Kota Berkabut Aeropolis

Florencia sama sekali tak bisa tidur dengan nyenyak semenjak kedatangan keluarga Abraham ke kediaman nya di area perumahan elite Aquiver Hills.

Bukan karena ketakutan nya terhadap Jasper atau Nyonya Duversa, gadis itu justru insomnia karena memikirkan nama Arabel dan Agathias.

Fajar belum sepenuhnya menyingsing, tapi Florencia telah nampak terburu-buru melangkah menuju garasi mobil dan melaju pergi meninggalkan kediaman nyamannya dengan kendaraan Audi Rs 6 yang meluncur dengan kecepatan tinggi.

Tujuan utamanya adalah toko bunga yang sempat ia kunjungi bersama Beatrice. Rasa ingin tahunya membuat gadis itu nekad pergi menyambangi tempat itu seorang diri.

Apa benar tempat ini tak nyata? kenapa penampakan nya sungguh berbeda? aku yakin Beatrice memarkir mobilnya tepat disini,

Florencia, mencoba memutar dan kembali melajukan kendaraannya mengelilingi tempat itu berkali-kali hingga matahari nampak meninggi.

"Apa benar tak ada tanda kehidupan disini," Florencia melangkah turun dari mobilnya, gadis itu tampak berjalan memeriksa area sekitar.

"Aeropolis?" sebuah tulisan dan arah tanda panah dalam batu besar yang nampak usang membuat Florencia menaikkan satu alisnya, ia merogoh gawai dalam saku hoodie hitam yang ia kenakan.

"Kota tertinggi? bagaimana caraku menemukan nya? apa nenek tua itu tinggal di daerah kota ini? apapun yang terjadi aku harus segera menemukan nenek itu! sebelum perjodohan merah itu terlaksana. Aaaah! benar-benar menyebalkan si tua Duversa!" Florencia kembali terlihat mengacak rambut hitam nya.

Sementara itu di Aquiver Hills kepanikan tampak melanda Nyonya Esmeralda dan juga Tuan Matteo, sore itu.

"Dave! kau kemari? aku sungguh minta maaf! aku tahu seharusnya kau masih berada dalam masa cuti libur mu untuk merawat Beatrice! tapi tolong! Florencia menghilang sejak tadi pagi! tolong temukan putri ku Dave!" Nyonya Esmeralda terlihat berucap ditengah Isak tangis nya.

"Apa Florencia sama sekali tak meninggalkan pesan apapun Nyonya?"

"Tidak Dave! tak ada pesan apapun darinya! ponselnya pun tak bisa ku hubungi, kau tahu kan aku tak mungkin meminta bantuan pada polisi ...," suara Tuan Matteo turut terdengar begitu lemah.

"Baiklah, Tuan dan Nyonya! saya akan mencoba untuk mendatangi tempat-tempat Florencia biasanya menghabiskan waktunya saat ingin sendiri."

Dave seketika beranjak dan meninggalkan kediaman Tuan Matteo, pikiran pria itu juga nampak melayang.

Apa sebenarnya yang terjadi? kenapa Florencia tiba-tiba kabur seperti ini?

Pria bertubuh tegap itu nampak kebingungan, hingga akhirnya ia menghubungi Beatrice.

"Katakan dengan segera! dimana tempat terakhir yang kau kunjungi saat bersama Florencia!"

Apa maksudmu Dave?

"Jangan mengulur waktu ku Beatrice! Florencia menghilang sejak tadi pagi tanpa kabar apapun! dan kedua orang tuanya kini tengah kebingungan mencari keberadaan gadis itu! begitu pun diriku! jadi katakan sekarang!"

Florencia menghilang? Dave, tolong jemput aku sekarang! aku akan ikut dan menunjukkan tempat itu padamu!

***********

"Bersyukurlah karena selera mu tak seperti Beatse, Flo! kau akan kepayahan jika harus mendaki jalan seperti ini dengan heels."

Mendaki jalan dengan bebatuan yang begitu terjal membuat Florencia tersenyum mengingat sahabat nya yang selalu mengenakan sepatu hak tinggi kemana pun sahabat nya itu pergi.

"Sepertinya ini sudah cukup jauh! tapi kenapa kota itu belum juga nampak? apa aku salah jalan? tak ada seorangpun yang bisa aku tanyai di tempat ini!"

Florencia kembali memperhatikan sekeliling, hanya ada pepohonan dengan kabut yang cukup tebal di sekitarnya, tekadnya yang cukup kuat untuk mengetahui lebih jauh atas nama Arabel juga Agathias membuat ketakutan dalam diri gadis itu lenyap.

"Aku tak mungkin kembali! aku harus benar-benar menemukan nenek itu sekarang! Arabel? Agathias? kalian berdua yang memiliki nama tapi aku yang harus pusing memikirkannya! fuck you b*tch!"

Gadis pemilik iris mata abu-abu itu kembali melangkah semakin jauh untuk mendaki jalanan menanjak dihadapan nya, hingga akhirnya Florencia terduduk lemas dibawah sebuah pohon rindang yang menjulang begitu tinggi.

Aku lelah, sungguh ... diriku sudah berjalan sejauh ini tapi aku tak menemukan apapun.

Dada Florencia terlihat naik turun, nafasnya begitu nampak berat hingga akhirnya mata gadis itu terpejam sempurna saat semilir angin kembali menyapu wajahnya dengan lembut.

🌬️ Makhluk darimana betina satu ini? kenapa dia berani sekali menyandarkan seluruh bagian tubuhnya pada pohon ini? tapi kenapa dia terlihat begitu teduh? apa aku mengenalnya?

Sangin makhluk kecil yang merupakan sosok berwarna putih dengan angin berhembus yang mengelilingi tubuh bulatnya itu tampak melayang mengitari tubuh Florencia yang terlelap.

'Sedang apa kau disitu?'

🌬️'Tuan! maaf, aku sama sekali tak ingin mengusik ketenangan Anda! tapi betina tak tahu diri ini ...,

'Betina? dia bukan binatang, jangan menyebut nya seperti itu!'

🌬️'Tapi dia nampak asing bagiku Tuan,'

'Tapi aku merindukan nya ...,'

🌬️'Maksud Tuan?'

'Diam dan pergi dari sini sekarang! jangan mengusik nya! atau kau akan berurusan dengan ku!'

Terbang melayang dengan laju yang cukup kilat, Sangin pun memilih kabur dari hadapan Elgard. Makhluk kecil itu tak ingin jika sampai Elgard menghancurkan tubuhnya hanya dengan tatapan panas yang tertuju ke arahnya.

🌬️Ada makhluk asing memasuki area kita, dia tampak begitu mengeluarkan zat asam dari tubuhnya, tapi makhluk betina itu tetap beraroma harum.

🧚 Benarkah? apa kau mendekati nya?

🌬️ Tentu karena aku penasaran, aku takut dia membahayakan bagi kita, tapi sepertinya makhluk betina itu tak berbahaya.

 🧚 Lalu dimana makhluk itu sekarang? apa betina yang menggunakan jubah berwarna hitam pekat yang membungkus seluruh tubuhnya?

🌬️Kau benar Ilona, betina itu! apa kau juga melihatnya?

🧚Aku sempat melihat makhluk itu di penghujung jalanan bawah tadi, tapi bagaimana dia bisa secepat itu tiba di tempat ini? padahal dia tak memiliki sayap!

🌬️ Sungguh aneh bukan? bahkan Tuan Elgard tak membiarkan ku untuk mengusiknya, siapa sebenarnya betina itu?

Percakapan kedua makhluk dari bangsa Dryad itu tampak begitu serius, hingga mereka tak menyadari bahwa beberapa makhluk asing di sekitar mereka juga turut mendengar isi dari percakapan mereka yang membahas tentang kehadiran Florencia.

Sudah kuduga! tak jauh dari hari dimana seratus tahun kutukan untuk Agathias, pintu gerbang itu pasti akan kembali terbuka, dan makhluk yang baru tiba itu, mungkin dia lah target incaran nya.

Makhluk itu tampak menyeringai, tersenyum puas dengan berita yang ia dengar secara cuma-cuma dari para Dryad yang berada tak jauh dari dirinya.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!