“Ada apa disini ??” Ujar Ashana keluar dari pintu mall, dan menemui Ginella di sana, dan dengan Carter tentunya. Hah, sudah di duga sebelumnya, kalau ini semua ulah dari Carter. Dan Ashana sangat bersyukur karena Nicholas bisa mengantarkannya tepat waktu, dan melewati pintu lainnya di sana. Ashana sempat membeli beberapa barang tentunya untuk mengelabuhi Carter, agar terkesan dirinya benar-benar berbelanja.
“Ahh~ Akhirnya kau datang juga, Ashana..” Ujar Ginella tersenyum, tapi Ashana bisa melihat tatapan kaku dan takut di sana, Ashana melirik ke arah Carter dengan sinis, dia tahu pasti sahabatnya terkena sesuatu dari Carter.
“Dan, apakah urusanmu kemari, Carter ??” Tanya Ashana dengan tatapan tajamnya.
“Ikut aku, kita ada pemotretan setelah beberapa menit.”
“Kau tidak mengatakan apapun !!” Ujar Ashana dengan kesal, dan tentu saja Carter juga sedikit kesal di sana.
“Ini mendadak !!” Ujarnya ketus, dirinya semakin kesal saat mendengar jika Ashana kini terlihat jelas menjadi sosok pembangkang, dan tidak lagi mau menurutinya. Padahal sebelumnya, Ashana hanya bisa berdiam dan tidak berdaya, tapi kini ?!
Sepertinya, Carter semakin yakin jika Ashana memiliki hubungan tersendiri dengan Nicholas, melihat ekspresi dan cara Ashana memandang dirinya.
Ashana berdecih, wanita itu menatap sahabatnya dan kemudian berbicara.
“Aku ada sesuatu untukmu, Ginella. Ambillah.” Dia menyerahkan sebuah tas berisikan sesuatu, lalu memberikan kode melalui matanya, Ginella mengangguk dan menerima tas tersebut.
Carter kemudian berlalu dari sana, Ashana sempat berbicara dengan nada perlahan, tetapi di dengar oleh Ginella.
“Maaf..” Bisik Ashana di sana, Ginella mengangguk, dia tahu jika Ashana pasti menggunakan namanya sebagai alasan dirinya pergi dari suaminya.
“Tidak apa.”
Ginella merasa kasihan, melihat Ashana sepertinya berusaha keras untuk bisa lepas dari jerat suaminya sendiri. Aneh, Carter padahal tidak menyukai atau menyayangi Ashana, kenapa lelaki itu tidak melepaskan saja wanita itu ?? Dan memilih bersama dengan sosok wanita yang dia cintai ?? Lelaki itu memang aneh batin Ginella memandang perilaku dari Carter sendiri.
...
Malamnya..
“Aku sudah menemukannya.”
“Cepat sekali ??”
“Carter terlalu bodoh, informasi sebesar ini tidak dia jaga dengan baik.”
“Bukan, dia sebenarnya sudah menjaga dengan baik.”
“Tumben sekali, kau memujinya ??” Ujar Drowny menaikkan alisnya mendengarkan perkataan dari Nicholas sendiri.
“Siapa bilang ?? Aku hanya bilang dia sudah menjaganya dengan baik, tapi tetap saja seekor tikus tidak akan bisa secerdik ular.” Ujar Nicholas dengan kesal, siapa bilang dirinya memuji Carter !!
Oh iya, Nicholas tadi sempat melihat bagaimana Carter memaksa Ashana masuk ke dalam mobilnya dengan kasar. Dan jujur itu membuat Nicholas kesal bukan main, dia memang pernah mempermainkan wanita, dan menjadi sosok playboy dulunya. Tapi dia tidak pernah memperlakukan wanita secara kasar, seperti Carter kepada Ashana.
Rasanya dia ingin segera menarik Ashana ke dalam pelukannya, untuk dirinya sendiri, dan menghancurkan karir dari Carter.
“Aku hanya bercanda.. Tidak perlu terlalu emosi seperti itu..”
“Dimana adik Ashana berada ??”
“.... Di tempat yang sangat menyeramkan.. Aku berharap dia masih hidup.” Ujar Drowny, membuat Nicholas menoleh ke arah adiknya itu.
“A..apa maksudmu, masih hidup ?? Jangan menakutiku.” Ujar Nicholas dengan nada penasaran.
Drowny memandang ke arah Nicholas, lalu menyebutkan sebuah nama terkutuk, “Pasar ******.”
“A..apa ??”
“Yeah, aku menemukan nama itu di situs terlarang mereka. Seorang wanita p*r*wan, yang dijual dengan harga tinggi.” Ujar Drowny menyebutkan sebuah biodata dari nama yang di sebutkan, atau nama dari sosok adik Ashana.
“M..mungkin hanya nama yang sama.”
“Entahlah, tapi namanya sama seperti adik dari Ashana. Masalah wajahnya, kita masih belum tahu. Kita harus mempertanyakan kepada Ashana sendiri.” Ujar Drowny, membuat Nicholas terkejut bukan main.
Dia tahu, dan mengenal pasar terkutuk itu, menjual manusia demi keuntungan uang semata, oh lebih buruk daripada kafe dengan p*****r, karena manusia yang diperjual belikan, akan di jadikan budak, atau apapun itu. Para sains gila, akan membeli dari pasar itu untuk dijadikan kelinci percobaan mereka.
Sekejam apapun Nicholas kepada musuhnya, paling parah, dirinya hanya akan membunuh dan menyiksa yang berani menganggunya, tapi jika kau tidak memiliki masalah dengannya, maka dia tidak akan melakukan kekerasan kepadamu.
Tapi Drowny mengatakan jika, dia masih p*r*w** jadi mustahil itu adalah adik Ashana, wanita itu mengaku adiknya sudah hilang sejak lama, jikalaupun adik Ashana di jual di pasar itu, sudah seharusnya gadis malang itu pasti sudah kehilangan nyawa, atau menjadi budak seseorang. Karena situs itu memiliki jaringan cukup luas, siapapun yang tertangkap atau terjual, akan dibeli dalam waktu singkat.
“Aku mengirimkan wajah sosok gadis itu, dan bertanyalah kepada Ashana besok. Untuk memastikan apakah dia benar-benar adik Ashana atau bukan.” Ujar Drowny mengirimkan foto gambar wajah sosok gadis manis.
Nicholas bisa melihat wajah gadis itu secara sekilas mirip sekali dengan Ashana, tapi untuk memastikan apakah itu benar adik Ashana, dia harus mempertanyakan kepada Ashana yang mengenali wajah adiknya sendiri.
“Baiklah, aku akan bertanya kepadanya besok.”
Drowny mengangguk, “Bagaimana caranya ?? Menjemputnya di rumah suaminya ??”
“Tentu saja tidak, aku tidak sebodoh itu.”
Drowny memandang datar, “Tidak sebodoh itu, tapi kau mengirim paket berisikan dress dan parfum kepada Ashana, di hadapan Carter.”
“Ku sebut itu, berani dan kuat.” Ujar Nicholas dengan bangga, Drowny memutar matanya malas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments