Mau tidak mau warisan itu ditandatangani 4 orang bersangkutan, untuk Nenek Liona digantikan dengan cap jari jempolnya di lembar warisan.
Mike dan Noland menatap Julieta dengan tatapan sama sama tajam. Benar benar wanita itu seperti mangsa untuk mereka.
"Percuma saja aku memberikan obat untuk membuat Martin serangan jantung dan mati jika warisannya terkait perusahaan tetap akan diberikan kepada Noland. Apalagi si wanita jal*ng ini juga mendapatkan warisan saham. Tau gitu, aku tunda saja membuat Martin tiada dan memaksa dia membuat warisan untuk menyerahkan Zimoli Group sepenuhnya padaku" batin Mike kesal dan menatap tajam Julieta.
Ya benar. Mike adalah dalang kematian Martin di malam pernikahan nya. Ia menyelinap kan pelayan yg bekerja untuknya alias mata mata. Pria itu pun juga tau jika Martin menikah lagi dengan wanita muda bernama Julieta ketika pelayan itu menyampaikan informasi yg hanya diketahui dirumah itu.
Mike tau jika Martin tidak bodoh dengan menyebarkan berita pernikahan diam diamnya dengan wanita muda, bisa bisa sahamnya jeblok. Tapi Mike memberikan informasi ini ke temannya yg bekerja di media, namun karena ancaman Noland pada semua media, akhirnya berita pernikahan itu tidak terpublish.
Dipikirk pikir juga, jika semua orang tau Julieta adalah istri Martin dan sekarang jadi jandanya, tidak menguntungkan Mike dalam hal bisnis maupun hal lainnya. Jadi ketika media temannya melaporkan terkait ancaman Noland, maka Mike setuju untuk menyimpan berita itu dan menyuruh media mengabaikannya juga.
Setelah penandatanganan surat warisan, Noland pamit ke nenek yg ia sayangi untuk pulang terlebih dahulu karena ia merasa tidak nyaman melihat ibu tirinya yg terlihat cantik mempesona.
"Nenek, Noland pulang dulu ya biar nenek bisa istirahat. Aku akan kesini sesering mungkin untuk menjenguk mu. Semoga ketika aku datang lagi kamu sudah bisa mengenaliku ya" pamit Noland lembut hingga membuat Julieta terkejut ternyata anak tirinya bisa seperti itu.
"Baik sama neneknya, tapi menyakiti wanita" batin Julieta.
Setelah mencium pipi Nenek Liona, