Bab Tujuh

Amara duduk dengan gelisah di tepi tempat tidur dalam kamar hotel yang nyaman. Dia merasa tersesat dalam kegelapan kehidupannya, takut dikejar lagi oleh Abang tirinya yang seringkali membuatnya takut. Pikirannya penuh ketakutan, dan ia merasa seakan-akan tak ada tempat yang aman baginya selain dalam pelukan suaminya, Danish.

Dia duduk dan berdiri, begitu terus menunggu sang suami selesai mandi. Baru saja Danish keluar dari kamar mandi, Amara langsung berlari mengejar pria itu dan memeluknya.

"Mas Danish, aku takut," Amara berbisik dengan suara bergetar ketakutan. "Aku takut bahwa Abang tiriku itu akan menemukan aku dan melukai aku lagi."

Danish yang berdiri di dekat jendela, menoleh dan bernada lembut, "Aku ada di sini, Amara. Aku tak akan pernah membiarkan siapa pun menyakitimu lagi. Kamu tidak sendiri, kita akan hadapi ini bersama-sama."

Amara merasa lega mendengar kata-kata dari Danish, tetapi ketakutannya masih bersemayam dalam hatinya. Dia merapat ke sisi Danish dan memeluknya erat-erat, mencari rasa aman yang hanya bisa ia rasakan dalam pelukannya.

"Mas, apa yang harus kita lakukan sekarang? Kita harus pergi jauh dari Abang tiri, kan?" tanya Amara dengan suara lirih.

Danish mengelus lembut rambut Amara, mencoba menenangkannya. "Ya, Amara. Kita tidak bisa tinggal di tempat ini lagi. Aku sudah merencanakan semuanya. Besok pagi, kita akan pergi ke hotel lain dan menginap di tempat lain. Kita cari tempat yang aman, di mana Abang tiri tak akan menemukan kita."

Danish mencoba menenangkan sang istri. Dia masih ada pertemuan hingga tiga hari ke depan. Jalan satu-satunya adalah pindah hotel.

Amara merasa lega mendengar rencana Danish. Dia merasa ada harapan di mata hari esok yang baru. "Terima kasih, Mas. Aku percaya padamu."

Danish tersenyum dan mencium kening Amara dengan lembut. "Aku mencintaimu, Amara. Kita akan berhasil melewati ini bersama."

Namun, malam itu, ketakutan Amara menjadi semakin intens. Setiap suara yang tidak biasa di luar jendela membuat jantungnya berdetak kencang. Hentakan langkah kakinya terdengar terlalu keras di telinganya, seakan-akan Abang tiri sedang mendekati mereka.

"Mas ...," Amara berbisik dengan napas yang terengah-engah karena ketakutan. "Kamu yakin kita akan aman? Apa yang jika dia menemukan kita di tempat ini nanti?"

Danish duduk di sisi Amara dan meletakkan tangannya di atas jantungnya, mencoba menenangkan denyut yang berdebar kencang. "Amara, kimu tidak boleh membiarkan rasa takut ini menguasai. Kamu harus tetap berani dan percaya pada diri sendiri. Kamu akan melawan ketakutan ini bersama-sama."

Amara menggenggam tangan Danish dengan erat, mencari kekuatan dalam sentuhan mereka. "Tapi, Mas, apa yang akan kita lakukan jika gagal? Apa yang akan kita perbuat jika tidak pernah bisa hidup damai?"

Danish menatap mata Amara dengan penuh cinta dan keyakinan. "Amara, aku tidak pernah akan membiarkan sesuatu yang buruk terjadi padamu. Aku di sini untuk melindungi kamu, dan bersama-sama kita akan mengatasi semua rintangan ini. Kita akan menemukan hidup yang indah tanpa ketakutan."

Amara merasakan kepercayaan dirinya bangkit kembali. Bahwa dia tidak sendirian dalam perjuangan ini, dan bahwa dia memiliki pasangan hidup yang begitu berharga, memberinya harapan dan keberanian.

Malam itu mereka melewatinya dalam keadaan terjaga, saling menguatkan satu sama lain. Di tengah kegelapan, Amara merasakan kehangatan di dalam dirinya yang terpancar dari Danish. Dia mengambil napas dalam-dalam, meyakini bahwa mereka berdua akan melintasi ini tanpa cacat.

Besok pagi, Amara dan Danish pergi meninggalkan hotel itu dengan rasa harapan baru dalam hati mereka. Mencari tempat penginapan baru. Amara menyadari jika dia tidak akan pernah sendiri lagi. Bersama-sama mereka melangkah, menghadapi ketakutan dan mengubah kegelapan menjadi cahaya.

Dalam pelukan Danish, Amara merasa dia memiliki tempat berteduh yang nyata. Dan bersama Danish, dia melangkah maju dalam perjalanan hidup mereka yang penuh tantangan, tetapi juga harapan dan cinta.

**

Danish, seorang pria muda dengan penampilan yang menawan, banyak yang tertarik dengannya. Namun, dia tidak mudah ditaklukkan.

Danish memutuskan membawa Amara ke pertemuan dengan rekan bisnisnya. Wanita itu tidak mau ditinggalkan. Tidak ada yang tahu jika dia telah menikah. Pria itu dulunya terkenal sebagai Casanova.

Rekan kerja Danish yang bernama Rian, mendekat dan bertanya dengan keheranan, "Hei, Danish. Siapa wanita cantik di sampingmu?"

Danish tersenyum dan dengan bangga menjawab, "Ini adalah Amara, istriku."

Rian dan rekan kerja lainnya tercengang mendengar pengakuan itu. Mereka tidak pernah menduga jika Danish telah menikah. Rian kemudian memberikan selamat kepada Danish dan Amara.

Saat rapat dimulai, Danish duduk di tengah-tengah teman-temannya dan Amara duduk di sampingnya. Dengan penuh percaya diri, Danish mengenalkan Amara kepada semua orang di ruangan itu.

"Kalian semua, ini adalah Amara, istriku yang tercinta. Aku membawanya ke sini hari ini karena dia takut ditinggal dan aku ingin menunjukkan padanya betapa pentingnya perannya dalam hidupku," kata Danish dengan tulus.

Semua orang mengangguk dan senyum. Mereka menghargai pengorbanan Danish untuk membuat istri yang takut ditinggal merasa lebih aman. Beberapa rekan kerja bahkan memberikan ucapan selamat kepada Danish dan Amara, sambil memberikan semangat untuk tetap menjaga keharmonisan rumah tangga mereka.

Rapat berjalan dengan baik, dan Amara menjadi semakin percaya diri ketika melihat betapa diterimanya oleh orang-orang di kantor Danish. Dia merasa lebih didukung dan tak lagi merasa takut ditinggalkan.

Setelah rapat selesai, Danish dan Amara berjalan keluar dari kantor sambil terus berbincang-bincang tentang pengalaman mereka di rapat tersebut.

"Terima kasih, Mas. Aku tidak pernah berpikir bahwa aku bisa menjadi bagian dari duniamu di kantor seperti ini," kata Amara bahagia.

Danish tersenyum dan mencium pipi Amara. "Kamu adalah bagian tak terpisahkan dari hidupku saat ini, Amara. Selamanya."

Amara tersenyum penuh cinta. Mereka berjalan bersama, berpegangan tangan, menuju kehidupan mereka yang lebih kuat dan bahagia.

...----------------...

Terpopuler

Comments

🤎ℛᵉˣ𝐀⃝🥀OMADEVI💜⃞⃟𝓛

🤎ℛᵉˣ𝐀⃝🥀OMADEVI💜⃞⃟𝓛

semoga Amara bisa melawan trauma nya

2024-04-25

0

Dwi MaRITA

Dwi MaRITA

awal yg indah... ara mulai isa adaptasi.... 👏👏👏👏👍

2023-12-26

0

ria

ria

alhamdulillah..
semoga kedepannya kamu bisa berpikir positif terus ara dan hilang rasa takut juga traumamu💪💪

2023-12-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!