“Eh !! Turunkan aku !!”
“Ssttt tenang wanita cantik, kau tidak akan terjatuh. Aku kuat.” Ujar Nicholas dengan santainya.
Ashana hampir saja berteriak kaget dan takut, saat Nicholas mengangkat tubuhnya keluar dari bak mandi. Mereka sengaja tidak berendam terlalu lama, atau nanti mereka akan ketahuan. Nicholas mengangkat tubuh Ashana, menutupi tubuh wanita itu dengan handuk, dan menggendongnya ala bridal keluar dari kamar mandi.
Setelah sampai di luar kamar mandi, Nicholas berbisik nakal.
“Haruskah aku membantumu mengeringkan tubuhmu, dan memakaian pakaianmu ??”
“Ti...tidak perlu !! Turunkan aku, lelaki mesum !!” Ujar Ashana memerah malu, Nicholas terkekeh nakal.
“Ayolah sayang, aku ingin memanjakanmu.”
“Lepaskan !! Carter akan curiga !!”
Nicholas berdecih kesal, “Suamimu benar-benar menyebalkan, mengganggu hubungan kita saja !!”
“Hey, berhentilah mengoceh, turunkan aku !!” Ujar Ashana dengan kesal, Nicholas terpaksa menurunkan tubuh Ashana dengan ekspresi kesalnya, sementara Ashana menggelengkan kepalanya dengan pelan.
Setelah itu, barulah Ashana bersiap-siap dan hendak mengambil pakaiannya itu, tapi kemudian dia menyadari sesuatu.
“Ke..kemana pakaianku sebelumnya ??”
“Basah, pakailah baju itu. Aku memberikan baju penggantinya.” Ujar Nicholas mengenakan kemejanya.
“Astaga, dia bisa curiga dan marah jika aku berganti pakaian.”
Nicholas mendekati Ashana, “Kau tenang saja, aku akan membantumu nanti, pakailah baju ini, dan aku yakin dia tidak akan curiga.”
“Benarkah ??”
“Ya.”
Akhirnya Ashana memakai pakaian itu, untuk sementara dia percaya saja pada ucapan Nicholas, tapi jika lelaki itu menjebaknya dan tidak membantunya maka Ashana dengan senang hati, akan menampar dan memukul Nicholas. Atau mengadu pada adiknya saja, karena Drowny sudah bilang jika Nicholas aneh-aneh kepadanya, maka Drowny akan membantunya.
...
“Darimana saja kau ?!”
Ashana tersentak kaget, saat dia melewati beberapa lorong-lorong untuk mencari Carter, mendapatkan sebuah suara dari sosok lelaki, dan dia menoleh mendapati suaminya di sana. Beruntung sekali, Carter tidak memergokinya keluar dari ruangan milik Nicholas, bisa bahaya nanti.
“Err.. Maaf, aku tadi sedang pergi membeli minuman di luar.”
“Dan, kenapa pakaianmu berganti ?!” Ujar Carter mengangkat alisnya bingung.
“Err... Ini-”
“Ah, maaf menganggu Nyonya Ashana, dan Tuan Carter.” Seorang perempuan datang, menyapa mereka dengan sopan. Carter mengenali sosok wanita itu, dialah Rachel, seorang designer terkenal.
“Nah, pakaian itu sangat cocok dengan anda, Nyonya Ashana.” Ujar Rachel dengan tersenyum senang, membuat Ashana berfikir, mungkinkah ini cara Nicholas menolongnya dari pertanyaan Carter mengenai pakaian. Barulah, Ashana tersenyum mengangguk.
“Tunggu, jadi.. Kau yang membuatkan gaun baru untuk istriku ??” Tanya Carter menaikkan alisnya.
“Iya, Tuan.. Tadi saya tidak sengaja menabraknya saat dia membeli minuman di luar, sebagai gantinya saya berikan saja gaun itu.” Ujar Rachel menjelaskan dengan jelas, dan membuat Ashana kaget dalam hatinya, bagaimana bisa Rachel langsung memberikan alasan yang pas dengan alasan kepergiannya Ashana.
Astaga, Ashana harus berterima kasih banyak kepada Nicholas masalah seperti ini. Karena dia benar-benar membantu sang wanita itu, saat dia terdesak, ya meskipun dia juga yang membuatnya dalam kondisi terdesak ini.
“Begitu, baiklah terima kasih banyak.” Ujar Carter.
“Baiklah, kalau begitu saya permisi dulu.”
Lalu Rachel pergi meninggalkan mereka, Carter melirik ke arah istrinya itu, dan kemudian berbicara kepada wanita itu.
“Ikut aku, kita makan siang.”
“Eh ??” Ashana mengangkat alisnya, tumben sekali lelaki ini mengajaknya dan memberikan perhatian dengan mengajaknya makan siang bersama ?? Ada apa ini ?? Apa yang terjadi pada suaminya ??
“Ba..baiklah..” Ujar Ashana pasrah saja, dia tahu Carter paling tidak suka di tanya. Bahkan saat Ashana terkejut dengan perkataan itu, Carter langsung memberikan tatapan tajam. Inilah yang membuat Ashana merasa sangat tidak nyaman dengan hubungan yang terjadi, karena Carter selalu dan selalu memaksanya, tanpa memberikan alasan yang jelas, dan yang membuat Ashana semakin kesal adalah Carter tidak pernah mau menerima pendapat dari Ashana. Lihat saja, betapa egoisnya lelaki ini.
Berselingkuh kemanapun, di depan istrinya tertidur dengan sahabat Ashana, dan teman-temannya, dan menunjukkan dengan terang-terangan bahwa dia tidak mencintai Ashana. Tapi ketika mengetahui fakta jika Ashana di dekati dan disukai oleh Nicholas, dia langsung emosi dan cemburu.
Setelah itu, Ashana mengikuti Carter dari belakang, karena sudah tidak ada orang di sana, jadilah dia berfikir tidak perlu berada di sebelah persis suaminya. Toh mereka hanya akan berjalan bersampingan hanya di depan kamera wartawan, itupun hanya demi karir saja.
Tiba-tiba Carter menghentikan langkahnya, membuat Ashana yang ada di belakangnya juga ikut berhenti dan merasa bingung dengan perlakuan Carter. Lelaki itu menoleh menatap ke arah Ashana, dan membuat Ashana merasa sangat heran dengan tatapan itu.
“A.. Ada apa ??” tanya Ashana dengan rasa penasaran, sejenak lelaki itu mendekati Ashana, membuat wanita ini sedikit was-was, karena khawatir jika Carter akan berlaku kasar kepadanya.
Tidak lama, tiba-tiba saja Carter menggendong Ashana ala bridal, membuat wanita itu terkejut bukan main.
“Ada apa ??”
“Ada wartawan di depan.” Ujar Carter dengan acuh, Ashana hanya terkejut saja, dia berfikir lelaki itu akan menamparnya dengan tangan, atau memukulnya.
Pantas saja.. Celetuk Ashana dalam hati, ya mustahil jika Carter tiba-tiba menggendongnya, dan membisikkan dengan nada manja, seperti yang dilakukan oleh Nicholas-
Tunggu, kenapa Ashana kini malah memikirkan perlakuan Nicholas ?! Oh tidak !! Tidak !! Ashana harus fokus, dirinya sedang bersama Carter saat ini.
...
“Astaga, kau benar-benar nekad kak.” Ujar Drowny yang masuk ke dalam ruangan. Dia sengaja tidak masuk sedari tadi, karena yakin Nicholas dan Ashana melakukan sesuatu di dalam kamar. Jadilah dia menunggu Ashana keluar lebih dulu, Drowny tidak sebodoh itu melihat tatapan penuh nafsu dari Nicholas kepada Ashana, karena itu dia segera saja keluar dari ruangan.
Nicholas yang menata rambutnya di depan cermin, “Bukan salahku, suaminya tidak merawat bunga cantik itu, maka biarlah orang lain yang mengambilnya.” Ujar Nicholas dengan acuh, ya memang sih ucapan kakaknya itu benar, kalau memang tidak cinta, untuk apa dia marah jika ada orang yang bisa lebih cinta dan peduli pada wanita itu.
“Sekali berkata tidak peduli, dia tidak boleh peduli, juga saat ada lelaki lain yang mendekatinya.” Lanjut Nicholas, dia yakin jika Carter memang tidak memperdulikan Ashana, jadi jangan salahkan Nicholas yang nanti akan merebut wanita itu dari tangannya.
Ya, sebenarnya perkataan dari Nicholas memanglah benar, bukan salah lelaki itu jika berhasil merebut Ashana dari Carter.
“Ngomong-ngomong, aku menemuinya tadi.” Ujar Drowny, membuat Nicholas menolehkan kepalanya.
“Lalu ??”
“Katakan saja, aku berhasil membakar habis dirinya itu, mungkin satu kata lainnya, dia benar-benar akan meledak.” Ujar Drowny terkekeh pelan, dia sangat puas melihat ekspresi wajah dari Carter.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
Pie Yana
semakin suka /Drool/
2024-02-21
1