Permulaan

Pandangan tajam menusuk diantara ibu tiri dan anak tiri itu begitu sengit. Julieta sangat ingin terbebas dari keluarga Zimoli dan saat ini ia terpaksa memutuskan sesuatu hal besar bagi kehidupan nya. Memberikan dirinya untuk bisa memuaskan Noland.

"Kamu akan memuaskan aku di kamar pria tua itu" ucap tiba tiba Noland di sela sela pandangan mereka berdua.

"Kamu serius ingin melalukan itu di kamar dimana ayahmu tiada?" tanya Julieta ragu ragu.

"Kenapa? kamu tidak berani? kamu takut jika melihat wajahnya? katanya kamu tidak membunuhnya? kenapa harus takut? Layani aku di ranjang pria tua itu dan didepan fotonya" jawab Noland dengan senyuman menyeringai.

"Anak gila" batin Julieta.

"Terserah padamu saja. Pokoknya ingat janjimu, lepaskan aku setelah 24 jam" sahut Julieta datar.

"Meskipun aku bermain kasar, tapi aku tidak akan menarik janjiku, Julieta. Aku akan membebaskanmu, dengan syarat kamu memuaskanku selama 24 jam kita bersama. Jika kamu menyerah, berarti kesepakatan kita batal dan kamu tetap berada disini menerima balas dendam ku" ucap Noland.

"Benar benar pria gila, tak punya hati!" batin Julieta yg tak terucap karena bisa jadi malah membuat pria itu senang karena berhasil menyakitinya.

Tidak ada jawaban dari Julieta, Noland langsung menggendong wanita itu untuk keluar kamar tamu dan berjalan menuju kamarnya.

"Turunkan aku! Aku bisa jalan sendiri!" teriak Julieta ketika Noland mulai berjalan naik tangga.

"Diam. Tubuhmu hampir telan**ng. Jika kamu berjalan akan mudah dilihat para pengawal dari CCTV rumah" sahut Noland yang berhasil membuat Julieta diam. Padahal CCTV dalam rumah hanya bisa dilihat di ruang kerja Martin dan pengawal hanya bisa melihat CCTV yg berada di luar rumah utama. Memang Si Noland nih cerdik dan licik ternyata 😏

Kondisi dalam rumah utama yang besar dan bak istana itu sepi tak ada suara apapun kecuali suara Noland dan Julieta. Kamar pelayan termasuk Bu Susi berada di rumah khusus mereka di belakang rumah utama. Martin sengaja membebas tugas mereka setelah jam 10 malam kecuali ada panggilan mendadak dari rumah utama melalui bel khusus yg terhubung dengan rumah pelayan.

Setelah Noland berhasil masuk kamar ayahnya, ia melempar tubuh Julieta keatas ranjang. Lalu pria itu berjalan menuju saklar lampu karena kamar yang ia masuki tadi gelap remang remang cahaya dari cahaya luar rumah dan memang ia ingin bermain panas dengan cahaya terang didepan foto ayahnya yg terpampang jelas Martin berpakaian jas resmi dengan rambut tertata rapi dan background foto hitam. Foto ala ala portrait orang berpengaruh.

Setelah lampu menyala dan membuat kamar Martin terang, Noland berjalan menuju depan ranjang lalu menatap foto ayahnya dengan senyuman smirk sambil menatapnya dengan sorot kebencian.

"Hey, pria tua. Lihatlah putramu sudah berdiri di hadapan mu ya meskipun hanya fotomu saja disini. Apakah kamu bisa menemukan ibuku di langit sana? aku harap, Tuhan tidak menyatukan kalian lagi karena kamu berada di neraka dan ibuku di surga. Aku akan membalaskan dendam ku padamu melalui istri baru mu ini. Aku akan menikmati tubuh ibu tiriku di hadapan mu" ucap Noland serius.

Tubuh kekar Noland yang masih terbungkus kemeja putih tiba tiba terlihat nyata karena kemeja itu ia lepaskan. Dengan lampu terang kamar itu, Juliet yang mendudukan tubuhnya di atas ranjang, memperhatikan apa yang dilakukan anak tirinya dan dapat melihat jelas perut kotak kotak Noland. Namun, bukan terkesima malah ia takut melayani dan memuaskan tubuh kekar itu karena dia belum pernah melakukan nya sama sekali.

"Bagaimana aku bisa memuaskannya selama 24 jam dengan tubuh kekar seperti itu?" batin Julieta.

"Kenapa kamu melihat tubuhku dengan tatapan seperti itu? apa kamu tidak pernah melihat tubuh kekar sepertiku? tubuh pria tua itu pasti tak seperti ini kan?" pancing Noland namun Julieta tak membalas namun memalingkan wajah ke samping dan berfikir apa yg akan ia lakukan nanti dengan tubuhnya.

Merasa tidak mendapat sahutan, Noland tersenyum smirk lalu melanjutkan melepas celananya hingga menjatuhkan penutup sesuatu yg ternyata sudah berdiri tegak terlihat jelas ke lantai.

"Sebenarnya milikku ini sudah berdiri sejak menciumi kulitmu yang halus tadi ibu tiri" ucap Noland sambil berjalan semakin mendekat ke ranjang lalu naik ke tempat itu, merangkak ke depan tubuh ibu tirinya yg masih memalingkan wajah ke samping sehingga ia belum melihat sesuatu yg sudah berdiri tegak milik Noland.

"Hey lihat aku, ibu tiri!" seru Noland sambil memegang wajah Julieta dan ia arahkan wajah itu memandang kearahnya. Posisi mereka saat ini, kedua paha Julieta diantara tubuh Noland yang berada diatasnya dan sesuatu yg keras itu menyentuh perut polos sang ibu tiri.

"Apa yg menyentuh perutku ini?" batin Julieta yg belum bisa menatap kebawah kearah perutnya karena wajahnya masih dicengkram oleh Noland.

Pria itu tersenyum tipis ketika menyadari raut muka Julieta yg sedang memikirkan sesuatu dan ia bisa yakini pikiran itu tentang miliknya yg menyentuh bagian tubuh wanita itu.

"Kamu memikirkan apa hah? Kamu bertanya tanya apa yang menyentuh perutmu? Aku kira kamu sudah menebaknya karena mungkin kamu juga sering bermain dengan milik orang lain" ucap Noland.

Deg.

Julieta baru bisa membayangkan apa yg menyentuh perutnya ini tanpa harus ia lihat terlebih dahulu.

"Kurang ajar!" batin Julieta lagi lagi tidak bisa terucap karena dirinya juga yg menyetujui tawaran ini hanya agar ia bisa bebas dari keluarga Zimoli.

"Aku akan melepaskan dasi di tanganmu, tapi ingat aku tidak menerima perlawanan karena ini adalah kesepakatan kita. Kamu memuaskan ku selama 24 jam dan aku akan membebaskanmu" lanjut Noland.

"Lakukan apa yang kamu mau" sahut Julieta dengan pasrah.

Noland pun melepas ikatan dasi di tangan ibu tirinya yg menyisakan garis merah bekas ikatan dan melepas dasi itu entah kemana.

"Kamu pasti sudah berpengalaman dalam memuaskan pria kan? sekarang puaskan aku, Julieta" minta Noland.

"Sebelum aku menyakitimu" lanjut Noland.

Julieta menggigit bibir bawahnya karena ia gugup sekaligus bingung mau memulai dari mana. Meskipun dia wanita dewasa berumur 25 tahun, ia belum pernah berpacaran karena terlalu introvert dan fokus berkarir saja.

"Jangan kamu gigit bibir manismu itu, biar aku saja. Kamu beneran gak mau memulai duluan? Harus aku yg memulai?" tanya Noland.

Suara pria itu semakin tenang dan lembut, amarah dan rasa bencinya tadi ia balut dengan perubahan karakter yg membuat Julieta bingung.

"Kenapa pria gila ini tiba tiba lembut? Dasar pria hidung belang, sama saja dengan ayah dan pamannya" batin Julieta merinding.

Karena tidak ada jawaban, Noland pun mendekatkan wajahnya dengan wajah Julieta dan meraih bibir yg sudah merah alami itu karena lipstik wanita itu sudah ia hilangkan sejak ciuman pertama mereka.

Ciuman Noland teras berbeda dengan aksinya tadi di kamar tamu. Kali ini ia tidak memaksa secara berlebihan untuk meminta balasan dari wanita yang ia cium. Namun ia lepaskan ciuman itu setelah beberapa saat masih belum mendapatkan respon.

"Mau aku gigit bibirmu biar terbuka hah? Kamu suka jika aku bermain kasar dan menyakitimu?" tanya Noland dengan tatapan tajam dan sudah penuh gairah.

Julieta tak menjawab tapi ia bisa merasakan tatapan Noland berbeda dari tadi, amarah dan kebencian yang sudah terganti dengan gairah.

"Aku harus siap untuk melayaninya agar aku bebas dan keluar dari rumah ini" batin Julieta.

Lalu tangan wanita itu mulai terangkat dan memegang kedua pipi Noland, menarik wajah tampan anak tirinya itu untuk mendekat dengan wajahnya agar ia bisa meraih bibir pria itu dengan bibirnya.

Cup..

"Wanita ini... " batin Noland yg terkejut jika Julieta benar benar akan melayaninya.

Wanita itu memulai ciuman dengan kecupan lalu dengan menirukan gerakan ciuman Noland tadi, Julieta mulai melum*t bibir pria yg ia ciumi apalagi ketika bibir Noland terbuka, wanita itu tak mampu mempertahankan bibirnya untuk mengatup. Julieta ikut membuka mulutnya dan membiarkan Noland melalukan apa yg pria itu mau.

"Apa yang aku lakukan?" batin Julieta yg tanpa. sadar hanyut dalam ciuman anak tirinya.

"hmmmmpppp... hmmppppp..." suara ciuman keduanya yg mulai memanas membangkitkan gairah keduanya.

