“Ehh ??”
“Paket untuk anda, Nyonya Ashana.”
Ashana mendapatkan panggilan dari salah satu pelayan, jika ada orang yang mencarinya. Dia berfikir sosok orang yang mencarinya adalah Nicholas, dan jika itu terjadi dia akan mengusir sosok lelaki gila itu. Tapi ternyata saat dia membuka pintu rumah yang ada di sana, adalah pengantar paket yang menyerahkan sebuah paket kado berbentuk hati.
“Dari siapa ??” Tanya Ashana menerima paket itu dengan rasa penasaran, pengirim itu menyerahkan sebuah tanda terima kepada Ashana.
“Maaf, saya tidak diijinkan mengatakan siapa pengirimnya, tapi dia berkata sudah memberikan surat untuk anda di dalam kado.” Ujar Petugas itu, membuat Ashana sedikit curiga, dan menebak-nebak siapa pengirimnya. Ashana kemudian segera menandatangi tanda terima itu.
“Baiklah kalau begitu.” Ujar Ashana mengembalikan tanda terima kepada si pengantar paket.
“Terima kasih banyak, Nyonya Ashana. Dan semoga anda menyukai kado anda.” Ujar si pengantar itu dengan ramah dan sopan.
“Sama-sama.”
Ashana lalu menutup pintu rumahnya. Pikirannya terus menerka-nerka apa isi di dalam kado tersebut, dia sendiri berfikir ekspresi dan cara perilaku si pengantar paket, mungkinkah si pengirim menyewa orang untuk mengiriminya paket ?? Karena sepertinya pengantar paket tidak seramah itu. Dia pernah menerima paket sebelum ini, dan mereka biasa saja, tapi kali ini, si pengantar sangatlah ramah dan sopan.. Tapi juga misterius.
“Paket dari siapa itu ??”
Ashana sudah tahu, siapa yang bertanya kepadanya. Tapi Ashana hanya acuh saja, dan tidak menatap ke arah sosok yang berbicara kepadanya.
“Bukan orang penting, hanya fans semata.” Ujar Ashana dengan acuh dan cuek, dia membawa kado itu sembari melewati Carter yang bersandar pada dinding, memandanginya dengan curiga. Tapi melihat kesan cuek dan acuh dari Ashana, membuat Carter berdecih kesal. Oh iya, kalau kalian tahu, Carter juga memiliki rasa iri begitu tinggi.
Dia malah merasa iri dan cemburu saat beberapa orang mengagumi dan sangat menyukai Ashana. Aneh, padahal penggemar Carter jauh lebih banyak daripada Ashana, tapi lelaki itu masih saja merasa iri dan cemburu kepada Ashana jika wanita itu mendapatkan penggemar sendiri.
Tapi Ashana tidak peduli, dia memilih masuk ke dalam kamarnya sendiri, menutup pintu dan membuka kado berbentuk hati itu. Setelah dibuka, Ashana memasang reaksi wajah datar, dia sudah bisa menebak siapa sosok yang mengiriminya paket.
Heyy cantik~ sayang~ Bagaimana kado dariku ?? Aku yakin kau akan menyukai isinya.
Oh iya, nanti siang aku ingin kau menemuiku. Jika kau tidak datang, maka aku yang akan menjemputmu ke rumah !!
Jadi aku tidak menerima penolakan !!!
^^^Si tampan nan sempurna^^^
^^^Nicholas Theo Florian^^^
Ashana memukul keningnya sendiri, percaya diri sekali sih lelaki itu, apa katanya tampan dan sempurna ?! Oh Tuhan, betapa sombongnya lelaki gila itu, dia selalu merasa dirinya lebih tinggi dari siapapun. Astaga, rasanya Ashana penasaran, seperti apakah karakter kedua orang tua Nicholas, apakah sosok arogan yang sombong dan angkuh ??
“Hmm... Mengajak makan siang, bersama ya ??”
Ashana membaca surat undangan makan siang dari Nicholas, dan mulai memikirkan untuk alasan bisa makan siang dan menemui lelaki itu, sekaligus mengutarakan niat dan tujuannya meminta bantuan Nicholas. Ya, memanfaatkan seseorang tidak ada salahnya, juga bukan ??
Ashana membuka kado itu, dan terkejut bukan main melihat isi dari kado tersebut, sebuah dress indah, sekaligus parfum yang sepertinya mahal, di sana juga ada tulisan indah dari Nicholas.
