Ashana menatap dengan tatapan terkejut melihat kehadiran Nicholas, dia ingat itu adalah lelaki yang dia tabrak tadi, dan menumpahkan minuman di pakaiannya.
Nicholas sendiri sempat melirik ke arah Ashana sembari menyeringai kecil, lalu melirik ke arah Carter dengan tatapan angkuhnya, sembari tersenyum merendahkan ke arah musuh bebuyutannya itu. Sepertinya malam ini, pesta akan menjadi semakin panjang.
Nicholas sendiri sibuk, menemui dan berfoto bersama para penggemarnya, lalu mengumpul dengan teman-temannya dan berbicara satu sama lain, kebetulan teman artis milik Nicholas dengan Carter hampir sama. Jadilah mereka berdiri berbicara satu sama lain, kecuali Carter dan Nicholas, hampir setiap menit memberikan tatapan saling membunuh satu sama lain.
Lalu Nicholas melirik ke arah Ashana yang memandangnya dengan gugup dan was-was. Dia tidak pernah menduga, sosok yang dia tabrak adalah saingan besar suaminya. Nicholas sembari memberikan senyuman miringnya saat memandang Ashana, dan itu membuat Carter kesal.
“Bisakah anda berhenti memandang ke arah istri saya, Tuan Nicholas yang terhormat.” Celetuk Carter dengan sopan tapi nadanya ketus dan tajam, sementara Nicholas terkekeh pelan.
“Well, jika kau tidak suka istrimu dilihat oleh orang, kenapa tidak kau simpan saja dia di dalam lemari. Lagipula aku memiliki mata, tentu saja aku melihat.” Ujar Nicholas dengan santainya, tanpa memperdulikan Carter yang kesal dengannya.
“Sudahlah.. Kenapa kalian selalu bertengkar satu sama lain..” Ujar Gen, yang juga sahabat dekat Nicholas tapi dia juga teman Carter. Gen tidak pernah berfikir jika Carter dan Nicholas akan bersifat seperti musuh bebuyutan.
“Well, bukan salahku.” Ujar Nicholas dengan acuh dan tidak peduli.
“Aku hanya khawatir seseorang mencoba merebut istriku.” Sindir Carter saat menangkap Nicholas beberapa kali melirik ke arah istrinya.
“Ahh, aku tidak serendah itu untuk merebut istri seseorang.” Ujar Nicholas menanggapi ucapan ketus dari Carter.
Beberapa bodyguard dari Nicholas yang mendengarkan perkataan atasannya hanya memutar mata mereka malas. Padahal sudah jelas, atasannya memiliki rencana licik, dan dia sengaja mengelak perkataan Carter. Tapi tidak mungkin Nicholas akan berkata jujur dan mengakui dirinya sendiri, kesombongan dalam diri Nicholas yang pasti enggan untuk mengakui semuanya.
“Tapi... Jika sampai, istrimu terpikat kepada orang lain, itu tandanya.. Kau tidak becus dalam menjadi sosok suami.” Lanjut Nicholas dengan tersenyum merendahkan.
“Kau siala-”
“Dude calm down.. Banyak kamera dan wartawan disini.” Teman Carter mengingatkan, agar lelaki itu tidak terpancing emosi dari perkataan Nicholas yang sepertinya sengaja membuat Carter marah, dan tentu saja tujuan Nicholas sudah jelas. Apalagi banyak kamera dan media yang mungkin sedang ada disana, dan pasti mereka akan datang jika terjadi kericuhan.
Anehnya, Ashana tidak berkutik apapun, bahkan untuk menenangkan suaminya. Dia hanya bisa terdiam sedari tadi, merasa tidak nyaman apalagi dengan tatapan dan lirikan dari Nicholas. Mungkinkah lelaki itu masih sangat marah kepadanya ?? Dan, apakah Ashana bisa mengatakan dengan gamblang kepada suaminya, jika dia tadi menabrak dan menumpahkan minuman kepada Nicholas ?? Bisa-bisa suasana akan semakin ricuh dan berantakan.
Ashana kemudian meminum minuman di gelasnya untuk menenangkan dirinya sendiri, dan itu membuat Nicholas menyeringai dalam hatinya, otaknya memulai rencana yang sudah dia buat. Dia kemudian menunggu sampai reaksi obat dari minuman itu bekerja.
“Ah iya.. Carter, tadi Stella mencarimu.” Ujar Gen mengingat sosok perempuan bernama Stella, yang juga merupakan artis, tapi sayang Stella tidak terkenal seperti Nicholas atau Carter dalam dunia media.
Jadi j*l*ng itu juga mengejar Carter.. Hmm, biar saja Carter bersama j*l*ng itu, aku akan menikmati malam bersama Ashana~ Batin Nicholas saat mendengar nama Stella dalam pembicaraan Gen tadi.
