Temaram Hutan Sungai Aquiver,

"Mom, i'm home!" Florencia tampak berjalan melewati kedua orangtuanya dengan begitu santai dan mengacuhkan tatapan kedua orangtuanya.

"Darimana dirimu, Flo? daddy sungguh mencemaskan mu nak!"

"Dad! can i go to my room? aku sungguh lelah!"

"Jangan mengalihkan pembicaraan Florencia!" Nyonya Esmeralda tampak meninggikan suaranya karena Florencia hampir berlalu dan mengacuhkan mereka.

"Maaf Tuan dan juga Nyonya, sepertinya putri Anda sedikit dalam pengaruh minuman beralkohol,"

"A-apa Dave? Florencia kembali ke club malam?" Nyonya Esmeralda kembali terbelalak mendengar keterangan dari kaki tangannya.

"Ayolah mom! aku ini sudah dewasa! apa mom ingin membuat ku seperti katak dalam tempurung? aku juga ingin seperti anak-anak lainnya mom!"

"Flo! "

"Cukup daddy! aku selalu menuruti perkataan mommy selama ini bukan? kalian selalu melarang ku ke sana dan kemari! aku bahkan tak memiliki teman selain Beatrice! apa itu masih belum cukup? aku bisa gila jika setiap hari harus di kurung seperti dulu dad!" langkah kaki Florencia tampak bergerak cepat menaiki anak tangga setelah meluapkan amarah pada kedua orang tuanya.

"Lihatlah Nicholas! itu akibat karena kau terlalu memanjakan nya!" Nyonya Esmeralda kembali meninggikan suaranya dan berlalu dari hadapan sang suami dan juga Dave yang merupakan kaki tangannya.

Tuan Nicholas hanya mampu menghela nafas dalam sembari menatap istrinya yang turut lenyap dari pantai mata.

"Dave! apa terjadi sesuatu?"

"Nona muda, dia hanya sedang sedikit kesal pada seseorang Tuan,"

"Jasper? apa pria itu yang kembali membuat mood putri ku berantakan?" Tuan Nicholas melayangkan pandangan begitu dalam pada pria yang telah beberapa tahun bekerja dan menjadi orang kepercayaan nya.

"I-itu, benar Tuan! maaf ...,"

"Apa Jasper melukai nya? atau kau mungkin mendapati keanehan pada sikap putri ku, Dave?"

"Tidak Tuan, Nona muda hanya terlihat aneh karena ia sempat mengkonsumsi tequila setahu saya itu yang terjadi."

"Aaaaaghh! baiklah! kau bisa pergi sekarang!" Tuan Nicholas tampak bernafas lega, raut wajah pria paruh baya itu juga terlihat berubah seketika.

Apa maksud dari Tuan Nicholas? apa memang ada sesuatu yang terjadi pada Florencia?

Disisi lain,

Beberapa mobil polisi tampak meluncur dengan suara sirine yang begitu memekakkan telinga dan menyambangi sebuah tempat yang tak jauh dari kediaman Florencia,

Apa terjadi kecelakaan lagi disekitar jalan tikungan Sungai Aquiver? kenapa semakin sering terdengar suara sirine seperti ini? sungguh bukan kediaman yang tenang! padahal almarhum kakek berkata bahwa kawasan ini merupakan kawasan pribadi dan tak ada yang berani melintas masuk ke kawasan ini, tapi mereka polisi? jika terjadi kecelakaan berarti ada beberapa oknum yang memang memasuki kawasan ini bukan?

Florencia tampak bergelut dengan pikirannya, ia melayangkan pandangan ke arah gelapnya hutan di sekitar sungai Aquiver dari balkon kamarnya, gadis cantik dengan iris mata abu-abu itu tampak berdiri dan termenung seorang diri, hingga akhirnya sebuah kilatan cahaya berwarna merah mengalihkan perhatiannya.

"Tunggu! apa itu ..., apa itu mengarah kemari?" Florencia menyipitkan matanya dan mencoba untuk menganalisa bentuk apa yang tengah melayang begitu cepat ke arahnya.

"Ma Filia? is it you?"

Tubuh Florencia membeku, gadis itu terlihat lunglai seketika saat mendapati kenyataan bahwa tubuhnya telah di topang oleh tangan kekar dengan kulit seputih salju di hadapannya.

"Tenanglah ..., aku tak akan menyakitimu! aku hanya ingin menyapa mu setelah sekian lama! apa rasa darah mu masih sama? dia pasti belum menemukan keberadaan mu bukan? makhluk pecundang itu, dia tak akan pernah berani muncul dan berkeliaran di dunia yang jauh dari jangkauan nya."

Florencia terdiam kelu, ia ingin berontak namun untuk menggerakkan tubuh saja rasanya sangat mustahil baginya. Gadis itu bahkan merasa benar-benar lunglai seolah tak memiliki tulang dalam anggota tubuhnya.

Siapa dia? kenapa diriku sama sekali tak mampu berbuat apapun?

"Katakan sesuatu ma Filia! aku ingin mendengar mu? katakan lah! kenapa aku tak lagi bisa membaca pikiran mu Filia? apa yang telah ia korbankan untuk mu sebenarnya?" teriakannya menggema, tatapan tajam pria itu berubah seketika, belaian dari tangan lembutnya juga perlahan berubah saat amarah tampak menguasai nya.

Florencia jatuh, tubuhnya merosot dan terlepas begitu saja dari kungkungan sosok yang sedari tadi membuat ia tak mampu berbuat apapun.

Apa aku akan mati saat ini Tuhan?

Perasaan yang sama kembali ia rasakan, dejavu gadis itu menangis dalam diam dan hanya mampu menyaksikan sosok menyeramkan yang tampak siap untuk mencabik-cabik dirinya dengan jemari dan kuku runcing yang terarah tepat pada dadanya.

Gadis dengan iris mata abu-abu itu tampak memejamkan matanya, Florencia telah pasrah atas takdir apapun yang akan menimpanya.

Namun perlahan, suara deru angin tampak sejuk menghampiri, seolah membelai lembut rambut hitam Florencia, membuat gadis itu kembali merasa begitu nyaman dalam sesaat.

How dare you! you can't touch her holy blood! I'm here! meskipun harus mati untuk kedua kalinya! aku tak akan melepaskan mu kali ini!"

"Suara itu? aku mengenalnya .., sungguh! tapi kenapa? kenapa mulutku tak bisa bersuara? kenapa sangat berat untuk membuka mata, aku ingin melihatnya! pemilik suara itu ...,"

Florencia seketika membuka mata, ia mencari sosok dengan suara yang sangat familiar di telinganya, namun nihil.

"Flo! kau baik-baik saja Nak?" Tuan Nicholas seketika memeluk putri semata wayangnya dengan penuh cemas,

"Maafkan mom Flo! mom menyayangimu, sungguh!" Nyonya Esmeralda juga tampak menangis dengan begitu pilu sebelum akhirnya turut mendekap tubuh Florencia.

Ada apa ini? kenapa diriku telah berada disini?

Pandangan mata Florencia kembali terlihat menelisik setiap detail ruangan yang ia tempati, ia kenal betul tempat itu, sebuah ruang rawat VVIP pada Flummox Hospital.

Flummox Hospital merupakan rumah sakit yang sengaja didirikan Tuan Anderson, kakek Florencia, untuk membantu para kaum menengah ke bawah yang tak mampu berobat di rumah sakit pemerintah, karena biaya berobat yang cukup mahal pada zamannya.

Seiring berjalannya waktu Flummox Hospital justru terkenal karena kemewahan tempat rawat serta pelayanan yang cukup memuaskan meskipun dengan harga terjangkau, banyak kaum dari golongan elite pemerintahan yang juga menjadi daftar anggota pasien khusus di tempat itu.

"Flo! apa kau mencoba bunuh diri? apa kau sudah benar-benar tak waras?" Beatrice seketika bersuara dan menatap Florencia dengan amarah begitu Nyonya Esmeralda serta Tuan Nicholas beranjak dari kamar rawat mewah putri semata wayangnya.

"Bunuh diri?"

"Jangan menampilkan raut wajah bingung seperti itu, Flo! kau membuatku semakin bingung! kedua orang tuamu sangat mencemaskan mu, Nyonya Esmeralda tampak begitu frustasi semalaman!"

"Beatrice! bisa kau ceritakan apa sebenarnya yang terjadi padaku?"

Pertanyaan Florencia kembali membuat gadis bermata biru itu tercengang,

"Astaga Flo! apa kau bercanda?"

"Apa maksudmu dengan bercanda?" gadis itu masih tak menyadari apapun akan kejadian yang dialaminya.

"Lihatlah pergelangan tangan mu! kau menyayat nya bukan?"

"A-apa?" Florencia seketika melirik dan mengangkat tangan kirinya yang telah berbalut kain kasa putih.

"Cairan merah kental itu telah memenuhi lantai balkon kamar mu! kedua orang tuamu menemukan dirimu dengan kondisi pingsan dan bersimbah darah! apa yang membuat mu senekat ini Flo?"

Aku? aku menyayat pergelangan tangan ku sendiri? itu tidak mungkin, bukankah makhluk itu ..., apa makhluk itu yang melukai ku?

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!