Beberapa menit berc*m*u membuat Noland dan Julieta melupakan rasa benci di hati mereka sesaat. Namun ketika Noland tak sengaja membuka mata disela sela ciumannya, ia melihat foto Martin yg tersenyum didepannya.
"Pria itu! Haiiish!! Kenapa aku menikmati mencium wanita ini dengan lembut, seharusnya aku bersikap kasar dan menyakitinya" batin Noland lalu mendorong tubuh Julieta hingga wanita itu terbaring di ranjang. Nafas mereka tersenggal senggal seperti habis lari maraton.
"Aku sudah gila! Kenapa menikmati ciuman pria ini yang terasa lembut tidak seperti tadi" batin Julieta sambil mengusap bibirnya yg basah karena campuran saliva dari sang anak tiri.
Noland pun seperti diingatkan oleh foto ayahnya rasa benci pada pria itu dan kembali ingin melampiaskan dendam kepada Julieta.
Seketika tangannya menarik penutup aset kembar milik wanita yg berada di bawah tubuhnya dengan cepat.
"Aaakh!!!" teriak Julieta yg terkejut.
Refleks kedua tangan Julieta langsung menutupi dadanya namun sudah terlambat. Dengan cahaya terang di kamar itu, Noland sudah melihat sesuatu yang baru pertama kali ia lihat secara langsung dari wanita lain selain ibunya.
Yah, Noland adalah pria yg sebenarnya sangat menghargai wanita karena menyayangi sang ibu dan tidak ingin wanita lain bernasib sama dengan Naomi Marcus.
Namun seperti buah jatuh tak jauh dari pohonnya, Noland meniru sikap Martin karena tenggelam dalam kebencian pada pria itu. Setelah tau jika ayahnya menikah dengan wanita muda apalagi lebih muda darinya dan tiba tiba pria yg ia benci itu tiada, Noland sangat marah karena belum sempat membalas kejahatan Martin pada ibu dan dirinya.
Akhirnya, kebencian membuat dirinya berganti kepribadian menjadi pria brengsek yg tidak bermoral. Berhubungan intim dengan ibu tirinya dengan paksa adalah sesuatu diluar moral bukan? Tapi tetap pria itu lakukan hanya demi balas dendam yang salah.
Melihat kedua tangan Julieta menutupi dada wanita itu, Noland kembali menyeringai kan senyumnya.
"Jangan kamu tutupi, percuma saja. Kamu akan memuaskanku dengan milikmu itu bukan? Apakah ayahku juga menyukainya?" sindir Noland membuat Julieta hanya memalingkan wajah kesamping dan membuat pria itu marah. Ia paling tidak suka orang lain yg ia ajak bicara memalingkan muka darinya.
Langsung saja tangan kekar Noland mencengkram wajah Julieta untuk ia arahkan menatapnya.
"Jangan ulangi lagi untuk memalingkan wajah didepanku, Julieta. Aku tidak suka" ucap Noland dengan serius membuat wanita itu mau tidak mau menatap mata biru yang diselimuti gairah bercampur kebencian yg kembali datang.
"Pria ini memang gila! Semudah itu berubah!" batin Julieta bingung dengan kepribadian anak tirinya.
Noland pun melanjutkan aksinya karena Julieta hanya diam saja. Ia menyingkirkan kedua tangan dari kedua aset yg menantang untuk disentuh. Julieta sudah tak bisa menghindar. Sudah keputusannya memuaskan pria ini untuk kebebasan 24 jam mendatang.
"Aku harus bertahan. Aku harus bebas" batin Julieta.
Wajah tampan Noland , ia tundukan untuk bisa meraih apa yg menggoda didepannya menggunakan bibir. Julieta mengeratkan gengamannya pada sprei ranjang karena ada sensasi yg baru ia rasakan menjalar ke tubuhnya.
Menahan suara agar tidak keluar, wanita itu mengigit bibirnya tapi beberapa kali menahan suara gairahnya keluar setiap merasakan his*p*n lembut Noland, ia pun akhirnya mengeluarkan suara indah ditelinga pria yg sedang menikmati bagian tubuhnya.
"Aaaah!" desa**n pertama Julieta terdengar menaikan gairah Noland dengan mencoba mengigit bagian yg ia mainkan.
"Aawk!!! Jangan digigit bajin**n!" teriak Julieta sambil refleks menarik rambut Noland kebelakang karena merasa tidak suka dengan apa yg dilakukan pria itu.
"Wanita ini ingin bermain kasar rupanya!" batin Noland yg juga merasa tidak terima di jambak rambutnya oleh Julieta hingga bibirnya terlepas dari sesuatu yg bikin candu untuk ia hisap.
"Kau!!! Aku mengigit bagian itu lembut tapi kamu malah menjambakku! Memang dasar wanita penggoda!" balas Noland dengan amarah.
"Jangan digigit seperti itu, aku gak tahan" suara lirih Julieta yg mengaku tidak tahan dengan tindakannya barusan membuat pria itu berfikir ulang apa yg dimaksud. Noland pun tersenyum smirk ketika menyadari bahwa wanita itu tidak suka diperlakukan seperti itu karena meningkatkan gairah.
"Oh kamu gak tahan? Gak tahan kenapa hah? Apa kamu suka bagian ini hanya aku mainkan? Begini?" sahut Noland sambil menundukkan wajahnya lagi dan meraih bagian coklat kecil yg semakin mengeras dengan bibirnya.
"Aaaakh!" suara desa**n keluar lagi dari Julieta membuat Noland tak sanggup menahan miliknyaa yg sudah semakin berkedut ingin masuk ke tempat yang semestinya.
Tangan Noland pun menarik penutup terakhir dari tubuh Julieta yaitu penutup aset bawah wanita itu hingga terlihat hutan rimba spesial milik ibu tirinya.
Julieta sudah tak mampu menutupi miliknya karena ia sibuk menahan gairah membakar tubuhnya dari dalam karena Noland masih bermain di dadanya dengan satu tangan lainnya. Meremas lembut kedua aset kembar itu bergantian hingga membuat Julieta menggeliat.
Setelah berhasil membuka hutan rimba milik ibu tirinya, Noland memindahkan kedua kaki Julieta ke samping tubuhnya dan melebarkan paha mulus wanita yg berada dibawahnya hingga sangat jelas terlihat ada satu bagian yg sudah dialiri cairan.
"Seperti ini ternyata milik seorang wanita" batin Noland yang seperti baru pertama kali melihat aset kembar seorang wanita, kali ini ia pertama kali melihat sesuatu inti milik wanita secara langsung.
Karena ia seorang pria, meskipun belum pernah melakukannya tapi ia beberapa kali sudah melihat film atau cuplikan dewasa untuk menyalurkan hasrat. Tapi saat ini, ia bisa melihat dan akan merasakan langsung apa yg ia tonton.
"Milikmu sepertinya sudah basah, ibu tiri" ucap Noland sambil menatap kagum aset bawah milik Julieta dan wanita itu merasa risih miliknya ditatap begitu.
"Stop! Jangan dilihat seperti itu, aku malu!" jujur Julieta yang membuat Noland tertawa.
"Hahhahahahhaa, malu? Wanita penggoda sepertimu bisa malu padahal sudah membiarkan banyak pria masuk kesana. Hahahaa" hina Noland sambil tertawa membuat hati Julieta menjerit tak terima, namun ia tak bisa melawan karena jika melawan pun pria itu pasti tak percaya. Lebih baik biarkan Noland yg mendapatkan jawaban atas tuduhan dan hinaan yg ia lontarkan pada ibu tirinya jika berhasil menyatu.
"Kenapa diam hah? Kamu tak bisa membela diri? Dasar wanita murahan" lanjut Noland dengan hinaan lagi. Tangan Julieta pun sudah mengepal dengan mengeratkan tangannya di sprei.
Karena tak kunjung ada jawaban, langsung saja bermodalkan tontonan dewasa yang ia lihat, ia pegang sesuatu miliknya yg sudah berdiri tegak dari tadi dan diarahan langsung untuk masuk bagian yg berlendir itu.
Ternyata prakteknya tak semudah apa yang Noland lihat. Di video atau cuplikan, ketika sang pria menempatkan miliknya pada bagian si wanita terlihat lancar dan langsung masuk tapi kenapa milik Julieta ini berbeda?
"Kenapa kok gak semudah yg aku tonton ya? Susah masuk? Apa punya ku terlalu besar?" batin Noland.
Namun tak ingin setengah setengah, setelah 2 kali hentakan lembut tidak bisa, sekali lagi ia hentakan miliknya dengan keras untuk masuk menerobos milik Julieta. Seketika merasa ada yg sobek dan goooooool!!! Akhirnya masuk dan teriakan terdengar dari bibir wanita yg berhasil di masuki.
"Aaaaaaaaaakh!!!" teriak kesakitan sambil merengkuh punggung Noland erat tanpa sadar alias refleks.
"Apaaa??? Wanita ini masih perawan???" batin Noland seketika merasakan tadi miliknya telah merobek sesuatu saat ia masuki dan mendengar teriakan Julieta serta merasakan eratnya pelukan di punggungnya.
Wanita itu meneteskan air mata yang menujukkan betapa sakit yang ia rasakan saat ini. Miliknya paling berharga sudah hilang dan rasa sakit hatinya pun menambah luka. Hingga beberapa saat Noland tak bergerak karena masih syok juga menyadari kesalahannya telah menghina Julieta sebagai wanita murahan dan wanita penggoda yg sudah di masuki banyak pria eh ternyata dirinya lah yg melakukan itu.
"Sialaaan! Aku telah salah sangka" batin Noland. Rasa kedutan dan remasan di miliknya ketika berada diam didalam bagian tubuh Julieta tak bisa mengalahkan rasa bersalah yg tiba tiba muncul di hatinya.
Namun nasi sudah menjadi bubur. Ia pun sebagai pria tetap melakukan apa yg sudah menjadi kesepakatan. Wanita itu yg memberi penawaran dan ia menerima tanpa berfikir, dirinya akan mengambil keperawanan seorang wanita. Meskipun juga Julieta juga mengambil keperjakaannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments