Sang Betina Asing, Florencia!

Semilir angin senja itu membuat Beatrice dan juga Dave terlihat semakin putus asa, pasalnya mereka tak menemukan keberadaan Florencia dimana pun.

"Apa kau yakin pernah mengunjungi tempat ini sebelumnya?"

Beatrice tanpa ragu mengangguk kan kepalanya dengan cepat,

"Itu artinya lengan tangan mu juga terluka di tempat ini?"

"K-kau benar Dave! aku sungguh minta maaf!" Beatrice kembali mengalihkan pandangan dan mencoba melangkah untuk memeriksa tempat sekitarnya.

Tapi kenapa Florencia mengelak saat aku menanyakan apa mereka pergi ke hutan? dibelakang area ini memang hutan, bukan?

Dave masih tampak termenung dan bergelut dengan pikirannya, pria bertubuh tinggi tegap itu turut melangkah mendekati Beatrice mencari tanda-tanda keberadaan Florencia, tapi nihil.

Bagaimana ini?

"Florencia! apa kau mendengar ku? kau dimana Flo?"

Beatrice gadis yang merupakan sahabat karib Florencia itupun berteriak sekuat tenaga, buliran air mata juga tampak membasahi pipinya.

"Florencia, selain congkak dia juga merupakan gadis yang kuat! kita pasti bisa menemukan nya, tenang lah ...," Dave nampak memeluk adik perempuannya dan menenangkan Beatrice meskipun rasa hatinya turut berkecamuk dan dipenuhi oleh kekhawatiran.

********

Kita semakin dekat Arabel, aku bisa mencium harum aroma tubuhmu dengan begitu jelas.

Mawar putih ini, cukup langka di dunia ku ..., tapi kau menyukainya jadi aku mencoba untuk mengembangkan nya, meskipun cukup sulit untuk melakukan hal semacam itu.

Bunga mawar putih itupun terselip cantik pada telinga gadis anggun dengan gaun putih panjang yang menjuntai indah.

'Apa gadis itu yang bernama Arabel? kenapa aku tak bisa melihat wajahnya dengan jelas? seharusnya aku memilih tempat yang lebih epik untuk menangkap momen ini, ponsel ku? dimana ponsel ku?'

Florencia tersentak!

"Hanya mimpi? ponsel ku?" gadis itu menghela nafas lega saat mendapati ponselnya yang masih berada dalam saku hoodie hitam yang ia kenakan.

"Dave, Beatrice? mereka menghubungi ku satu jam yang lalu? tapi jam berapa ini? bagaimana caraku kembali? mom, dad? mereka pasti sedang panik sekarang, tapi aku belum menemukan sesuatu apapun perihal nenek tua itu! bagaimana ini?"

Gadis pemilik iris mata abu-abu itu kembali nampak kebingungan seorang diri, perlahan Florencia beranjak menatap suasana sunyi di sekeliling nya yang masih dipenuhi dengan kabut tebal sejauh mata memandang.

"Aeropolis! Agathias! Arabel! aaaaaghh, kalian membuat ku gila! siapapun yang berada disini tolong jawab aku! makhluk sialan!" Florencia kembali menendang kasar pohon dihadapan nya, hingga semacam buah plum menjatuhi kepalanya.

"A-aawh! bukankah ini bisa dimakan? aku sungguh haus dan kelaparan sekarang! bisa-bisanya putri kesayangan dari Tuan Matteo terdampar dan kehausan di tempat seperti ini? tapi ..., ini semua karena ulahku sendiri bukan?" Florencia mendongak, gadis itu juga terlihat mengusap-usap kepala sebelum akhirnya terkekeh seorang diri.

"Lihatlah Flo! Tuhan bahkan sangat menyayangimu, dia menjatuhkan makanan sekaligus minuman disaat kau kelaparan dan juga kehausan! kau hanya perlu sedikit memanjat bukan?" gadis itupun melipat lengan hoodie hitam yang dikenakan nya dan mengambil ancang-ancang untuk menaiki pohon.

🌬️"Heii kau betina asing! berani-beraninya kau ingin menodai tempat Tuan Elgard beristirahat!"

Florencia berbalik badan, gadis itu memicingkan mata saat mendapati sosok dihadapan nya.

"Apa maksudmu dengan betina asing? kau ini makhluk apa?" menyilang kan kedua tangannya di dada, Florencia tanpa rasa takut justru mengintimidasi Sangin dengan tatapan tajamnya.

🌬️"K-kau? kau bisa berbicara seperti ku?" Sangin makhluk kecil itu nampak terkejut saat Florencia menanggapi perkataan nya.

"Apa maksudmu? apa kau pikir aku ini bisu? dasar bola angin!!!" Florencia berdecak kesal dan seketika memalingkan wajahnya.

🌬️"Namaku Sangin! bukan bola angin!"

"Bukankah itu sama saja?" Florencia kembali terkekeh melihat ekspresi kesal makhluk yang kembali melayang-layang dihadapan nya.

🌬️"Diam lah betina asing!"

"Kau ini sungguh lucu! bisakah aku menyentuh mu!" Florencia nampak tertarik dan kembali memperhatikan Sangin, gadis itu bahkan mencoba menangkap makhluk itu dan dengan sekali tepukan! ia mampu mengurung Sangin dalam genggamannya.

"A-apa kau terluka? aku sungguh minta maaf! kau tidak berubah gepeng bukan?" wajah Florencia nampak sedikit menunjukkan kekhawatiran saat ia berlaku kasar pada Sangin.

🌬️"Heeh!!! apa maksudmu! apa kau meremehkan ku? aku ini termasuk makhluk kuat disini! dan makhluk immortal ! kau pasti tak memahami nya."

"Immortal?" Florencia menaikkan satu alisnya, ia seketika menepuk-nepuk Sangin yang masih terperangkap dalam genggamannya.

🌬️"Hentikan! hentikan!! wahai betina asing! tolong hentikan!"

"Florencia! panggil namaku!" gadis itu kembali berbicara dengan mendekatkan wajahnya dan tersenyum manis dihadapan Sangin.

🌬️"Betina Florencia yang tak punya hati!"

"Apa maksudmu dengan tak punya hati? aku hanya ingin memastikan kau masih hidup atau tidak jika aku menepuk-nepuk tubuhmu seperti itu!"

🌬️"Terserah! tapi tolong lepaskan aku! dan segera lah pergi dari tempat ini!"

"Kenapa?" jemari Florencia kembali menekan gemas tubuh Sangin.

🌬️"Kau bisa kehilangan dirimu disini betina Florencia!"

"Kehilangan diriku sendiri? apa maksudmu S a n g i-n? aah itu nama mu kan?"

🌬️"Terima kasih aku senang kau memanggilku seperti itu, tadi ... kita membicarakan tentang apa?"

Florencia tersenyum,

Ternyata dia hanya ingin dihargai,

"Kehilangan diriku sendiri!"

🌬️"Kehilangan dirimu sendiri! apa bahasa kita berbeda? kau ketika mendapatkan sayatan atau goresan dari pedang yang cukup tajam dan menghujam jantung mu, maka kau akan kehilangan dirimu sendiri bukan?"

"Maksud mu mati?"

🌬️"Aah ... iya itu, mati! aku pernah mendengar Tuan Elgard menyebutkan kalimat itu! apa kau merupakan spesies yang sama dengan nya? aaaah tidak! aku bisa mati jika kau menatapku sepertinya!" makhluk kecil itu nampak panik sebelum akhirnya melayang pergi meninggalkan Florencia.

"Apa maksudmu! tunggu ..., Sangin! jangan pergi! aku butuh memastikan sesuatu padamu! Sangin! kembali!"

Florencia mencoba menahan makhluk yang baru saja berbincang dengan dirinya, tapi sayang Sangin tetap terbang berlalu dengan begitu kilat dan menghilang dari pandangannya.

"Elgard? spesies yang sama denganku? apa ada orang lain yang datang ke tempat ini sebelum diriku?"

🤍Tak ada spesies lain ..., aku hanya menanti kehadiran mu Arabel.

Florencia, meskipun ia nampak tercengang! tapi gadis itu mencoba untuk menemukan bisikan lirih yang nampak melemah, gadis itu juga mengitari pohon besar dihadapan nya dengan siaga.

"Siapa kau? aku tak takut padamu! keluar lah! aku Florencia, dan aku kemari karena ingin mengetahui siapa Arabel sebenarnya! keluar dan bicara lah padaku!" gadis pemilik iris mata abu-abu itu kembali berteriak sekuat tenaga dan melawan ketakutan dalam dirinya.

Tak ada jawaban,

Sunyi,

Bahkan Florencia mampu mendengar pantulan dari suaranya sendiri.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!