The Bandit's

Kepanikan pada wajah Florencia membuat Tuan Nicholas juga Nyonya Esmeralda semakin mencemaskan keadaan sang putri.

"Flo! ada apa sebenarnya Nak? apa yang kau cari?"

"A-aku, aku kembali pulang bersama seseorang mom! tapi ..., tapi kenapa dia pergi begitu saja?"

"Seseorang?" Nyonya Esmeralda kembali menatap wajah panik sang putri dengan penuh tanya.

"I-iya, seorang pria aku bahkan menggandeng nya tadi!"

Florencia kembali melangkah dan hendak berlari menuju sungai Aquiver namun Tuan Nicholas mencegahnya.

"Flo! daddy hanya melihat mu datang seorang diri! apa kau sempat terjatuh atau semacamnya?" pria paruh baya itu berujar tanya sembari memeriksa area kepala Florencia.

"No dad! coba tanyakan saja pada Sam! dia yang membukakan gerbang untuk ku juga Tuan Elgard!" gadis itu seketika menyanggah perkataan Tuan Nicholas dengan meninggikan suara.

"Tuan Elgard?"

"Dia yang mengantar ku kembali ke sini, daddy! sungguh ..., Pak Sam! kau melihatnya kan? pria yang datang bersama ku tadi." Florencia beralih pandang dan kembali menyambangi Sam yang terduduk pada pos jaga kediaman mewahnya.

"I-itu ..., maaf Nona Muda! jujur saya hanya melihat Nona Muda berjalan dan berbicara seorang diri. M-maaf ...,"

"A-apa?" Florencia kembali bungkam dan nampak linglung mendengar penjelasan dari sang penjaga gerbang.

Apa mereka benar-benar tak melihat Elgard? tapi kenapa? dia mengatakan bahwa dirinya bukanlah hantu ...,

Astaga! apa yang terjadi sebenarnya, apa diriku akan kembali kehilangan nya? suara yang selalu ku rindukan itu, senyum serta kenyamanan dari pria itu?

Kenapa ...? kenapa aku tak rela dia meninggalkan ku seperti ini?

Gadis pemilik iris mata abu-abu itu nampak terduduk lemah pada rerumputan di halaman dekat gerbang kediaman nya, dadanya yang kembali terasa sesak membuat buliran air mata akhirnya turun dan membasahi pipinya.

"Florencia putri ku, mungkin kau sedang kelelahan Nak! lebih baik kita masuk sekarang,"

Suara lembut dari Nyonya Esmeralda akhirnya kembali membuat Florencia tersadar dari lamunannya, ia menghapus kasar air matanya dan akhirnya beranjak meninggalkan Tuan Nicholas juga Nyonya Esmeralda yang masih kebingungan atas tingkahnya.

"Flo- ...,"

"Biarkan saja dia menyendiri terlebih dahulu sayang!" Tuan Nicholas menahan lengan sang istri yang hendak berlari mengejar putrinya.

"Tapi Nicholas! bagaimana jika terjadi sesuatu padanya? aku takut Florencia melakukan hal-hal tak wajar seperti sebelumnya,"

"Tidak Esmeralda, putri ku sejauh ini sudah sedikit mengenali dirinya! aku pikir seperti itu!"

"Mengenali dirinya?" Nyonya Esmeralda kembali menatap sang suami dengan wajah cemasnya.

Tak berselang lama sorot lampu mobil yang nampak menyilaukan kembali membuat gerbang kediaman Tuan Matteo terbuka.

Kendaraan mewah Audi Rs 6 berwarna grey milik Florencia yang dikemudikan oleh Beatrice akhirnya tiba di tempat itu.

"Beatrice! kau kemari Nak?"

"Iya Nyonya! saya turut ikut mencari keberadaan Florencia bersama Dave, tapi ..., saya hanya bisa menemukan kendaraan milik putri Anda Nyonya," suara gadis itu tampak melemah, ia menyerahkan kunci mobil sebelum akhirnya Beatrice tertunduk karena kekecewaan hatinya.

"Kau tenang lah Beatrice! sahabat mu itu ..., dia telah kembali!"

"A-apa? benarkah Tuan? dimana Florencia sekarang? bisakah saya menemui nya?" Beatrice kembali dibuat terkejut dengan perkataan Tuan Nicholas.

"Maaf Beatrice, sepertinya Florencia masih ingin sendiri. Aku juga telah menghubungi Dave dan para anak buahnya supaya lekas kembali." Tuan Nicholas terlihat mengotak-atik gawai miliknya setelah memberi pengertian pada sahabat putri nya.

"Beatrice! lebih baik kau menunggu Dave disini! ayo masuk lah Nak!"

Nyonya Esmeralda akhirnya membawa Beatrice memasuki kediamannya bersama sang suami.

*********

"Ku dengar gadis manja itu kabur dari kediaman Tuan Matteo! dan pria itu juga mengerahkan seluruh bodyguard yang ia miliki untuk menelisik suatu area yang jarang dikunjungi manusia untuk menemukan Florencia. Jadi ..., aku ingin kalian memastikan nya! akan ada upah lebih jika kalian bisa memberikan informasi apapun tentang keberadaan gadis itu!" Duversa nampak berbicara pada dua pria dengan lengan yang cukup besar di hadapannya.

"Tenanglah Nyonya Duversa! percayakan saja semuanya pada kami, jangan panggil kami dengan sebutan The bandit's jika kami tak bisa menyelesaikan masalah kecil macam ini."

"Baiklah!"

"Ini bayaran kalian di awal!"

Beberapa gepok uang tampak terlempar dihadapan kedua bandit yg menghampiri kediaman Jasper Abraham malam itu.

Mata kedua bandit itupun seketika berbinar,

"Dan yang kalian harus ingat adalah ..., jangan sampai mereka mengetahui keberadaan kalian! dan jika sampai kalian tertangkap, maka aku akan lepas tangan! aku bahkan bisa membungkam mulut kalian selamanya dan mengirim kalian berdua ke neraka!"

Tatapan iblis yang mematikan itu nampak terarah pada dua bandit dihadapan nya,

"Kami akan siap menerima apapun konsekuensinya Nyonya, jadi Anda tenang saja!" suara serak itu kembali menanggapi kalimat Duversa dengan percaya diri.

Gelak tawa nan menggelar tampak kembali terdengar dari percakapan antara Nyonya Duversa dengan bandit suruhan nya.

*******

Berbaring meringkuk di atas ranjang king size di dalam ruang kamarnya,

Florencia masih saja tak percaya dengan apa yang telah ia alami hari itu.

"Bukankah dia berjanji tak akan meninggalkan ku? tunggu ..., kenapa perasaanku jadi hancur seperti ini? padahal aku baru mengenal pria itu."

"Tapi senyuman nya, suara nya yang begitu maskulin! aaaaaghh! aku ingin Elgard berada disini! kenapa dia dengan mudah mengingkari perkataan nya sendiri!" Florencia nampak kesal, gadis itu akhirnya meluapkan kekesalan dengan memukul-mukul kepalanya menggunakan bantal tidurnya.

Tok tok tok.

"Flo ..., ini aku Beatrice! apa aku boleh masuk?"

Florencia menghentikan pergerakan tangannya, gadis itu akhirnya beranjak dari tempat tidurnya dan membukakan pintu untuk sahabat nya.

"Florencia! apa kau baik-baik saja? kemana saja kau seharian ini, Flo! aku sungguh mencemaskan dirimu! aku bahkan mengunjungi tempat itu untuk mencari dirimu." Beatrice seketika menubruk tubuh sahabat nya dan meracau menggelontorkan pertanyaan pada Florencia.

Florencia pun tersenyum menatap kekhawatiran yang terpancar dari wajah sahabatnya.

"Aku sungguh minta maaf Beatse! terima kasih, aku sungguh menyayangimu!" gadis itu akhirnya kembali memeluk sahabatnya dengan penuh haru.

"Flo! apa kau menemui nenek tua itu lagi? apa sebenarnya yang membuat mu nekad untuk kembali ke tempat itu Flo?" Beatrice kembali berujar tanya saat ia telah terduduk pada ranjang sahabatnya.

"Itu ...,"

Haruskah aku menceritakannya pada Beatrice? tidak ..., aku tak ingin dia semakin mengkhawatirkan diriku jika tahu tentang isi pikiran ku.

Florencia nampak terdiam,

"Flo ..., apa ada yang kau sembunyikan dariku?"

"T-tidak! tidak ada Beatrice! lagipula kau lah orang pertama yang akan selalu tahu tentang rahasia ku, bagaimana bisa aku menyembunyikan sesuatu darimu my Beatse?"

Senyuman dari bibir Florencia seketika membuat sahabat nya kembali tersenyum mengangguk,

Maaf ..., maaf jika diriku belum bisa menceritakan apapun padamu sekarang, Beatrice.

Aku hanya tak ingin kau kembali mengalami kepanikan hanya karena diriku, aku sungguh minta maaf karena berbohong padamu ...

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!