Nicholas tidak bodoh, dia tahu siapa itu Stella, malangnya wanita itu tidak memiliki nama apapun. Bahkan untuk menjadi model juga kurang cocok, menjadi penyanyi suaranya tidak bagus, bodynya bahkan kalah dengan Ashana. Menurut Nicholas, saat pertama bertemu dengan Ashana, Nicholas menduga wanita itu adalah model cantik dan ternama, sayangnya.. Ashana bukanlah sosok model atau artis, jika saja para sutradara melihat Ashana, mereka tidak akan ragu untuk memilih wanita itu memainkan film mereka.
“Baiklah, aku akan menemuinya.” Ujar Carter, raut wajah Ashana sedikit berubah saat itu, dan yang melihat perubahan ekspresi Ashana hanyalah Nicholas. Bahkan Carter sendiri tidak menyadarinya, Nicholas yakin jika Carter tidak bisa menjadi suami yang baik.
Jadilah Nicholas akan dengan senang hati, meraih istri rivalnya itu untuk dirinya, bodoh amat dengan perkataannya sebelumnya mengenai dirinya yang tidak serendah itu mencuri istri orang lain. Toh seorang pencuri tidak akan mungkin mengakui dirinya mencuri, bukan ??
Ashana meminum minuman itu sampai habis, tapi reaksi dari obat tidak akan langsung bekerja. Karena Nicholas yakin, jika obat langsung bekerja, sama saja dia memberikan kesempatan bagi Carter untuk menikmati tubuh istrinya sendiri. Karena Carter sedari tadi berada di sebelah Ashana. Setelah meminum minumannya, kemudian Ashana berpamitan.
“Aku ke kamar mandi sebentar..”
Ahhh~ semuanya berjalan sesuai rencanaku !! Batin Nicholas kegirangan, entah bagaimana Ashana malah berpamitan ke kamar mandi setelah meminum minuman yang bercampur obat itu. Dan tentu saja itu menjadi suatu kesempatan emas bagi Nicholas.
...
Ashana awalnya ke kamar mandi untuk menghindari Nicholas yang terus memberikan tatapan dan lirikan kepadanya, tapi entah kenapa.. Kini tubuhnya merasa aneh, rasanya ada panas mulai muncul dari dalam dirinya, kakinya terasa lemas dan dirinya merasa kekurangan oksigen. Nafasnya terengah-engah, apakah ada yang salah ??
Saat Ashana menatap ke arah cermin di depan wastafel, dirinya melihat ke arah wajahnya yang memerah. Padahal dirinya tidak mabuk, dirinya semakin lemah, kakinya mulai tak berdaya untuk berdiri atau mengangkat tubuhnya sendiri.
“Butuh bantuan, cantik ??”
Ashana membalik badan secara perlahan, dan terkejut melihat Nicholas berada di belakangnya menyeringai licik, wanita itu terkejut dan bingung.
“Ba..bagaimana.. Kau..kau bisa masuk kemari.. Ini.. Ini toilet perempuan ?!”
“Sshhh.. Santai saja, aku melihat kau begitu lemas, jadi aku membantumu.”
“Ti..tidak perlu..”
“Dan aku tidak menerima penolakan.” Ujar Nicholas menyeringai licik.
“H-hey.. Apa yang kau- Hey turunkan aku !!” Ashana terkejut bukan main, saat Nicholas menggendongnya ala bridal, dan karena efek obat perangsang, membuat tubuh Ashana lemas, dan terasa panas.
Obat itu tidak langsung menyerang tubuh, tapi secara perlahan memberikan efek lemas, dan lama-kelamaan akan ada efek panas di sekujur tubuhnya. Dan tentu saja, Nicholas tidak akan menunggu lama. Dia akan langsung membawa wanita cantik itu ke dalam kamar.
“Ssttt.. Tenang.. Ini akan menjadi malam yang menyenangkan.” Ujar Nicholas berbisik lembut.
Segera saja dirinya perlahan membawa Ashana pergi dari sana. Dan tentu saja, tidak ada yang mengetahui mereka, karena Nicholas sudah mempersiapkan semuanya. Dan sudah ada ribuan penjaga yang mengurus kamar yang di pesan oleh Nicholas, bahkan saat menyewa kamar, Nicholas menggunakan nama samaran dan bukan namanya sendiri.
Jadilah, tidak akan ada yang curiga, dan tidak akan ada masalah baginya mencuri istri orang lain.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
Agatha cute🤍
mampir kak...
2024-02-23
1
Rabiatuladawia Ade
apa ngak ber lebihan kamar di jaga dengan ribuan orang tho
2023-12-24
2