Ashana melangkah masuk ke dalam rumah Carter, dia tahu jika suaminya pasti sudah pulang duluan di rumah. Ashana sendiri diberikan kabar oleh bodyguard dari Carter untuk menjaga wanita itu sampai di rumah.
Ashana merasakan aura yang tidak enak, saat dirinya memasuki rumahnya sendiri. Beberapa pelayan melirik ke arah Ashana dengan tatapan yang sulit di baca, tapi Ashana sudah biasa dengan tatapan itu. Nyatanya tatapan dari pelayan itu adalah tatapan seakan memperingatkan untuk tidak ke atas. Ashana tahu arti tatapan itu, dan dirinya sudah terbiasa.
Dirinya juga tertuju ke kamarnya sendiri yang terletak di ujung. Setelah naik melalui tangga, Ashana melewati beberapa ruangan, termasuk kamar milik Carter yang terbuka sedikit. Ashana sempat melirik, dan melihat Carter tertidur dengan seorang perempuan di atas ranjang, keduanya tertutupi dengan selimut di tubuh mereka. Ashana tidak terkejut atau marah, sudah biasa bagi dirinya menyaksikan suaminya bercinta dengan perempuan lain.
Ashana bahkan mengabaikan pemandangan itu, dan berjalan santai ke arah kamarnya sendiri. Tidak memikirkan suaminya yang bercinta dengan wanita lain, Ashana malah memikirkan ancaman dan ucapan yang di berikan oleh Nicholas kepadanya tadi pagi.
Flashback
Awalnya Ashana tidak percaya dengan perkataan Nicholas mengenai rekaman, hingga dirinya di tunjukkan kamera pengintai yang dipasang oleh Nicholas untuk merekam semua adegan mereka semalam. Ashana terkejut bukan main, dan membulatkan matanya ke arah Nicholas. Rasa marah, dan kesal merasuki Ashana, tapi lelaki itu hanya santai.
“Kemarahanmu tidak akan membuatku takut ataupun was-was. Aku bisa saja menyebarkan rekaman ini, dan memberikan pernyataan jika Carter yang memaksamu untuk bercinta denganku.”
“Ka..kau !!!”
“Kau tahu, aku bisa menghancurkan karier orang hanya dalam hitungan detik saja.” Ujar Nicholas menyeringai licik.
“Aku punya kuasa, dan nama.” Lanjut Nicholas dengan angkuhnya, membuat Ashana semakin kesal dan emosi menghadapi sosok angkuh di depannya.
“Kau.. Kau akan menerima akibatnya !!”
“Tidak, justru Carter yang akan menerima akibatnya. Oh iya, ngomong-ngomong karier si br*ngs** itu naik, karena pernikahannya denganmu, bukan ?? Heh, begitu media tahu jika pernikahan kalian hancur, maka kariernya juga akan hancur.” Ujar Nicholas dengan menyeringai licik, Ashana terkejut bukan main mendengarkan perkataan dari Nicholas.
Bagaimana lelaki itu bisa tahu semua itu ?! Ini gila !!! Ashana dan Carter padahal berusaha menutupi fakta itu, tapi Nicholas sang musuh bebuyutan Carter malah mengetahuinya secara jelas.
“Jika kau memang ingin menjaga karier suamimu, maka kau harus menurutiku.” Lanjut Nicholas dengan nada licik.
“Ka..kau iblis !! Kau kejam !! Kau sengaja menjebakku, dan mengancamku ?!”
“Oh, bukan hanya kau saja, tapi mengancam Carter. Karena yang pertama hancur adalah Carter.”
Ashana menarik nafas berat, dia mencoba menenangkan dirinya sendiri, Nicholas sengaja membuatnya emosi dan kesal.
“Apa yang sebenarnya kau inginkan ??”
“Jadilah kekasihku.”
“Dasar gila !!”
“Suamimu selingkuh berkali-kali dan menyetubuhi banyak wanita, jadi suamimu lebih gila.” Ujar Nicholas menyeringai dengan liciknya, Ashana semakin terkejut dengan perkataan.
“Ka..kau juga tahu-”
“Aku memang banyak rahasia gelap suamimu, jangan sampai mulutku keceplosan dan mengucapkannya di hadapan media. Jadi, turutilah perkataanku !!”
“.....”
“Jadi, bagaimana.. Cantik~ ??”
Ashana tidak menjawab apapun.
“Aku anggap itu jawaban iya, dan nanti malam temui aku. Atau.. Haruskah aku datang ke rumahmu ?? Oh maksudku rumah suamimu ??”
“Tidak perlu !!”
“Baiklah kalau begitu, temui aku sayang~”
“Mati saja, kau s**l*n !!”
Flashback off
Memikirkan kejadian tadi pagi, membuat Ashana tidak sadar dirinya berada di dalam kamar. Kebimbangan dan kegundahan tentu melanda pikiran dari Ashana sendiri.
