“Hah.. Dia benar-benar tidak datang rupanya.. Dia pikir, aku berbohong ?? Lihat saja, Ashana~ aku akan menjemputmu~” Ujar Nicholas menyeringai licik.
Drowny yang duduk tidak jauh darinya, awalnya fokus pada dokumen di depannya, dan mendengarkan perkataan kakaknya, lelaki itu menoleh ke arah Nicholas memandang dengan tatapan yang tidak bisa terbaca.
“Kak, apakah kepalamu terjeduk sesuatu saat di pesta ??”
Nicholas tidak bodoh, dia tahu itu pertanyaan sinis adiknya kepadanya, dengan santai Nicholas menjawab pertanyaan itu.
“Tidak, hanya saja seseorang menembakku dengan panah asmara.”
“Dan membuatmu gila ??”
“Yeah, sangat gila. Apa yang akan kau lakukan ?? Menelfon rumah sakit jiwa ??”
“Tidak, lebih baik menelfon Carter untuk mengatakan jika seseorang mengincar istrinya.”
Nicholas tertawa puas dan geli disana, dia tahu jika adiknya tidak suka, saat Nicholas menyatakan menyukai istri dari Carter. Bukan berarti Drowny berada di sisi Carter, dia hanya tidak suka kakaknya membuat kerusuhan atau rencana gilanya, karena akhir dari rencana gila Nicholas, Drowny yang mengurus semuanya.
“Hey, santailah.. Aku tidak akan membuat kerusuhan besar.” Ujar Nicholas dengan sangat santai.
“Huft.. Kau benar-benar mirip seperti Dad Davide.”
“Dan kau sangat mirip dengan Mom Kaylie.” Balas Nicholas kepada Drowny.
Drowny hanya bisa menghela nafasnya, setiap mengajak berdebat, maka Nicholas bisa memberikan jawaban kepadanya dengan santai, selalu dan tidak pernah ada kata ‘Mengalah’ dalam kamus Nicholas.
Egois ?? Sangat, tapi Nicholas hanya egois kepada orang lain, sementara untuk adiknya, Nicholas sangat sayang dan begitu menyayangi adik kesayangannya itu. Nicholas egois dan sangat licik kejam hanya kepada orang lain, bukan kepada Drowny.
“Jadi.. Apa yang akan kau lakukan saat ini ??”
“Well, kau akan tahu.. Aku pergi dulu.” Ujar Nicholas berdiri, meraih jas hitamnya, dan kemudian berjalan berlalu dari sana, Drowny sempat melirik ke arah kakaknya, kemudian menggelengkan kepalanya.
Drowny juga sempat mendengarkan penjelasan dari Axl, yang merupakan orang bawahan dari Drowny untuk menjaga dan mengawasi Nicholas. Dan meskipun Nicholas tahu jika Axl akan mengadu atau mengatakan kepada Drowny, Nicholas malah sengaja membawa Axl masuk ke dalam rencana gilanya itu, astaga.. Drowny benar-benar menggelengkan kepalanya mengetahui perilaku dari Nicholas, rasanya Drowny ingin menemui Mom Kaylie, dan menuangkan semua frustasinya melihat kegilaan kakaknya sendiri.
...
Disisi lain, Ashana sendiri dan Carter sedang menikmati makan malam bersama. Oh ralat, hanya Carter saja yang menikmati makanan itu, Ashana memang memasukkan makanan ke dalam mulutnya, tapi otaknya terus berfikir dan tidak tenang.
“Berhentilah memikirkan hal lain, selain aku.” Ujar Carter dengan kesal, Ashana hanya terkejut dengan perkataan itu, sejak kapan Carter ingin menjadi sosok yang dipikirkan oleh Ashana.
“A..apa ??”
“Aku tidak bodoh, berhentilah memikirkan hal bodoh lainnya !”
Ashana terdiam sejenak, lalu berbicara dengan nada pelan, “Ma..maaf..”
Ashana sebenarnya tidak mengerti tentang suaminya itu, dia tidak pernah mengatakan atau menunjukkan sisi posesifnya, tapi kenapa setelah kejadian kemarin, dia berubah ??? Apakah Carter secara diam-diam mengetahui jika istrinya ditiduri oleh musuhnya ?? Sehingga dia bertingkah begitu aneh kepadanya ?? Oh s**l !!
Carter yang sudah selesai menikmati makanan, terus menatap ke arah istrinya, memberikan tatapan tajam kepada Ashana, membuat tangan Ashana bergetar ketakutan dan bingung, serta merasa heran dalam hati. Kenapa suaminya bertingkah aneh ??
Keheningan melanda mereka, tapi Carter masih saja menatap tajam ke arah Ashana. Membuat wanita itu akhirnya memberanikan dirinya untuk bertanya.
