PIT 03 — Misunderstanding

Keesokan paginya, pukul delapan pagi, Arsen sudah bersiap dengan setelan jas terbaiknya. Ia berjalan keluar dari kamarnya setelah menyantap sarapan pagi yang pasti sudah disiapkan Galen. Begitu membuka pintu, ia mendapati asistennya itu sudah berdiri di depan pintu, menunggunya sambil memegang satu berkas yang ia tahu adalah proposal kerja sama.

"Ini berkas yang Anda minta, Presdir." Galen menyerahkan berkas itu, Arsen langsung membacanya, mengangguk singkat lalu memberikan berkas itu kembali kepada Galen.

"Apakah mereka masih meributkan soal pendanaan itu?" tanya Arsen seraya melangkahkan kakinya menuji lobi utama Royal Hotel.

Galen tampak menyejajarkan langkahnya agar seirama dengan Arsen, kemudian Galen menjawab, "Ya, Presdir. Terkait dana untuk jalan itu sebenarnya juga adalah hal yang hendak dibicarakan oleh walikota."

"Oh begitu, semoga saja ada titik temu. Aku ingin urusan ini segera selesai, Galen. Aku masih harus menemui istriku dan membantu risetnya," kata Arsen seraya mempercepat langkahnya.

Arsen tiba lebih dulu di ruangan rapat itu. Bukan tanpa alasan ia datang lebih awal. Demi memahami karakter rekan bisnis dan relasinya, Arsen rela datang lebih awal hanya agar bisa melihat bagaimana para rekannya itu dalam menghargai waktu.

Apabila mereka datang tepat waktu, maka Arsen tak akan ragu-ragu untuk menandatangani kontrak kerja sama dengan mereka, dan begitu juga sebaliknya. Bagi Arsen, lima menit sangatlah berharga, itu sebabnya ia tak menoleransi keterlambatan, apapun alasannya.

Mengisi waktu luangnya, Arsen memilih membuka ponselnya dan ingin menghubungi istrinya. Rindu seakan memenuhi rongga dadanya. Tetapi, tiga kali menekan hanya jawaban operator yang ia dengar. Arsen menghela napas kecewa. Sekali lagi, Arsen mendesah pasrah dan mencoba memaklumi kesibukan Nadira.

Ia kemudian membuka laptopnya dan mengecek email yang masuk di waktu yang tersisa. Tak lama dari itu, sang walikota bersama jajarannya memasuki ruangan. Arsen menyalami sang walikota dan mempersilahkannya untuk duduk. Kemudian, rapat pun dimulai dengan membahas mengenai pembangunan jalan.

***

Nadira tampak tersenyum lega saat Ny. Anya menyetujui kontrak kerjasamanya dengan Ghauthi Boutique sebagai desainer utama dalam distribusi fashion. Meski terbilang baru, Ghauthi Boutique telah menerima kerja sama dari beberapa industri permodelan.

Untuk project terbarunya, Ghauthi — perusahaan fashion yang dipimpin Nadira mendapat tantangan untuk membuat rancangan busana dengan konsep elegan namun klasik.

Pada awalnya Nadira kebingungan, sebab desainer yang bekerja untuknya ternyata tak mampu mengikuti konsep yang diusungkan mitra bisnisnya.

Beruntung lewat salah satu relasinya, Nadira mendapat rekomendasi seorang fashion designer terkenal sekelas Ny. Anya.

Dan Ny. Anya sendiri adalah seorang fashion designer yang namanya telah terkenal di manca negara. Semua desainnya pernah ditampilkan dalam peragaan busana. Namanya kian terkenal sejak saat itu.

"Senang bekerja sama dengan Anda, Ny. Anya," kata Nadira menyanjung sosok perempuan di hadapannya.

Perempuan berusia lima puluh tahunan itu mengembangkan senyumnya. "Tentu saja, meskipun baru, tapi saya yakin Ghauthi akan menjadi merek yang terkenal!" puji Ny. Anya antusias.

Keduanya tertawa, "Anda bisa saja, Nyonya."

"Ah, panggil saja Ibu! Nyonya terlalu formal bagi kita yang sama-sama muda," kelakarnya lagi.

"Baik, Bu Anya. Kami sangat menantikan kehadiran Anda di perusahaan kami pekan depan."

"Ya, tentu. Sebagai tanda perkenalan saya akan kirimkan beberapa draft design saya, siapa tahu Mbak Nadira suka dan bisa langsung membuat contoh yang diminta klien."

Nadira mengangguk senang, "Alhamdulillah! Baik, Bu Anya. Saya tunggu, ya." Kemudian keduanya bersalaman dan meninggalkan lobby utama setelah saling melempar senyum ramah.

Nadira dan May, asistennya kemudian berlalu dari sana. Tanpa mereka ketahui bahwa Arsen juga berada di tempat yang sama. Arsen baru saja keluar sesaat setelah walikota dan jajaran direksinya pergi. Merasa penat, Arsen memilih berjalan ke arah Kafetaria.

Biasanya, Galen yang akan mengurus hal-hal remeh seperti memesankan kopi, tetapi apa boleh buat, Galen sedang mengantar sang walikota dan istrinya yang juga ada keperluan. Sebelum memasuki Kafetaria, Arsen menangkap dua orang pria dan wanita yang tengah bertengkar.

Keningnya mengernyit ketika mendapati sosok perempuan itu mirip dengan istrinya. Takut sesuatu terjadi, Arsen menghampiri pasangan yang tampaknya sedang sengit itu. Sang pria tampak mengangkat tangannya hendak menampar si perempuan.

"Sial!" Arsen dengan cepat berlari dab menepis tangan sang pria sebelum sempat melukai si perempuan. Pria tinggi itu tampak terdorong beberapa langkah, sedangkan sang perempuan nampak terkejut.

"Brengsekkk!" teriak laki-laki itu marah. Rahangnya mengetat tanda ia mulai naik pitam. Arsen menatapnya tajam sedangkan si perempuan nampak bersembunyi di balik punggung Arsen. Bergetar ketakutan.

Si pria asing itu nampak maju dengan mengepalkan tinjunya kuat. Arsen dengan mudah mengelak dan meraih kepalan tangan si pria itu dan memuntirnya hingga si pria menjerit kesakitan.

"Kau tahu sakit sekarang?" cibir Arsen ketika pria itu meronta meminta dilepaskan. Kemudian, dengan sekali hentakan, Arsen melepaskan cengkeramannya hingga pria itu jatuh terduduk dengan pergelangan tangannya yang memerah.

"Jangan sesekali gunakan tanganmu untuk menyakiti perempuan! Perempuan itu seharusnya kau jaga dan lindungi. Kau yang seperti ini sama saja dengan sampah!" cebik Arsen lalu berbalik.

Perempuan yang semula bersembunyi di balik punggung Arsen tiba-tiba saja memeluknya erat seraya menumpahkan tangis. Arsen dapat mendengar perempuan itu mengucap terimakasih dengan lirih.

Arsen hendak melepasnya, ia risih sebenarnya jika ada perempuan lain yang menyentuhnya. Tetapi melihat bahu perempuan itu bergetar hebat, Arsen pun membiarkannya selama beberapa saat.

Tindakan Arsen itu mengundang perhatian dari orang-orang yang berlalu lalang di sekitar lobby Royal Hotel, termasuk Nadira dan May yang beberapa menit lalu kembali ke lobby karena ada barang yang tertinggal. Mereka berkerumun seolah melihat tontonan yang menyenangkan.

Melihat kerumunan orang-orang itu, rasa penasaran Nadira terusik. "Ada apa, sih, May di sana?" tanyanya pada May yang juga menggeleng.

"Tidak tahu, Bu, mungkin ada bazaar atau promosi," tebak May asal. "Eh, Bu Nadira, bukannya itu Presdir, ya?" tunjuknya ke arah kerumunan itu, kedua netra May tak sengaja menangkap sesosok pria tinggi tegap tengah dipeluk seorang perempuan.

Nadira mengikuti arah telunjuk May. Dan benar saja apa kata May, Nadira tak mungkin salah mengenali suaminya. "Itu benar Mas Arsen, May!" pekik Nadira.

Hati Nadira mencelos sakit ketika mendapati seorang perempuan memeluk suaminya di tempat umum. "Mas Arsen? May, perempuan itu ... " Nadira seolah kehilangan kata-katanya.

Jiwanya tergoncang, nyaris tak percaya bahwa suaminya mendua. Alih-alih menegur suaminya, Nadira memilih pergi dari sana sambil mengusap kedua pipinya yang sudah basah.

May mengikutinya dengan bingung, antara memastikan kebenaran dan mengikuti kepergian Nadira. May menyempatkan diri untuk melihat kerumunan itu sebelum kemudian mengejar langkah Nadira yang kian menjauh.

•••

Selamat Membaca ❤️

Kalau suka jangan lupa tinggalkan jejak berupa like, komentar, vote, gift atau apapun itu, ya.

Karena dukunganmu sangat berarti bagiku. ❤️

Terpopuler

Comments

Riyanti

Riyanti

Heiii... main peluk aja tu perempuan 😼. Rusak dah😮‍💨

2024-04-27

0

Fidia K.R ✨

Fidia K.R ✨

Yup... kejadian seperti inilah yang menggemaskan hati, serasa ingin mengumpat tapi alasan gak jelas.. Nadira, Arsen, jgn smpe goyah pkoknya thor.. wajib /Smirk/

2023-12-06

2

Miss_dew 𝐀⃝🥀

Miss_dew 𝐀⃝🥀

elaaahhhh..bukannya samperin lohh... malah kabur...

euuhh.. ga ada drama cakar-cakaran donk.. /Sweat//Sweat/

2023-11-30

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!