^^^My Sweetie, pakailah ini saat kencan kita..^^^
^^^Tenang, aku akan membunuh para wartawan atau paparazi yang berniat mengintai kencan kita ;)^^^
Perkataan itu, membuat Ashana merasa heran dan bingung, membunuh ?? Yang benar saja, apakah itu hanya agar Ashana mau datang pada makan siang kali ini ?? Hah, astaga ada-ada saja, cara Nicholas memancingnya untuk datang.
Tapi jujur saja, dress itu sangat indah dan bagus, parfum itu juga begitu harum. Ashana menyukai model dress dan aroma parfum itu, kebetulan Ashana memiliki sepatu high heels tinggi dengan warna yang sama seperti dress itu.
“Hah, ini sudah hampir siang, saatnya bersiap.” Ujar Ashana pada dirinya sendiri, melihat jam menunjukkan jam 10 pagi.
...
“Mau kemana ??”
Astaga, ketakutan Ashana terjadi. Carter memandang curiga ke arahnya, padahal Ashana berharap jika Carter memiliki kencan sendiri, dan tidak menggubris penampilan dari Ashana. Tapi, ternyata salah !! Carter malah sangat curiga dan bingung, apalagi dress dan high heels feminim terlihat sangat mencurigakan, di tambah aroma parfum yang harum itu, membuat kesan aneh bagi Ashana.
Wanita itu jarang sekali berperilaku feminim, kecuali pada saat hendak pemotretan.
“Err.. Aku ada janji dengan teman-teman ??” Ujar Ashana mengangkat alisnya.
“Teman laki atau perempuan ??”
“Sejak kapan aku punya teman laki-laki ??”
“Siapa ??”
“Eh ??”
“Siapa nama temanmu itu ??”
“Kenapa kau ingin tahu ??”
“Apakah salah ??”
Ashana menghela nafasnya berat, dia selalu saja seperti ini. Saat dirinya akan pergi, Carter bertingkah bak polisi yang terus mencurigainya, sementara jika Carter yang pergi berkencan, Ashana tidak boleh atau dilarang mencari tahu kemana dan dengan siapa Carter akan pergi. Dasar lelaki egois !!
“Dengan Ginella.” Ujar Ashana dengan singkat.
“Kau sudah tidak berteman dengan Aries ??”
“Tidak, nikmatilah percintaan ranjangmu dengan wanita jalang itu, aku ada kencan dengan sahabat baruku !!” Ujar Ashana sedikit ketus, kemudian berlalu dari sana.
Sebenarnya sih, Ashana tidak marah dengan fakta sahabatnya Aries bercinta dan terang-terangan mengatakan jika wanita itu mencintai suami sahabatnya. Ashana hanya sok marah saja, dengan tujuan agar dirinya bisa lepas dari ribuan pertanyaan yang di berikan oleh Carter kepadanya.
Dan masalah, menyebutkan nama Ginella. Ya, dia salah satu sahabat lainnya dari Ashana, tapi Ginella tidak pernah menusuk Ashana, sebaliknya wanita itu yang memarahi Ashana karena tidak segera menceraikan Carter. Ginella tahu betapa toxic dan kasarnya Carter, meskipun dirinya juga model, tapi Ginella tidak akan menjadikan itu sebagai cara untuk menumbangkan nama Carter. Entah kalau dia memiliki rencana sendiri, Ashana tidak peduli.
Jikalaupun Ginella akan berakhir menyukai Carter dan menusuknya sekalipun, Ashana tidak masalah. Justru dia akan menyerahkan lelaki kasar nan arogan itu kepada para wanita rendahan, agar dirinya terbebas dari hubungan gila ini.
Saat di luar, Ashana mengangkat handphonenya hendak menelfon taxi online, tapi belum sempat memesan, tiba-tiba saja sebuah mobil berhenti di depannya, jendela kaca mobil terbuka, terlihat seorang lelaki yang tidak dia kenali. Lelaki itu kemudian berbicara kepadanya.
“Anda Ashana ??”
“Ashana siapa ??” Ujar Ashana dengan curiga, nama Ashana tidak hanya dirinya saja. Ada ribuan wanita bernama Ashana di dunia ini.
“Ashana Cerryl Cath ??”
“Ya. Itu aku, ada apa ??”
“Tuan Nicholas menyuruh saya menjemput anda, Nyonya. Masuklah ke dalam mobil.”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
Pie Yana
serasa gue yg kencan, wkkwkwk deg degan dg lanjutan nya
2024-02-21
1
Sak. Lim
itu karena otak nya krongkeng idioooooot
2024-01-14
1