Ramalan Festival Musim Gugur

Beberapa kejadian yang menimpa Florencia akhir-akhir ini membuat Tuan juga Nyonya Anderson sedikit kembali memberikan kelonggaran pada putri kesayangan mereka.

Florencia bahkan diizinkan untuk pergi ke beberapa festival tahunan di kota Newtherland tanpa pengawalan bodyguard, meskipun Dave sang kaki tangan diam-diam ditugaskan untuk tetap mengikuti pergerakan Florencia.

"Flo! bukankah ini menyenangkan? kau sungguh beruntung memiliki orang tua seperti Nyonya Esmeralda dan juga Tuan Nicholas Matteo. Terbukti tak ada satupun bodyguard yang mengikuti mu,"

"Begitulah! aku sangat bersyukur, sometimes!" Florencia berucap santai sembari menikmati sebuah camilan tradisional berbentuk bulat yang ditusuk berwarna coklat dengan rasa yang cukup manis.

Elgard! apa kau bersama ku?

🤍"Tentu saja Arabel! aku akan selalu berada di sampingmu. Apa kau tak ingin menyuapi ku? bibir manis mu itu nampak begitu menggoda bagiku."

Kau ingin menikmati camilan yang ku makan atau justru menginginkan untuk melumat bibir ku?

🤍"Aku akan sabar untuk menunggu hingga kita berada dalam gua indah milik kedua orang tuamu, Arabel!"

Florencia tersenyum saat merasakan jemarinya kembali digenggam erat oleh seseorang.

"Flo! haruskah kita mencoba untuk membaca ramalan tentang masa depan kita?"

"Ramalan masa depan? kau percaya hal semacam itu?" Florencia menghentikan langkah kakinya saat Beatrice menunjuk salah satu tenda berwarna coklat di area festival.

"Entahlah! tapi salah satu teman masa kuliah kita dulu pernah melakukannya, dan hampir semua kejadian yang ia alami itu sesuai dengan ramalan sang peramal." Beatrice berucap dengan antusias saat menatap sahabatnya.

🤍"Apa kau tak ingin mencobanya Arabel?"

Haruskah aku mencobanya? bukankah itu hal konyol?

🤍"Entahlah tapi sepertinya sahabat mu sangat ingin mencobanya. Apa kau tak akan menuruti nya?"

"Baiklah! kita masuk ke tenda peramal!"

"A-ada apa denganmu Flo? kenapa kau tiba-tiba bersemangat seperti ini? waah kau membuatku takut!" Beatrice tersentak kaget karena suara melengking dari Florencia.

Sementara itu dari kejauhan empat pasang mata nampak terus memperhatikan gerak-gerik Florencia juga sahabatnya.

"Apa lebih baik kita membawanya? ini sungguh kesempatan emas bukan? putri keluarga Matteo keluar tanpa pengawasan,"

"Jangan gegabah! Nyonya Duversa hanya meminta kita untuk melaporkan segala kegiatannya, bukan untuk menculiknya! apa kau ingin mendekam di balik jeruji besi?"

Marco juga Stephanus kembali nampak berdebat dibalik salah satu wahana yang tak jauh dari tenda berwarna coklat yang dimasuki oleh Beatrice juga Florencia.

"Madam Nesti?" Florencia nampak menaikkan alisnya saat membaca tulisan pada papan yang nampak usang di dalam tenda.

🧑‍🦳"Masuklah Nona dan juga Tuan!"

Suara serak itu nampak menyambut kehadiran Beatrice juga Florencia saat keduanya melangkah dengan ragu menuju ruang tenda yang nampak minim pencahayaan.

🧑‍🦳"Duduklah, apa yang bisa ku bantu Nona?"

"K-kami ..., kami ingin mencoba untuk mengetahui ramalan tentang masa depan kami! apa itu bisa madam?"

Perempuan tua dengan topi kerucut berwarna hitam serta perona bibir berwarna ungu itu nampak tertawa seketika saat mendengar pertanyaan Beatrice.

🧑‍🦳"Itulah keahlian ku, Nona! jadi siapa yang ingin diramal terlebih dahulu diantara kalian bertiga?"

Beatrice nampak terbelalak, gadis berambut pirang dengan mata biru itu seketika menatap sekelilingnya.

"T-tapi kita hanya berdua madam!" suara Beatrice nampak terbata karena rasa takutnya.

🧑‍🦳"No! honey, aku bisa merasakan langkah kaki kalian. Kalian tidak hanya berdua, ada seseorang lagi entah itu pria atau wanita! tapi sepertinya dia seorang pria!"

Apa maksud wanita ini? apa dia bisa melihat mu Elgard?

Florencia nampak termenung dengan melirik ke arah samping kanan tubuhnya.

🤍"Tenang saja Arabel! dia hanya bisa merasakan kehadiran ku, tapi dia tak dapat melihat paras tampan ku ini!"

Apa kau ingin tebar pesona? dimana-mana yang namanya pria itu sama saja! aku membencimu!

🤍"Ayolah Arabel! aku hanya bercanda sayang. Aku tak tertarik pada gadis manapun selain dirimu!"

Kita lihat saja nanti! hingga kau bisa nampak muncul dihadapan semua orang, jika saat itu kau sampai genit pada wanita lain, maka aku yang akan mengantarkan mu kembali ke Aeropolis.

Elgard nampak terkekeh dan hanya Florencia yang mampu melihat senyum memikat dari paras tampan seorang manusia setengah griffin.

🧑‍🦳"Siapa namamu Nona?" sang peramal kembali mengalihkan tatapannya terhadap Florencia.

"Florencia!" tanpa ragu putri semata wayang dari keluarga konglomerat ternama itupun menyebutkan identitas nya.

🧑‍🦳"Benarkah ini dirimu Nona? ada sesuatu dalam dirimu yang nampak begitu kuat! kau bahkan hampir tak menyadari nya, bukan? berhati-hatilah, atau sesuatu itu justru akan memakan dan menenggelamkan dirimu sendiri."

Sang peramal menatap tajam Florencia dan berbicara dengan suara parau.

🤍Apa wanita ini benar-benar bisa merasakan pancaran kekuatan dari darah Arabel? tapi aku tak merasakan energi apapun darinya.

Elgard nampak beranjak, perlahan pria setengah manusia itu melangkah mengitari tubuh sang peramal bertopi kerucut.

Apa yang dia lakukan? tidak bisakah dia duduk diam disini saja?

Florencia mengeratkan rahang hingga dagunya semakin nampak runcing, gadis itu juga berkali-kali menghela nafas dalam untuk meredam kekesalan hatinya.

"Flo? kau kenapa?"

"Bukan apa-apa Beatrice! aku hanya merasa sedikit pengap disini." Florencia berujar tenang dan mencoba memaksakan senyum di bibirnya.

🧑‍🦳"Nona Florencia, apa kau akan segera menikah?"

"Entahlah! mungkin tidak, aku tak akan mungkin menyetujui perjodohan itu! bagaimana kau bisa tahu?" Florencia kembali menanggapi pertanyaan madam Nesti dengan tatapan yang terfokus pada kekasih nya yang tak kasat mata.

🧑‍🦳"Apa kau lupa bahwa aku ini--"

"Apa yang kau lakukan Elgard! kembali ke tempat mu!" tatapan Florencia menajam saat melihat pria nya nampak celingukan di belakang tubuh madam Nesti.

Suara melengking Florencia seketika membuat sang peramal terdiam, begitupun dengan Beatrice yang kembali melotot tak percaya, ia menatap Florencia dengan penuh tanya.

"F-Flo! apa kau baik-baik saja? siapa yang kau maksud dengan sebutan Elgard itu Flo?"

"E-ee, i-itu ..., itu ada tikus di belakang madam Nesti aku suka memanggil tikus dengan sebutan nama yang ku berikan. Bukankah jauh lebih menggemaskan?" Florencia tak kalah terkejut saat Beatrice menatap nya.

🤍"Tikus? kau menyamakan diriku dengan tikus? hewan pengerat itu? waah ..., diriku sungguh tak percaya padamu Arabel! "

Elgard tetap saja mengoceh ditengah wajah panik Florencia yang terus ditatap oleh Beatrice sahabatnya.

"Maka dari itu lekas kembali duduk ke tempat mu! apa harus diriku yang menarik mu kemari?" Florencia terperanjat karena Elgard tak kunjung menuruti perkataannya dan semakin mendekati madam Nesti.

🧑‍🦳"Nona, apa sahabat mu ini memiliki kekuatan magis? apa dia bisa melihat makhluk astral atau semacamnya?"

"Entahlah madam, saya benar-benar merasa ketakutan sekarang."

Perdebatan yang tak terdengar antara Elgard dan Florencia nampak membuat Beatrice juga sang peramal justru mempergunjingkan keduanya dengan wajah cemas.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!