Maaf kemarin, Author sakit.. Jadi, gak bisa update cerita hehehe..
“Hmm jadi begitu ya..”
Nicholas membawa Ashana untuk bertemu Drowny, adiknya, setelah makan siang tentunya. Seperti ucapan Nicholas, adiknya selalu berada di ruangan pribadinya. Dan saat sampai di ruangan itu, benar saja, adiknya sedang asyik di depan komputer, dan Drowny sepertinya sedang mengutak-atik informasi orang lain, entah siapa. Karena lelaki itu sibuk dengan komputernya sendiri. Tapi beruntung Drowny bukan tipe arogan dan galak, saat seseorang mengganggunya di tengah kegiatannya sendiri.
Drowny yakin jika keduanya ingin mengatakan sesuatu, dan benar saja. Ashana menceritakan apa keluh kesah, dan kebingungannya mengenai keberadaan adiknya, yang tiba-tiba saja menghilang itu. Dan kecurigaan Ashana kepada Carter mengenai hilangnya adiknya itu.
Setelah mendengarkan perkataan dari Ashana, Drowny mengangguk, dia mengerti dan paham. Toh sudah lama, dia mengamati Carter, jadi sudah pasti dia paham dan memahami perilaku saingan kakaknya itu.
“Aku akan membantumu mencarinya.”
“Benarkah ??”
“Yaa...”
“Terima kasih banyak, aku tidak tahu harus membayarmu dengan apa.. Karena aku tidak punya apapun.”
“Heh ?? Istri model ternama tidak punya apapun ??” Tanya Nicholas dengan sedikit menyindir Carter, sebagai model ternama. Padahal mah boro-boro, lebih populer dan terkenal Nicholas daripada Carter.
“Yeah.. Aku.. Bukan orang mampu, aku dinikahi hanya karena wajah dan tubuhku saja, itupun untuk mendongkrak karir Carter.” Ujar Ashana dengan sedikit sedih.
Tanpa Ashana sadari, dirinya menceritakan secara terbuka mengenai kehidupannya. Aneh sekali, padahal Ashana terbiasa hidup dalam kendali Carter dan tidak mudah terbuka pada siapapun, tapi dengan Nicholas dan Drowny. Ashana seakan mempercayakan kedua lelaki itu untuk membantunya, entah sejak kapan perasaan itu muncul. Mungkin tanpa di sadari, melihat perlakuan Nicholas lebih baik dan manis daripada Carter, membuat Ashana akhirnya berfikir untuk lebih terbuka.
Nicholas menghela nafasnya, sayang sekali. Kalau saja Carter bisa membawa Ashana ke dunia model, maka Ashana pasti akan memiliki nama sendiri. Seperti yang aku jelakan, nama Ashana hanya muncul karena Carter, dirinya di ajak pemotretan juga karena Carter. Ashana tidak diijinkan untuk main film, atau masuk dunia model jika Carter tidak ada di sana.
Itupun harus memakai drama romantis, suami istri di depan kamera, supaya menjunjung tinggi nama Carter, sebagai model ternama dan suami baik nan lembut. Padahal, boro-boro lembut, Ashana menolak atau memiliki pendapat berbeda, maka tangan Carter langsung maju dan memukulnya. Tapi semua itu tidak terlihat, karena nama Carter sudah terlanjur bagus di hadapan media dan wartawan.
“Hah.. Tentu saja, dia khawatir jika kau naik ke panggung sendirian, namamu akan lebih berkembang daripada Carter. Si pecundang itu, pasti akan takut.” Ujar Nicholas terkekeh meledek Carter, Ashana hanya diam saja. Dia tidak mau membuang energi hanya untuk membela suaminya, di tambah perkataan Nicholas itu sangatlah benar. Dengan Nicholas saja, dia khawatir namanya hancur, apalagi jika Ashana memiliki nama sendiri.
“Tapi.. Bolehkah aku bertanya..” Ujar Ashana ke arah Drowny, yang mana membuat lelaki itu menatap Ashana.
“Tentu saja, ada apa ??”
“A...apakah kau hacker ?? Bagaimana kau tahu rahasia beberapa orang ??” Ujar Ashana menaikkan alisnya bingung.
“Hmmm~ rahasia~” Ujar Drowny dengan usil, dia sengaja tidak mengatakan apapun dulu kepada Ashana.
“Nah, Ashana.. Kau pasti sudah tidak terlalu kenyang, bukan ??” Ujar Nicholas menengahi percakapan Ashana dan Drowny.
“Iya.. Kenapa ??”
“Jadi, sekarang kita-”
Drriittt... Drriitt..
Suara handphone milik Ashana berbunyi, membuat mereka memandang ke arah Ashana. Sementara wanita itu mengambil handphonenya dan menatap ke arah layar, untuk membaca nama di layar itu.
Tidak, itu bukan notifikasi telpon, melainkan adanya pesan dari seseorang, dan sepertinya dia tahu siapa seseorang yang berada di pesannya itu.
Ashana... Carter mencarimu, dia terus mempertanyakan keberadaanmu. Tapi tenang, aku sudah memiliki alasan untuk menyelamatkanmu... Tapi tetap saja, dia terus mendesakku.
Ashana menghela nafasnya, itu adalah Ginella. Langsung saja, Ashana menelfon balik sahabatnya, dan di terima oleh Ginella tapi suara wanita itu sepertinya menunjukkan siapa yang berada di sebelahnya.
“Oh.. Hay Ashana, akhirnya kau menelfon.. Di mall mana kau berada, aku akan segera menyusulmu.. Hahaha..”
“Aku akan memberikanmu alamatnya, tapi tunggu sebentar.. Begitu banyak orang disini.”
“A..aku mengerti..”
“Tunggu saja di mall ***** aku akan segera kesana, tapi.. Tunggu saja di lobby aku akan kesana.”
“Begitukah ?? Baiklah.. Selamat berbelanja~”
Telepon di matikan, Ashana tidak perlu bertanya kenapa Ginella bertingkah seperti itu, sudah pasti Carter mengancamnya dan mendesaknya. Sudah di katakan, banyak orang dan sahabatnya di bawah kendali Carter, makanya ketika Nicholas mendekati Ashana, Carter merasa sangat was-was. Karena Nicholas tidak mungkin bisa dikendalikan oleh Carter.
“Hah.. Aku benar-benar tidak bisa pergi darinya !!” Ujar Ashana menggusar kesal di sana.
Nicholas dan Drowny menaikkan alisnya bingung, dan kemudian bertanya. Nicholas akhirnya mencoba memberanikan diri bertanya, karena sedari tadi Drowny dan Nicholas hanya memandang Ashana dengan tatapan penuh tanda tanya, apalagi saat Ashana membaca pesan dari Ginella
“Ada apa ??”
“Suamiku mengancam sahabatku, dan mendesaknya. Aku harus segera menemuinya, aku benar-benar bisa gila jika hidup seperti ini terus !!” Ujar Ashana dengan kesal, Nicholas menghela nafas. Dia tahu, jika Ashana sangatlah tertekan dengan kehidupan sebelumnya.
“Aku akan membantumu.” Ujar Nicholas.
“Ti..tidak perlu, aku hanya akan merepotkanmu.” Ujar Ashana sedikit menolak, dia sudah meminta banyak bantuan dari Nicholas, masa iya dia masih harus meminta lainnya.
“Maaf..”
“Hah ???”
“Maaf, karena perasaanku, malah membuat hidupmu semakin berantakan.” Ujar Nicholas membuat Ashana terdiam sejenak, kemudian dia berbicara dengan nada heboh dan kaget.
“Ehhh WEHH !! KAU MEMINTA MAAF !!”
Nicholas yang mendengarkan itu, langsung menatap kesal, mana suaranya Ashana keras sekali, dan dia berada di sebelah wanita itu. Ashana sendiri heboh dengan permintaan maaf, sehingga tidak menyadari perkataan Nicholas mengenai perasaannya kepada Ashana.
“Pelankan suaramu, astaga telingaku bisa rusak. Gendang telingaku yang indah ini hancur seketika karena suara cemprengmu.” Ujar Nicholas dengan kesal, membuat Ashana memutar matanya malas.
“Aku lelaki bukan perempuan, segengsi seorang lelaki masih mau mengakui kesalahannya, daripada perempuan.” Lanjut Nicholas membuat Ashana sedikit kesal.
“Mengakui kesalahan apanya ?! Malam itu, kau tidak mengakui kesalahan !!”
“Itu bukan kesalahan, itu keberuntunganku.”
“Keberuntungan kepalamu bulat !!!”
“Beruntung mendapatkan keperawanan istri orang lain.”
“Argh !! Diamlah sialan !!”
Drowny hanya memandang datar saja percakapan kakak, dan wanita itu. Tidak ada bedanya dengan Mom Kaylie dan Dad Davide, mereka bertengkar ya meskipun pertengkaran kecil saja, dan mereka berdebat juga karena keusilan perkataan Dad Davide yang terus menggoda Mom Kaylie.
Bukankah Nicholas juga sama ?? Dia menggoda Ashana hingga kesal dan emosi, astaga jika mereka menikah entah seperti apa kondisi rumah mereka besok.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
Pie Yana
emang seru kayak tom and Jerry tp pasangan yg cocok banget
2024-02-21
1