Ashana menundukkan kepalanya, setelah dirinya selesai melakukan pemotretan dengan Carter, wanita itu berfikir untuk duduk sebentar di ruang istirahat, mengambil minuman dingin untuk menyegarkan pikirannya, sekaligus melupakan kejadian semalam dan pagi ini, yang begitu memuakkannya dan membuatnya terluka. Tidak, bukan luka fisik melainkan luka batin yang dia rasakan. Padahal Ashana berfikir jika, Carter hanya akan acuh dan tidak memperdulikannya, tapi ternyata dia malah memp*r**sanya habis-habisan, dan malah menyakitinya dengan sangat kasar.
Tanpa menyadari seseorang duduk di sofa sebelahnya memperhatikannya, sembari menatap wajah indah yang terlihat begitu sedih.
“Kau lebih cantik tersenyum daripada cemberut seperti ini..”
Ashana terkejut, dan menatap sebelahnya, rupanya itu adalah Nicholas. Oh tentu saja, Carter tidak akan pernah memujinya dengan lembut seperti itu, Ashana terkejut dengan kehadiran Nicholas di sana.
“A..apa yang kau lakukan disini ??”
“Pfftt.. Apa kau lupa ?? Apakah model tampan Nicholas ini tidak boleh melakukan pemotretan disini ??” Ujar Nicholas menaikkan alisnya, membuat Ashana hampir lupa, jika Nicholas juga merupakan model terkenal sama seperti Carter.
“Maaf aku lupa..”
“Astaga.. Bagaimana bisa, seseorang melupakan lelaki tampan menawan ini sebagai model ??” Ujar Nicholas memutar matanya malas.
“Kau terlalu percaya diri !!” Ujar Ashana sedikit kesal, kenapa sih model satu ini sombong dan percaya diri sekali.
“Tidak, nyatanya aku memang tampan dan menawan.” Ujar Nicholas lagi, kali ini dengan sedikit angkuh disana.
“Hah.. Terserahlah..”
“Hey, ngomong-ngomong, aku heran.”
“Kenapa ??”
“Wanita secantik dan seanggun dirimu, tidak menjadi model terkenal ?? Kau ikut pemotretan tapi kau tidak memiliki nama sendiri ??” Ujar Nicholas, tentu saja lumrah. Meskipun suami istri, tapi jika wanita secantik Ashana, tidak mungkin dirinya tidak mendapatkan nama sendiri sebagai seorang model.
Mendengar pertanyaan itu, Ashana memberikan tatapan heran, karena dirinya tidak pernah mendengarkan hal seperti itu sebelumnya, dirinya hanya mengingat jika yang dia lakukan haruslah dengan ijin suaminya, dan berada di bawah kuasa suaminya, karena dia menikah dengan Carter.
“Aku sudah menikah, bukankah namaku juga harus di bawah suamiku ??”
“Pffftt.. Pemikiran kolot macam apa itu, tentu saja tidak !! Bahkan pasangan suami istri, bisa keduanya menjadi model. Sang istri berhak mendapatkan nama sendiri di media, hanya di rumah kau tetap menjadi istri.” Ujar Nicholas terkekeh pelan, membuat Ashana merasa semakin bingung.
Dia bukan berasal dari kalangan atas, dan tidak pernah mengerti masalah kehidupan selebritis, jadilah Ashana tidak mengerti apapun dan hanya menurut kepada Carter saja. Nicholas melihat pandangan dan tatapan Ashana kemudian menyadari.
“Carter tidak mengatakan apapun hal ini, kepadamu ??”
Ashana menggelengkan kepalanya. Nicholas menghela nafasnya berat.
“Karena itu, aku mengajakmu untuk ikut serta dalam bermain di perfilman, supaya kau juga mendapatkan nama sendiri, bukan hanya numpang pada nama Carter.”
“Tapi kenapa Carter tidak menjelaskan apapun kepadaku ??”
Astaga polos sekali wanita ini !! Pantas saja Carter memanfaatkannya, dasar lelaki s**lan Batin Nicholas dengan kesal, dan memaki ke arah Carter. Yang sepertinya sengaja menyembunyikan fakta seperti ini, dengan tujuan memanfaatkan tubuh dan wajah Ashana hanya demi popularitas semata saja, bahkan untuk menjawab pertanyaan dari wartawan saja, terkadang Carter harus berada di sebelah Ashana.
“Stella kalah cantik denganmu, dan dia bisa menjadi model, kenapa kau tidak ?!”
Ashana hanya terdiam saja, dia benar-benar tidak tahu apapun masalah ini.
“Aku sebenarnya hanya ingin mengajakmu saja dalam main film, agar kau tidak selalu bergantung pada nama Carter, tapi jika aku hanya mengajakmu, suamimu pasti akan marah kepadamu.”
“Eh ??”
“Dia juga menganiayamu, bukan ??” Ujar Nicholas menaikkan alisnya, Ashana hanya menundukkan wajahnya saja. Dia tidak berani berbicara banyak kepada Nicholas mengenai seperti apa kehidupan rumah tangganya dengan Carter.
“Maaf, karena keegoisanku, malah membuatmu tersiksa.”
“Bisa, kita tidak membahas seperti itu, disini..” Ujar Ashana dengan nada perlahan.
Nicholas mengangguk, “Jangan lupa, lihat aku di sesi pemotretanku, gadis manis~” Ujar Nicholas tersenyum kecil, kemudian beranjak dari tempat duduknya dan keluar dari ruangan itu, Ashana terus menatap ke arah Nicholas yang akhirnya keluar. Entah kenapa melihat Nicholas sejenak membuat Ashana melupakan sedikit permasalahan yang sempat dia pikirkan, hingga..
A..apa yang aku pikirkan, aku istri Carter, kenapa malah seperti ini Batin Ashana merasakan pipinya memerah, hanya karena perkataan dan pujian kecil dari Nicholas. Oh Tuhan, sepertinya Ashana sudah tidak waras, karena tersenyum dan tersipu sendirian di sana.
...
“Baik, Nicholas.. Kau bisa bergaya sesukamu. Dan jangan lupa untuk senyuman manismu di depan kamera.”
“Cerewet, aku bukan sosok baru di dunia permodelan.” Ujar Nicholas dengan kesal, dia melihat sekeliling kepada orang-orang yang menatap ke arahnya, mendapati sosok perempuan yang dia tuju juga ada disana. Nicholas menyeringai kecil, dia seketika membuka kemejanya, dan menampilkan tubuhnya yang atletis itu, dan tersenyum ke arah kamera.
“Aku harap kalian tidak bermasalah dengan penampilanku ini.”
“Aku, tidak tapi para wanita iya. Kau tidak lihat, mereka menatapmu dengan tatapan menginginkan.” Ujar kameramen memutar matanya malas, sementara Nicholas terkekeh pelan mendengarkan temannya itu.
“Sudahlah, Khai lakukan saja tugasmu.”
Khai, adalah sosok lelaki berdarah jepang, yang bekerja di Amerika Serikat, sebagai fotografer profesional, dirinya sering mengambil gambar orang-orang penting, pejabat, dan model ternama. Sosok itu sudah mengenal dekat Nicholas, astaga semua teman Nicholas memang tidak main-main, dengan pekerjaan masing-masing, mereka adalah sosok hebat dengan prestasi yang tidak main-main.
Ashana yang juga ada disana, memandangi tubuh Nicholas. Ada perasaan aneh dalam dirinya, apakah dirinya kembali terpengaruh obat perangsang ?? Tapi kenapa dirinya tidak merasa lemah seperti malam itu ?? Dan jika memang tidak mengonsumsi obat perangsang, kenapa dirinya merasakan sensasi berbeda saat melihat ke arah tubuh atletis milik Nicholas. Padahal semalam, melihat tubuh Carter, dirinya merasa biasa saja, tapi saat melihat Nicholas ?? Ada sesuatu yang berbeda mengganggu pikirannya.
Ini aneh Batin Ashana di sana.
Setelah beberapa kali pengambilan gambar, akhirnya selesai juga sesi pemotretan Nicholas, dan tentu saja Ashana menatap terus ke arah lelaki itu, tanpa menyadari suaminya tidak ada disana. Sejenak, Ashana menoleh kesana dan kemari, tidak mendapati suaminya, Carter adalah disana.
Mungkinkah, Carter enggan untuk melihat pemotretan saingannya sendiri ?? Karena Ashana tahu, betapa iri dan kesalnya, Carter kepada Nicholas. Dia selalu mendengar, suaminya mengoceh dan terus menghina Nicholas, hanya saja sejak awal. Ashana tidak tahu, yang mana sosok bernama Nicholas itu, hingga pertemuannya pada malam itu.
Karena sesi Nicholas sudah berakhir, jadilah Ashana berfikir untuk mencari suaminya itu. Dia berjalan ke segala ruangan, dan bertanya beberapa kali dengan orang-orang, beberapa dari mereka tidak mengetahui keberadaan Carter, bahkan mereka berfikir jika Carter sudah pulang, karena sesi pemotretannya sudah selesai, tapi rupanya istrinya masih ada disana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
Pie Yana
tanpa sadar rasa itu hadir wkkwkw
2024-02-21
1