“Le..lepaskan aku..”
Ashana mencoba melarikan diri, memberontak kecil, meskipun itu gagal. Nicholas terkekeh pelan, dia sudah membuka pakaian Ashana hingga tubuh wanita itu tercetak jelas tanpa kain yang menutupi tubuhnya. Nicholas sengaja tidak membuka pakaiannya, berfikir untuk membuat Ashana lebih dulu merasa terangsang, barulah dia akan membuka pakaiannya.
Tapi karena Ashana terus berusaha memberontak, membuat Nicholas mendapatkan ide baru. Dirinya yang menggunakan kemeja dan jas tentu saja memiliki dasi, karena itu dia membuka dasinya sendiri. Dan kemudian menatap Ashana dengan senyuman menyeringai, dan tatapan begitu menginginkan dirinya.
“Aku tidak punya cara lain, Ashana~”
Nicholas mengikat kedua tangan Ashana dengan dasi yang dia miliki, tapi ikatan itu tidak terlalu kencang, tapi tidak terlalu longgar. Nicholas memperkirakan, ikatan itu tidak akan menyakiti tangan Ashana, tapi tetap bisa menahan tangan Ashana.
Melihat Ashana tidak berdaya di kungkungannya, kedua tangan Nicholas mulai menggerayangi tubuh putih milik Ashana, wanita itu mencoba menahan mulutnya agar tidak mengeluarkan suara yang mungkin hanya akan membuat Nicholas semakin bernafsu, tapi sayang obat perangsang itu mulai bekerja, dan membuat tubuh Ashana begitu sensitif.
Apalagi tangan dan jari Nicholas bermain-main di daerah kedua dada besar Ashana, dan tentu saja itu hanya akan membuat suara keluar dari mulut Ashana, tapi juga umpatan kasarnya keluar. Dan Nicholas semakin menyukai suara dari Ashana.
“Suaramu indah, merdu dan seksi, kenapa tidak kau menjadi penyanyi saja~” Goda Nicholas di telinga Ashana sembari memjilati kedua daun telinga, wanita itu.
“Hen..hentikan...” Ujar Ashana mencoba untuk mengendalikan dirinya sendiri.
“Ssttt.. Nikmatilah malam ini, dan mungkin kau akan lebih tergila-gila padaku, daripada dengan suamimu itu.” Ujar Nicholas menyeringai licik, dia membuka pakaiannya sendiri saat melihat dan mengetahui jika Ashana kini sudah terangsang, wajahnya memerah dan juga tubuhnya, terutama bagian dada besarnya yang terus dimainkan oleh Nicholas.
Nicholas memperlihatkan perut dan dadanya yang tercetak jelas disana. Mata Ashana memandang, dan secara perlahan meneguk salivanya. Dada milik Nicholas terlihat sangat bidang dan keras, dan Ashana yang benar-benar kini di pengaruhi oleh obat perangsang tidak lagi memiliki pemikiran apapun, bahkan mulai melupakan siapa dirinya yang adalah istri Carter, dan siapa Nicholas, yang adalah saingan suaminya.
Yang Ashana inginkan adalah tubuh indah itu, dan menikmati malam bersama dengan Nicholas. Nicholas sendiri terkekeh pelan, dan menyeringai licik melihat Ashana kini memberikan tatapan begitu menginginkan dirinya.
“Ayo kita bersenang-senang, dan menikmati malam ini, anak nakal.” Ujar Nicholas dengan nada licik, mendekatkan wajahnya dan mencium bibir Ashana dengan lembut awalnya, tapi berubah menjadi ciuman panas dan c*mb**n ringan di bagian bibirnya. Tangan Nicholas tetap bergerak menelusuri tubuh Ashana yang begitu lembut, mulus, dan seksi.
...
“Hoam.. Ehh.. Tu..tunggu sebentar..” Saat terbangun, Ashana teringat sedikit mengenai kejadian semalam, sebelum dirinya benar-benar di pengaruhi oleh obat perangsang.
Dia melihat ke arah sebelahnya, tidak ada siapapun disana. Tangannya juga tidak terikat dengan tali atau dasi, Ashana menghela nafasnya pelan, mungkin semalam hanyalah mimpi.
“Sudah bangun, sayang ??”
Sebuah suara membuat Ashana terpaku di tempat, itu bukan suara dari suaminya. Ashana menoleh ke arah suara, dan melihat sosok yang mencumbuinya semalam. Nicholas, dengan tubuh telanjang, bagian bawahnya terlilit handuk, dan tubuhnya basah juga rambutnya. Nicholas menyeringai licik, sembari bersandar di dinding dan melirik ke arah Ashana dengan puas saat melihat ekspresi dari wanita itu.
“Ka..kau...”
“Ternyata suamimu, belum pernah menyentuhmu, hmm ?? Virgin wife~ sayangnya keperawanan istrinya malah jatuh kepadaku.” Ujar Nicholas terkekeh licik, semalam dirinya tidak menyangka, jika semalam dirinya melihat bercak merah di atas sprei setelah memasuki Ashana. Ah, rupanya Carter belum pernah mencicipi betapa mulus dan indahnya tubuh Ashana itu. Bodoh sekali, lelaki itu batin Nicholas menyeringai licik.
Ashana tidak bisa berbicara banyak, dirinya menutupi tubuhnya dengan selimut, meskipun percuma saja, toh semalam Nicholas sudah menyentuh seluruh tubuh mulus wanita itu.
“Ke..kenapa.. Kenapa kau lakukan ini ?!” Ujar Ashana dengan kesal, dia tahu Nicholas pasti sengaja menjebaknya.
“Pfftt.. Karena kau yang menggodaku.. Ah tidakkah kau tahu, kau mendesah nikmat semalam. Benar-benar godaan terbesar~”
“Kau...” Ashana tidak mengerti jalan pikiran lelaki di depannya, dia bisa berbicara dengan santainya tanpa ada masalah, dan dia bahkan tersenyum dan senang, oh astaga.. Apakah dia benar-benar gila, menyetubuhi istri orang lain dan senang ?!
“Oh dan lagi, bahkan sosok wanita bersuami menggoda dan menyukaiku, ahh~ aku memang tampan dan menawan, bukan ??”
“Omong kosong !! Kau yang memberikanku obat perangsang !! Kau harus bertanggung jawab.”
“Oke.. Aku akan mengatakan kepada Carter, dan menikahimu.”
“He..hey !! Apa..apaan itu !!”
“Kau bilang, aku harus bertanggung jawab ?? Aku akan menikahimu.” Ujar Nicholas dengan santai, sembari berjalan mendekati Ashana, tapi dengan kesengajaan Nicholas malah melepaskan ikatan handuk di bagian bawahnya saat berada di depan Ashana, tentu sana dia sengaja melakukannya.
“Akh !! Pakai celanamu, dasar mesum !!” Ujar Ashana menutup matanya, Nicholas semakin terkekeh geli. Dia malah sengaja mendekati Ashana, dan bahkan naik ke atas ranjang berada tepat di depan Ashana.
Nicholas berbisik dengan lembut namun penuh dengan penekanan, seakan mengancam Ashana.
“Aku merekam seluruh aktivitas kita semalam.”
“A..apa ??..”
“Haruskah.. Aku mengirimkan video itu pada Carter.”
“Ka..kau gila ?!” Ashana menangis di sana, sementara Nicholas malah terkekeh licik, mendapatkan reaksi yang selalu dia inginkan.
“Kau menangis ?? Aku sangat suka melihat kau menangis. Haruskah aku merekamnya juga.” Ujar Nicholas terkekeh licik, dan tampak puas dengan reaksi itu.
“A..apa yang sebenarnya... Kau inginkan ??” Ujar Ashana setelah menenangkan dirinya dan menghentikan tangisan kecilnya, sebelum Nicholas semakin puas melihatnya menangis.
Nicholas terdiam, tersenyum miring memandang ke arah Ashana yang menatapnya dengan tajam, tapi dengan ada sisipan rasa penasaran.
“Kau.”
“Eh.. A..apa maksudmu ??” Ashana terkejut dengan jawaban Nicholas.
“Ya, kau bertanya apa yang aku inginkan, aku menjawab kau.” Ujar Nicholas dengan santai.
Dan kehancuran Carter sebagai model Lanjut Nicholas dalam hatinya, dirinya tidak bisa membayangkan jika nantinya dirinya menendang Carter keluar dari dunia permodelan dan Nicholas tidak akan memiliki tandingan siapapun.
“Kenapa.. ??”
“Entahlah, tapi semenjak pertama melihatmu aku kagum kepadamu, dan... Mungkin menyukaimu.” Ujar Nicholas dengan mengangkat bahunya acuh, yang tentu saja tidak langsung di percaya oleh Ashana, wanita itu masih memandangnya dengan penasaran dan tajam.
Nicholas menghela nafas, “Berhentilah menatapku seperti itu.”
“Dan berhentilah berbohong, aku tahu kau sedang berbohong padaku.”
“Oh.. Aku hanya akan jujur setelah menikahimu, bagaimana jika aku menikahimu ??” Ujar Nicholas dengan jahil, membuat Ashana semakin kesal.
“Sudahlah, anggap saja semua ini tidak terjadi.” Ujar Ashana final, tapi Nicholas tidak menyukai jawaban itu.
“Tentu, dan aku akan menyebarkan video ini dengan bebas.”
“Ap- apa yang sebenarnya kau inginkan ?!” Ujar Ashana kesal.
“Bukankah, sudah aku bilang.. Aku ingin kau.”
“Aku istri orang.”
“Dan aku yang pertama merenggut keperawananmu. Astaga, suami macam apa yang tidak menikmati tubuh istrinya sendiri.” Ujar Nicholas menggelengkan kepalanya.
“Itu bukan urusanmu.”
“Ini urusanku, setelah aku menikmati tubuhmu. Oh iya, jika rumah tanggamu hancur berantakan, aku akan sangat senang, sayang~” Ujar Nicholas menyeringai dengan licik di sana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
kartika wayankartika
kurang greget,
2024-02-13
1
Nabila
nyimak dulu thor.kalo suka ku kasih vote
2024-01-23
1