“Carter !! Lepaskan aku !!” Ashana mencoba meloloskam dirinya, meskipun tidak bisa, karena kekuatan Carter begitu kuat dan tidak main-main.
“Jangan paksa aku, untuk merobek pakaianmu !!” Ujar Carter dengan nada berbahaya, Ashana tertegun sejenak. Dia tahu, dirinya tidak bisa memandang rendah Carter, suaminya itu. Carter tidak pernah main-main dengan ucapannya.
Melihat istrinya hanya berdiam diri, membuat Carter semakin kesal saja, dan akhirnya lelaki itu mulai menggerayangi bagian tubuh Ashana.
“A..apa yang kau.. Lakukan ??!” Ujar Ashana dengan bingung dan panik.
“Kau membuatku tidak punya pilihan lain !!”
Carter benar-benar merobek pakaian milik Ashana dengan kasar, dan karena kekuatan dari Carter. Pakaian istrinya robek dan memperlihatkan tubuh wanita itu, Ashana berusaha menutupi tubuhnya, tapi Carter menahan kedua tangannya. Matanya memandangi ke arah tubuh istrinya, seakan meneliti sesuatu di sana.
Ashana bersyukur, karena Nicholas tidak meninggalkan jejak banyak di tubuhnya hanya satu.. Itupun di leher, dan semoga saja Carter tidak mengetahuinya-
“Ashana.. Bekas apa ini ??” Ujar Carter menaikkan satu alisnya melihat sebuah tanda merah di bagian lehernya.
Mati aku !! Kenapa Lelaki gila itu harus meninggalkan bekas dan jejak ?! Batin Ashana dengan menangis batin di dalam dirinya. Dia berusaha memutar otaknya memberikan jawaban yang cukup masuk akal.
“Dress.. Yang aku pakai sangat tidak nyaman, jadi-”
“Ini bukan luka akibat dress.” Potong Carter dengan nada tajamnya.
“Memang bukan, tapi aku mencoba menggunakan gunting untuk memotong bagian dari gaunku yang melukai leherku.” Ujar Ashana dengan tenang, meskipun hatinya berdetak tak karuan.
Carter kemudian berbisik di telinga Ashana dengan nada penuh penekanan.
“Kau tidak pandai berbohong, Ashana~”
Mati aku Batin Ashana menangis, dia tahu suaminya sangatlah pintar dan licik, alasan konyol sepertinya pasti mudah sekali di tebak, tapi mau bagaimana lagi ?! Kalau bekas luka di kaki atau tangan, masih bisa diberikan alasan jatuh, tapi ini luka di leher ?! Masa iya, Ashana berkata ada yang hendak melukai lehernya ?!
“Kau bilang, kau tidak menyukai istrimu !! Dan kau membencinya !!”
Sebuah suara membuyarkan suasana, Ashana dan Carter menolehkan kepala mereka. Rupanya sosok perempuan yang tadi di ajak tidur oleh Carter, entah siapa lagi perempuan itu. Ashana juga tidak mengenalinya sama sekali, bahkan Ashana berfikir jika dia hanyalah wanita penghibur yang di bayar oleh Carter untuk tertidur dengannya.
Carter hanya menanggapi sinis ucapan wanita itu.
“Oh.. Kau sudah bangun, j*l*ng kecil ?? Ambil uangnya di meja, dan pergilah. Aku tidak membutuhkanmu lagi.” Ujar Carter dengan santainya, perlahan lelaki itu melepaskan Ashana di sana, dan Ashana memanfaatkan situasi itu untuk menutupi tubuhnya dengan selimut.
Bisa kalian bayangkan, wanita itu membuka kamar, melihat pakaian Ashana yang robek di atas kasur, tubuh Ashana yang tidak tertutupi oleh kain apapun, hanya pakaian dalam saja yang menutupi alat privatnya, dan Carter yang telanjang dada berada di atasnya. Oh, siapa yang tidak salah paham dengan keadaan itu ?!
“Kau...kau tidak mencintaiku.. ??! Kau bilang akan bercerai dengannya dan mencintaiku !!”
“Pfftt.. Satu-satunya kebodohanmu adalah percaya pada ucapanku, aku hanya ingin menikmati tubuhmu saja !!” Ujar Carter tertawa dengan puas.
Inilah keburukan Carter yang sama sekali tidak terlihat di media, di majalah. Sosok Carter adalah lelaki baik, sopan, dan bahkan begitu menyayangi istrinya, padahal aslinya dirinya adalah sosok lelaki red flag yang hanya terobsesi pada tubuh perempuan yang indah, tapi setelah menggunakan tubuh itu, dia akan membuang wanita itu seperti sampah.
“Kau... Kau harusnya tahu, jika karir dan namamu, bergantung pada perilakumu !!” wanita itu mulai menangis dan emosi dengan perkataan dari Carter. Perkataan lelaki itu seakan memperlakukan wanita itu hanya sebagai boneka s** saja, bukan sebagai kekasih, dan Ashana tidak terkejut dengan semua itu.
Carter adalah playboy sialan yang senang menikmati tubuh wanita, lalu membuangnya dengan sangat mudah.
“Pffftt.. Berkacalah wanita murahan !! Kau tahu aku beristri, tetapi kau malah terpikat oleh perkataanku.” Ujar Carter menyeringai licik.
“Kau.. Aku akan mengatakan ini semua kepada media, mengenai perilakumu selama ini.”
“Oh, kau tidak akan bisa.” Carter dengan santai mengeluarkan pistolnya dari saku, dan menodongkannya kepada wanita itu dengan santai. Wanita itu terkejut bukan main, sementara Ashana hanya menatap pertarungan drama kecil itu di sana. Dia tidak terkejut memang dengan Carter yang mengeluarkan senjatanya, tetapi dia cukup was-was dengan perilaku Carter.
“Ap-”
“Bye.. Bye.. B*tch !!”
Dor !!!
Carter menembak wanita itu tepat di bagian kepalanya, dan berakhir mati di sana. Carter menyeringai licik.
Tidak lama, beberapa lelaki, anak buah Carter mendatangi atasannya, karena mereka mendengarkan suara tembakan dari atas.
“Bereskan mayat ini, jangan sampai ada yang mengetahuinya.” Ujar Carter memberikan perintah dengan dingin dan acuh.
“Baik tuan.”
Mereka menyeret mayat perempuan itu keluar dari sana, Carter menutup kembali pintu kamar itu, dan bahkan menguncinya.
Barulah, di saat ini.. Ashana merasa ada sesuatu yang salah dari Carter. Dia bisa melihat suaminya yang memegang pistol, dengan sedikit bercak darah di tubuhnya, memandang ke arahnya dan menyeringai licik di sana. Carter mendekati Ashana, dan membuat wanita itu semakin gelisah dan bingung.
Ashana tahu, suaminya itu bukan hanya sosok artis atau model, dirinya juga merupakan Gangster yang cukup populer, dan terkenal sadis. Sayangnya, Carter memiliki nama lain di dunia gangster sehingga tidak ada yang menyangka, seorang model terkenal bernama Carter Cath adalah sosok gangster sadis.
“A..apa yang mau kau lakukan ??” Ujar Ashana semakin gelisah, saat suaminya sudah berada tepat di depannya, Carter menaiki kasur mendekati Ashana di sana sembari terkekeh licik.
Carter menodongkan senjata pistolnya di leher Ashana.
“Betapa menyenangkannya, bukan ?? Ashana.. Aku bisa memainkan ketakutan seseorang hanya dengan senjataku ini, dan.. Apakah istriku ini juga takut ??” ujarnya menyeringai licik, dan terlihat senang saat melihat ketakutan di mata orang lain.
“Apa sebenarnya niatmu menikahiku ??” Ujar Ashana, setelah sekian lama dia menikahi Carter. Tentu saja bukan rasa cinta, tidak sama sekali !!
“Bukankah sudah aku katakan.. Untuk tidak mempertanyakan hal seperti itu..” Celetuk Carter dengan merubah tatapannya menjadi dingin dan ketus, membuat Ashana menghela nafasnya, dia tidak akan pernah mendapatkan jawaban apapun dari pertanyaan itu.
Tiba-tiba saja, Ashana teringat akan ucapan Nicholas mengenai malam ini. Tentu saja, ada perasaan takut. Jika dirinya tidak menemui Nicholas, apakah lelaki itu akan mendatanginya ?? Ah, kemungkinan besar tidak, mungkin itu hanyalah akal-akalan Nicholas saja untuk menakuti Ashana, tidak mungkin dia akan berani untuk datang ke rumah.
Iyakan ???
Lagipula, Ashana tidak mungkin bisa pergi malam ini, Carter tidak mungkin akan mengijinkannya dengan mudah, untuk pergi keluar dari rumah ini. Jadilah, Ashana berfikir untuk tidak menuruti ucapan atau perkataan dari Nicholas, dan memilih di rumah menenangkan dirinya sendiri setelah peristiwa semalam, dia harus bercinta dengan orang lain.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments