Her Holly Blood

"Sialan! kita kalah cepat! atau memang Nyonya Duversa yang terlambat memberikan perintah pada kita?"

Salah seorang lelaki berlengan besar serta beberapa guratan bekas luka di wajah juga beberapa bagian tubuhnya itu terlihat memukul stir kendaraan nya,

"Tenanglah Marco! setidaknya kita sudah mendapatkan separuh uang darinya! kita tak terlalu rugi bukan?"

"Kau benar Stephanus! tapi tetap saja, uang ini tak akan cukup untuk satu Minggu! aaaaaghh ..., sialan! apa kita mencoba mencari tahu saja tentang keluarga Tuan Matteo? wanita itu bilang ..., apapun informasi tentang gadis manja itu bukan?"

Marco nampak menyeringai dengan perkataan sahabat nya,

"Sepertinya kita harus menemui gadis manja itu, Stephanus! aku punya rencana yang lebih menarik. Kita bisa menghasilkan lebih banyak uang dari yang kita bayangkan sebelumnya! kau tahu kan bagaimana keluarga keturunan Anderson?"

"Pastinya tak akan semudah itu Marco! kau ini bodoh atau apa?" Stephanus tampak memukul kepala sahabat nya dengan kasar.

Kedua lelaki yang menamai diri mereka dengan sebutan the bandit's itu kembali saling melontarkan perkataan kasarnya sepanjang jalan,

*

Sementara itu Jasper Abraham tampak mondar-mandir di ruangan nya, pikiran nya tertuju pada Florencia yang tak lain adalah calon istrinya.

"Apa mom akan benar-benar memaksa Florencia untuk menikah dengan ku? kenapa diriku jadi bimbang seperti ini? apa aku takut?" Jasper kembali berbicara seorang diri sembari menatap keluar jendela ruang kerja ayahnya.

"Apa yang kau khawatirkan putraku?"

"Mom? kau disini?" pria itu seketika terkejut saat mendapati kehadiran sang ibu.

"Kenapa kau belum tidur Jasper? apa yang kau pikirkan?" Nyonya Duversa berujar tanya dengan tetap menampilkan wajah dinginnya.

"Mom? apa kau yakin dengan keputusan mu untuk menjodohkan ku dengan Florencia? gadis itu ..., dia ...," ucapan Jasper terdengar begitu terbata, ia bahkan tak berani menatap mata ibu kandungnya.

"Dia kenapa Jasper?" lagi-lagi suara yang cukup dingin itu terdengar dan membuat Jasper gelagapan.

"Florencia! dia terlihat aneh bagiku mom!"

"Aneh seperti apa maksudmu? bisa kau ceritakan?" tatapan Duversa semakin terlihat menuntut jawaban dari sang putra.

"Apa mom mengetahui sesuatu yang ganjil dari mendiang kakek Anderson?"

"Yang mom ketahui adalah ..., dia manusia istimewa dengan segala kekuatan magic nya! entah darimana dia bisa mendapatkan kekuatan itu! tapi ramalan menyatakan bahwa salah satu darah dari keturunannya mewarisi semua yang dimiliki oleh mendiang Tuan Anderson, semula ..., para makhluk immortal berpikir Esmeralda yang akan mewarisi hal itu. Tapi ternyata dugaan itu salah! Florencia dialah sang pewaris, darah gadis itu merupakan obat dari segalanya."

"Jadi apa maksud sebenarnya dari perjodohan antara diriku dengan Florencia, mom?"

"Tentu saja ..., mom menginginkan darah dari gadis itu Jasper! kita bisa membuat penawar dari segala racun apapun hanya dengan setitik darah murni dari calon istri mu! dan kita bisa menjualnya dengan harga di atas rata-rata pada para manusia di sisi barat yang terinfeksi oleh gigitan dari anak buah Icarius." Duversa menyeringai sudut bibirnya nampak tertarik ke atas seketika.

"Lalu? kapan pernikahan ku dengan Florencia akan berlangsung?"

"Kita akan menunggu munculnya bulan merah!" Duversa berucap sembari melayangkan tatapan matanya pada langit malam.

"Bulan merah? mom! tolong jangan libatkan diriku dengan ritual-ritual aneh mu itu, aku mohon! aku tak ingin mati konyol hanya karena para makhluk pemburu darah itu, mereka pasti juga akan mengincar diriku mom!"

Jasper seketika berteriak dihadapan Duversa yang tetap saja tersenyum menatap kepanikan pada wajah putra nya.

"Tenanglah honey! itu hanya sebatas ritual pernikahan, mom akan selalu menjaga mu! mom tak mungkin mengorbankan putra kesayangan mom sendiri! kau paham?"

"Tapi tetap saja kau membuatku takut mom! "

"Turuti semua perkataan ku, maka kau akan aman Jasper!" wanita itu kembali membelai dan mencoba menenangkan Jasper.

Jasper terdiam, meskipun hatinya ingin menentang perkataan ibunya tapi pria muda itu akhirnya hanya bisa menganggukkan kepala.

Jadi benar! Florencia bukanlah gadis biasa, pantas saja ..., kericuhan di Club malam itu! itu sungguh benar-benar kekuatan dari dalam dirinya.

********

Menikmati paras cantik yang terpampang nyata dihadapan nya, Elgard sama sekali tak berhenti menampilkan senyumannya yang begitu mempesona.

Aku bisa menemanimu setiap malam, kali ini Arabel! akhirnya aku benar-benar bisa menyentuh mu ...,

Suara derap langkah kaki seseorang kembali membuat Elgard menyembunyikan dirinya.

"Lihatlah Esmeralda, putri kita telah tertidur lelap! tak ada lagi yang perlu kau khawatirkan!" Tuan Nicholas tampak tersenyum sembari memeluk pinggang istrinya.

"Bisakah kau meninggalkanku bersamanya Nicholas? hanya untuk sesaat, aku akan segera kembali ke ruangan kita setelah diriku menumpahkan kerinduan ku pada putrimu!"

"Kau mengusir ku?"

"Tentu saja!" Nyonya Esmeralda tersenyum saat menanggapi kalimat dari lisan suaminya.

Permintaan Nyonya Esmeralda seketika membuat Tuan Nicholas meninggalkan ruangan putrinya.

"Florencia putri ku, maaf jika sedari dulu kehidupan mu tidak lah mudah. Maafkan mom, Flo! maafkan mom, karena keputusan ayahku ..., dirimu lah yang jadi harus menanggung semua ini." Nyonya Esmeralda akhirnya memeluk sang putri dengan sesenggukan, wanita itu juga terlihat membelai surai hitam Florencia dengan penuh kasih sayang.

Elgard yang masih terdiam di ruangan itu hanya bisa menatap Nyonya Esmeralda dengan memicingkan matanya.

Apa maksud nya dengan Arabel harus menanggung semua ini? kenapa dia terlihat begitu pilu? apa ada sesuatu yang terlepas dari pengawasan ku selama ini?

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!