Mohon maaf ada adegan KDRT..
Carter disini adalah sosok lelaki red flags yang kasar, dan main tangan, juga tukang selingkuh. Udah paket komplit.
Jadi bakalan ada adegan kekerasan buat pasangan Carter dan Ashana, buat kalian yang gak suka bisa lompatin, tapi masih lebih sadis suami di indosiar 😅😅
Happy Reading..
Bugh !!! Bugh !!
“Kau s**l*n !!!”
Carter menjedukkan kepala Ashana dengan kasar ke dinding, hingga bagian dahinya berdarah, sembari mengumpat kesal. Setelah itu, dia melempar Ashana ke atas ranjang yang tidak jauh dari sana.
Carter benar-benar kesal dan emosi saat ini, Ashana memegang kepalanya yang terasa pusing, dia menangis ya, dia menangis menahan rasa sakit di kepala dan pusingnya, tapi Carter tidak akan melepaskannya begitu saja.
Carter mendekatinya, dan mendorongnya hingga posisi berbaring di sana, Carter langsung berada di atas tubuh Ashana yang berusaha memegang kepalanya, khusus bagian dahinya yang berdarah, tapi segera saja Carter mencekal kedua tangan Ashana dengan kasar, dan menatap tajam.
“Jawab aku, Ashana !! Apa hubunganmu dengan Nicholas !!!”
“A..aku tidak.. Ada hubungan apapun- Awh !!” Ashana merasakan sakit, saat tangannya di genggam secara kasar oleh Carter.
“Semakin kau memberontak, aku akan semakin kasar. Dan jika kau masih mengelaknya, aku akan menganiayamu !!!”
“Aku.. Aku tidak tahu apapun !! Setelah meminum minuman itu, aku tidak sadar dan tidak mengetahui apapun !!” Ujar Ashana dengan kesal.
“Lalu paginya ?!”
“Apa ??”
“Tidak usah berpura-pura tidak tahu apapun !! Pagi-pagi kau pasti tahu sesuatu !!”
“Aku... Aku tidak tahu apapun, aku terbangun di kamar kosong !! Aku bahkan tidak mengetahui siapa yang melakukan itu padaku !!” Ujar Ashana lagi, dia memang menangis, tapi dia tidak takut, dia hanya merasakan rasa sakit di bagian kepalanya.
Carter terdiam, tapi diamnya menunjukkan rasa emosi dalam dirinya. Hingga lelaki itu mengeluarkan suara yang membuat Ashana merasa bingung sekaligus penasaran dengan perkataannya.
“Sepertinya aku tahu, cara mengembalikan ingatanmu itu.”
“A.. Apa maksudmu.. ??”
“Kau meminum obat perangsang, bukan ??”
“A..aku..”
“Aku harus menyelidiki apakah seseorang itu dengan istriku yang dalam pengaruh obat perangsang melakukan sesuatu di dalam kamar ??” Ujar Carter menyeringai licik, dan jujur itu membuat rasa takut muncul di dalam diri Ashana, apalagi Carter kini mengurungnya dengan kedua tangan di samping kanan dan kiri, dan menutupi jalan keluar dengan tubuhnya.
“A..apa maksudmu ??”
“Aku harus menyelidiki apakah istriku ini masih perawan atau tidak.” Tatapan tajam dan seringaian itu, membuat Ashana seperti merasa sangat terancam dan merasa seperti akan di p*rk*s*.
“Tu..tunggu.. Carter..”
Ashana mencoba mendorong bahu Carter tapi itu gagal, kekuatan perempuan tidak sehebat kekuatan lelaki, Carter hanya terkekeh pelan melihat istrinya itu mencoba melarikan diri darinya.
“Bukankah aku suamimu, aku berhak atas tubuhmu !!”
“Ka..kau tidak menyukaiku.. Kau jijik dengan tubuhku, kau ingat ?!”
“Oh.. Aku penasaran, seperti apa bentuk tubuh yang menjijikkan ini.” Ujar Carter dengan santai, dia mulai menggerayangi tubuh Ashana yang masih menggenakan pakaian, seakan mencari celah untuk bisa membuka atau merobek kain penutup tubuh itu. Tapi Ashana mencoba memberontak, Carter kemudian mendekatkan wajahnya pada telinga Ashana.
“Kau membukanya sendiri, atau aku lakukan secara kasar ??” Bisik Carter di telinga Ashana dengan nada berbahaya, seakan lelaki itu kesal, karena Ashana terus memberontak kepadanya.
“Carter.. Besok.. Besok kita ada acara pemotretan.. Kenapa.. Kenapa tidak kita persiapkan saja untuk besok ??”
“Oh istriku.. Kenapa kau banyak sekali alasan, saat suamimu akan menyentuhmu ?? Tapi membuka pakaianmu secara sukarela pada lelaki lain.”
“Aku sudah bilang, aku dalam pengaruh obat perangsang !! Aku juga tidak ingin menyerahkan tubuhku pada siapapun !!”
“Karena itu, biarkan suamimu menyentuhnya terlebih dulu, aku penasaran apakah kau masih perawan atau tidak..” Tapi namanya Carter sosok yang keras kepala, dan pemaksa, dia tidak peduli apakah Ashana mau atau tidak, yang terpenting adalah keinginannya sendiri. Egois, bukan ??
Ashana menutupi bagian dadanya yang masih tertutupi oleh pakaian, seakan memberikan kode kepada Carter untuk tidak membuka pakaiannya dulu. Lalu memalingkan wajahnya dari Carter.
“Jika aku tidak perawan, apakah kau akan marah ??” Tanya Ashana dengan penuh keraguan, apalagi Carter terdiam hening mendengarkannya. Lalu terdengar helaan kecil dari Carter.
“Sudah aku duga..”
Carter sedikit bangkit, tapi bagian kakinya tetap di sana menahan kedua kaki Ashana. Carter membuka pakaiannya, sehingga terlihat tubuh atletis milik Carter di sana, dia kembali dengan posisi semua, kedua tangan mengurung Ashana.
“Lepaskan pakaianmu sekarang juga.” Ujar Carter dengan ketus, membuat Ashana menatap ke arah depannya, Carter, suaminya sudah membuka baju seakan persiapan.
“Tapi-”
“Lepaskan sekarang, Ashana !!! Jangan paksa aku melakukan kekerasan !!”
Ashana semakin takut, dan tidak berani melakukan apapun. Biasanya setelah menyiksa, atau menganiaya Ashana, Carter akan langsung meninggalkannya, karena itu Ashana berfikir Carter akan meninggalkannya sendirian, tapi ternyata salah, Carter justru berusaha m*mp******nya.
Melihat istrinya tidak menurutinya, membuat Carter semakin kesal.
“Kau membuatku tidak memiliki pilihan lain !!”
Carter mengeluarkan tali kain miliknya, oh Ashana seharusnya tidak pernah lupa. Saat ini dia berada di kamar Carter, dan suaminya adalah ketua gangster, sudah pasti senjata pisau, pistol dan tali ada di sekitar sana. Dan sepertinya malam ini, akan terjadi hal buruk.
...
“Kau tahu, wanita itu bisa saja di aniaya, atau bahkan dibunuh oleh suaminya sendiri, hanya karena rasa cintamu.” Ujar Drowny mulai berbicara serius, saat Drowny menemukan fakta lainnya, dimana Ashana sering menjadi korban kekerasan oleh suaminya sendiri yaitu Carter. Bahkan pernah paparazi menangkap basah, Ashana dengan luka di bagian wajahnya, tapi Carter bisa mengelaknya, dan bahkan bertingkah sok perhatian di depan media, sehingga beberapa orang berpendapat jika Ashana hanya terjatuh. Padahal itu jelas adalah luka tamparan atau kekerasan, tapi karena nama Carter mulai naik, dan memiliki penggemar pribadi, sulit untuk menunjukkan sisi kejam Carter kepada media massa.
“I know..”
“Hanya itu saja ?? Aku tahu kau egois, tapi setidaknya jangan libatkan perempuan dalam keegoisanmu.”
“Hah.. Bukan begitu, aku hanya ingin menarik wanita itu, dan memperlakukannya lebih baik dari suaminya.”
Drowny mengangkat alisnya, “Kau yakin bisa memperlakukannya dengan baik ??”
“Hey, aku tersinggung !! Tentu saja bisa !! Berhentilah berfikiran buruk mengenai kakakmu ini.” Ujar Nicholas dengan kesal, karena Drowny malah terlihat meragukannya.
Drowny menghela nafasnya berat, “Tapi kau terlalu berlebihan. Kau seharusnya mendekatinya secara baik-baik, bukan malah memberikan obat perangsang seperti itu.” Ujar adiknya memberikan nasihat.
Sudah aku bilang, Drowny lebih dewasa dan tenang daripada Nicholas, yang bertingkah seenaknya sendiri.
“Aku tahu.. Aku salah..”
“Dia pasti akan membencimu.”
“Kenapa ??”
“Kau masih bertanya ?! Astaga !! Kak, kau mendekatinya secara terbuka dan bahkan di hadapan Carter ?! Ashana pasti disiksa oleh Carter, dan wanita itu berfikir jika kaulah penyebab dirinya menjadi korban !!” Ujar Drowny dengan tidak sabaran di sana.
Nicholas menghela nafasnya, dia benar-benar jatuh hati, dan berfikir dengan meniduri Ashana akan menjadi sesuatu yang istimewa, karena bisa meraih Ashana untuk dirinya. Nicholas tidak memiliki ide apapun, jika Ashana adalah korban kekerasan suaminya sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
Pie Yana
ayo Nicholas tolg ashana, cinta yg cara dan jalan nya salah tp menarik untuk di persatukan
2024-02-18
1