungil. Paling dia hanya ingin coba-coba dengan gadis yang berbeda. Pengen tahu rasanya berhubungan dengan wanita seperti kamu. Setelah merasakan tubuhmu, siap-siaplah! Kamu pasti akan dicampakkan!"
Entah dari mana datangnya keberaniannya. Amara tak takut dengan ucapan wanita itu. Dia justru tersenyum, membuat sang tamu jadi tampak sedikit emosi.
"Kalau memang dia mau mencampakkan aku, kenapa tak dilakukan. Kami menikah telah tiga bulan. Selama itu yang aku lihat Mas Danish sangat sayang denganku. Pernahkah kamu dimasakin sama Mas Danish? Pernah tak pakaian kamu di cuci Mas Danish? Atau, pernah tak kamu di peluk cium sama Mas Danish seharian, karena dia tak mau lepas dariku," ucap Amara.
Dalam hatinya tak akan membiarkan wanita manapun akan merebut suaminya. Dia telah merasakan kebahagiaan bersama sang suami. Pria pertama yang membuat hatinya berbunga dengan setiap perlakuannya.
"Dengar wanita j*lang. Aku tahu bagaimana wanita seperti kamu yang rela melakukan apa saja untuk mendapatkan kemewahan dari seorang pria seperti Danish. Aku tak tahu apa yang membuat Danish menyukai kamu, tapi satu yang pasti, dia hanya penasaran mencoba gadis sepertimu yang standarnya jauh dibawah wanita idamannya. Jika dia masih bertahan denganmu, hanya karena belum bertemu pengganti. Sekarang aku datang untuk menggantikan posisi kamu. Aku Stella, tak akan mungkin kalah dengan wanita seperti kamu!"
Setelah mengucapkan itu, Stella pergi tanpa menunggu jawaban dari Amara. Wanita itu berjalan cepat meninggalkan apartemen.
Ketika tubuh Stella telah hilang dari pandangannya, Amara langsung masuk ke kamar. Akhirnya tangisannya pecah. Amara takut apa yang dikatakan wanita itu benar adanya. Dia melihatnya sendiri, jika tamu yang tak diundang tadi, penampilannya jauh berbeda dengan dirinya. Ini saja baginya sudah sangat bagus, karena semua pakaian dibelikan Danish. Jika bajunya yang dulu, jauh lebih lusuh.
"Aku takut kehilanganmu karena aku mencintaimu. Aku takut kehilanganmu karena aku tahu aku tidak akan menemukannya pada orang lain. Ketakutan terburuk ku adalah kehilanganmu. Aku sangat takut kehilanganmu. Kamu adalah satu-satunya hal yang masuk akal."
Danish yang pulang dari kerja tak melihat sang istri langsung bertanya dengan bibi. Wanita paruh baya itu mengatakan jika Amara ada di kamar.
"Bu Amara masih di kamar, Pak. Sejak tamu wanita itu pergi, dia tak mau keluar kamar," ucap bibi.
"Tamu wanita? Aku sudah katakan jangan membuka pintu'kan?" tanya Danish dengan sedikit emosi.
"Wanita itu bisa masuk sendiri, Pak!" jawab Bi Imah.
"Masuk sendiri ...?" tanya Danish pada dirinya sendiri. Dia lalu langsung berjalan masuk ke kamar dengan raut wajah sangat kuatir.
Sampai di kamar dia melihat Amara yang berbaring di atas ranjang dengan posisi memunggunginya. Dengan perlahan Danish naik ke ranjang. Mengecup dahi istrinya. Dia melihat ada sisa air mata di matanya.
"Sayang, kamu kenapa? Sakit?" tanya Danish dengan lembutnya.
Amara lalu membalikkan tubuhnya dan memandangi Danish dengan intens. Hal itu mampu membuat dahi suaminya berkedut, penuh tanda tanya.
"Kenapa memandangi aku seperti itu?" tanya Danish.
"Siapa Stella itu, Mas?" Bukannya menjawab pertanyaan Danish, Amara justru memberikan pertanyaan balik.
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Dwi MaRITA
stella ntu hanya pengharum ruangan kok.... ara jan takot ma dia.... si ppsssttt doank, ntar kan hilang menguap... sedangkan ara sll ada... 🙊😁😁😁💐🌺🌻🍀🌾🌹🌸🍂🌷💗💘🍁🍃💝💞💖💓
2023-12-26
1
Eka elisa
jujur niss dia wnita masa lalu kmu...dn ara itu msa dpn kmu dnis...
2023-12-18
1
Eka elisa
mknya...orthnkn milik mu jgn biarin orang lain ambil ara....jgn mewek mulu...napa...hyuu bngkit tunjukin psona mu lok kmu itu bukn ara yg mudh di tinds...
2023-12-18
1