Kecupan Manusia Setengah Dewa

Bisikan yang berkali-kali terdengar jelas pada telinga Florencia membuat gadis itu semakin memperlihatkan sikap waspada.

"Kau ..., apa kau tak bisa membantu ku? apa kau benar-benar tertidur? atau justru kau ini sudah mati?" Florencia kembali fokus menatap sosok pria bertelinga aneh yang berada di sampingnya.

Gadis pemilik iris mata abu-abu itu kembali memindahkan pijakan kakinya, menapaki dahan pohon dengan hati-hati sembari terus memperhatikan pria asing dihadapan nya.

Apa dia bisa bicara padaku jika aku membangunkan nya?

🤍 Tentu saja Arabel! berbicaralah dengan bahasa kalbu mu karena aku tak dapat menangkap perkataan dari lisan mu.

"A-apa? apa maksud nya? aku tidak sedang berhalusinasi bukan? bahasa kalbu? jadi maksudnya ...," Florencia terdiam gadis itu mencoba untuk kembali mencerna kalimat dari suara-suara yang ia dengar sebelumnya.

"Baiklah! aku akan mencobanya! tapi bagaimana jika itu hantu? bagaimana jika mata batin ku terbuka dan aku bisa melihat sosok-sosok menyerang di sekitar tempat ini?"

Florencia kembali bimbang, ia berkali-kali menggaruk kepalanya dan menghela nafas begitu dalam.

"Tidak Flo! kau harus mencoba untuk berkomunikasi dengan suara itu, apapun yang terjadi! ingat Tuhan selalu melindungi mu bukan? huuuuufft ..., ya benar! Tuhan selalu bersama ku, meskipun aku jarang berdoa pada Nya."

A-apa, apa kau merupakan makhluk penunggu dari pohon ini?

Florencia memejamkan matanya dengan segala keberanian nya gadis itu akhirnya mencoba untuk berkomunikasi dengan suara yang selalu ia dengar.

🤍 Makhluk penunggu? bisa dibilang seperti itu, tapi aku ini terjebak disini Arabel, aku tak ingin berada di pohon ini jadi tolong lepaskan lah diriku.

Melepaskan dirimu? apa maksudmu?

🤍 Tubuh ku tertahan pada pohon ini karena sebuah kutukan, itulah sebabnya ...,

Jadi suara ini benar-benar suara dari sosok yang menggantung di pohon besar dengan kulit berkilauan serta telinga aneh seperti binatang? apa itu benar-benar dirimu?

🤍 Benar! suara bisikan itu dariku!

Florencia seketika membekap mulutnya sendiri, matanya bahkan melotot dengan sempurna.

🤍Tapi ..., apa maksudmu dengan binatang, apa kau tak lihat wajah ku yang semakin terlihat tampan saat aku memejamkan mata?

Kau, apa kau bisa merasakan suatu sentuhan pada tubuh mu?

🤍Aku bisa merasakan apapun bahkan deru nafas mu itu, Arabel! termasuk sentuhan jemari mu yang kau letakkan pada ...,

Diam lah! apa kau bisa membantu ku untuk kembali pulang? aku tersesat Tuan, tunggu siapa namamu?

🤍 Elgard! sebut saja begitu,

Florencia menggaruk kepalanya,

Sangin ..., berarti pria ini yang dibicarakan oleh Sangin.

🤍Apa saja yang telah dikatakan oleh makhluk kecil itu padamu Arabel? apa dia menakuti mu?

Astaga bagaimana bisa dia tahu aku memikirkan hal itu?

🤍Kau ini sungguh lucu Arabel, aku bisa mendengar seluruh isi pikiran dan hatimu, itu sebabnya aku meminta mu untuk menggunakan bahasa kalbu!

Florencia menghela nafas dalam, gadis itu kembali tertunduk dengan kebingungan.

"Bagaimana ini? dia bisa mendengar isi hatiku? jadi aku harus berhati-hati dalam berucap, mulai sekarang, Aaaaaghh! dia ini makhluk jahat atau bukan? bukankah Sangin bilang tatapan matanya bisa menghancurkan apapun yang dilihat nya?"

Jadi tolong katakan! bisakah kau mengantar ku pulang?

🤍 Bantu aku melepaskan diri dari pohon ini, maka aku akan mengantarmu ke manapun kau mau Arabel!

Tapi ..., tatapan mu itu berbahaya! Sangin yang mengucapkan hal itu, apa kau akan membunuhku setelah aku menyelematkan mu?

🤍 Bagaimana mungkin aku membunuh mu? diriku bahkan sangat merindukanmu Arabel.

Suara yang terdengar begitu tulus itu membuat Florencia kembali terdiam.

Tapi diriku bukanlah Arabel! aku Florencia.

🤍 Siapapun dirimu, kau ditakdirkan datang untuk membebaskan ku dari sini! jadi tolong ..., jangan membuang waktu lagi sekarang.

Apa yang harus ku lakukan untuk mu?

Setelah beberapa saat dilanda kebimbangan, Florencia akhirnya kembali membuka percakapan batinnya dengan Elgard.

🤍Apa kau yakin akan melakukan nya, untukku?

Florencia kembali bungkam, ia menatap wajah damai seorang Elgard Agathias yang masih memejamkan matanya.

Tentu, aku akan mencoba nya! tapi jangan lupakan janji mu untuk mengantar ku pulang! aku yakin kau juga memiliki kekuatan magic.

🤍 Baiklah Arabel! letakkan kedua tangan mu pada pundak ku, jangan menapakkan kaki mu pada ranting pohon! dan satukan bibir mu pada milikku dengan memejamkan mata.

A-apa? apa kau ingin membodohi ku?

🤍 Untuk apa aku membodohi mu Arabel? kutukan itu akan sedikit berkurang dan aku bisa terlepas dari patri penghalang yang selama ini membuat ku menjaga pohon ini dengan paksa.

Lagi-lagi Florencia tampak bimbang,

"Huuuuufft! aku harus melakukannya! mom and dad! mereka pasti sudah begitu panik karena diriku tak berada di rumah dari tadi pagi! Ayolah Flo! untuk kali ini ..., nikmati saja kecupan dari manusia setengah binatang ini!"

Baiklah! aku harus merapatkan tubuh ku padamu dan mencium bibir mu, benar seperti itu?

🤍Hanya menyatukan bibir, tapi jika kau ingin melakukan hal yang lebih ..., kita lakukan saja setelah diriku terbebas.

"Sialan!" Florencia seketika melontarkan umpatan dari bibirnya.

Apa kau yakin aku tak akan jatuh ke bawah Elgard?

🤍 Percayalah padaku, Arabel! aku tak mungkin menyakiti mu.

Florencia pun melepaskan genggaman jemarinya dan beralih meraih pundak Elgard yang masih setia memejamkan mata, kakinya pun mulai turut menggantung bersama Elgard, berat tubuhnya mulai bertumpu pada kekuatan tangan yang kini membelenggu pada leher sosok asing dihadapan nya,

Perlahan Florencia menyatukan bibirnya dengan bibir Elgard, sebelum akhirnya gadis itu benar-benar memejamkan mata.

Aku percaya padamu, entah kenapa tapi hatiku ingin mempercayai mu, Elgard.

Melayang ...,

itulah yang dirasakan oleh Florencia.

Degup jantungnya semakin berdetak kencang, gadis itu masih terus memejamkan mata hingga ia merasakan tubuhnya telah didekap hangat oleh seseorang.

"Apa kau tak ingin membuka mata sekarang? hmmm?" Elgard nampak tersenyum hingga membuat wajah tampan nya semakin bersinar.

Apa diriku akan jatuh?

"Tentu saja! kau sudah jatuh dalam pelukan ku Arabel! buka lah mata mu sekarang, aku sungguh merindukan iris mata abu-abu milikmu." Elgard kembali berucap berbisik di telinga Florencia.

Merasakan sentuhan lembut Elgard pada pipi serta telinga nya akhirnya membuat Florencia benar-benar membuka mata secara perlahan.

Kita terbang? apa aku sedang bermimpi?

Mata Florencia kembali terbelalak dan menatap pria asing dihadapan nya dengan tak percaya.

"Akhirnya ..., aku bisa kembali menatap mata indah mu ini Arabel!" manusia dengan kekuatan setengah dewa itu nampak tersenyum sembari mengusap lembut manik mata Florencia yang kembali terpejam saat ia menyentuh nya.

Kerinduan yang mendalam membuat Elgard kembali mengecup lembut bibir tipis Florencia hingga membuat gadis itu semakin mengeratkan pelukan.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!