“Kenapa.. Kenapa kau terus memperhatikanku.. ??”
Carter mengangkat satu alisnya, “Aku hanya menyadari.. Selama pernikahan kita belum pernah berhubungan badan, bukan ??”
“Kau bilang kau jijik, dan enggan menyentuhku.” Ujar Ashana dengan ketus, mendengarkan perkataan Carter.
“Itu berarti... Kau masih perawan, bukan ??”
Ashana terdiam dengan pertanyaan itu, tapi kemudian dia memutuskan untuk mengangguk saja, daripada masalah semakin besar.
“Jawab aku, Ashana !! Aku tidak membutuhkan anggukan atau gelenganmu !!”
“I-iya !!”
“Kenapa kau ragu.. ?? Apakah.. Kau sudah menyerahkan keperawananmu, pada orang lain ??”
“Ada apa sebenarnya denganmu ?? Kenapa kau memperdulikan itu semua ?! Toh, kalau aku perawan, juga tidak ada perubahan apapun.” Ujar Ashana dengan kesal, dan emosi mengenai pertanyaan dan perkataan Carter.
Tidak ada jawaban apapun dari Carter, Ashana melihat ke depan dan terkejut karena Carter sudah tidak ada di sana, tanpa sadar, Carter berada di belakangnya. Kedua tangan Carter di samping Ashana kanan dan kiri, mulutnya berada tepat di telinga wanita itu, berbisik dengan lembut dan penuh penekanan.
“Benarkah... ?? Kau masih perawan ?? Atau kau sudah menyerahkannya kepada musuhku.. Nicholas ??”
Deg !!
Perkataan Carter membuat jantung Ashana berdegup kencang, kenapa tiba-tiba Carter menyebutkan nama dari Nicholas, Oh Tuhan !!
“A..apa maksudmu.. ??”
“Ashana.. Jawab aku dengan jujur !!!” Ucapan Carter mulai penuh penekanan dan seakan memberikan perintah mutlak kepada Ashana untuk menjawab pertanyaannya.
“Maaf menganggu, Tuan Carter dan Nyonya Ashana..” Tiba-tiba saja, sosok lelaki yang menjadi penjaga rumah, mendatangi kedua atasannya dengan perasaan tidak enak.
Carter melepaskan Ashana, dan menatap ke arah penjaga itu.
“Ada apa ??”
“Ada seseorang yang mencari anda, Tuan Carter, dan Nyonya Ashana.”
Carter mengangkat alisnya bingung, “Siapa ??”
“Nicholas Tuan.. Nicholas Theo Florian.”
Mati aku !!! Kenapa dia kemari ?! Astaga !!! Batin Ashana meronta dan merana di sana, astaga mimpi buruk apa yang sedang menimpaku ini !!
Carter hanya berdiam diri di sana, sekilas melirik ke arah Ashana yang fokus pada daging di atas piringnya yang masih belum habis itu, Carter menyeringai kecil.
“Sepertinya istriku berteman dengan baik, bukan ?? Dengan musuhku sendiri.” Ujar Carter melirik ke arah Ashana, dan tentu saja membuat wanita itu hanya bisa berdoa dalam hatinya dia. Semoga saja ini semua hanyalah mimpi.
“Suruh dia masuk, katakan aku dan istriku akan menemuinya di ruang tamu. Dan katakan pada para pelayan, berikan makanan dan minuman terbaik kepadanya.”
“Baik tuan.”
Setelah lelaki itu pergi, Carter mendekati Ashana yang sedari tadi berdiam bingung di sana, Carter menarik rambut Ashana dengan kasar, hingga wajah wanita itu mendongak ke arahnya.
“Awh...” Ashana merintih kesakitan, saat rambutnya di tarik dengan kasar oleh suaminya sendiri.
“Aku akan menyelidiki semuanya, dan jika aku menemukan hubunganmu dengan Nicholas, aku tidak akan segan-segan menyiksamu, istriku sayang !” Ujar Carter sembari menyeringai licik dan tersenyum miring, dia sangat suka saat Ashana menunjukkan rintihan kesakitannya itu.
Carter melepaskan tarikan di rambut Ashana, dan berbicara sinis, “Segera bersiap, kita akan menyambut tamu kita !”
Ashana memperbaiki rambutnya yang di tarik tadi, sementara Carter meninggalkannya sendirian di sana. Oh tidak, Ashana tidak menangis, dia sudah terbiasa dengan perlakuan kasar suaminya sendiri, dan dia sudah kebal dengan semuanya. Jambakan ini hanya bagian kecil dari kekerasan yang dilakukan Carter kepadanya, pernah Carter memukul Ashana dengan botol kaca karena emosi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments