“A..apa maksudmu ??”
Nicholas menyeringai jahil, dia kemudian mendekati Ashana, hingga wanita itu mundur perlahan dan punggungnya menabrak punggung sofa yang untuk bersandar. Ashana menatap was-was.
“Apa maksudku ?? Kenapa tidak kau lepaskan pakaianmu, dan menunjukkan perban luka itu padaku ??” Ujar Nicholas dengan jahil.
“Da..dasar lelaki nakal, mesum !!”
Nicholas terkekeh pelan dalam hatinya senang mendengarkan umpatan wanita itu, dia bahkan berfikir akan membuat Ashana semakin mengumpat marah kepadanya. Nicholas melepaskan pakaiannya, dan membuangnya ke bawah lantai, otak Ashana membunyikan alarm, seakan dirinya tahu apa yang akan dilakukan oleh Nicholas kepadanya.
“A..apa yang akan kau lakukan ??”
“Suamimu bersenang-senang, kenapa kau tidak mencoba bersenang-senang denganku disini ??” Ujar Nicholas menyeringai dengan liciknya.
...
Disisi lain, Drowny yang sedang mengambil minuman dari mesin penjual minuman. Tiba-tiba saja mendengar suara yang tidak jauh dari sekitarnya, suara sosok lelaki yang terlihat bingung dan gelisah disana. Drowny menolehkan kepalanya, dan tebakannya benar, dia melihat Carter tampak berbicara dan bertanya kepada orang-orang, sudah pasti dia mempertanyakan keberadaan Ashana di sana.
Setelah tidak mendapati informasi yang jelas, Carter berusaha mencari atau keluar dari ruangan itu, tapi niatnya terhenti saat melihat Drowny disana. Tentu saja, Carter mengenali siapa itu Drowny, adik dari saingan modelnya. Jika Drowny masih ada disini, maka Nicholas juga pasti masih disini, dan Ashana menghilang. Sudah jelas siapa pelakunya, bukan ?? Carter mendekati Drowny dengan tatapan sinis, sementara Drowny menaikkan alisnya seakan bingung.
“Aku harap, hilangnya istriku, bukan karena kakak s**l*n mu itu.” Ujar Carter dengan ketus, Drowny hanya terkekeh geli. Karena di sana, sudah tidak ada wartawan, maka para model biasanya memperlihatkan sisi asli mereka.
“Well, bagaimana percintaanmu dengan j*l**g kecilmu ?? Aku heran, kau sudah memiliki j*l**g itu, tapi kemudian kau mencari istrimu.” Ujar Drowny dengan nada merendahkan, Carter tidak terkejut tentu saja dengan perkataan itu.
“Bukan urusanmu !!”
“Oh iya, jika suatu ketika kau kehilangan istrimu, jangan salahkan siapapun. Atau kau membenarkan perkataan kakakku, kalau kau tidak becus menjadi sosok suami, dan menyalahkan orang lain.”
“Jaga mulutmu !!!” Rasanya Carter ingin menghajar Drowny habis-habisan, tapi ya tentu saja tidak mungkin, Drowny bisa memanfaatkan itu hanya untuk menjatuhkan karir Carter dengan mudahnya.
“Jangan khawatir aku selalu menjaga mulutku, bahkan kakakku selalu menjaganya di hadapan media.” Ujar Drowny menyeringai dengan liciknya, membuat Carter semakin geram dan kesal.
Drowny sendiri malah berjalan dengan anggun dan tidak memiliki masalah sedikitpun, dia berjalan melewati Carter tanpa rasa takut, dan hendak keluar dari sana, tapi sebelum itu terjadi Drowny sempat menoleh ke arah Carter sembari menyeringai licik.
“Oh masalah istrimu jangan khawatir, dia akan kembali padamu, toh kau suaminya, bukan ?? Tapi mungkin dia sudah bekas lelaki lain.” Lanjut Drowny saat tangannya satu menahan pintu untuk dirinya keluar.
“Kau !!!”
Belum sempat menjawab pertanyaan atau ucapan Carter, Drowny sudah pergi dari sana meninggalkan Carter yang mungkin sebentar lagi akan mengamuk tidak jelas dan membanting barang. Sementara Drowny sendiri tertawa puas dalam hatinya, bisa membuat sosok lelaki itu marah besar dan penuh dengan emosi.
...
“Banyak sekali lukanya, hmmm~”
“......”
Nicholas kemudian mengecup bagian luka yang ditutupin oleh penutup luka, membuat Ashana menoleh terkejut ke arah Nicholas.
“Apa.. Yang kau lakukan ??”
Nicholas melihat ke arah Ashana sembari tersenyum kemudian berbicara kepadanya, “Mom ku selalu mencium lukaku supaya sembuh. Yeahh, aku tahu itu pemikiran anak-anak, aku hanya berfikir itu akan bekerja.” Ujar Nicholas dengan acuh, tapi terdengar sangat aneh dan unik, mana ada Keluarga Mafia malah membawa-bawa ibunya sendiri, terdengar sangat anak mama sekali.
Ashana memandang ke arah Nicholas sejenak, lalu kemudian tertawa geli sana, membuat Nicholas merasa heran dengan tingkah dan perlakuan Ashana. Ada apa dengan wanita itu ?? Apakah siksaan Carter membuat dirinya gila dan otaknya bergeser ?? Astaga seharusnya Nicholas muncul saja sebagai pahlawan yang menyelamatkan wanita itu dari penjahat atau antagonisnya.
“Hahahahaha.. Kau sangat lucu sekali.. Astaga.. Aku tidak percaya orang yang memberikanku obat perangsang dan memp*rk*s*ku ternyata sosok yang polos.” Ujar Ashana dengan geli, membuat Nicholas merasa kesal.
“Hey !! Jangan seperti itu !!” Ujar Nicholas cemberut kesal, kenapa Ashana malah ketularan sisi menyebalkan dari Drowny ?! Adiknya itu kurang ajar, malah mengajari Ashana yang tidak-tidak !!
Sejenak Ashana menyadari sesuatu, hingga dia tersentak terdiam sendiri, membuat Nicholas semakin bingung, tadinya Ashana tertawa puas, lalu terdiam memandangnya.
“Ada apa ??” Tanya Nicholas merasa bingung.
“K... Kau tidak akan memarahiku, bukan ??”
“Hey, apakah tampangku seperti lelaki yang kasar ?!” Ujar Nicholas semakin tersinggung, lalu Ashana mengangguk.
Barulah Nicholas tersadar, dia tahu Ashana terbiasa mendapatkan perlakuan kasar dari Carter, sudah pasti ada rasa takut bagi Ashana jika Nicholas bertingkah buruk kepadanya. Tapi nyatanya lelaki itu sama sekali tidak berfikiran bahkan untuk memukulnya.
“Jika aku memukulmu, bisa-bisa Mom akan memukulku lebih dari 20 kali. Bertingkah normal saja, dan santai saja. Aku tidak akan menggigitmu.” Lanjut Nicholas, membuat Ashana tertegun sejenak dengan perkataan dari Nicholas. Apakah lelaki itu hanya akan bertingkah manis untuk memanfaatkannya saja ?? Atau benar-benar berusaha menarik perhatiannya karena jatuh cinta ??
“Terima kasih.” Ujar Ashana dengan nada kecil, tapi Nicholas masih bisa mendengarkan.
Kasihan sekali wanita ini, bahkan dirinya trauma dan berfikir aku akan memukulnya Batin Nicholas dengan sedikit tidak tega, Nicholas memang kejam dan terkenal sadis, tapi dirinya hanya akan bersifat seperti itu kepada orang yang jahat kepadanya. Sebaliknya dirinya bisa bertingkah baik kepada orang yang memperlakukannya dengan baik. Kecuali para polisi, dan pihak detektif.
“Setelah ini, mau makan siang bersamaku ??” Ujar Nicholas membelai rambut Ashana dengan lembut.
Oh iya, aku lupa bilang. Saat ini, kedua sosok manusia itu berendam dalam bak mandi hangat, dan Nicholas hari ini tidak benar-benar menyetubuhinya, dia hanya ingin memanjakan wanita itu saja, dia membelai rambut Ashana dengan lembut. Nicholas tahu, Ashana pasti akan semakin trauma jika dia memaksanya untuk berhubungan badan. Jadilah dia hanya mempersiapkan bak mandi, dengan aroma terapi yang mungkin bisa menenangkan pikiran wanita itu.
Ashana menggelengkan kepalanya, “Carter pasti akan marah jika aku terlalu lama bersamamu.”
Nicholas mengangguk, “Yeah, aku tidak ingin dia menyakitimu lagi.” Ujar Nicholas dengan pelan, tapi Ashana masih bisa mendengarkan perkataan dari Nicholas. Dia malah memandang bingung ke arah sosok itu, dan malah berfikir. Kenapa Nicholas merasa sangat bersalah saat mengetahui Ashana di siksa oleh Carter karena ulahnya ?? Tapi ya memang sih, Nicholas masih nekad mengejar dan terus berusaha mendapatkan hati wanita itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
Pie Yana
pepet ashana terus nicho...!!, bawa dia dr siksaan suaminya
2024-02-21
1