Terpopuler

Comments

Dede Dengah Rumayar

Dede Dengah Rumayar

jadi penasaran thor...lanjut lagi donk😁😁😁

2023-11-28

1

lihat semua
Episodes
1 Kalah Judi
2 Pria tua romantis
3 Mati ditempat
4 Tangis pilu
5 Ketahuan
6 Sarana balas dendam
7 Tamparan bertubi
8 Mengenal Nama
9 Saling mendorong
10 Berangkat ke RS
11 Pembacaan Warisan
12 Rumah Utama
13 Tawaran diterima
14 Permulaan
15 Balas dendam ternikmat
16 3 Ronde dalam 3 Jam
17 Menikmati pagi
18 Perhatian kecil
19 Sarapan bersama
20 Aroma maskulin
21 Taman
22 Pijitan Ibu Tiri
23 Kolam renang
24 Menjerat mu
25 Perjanjian
26 Mimpi mengerikan
27 Jual beli saham
28 Tukang pindahan
29 Teman lama
30 Rumah baru
31 Teman merepotkan
32 Teman Baru alias Tetangga
33 Sidang perdana
34 Menahan rasa
35 Tamu tak diundang
36 Gagal minum wine
37 Pregnant alias Garis Dua
38 Mata mata terdekat
39 Bahagianya calon ayah
40 Belum menerima
41 Periksa kandungan
42 Morning Sickness
43 Penyadap kembali hidup
44 Menatap punggung mu
45 Kunci rumah
46 Seketika panik
47 Bos vs Teman
48 Jadi Chef
49 Masakan terlezat
50 Penyamaran
51 Semakin lama
52 Dijemput
53 Tidur di ranjang pria
54 Pengakuan suka
55 Terkuak
56 Budak baru
57 Drama makan malam
58 Luluh secepat ini
59 Wanita yg bekerja
60 Mendadak pergi
61 Tetap perhatian
62 Menghampirimu
63 Ciuman pertama darimu
64 Interogasi
65 Menjebloskan paman
66 Penculikan
67 Rintihan Kesakitan
68 Tertembak demi kamu
69 Menyusui
70 Sadar dari koma
71 Saling berpelukan
72 Mulai pulih
73 Anak lagi demam
74 Pulang ke rumah kita
75 Rindu masakanmu
76 Jas & Gaun Maroon
77 Janji Suci
78 Honeymoon
79 Bathup memanas
80 Brina Ardo's Wedding
81 Rumah Utama Zimoli
82 3 anak cukup
83 Cinta Segitiga Bermuda
84 Satu nama
85 Bercanda adik kakak
86 Dad - Son
87 Mom - Son
88 Brothers
89 Main PS
90 Hasil Perjodohan
91 Thank You for Reading 🫶
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Kalah Judi
2
Pria tua romantis
3
Mati ditempat
4
Tangis pilu
5
Ketahuan
6
Sarana balas dendam
7
Tamparan bertubi
8
Mengenal Nama
9
Saling mendorong
10
Berangkat ke RS
11
Pembacaan Warisan
12
Rumah Utama
13
Tawaran diterima
14
Permulaan
15
Balas dendam ternikmat
16
3 Ronde dalam 3 Jam
17
Menikmati pagi
18
Perhatian kecil
19
Sarapan bersama
20
Aroma maskulin
21
Taman
22
Pijitan Ibu Tiri
23
Kolam renang
24
Menjerat mu
25
Perjanjian
26
Mimpi mengerikan
27
Jual beli saham
28
Tukang pindahan
29
Teman lama
30
Rumah baru
31
Teman merepotkan
32
Teman Baru alias Tetangga
33
Sidang perdana
34
Menahan rasa
35
Tamu tak diundang
36
Gagal minum wine
37
Pregnant alias Garis Dua
38
Mata mata terdekat
39
Bahagianya calon ayah
40
Belum menerima
41
Periksa kandungan
42
Morning Sickness
43
Penyadap kembali hidup
44
Menatap punggung mu
45
Kunci rumah
46
Seketika panik
47
Bos vs Teman
48
Jadi Chef
49
Masakan terlezat
50
Penyamaran
51
Semakin lama
52
Dijemput
53
Tidur di ranjang pria
54
Pengakuan suka
55
Terkuak
56
Budak baru
57
Drama makan malam
58
Luluh secepat ini
59
Wanita yg bekerja
60
Mendadak pergi
61
Tetap perhatian
62
Menghampirimu
63
Ciuman pertama darimu
64
Interogasi
65
Menjebloskan paman
66
Penculikan
67
Rintihan Kesakitan
68
Tertembak demi kamu
69
Menyusui
70
Sadar dari koma
71
Saling berpelukan
72
Mulai pulih
73
Anak lagi demam
74
Pulang ke rumah kita
75
Rindu masakanmu
76
Jas & Gaun Maroon
77
Janji Suci
78
Honeymoon
79
Bathup memanas
80
Brina Ardo's Wedding
81
Rumah Utama Zimoli
82
3 anak cukup
83
Cinta Segitiga Bermuda
84
Satu nama
85
Bercanda adik kakak
86
Dad - Son
87
Mom - Son
88
Brothers
89
Main PS
90
Hasil Perjodohan
91
Thank You for Reading 🫶

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!