Ashana sendiri duduk di depan meja riasnya, pikiran begitu kacau hingga kini dirinya tidak bisa berfikir jernih sedikitpun, dirinya mungkin harus menuruti perkataan Nicholas saja, daripada nanti ada masalah yang muncul ?? Argh !! Kenapa Ashana harus menumpahkan minuman ke pakaian Nicholas ?! Sekarang urusan semakin rumit dan memusingkan bagi Ashana.
Ashana yang berfikir akan membersihkan dirinya dan kemudian pergi berjalan-jalan, berfikir ingin mendapatkan suasana baru. Ashana bangkit dari kursinya sendiri, membalik badan terkejut mendapati Carter berdiri di depan pintu, menatapnya tajam sembari bersandar pada pintu. Oh Tuhan, tadi Nicholas sekarang Carter, argh !! Kenapa hari ini dirinya begitu.
“Oh.. Ada apa ??” Ujar Ashana harus bersandiwara untuk menutupi kegelisahan dan rasa terkejut dalam dirinya.
Carter tidak berbicara banyak, dirinya sengaja menutup pintu kamar Ashana dan masih memandang tajam ke arahnya. Lelaki itu hanya menggunakan celana jeans saja, dan sengaja memperlihatkan dada bidang dan perut berotot miliknya. Carter mendekati Ashana, dan membuat alarm di dalam kepala Ashana. Oh jika kalian berfikir mengenai hal kotor maka itu salah, Ashana hanya was-was perlakuan apalagi yang akan diberikan sosok lelaki itu kepadanya.
Carter berdiri di depan Ashana, dan terlihat ada sedikit kemarahan besar di mata Carter, dan sebenarnya itu membuat Ashana gugup tapi dia mencoba menutupinya.
“Apakah ada masalah- Awh !!”
Carter langsung menarik tangan Ashana secara kasar, sebelum wanita itu bisa menyelesaikan ucapannya.
“Darimana saja kau semalam ?!”
“Aku pergi dengan teman !!” Ujar Ashana mencoba meloloskan diri dari cengkeraman suaminya yang kasar itu.
“Dengan teman, heh ?!” Carter mendorong kasar Ashana hingga terjatuh di atas kasurnya yang memang terletak tidak jauh darinya berdiri. Tanpa berfikir panjang, Carter langsung berada di atasnya mengurung Ashana dengan kedua tangannya, tapi tatapannya dengan tajam.
“B*j*ngan siapa yang menyentuhmu ?!”
“Ti..tidak ada yang menyentuhku !! Lepaskan aku !!”
“Jawab aku, Ashana !! Haruskah aku membuka paksa pakaianmu !!”
“Apa sebenarnya yang kau mau ?! Kau berselingkuh selalu dengan perempuan lain, dan ketika aku pergi dengan teman, kau bertingkah seolah-seolah aku berselingkuh darimu !!” Ujar Ashana dengan kesal,
“Jangan membantahku !!”
Plak !!!
Carter menampar Ashana yang mencoba membalik ucapannya. Carter menatap tidak suka, dengan cara Ashana berbicara kepadanya.
...
Disisi lain..
“Kau tidak melakukan kesalahan apapun, bukan ??”
“Hey, aku sudah dewasa, adikku.. Tentu saja tidak ada !!”
“Kalau begitu jelaskan, bagaimana bisa kau tersenyum seperti orang gila sedari tadi ??” Ujar Drowny menatap dengan tajam ke arah kakaknya sendiri, sementara Nicholas hanya terkekeh pelan.
Meskipun posisi sebagai adik, tapi Drowny justru lebih dewasa dan bisa menjaga, mengatur kakaknya sendiri, daripada Nicholas yang selalu bersifat sesuka hatinya. Bahkan jika terjadi sesuatu yang buruk, maka Drowny yang akan menolong kakaknya itu, astaga benar-benar berbalik arah. Seharusnya Drowny yang menjadi sosok kakak, dan Nicholas adiknya.
Disisi Nicholas sendiri, masih mengingat tubuh indah milik Ashana yang dia nikmati semalam, dan dia berfikir akan melakukannya lagi nanti malam. Ah, betapa menyenangkannya dirinya bisa menjebak Ashana untuk keinginannya sendiri.
“Carter menyiksa istrinya.” Ujar Nicholas menjelaskan.
“Lalu ??”
“Aku memegang kunci rahasia gelapnya lagi, aku bisa menghancurkan kariernya !!” Ujar Nicholas dengan riang, sementara Drowny menghela nafasnya berat.
“Jangan terlalu percaya diri, dia bisa mengubah fakta untuk menjatuhkanmu.” Ujar Drowny mengingatkan.
“Oh masalah itu jangan khawatir, adik tercintaku... Aku sudah memegang kendalinya.” Celetuk Nicholas menyeringai licik di sana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments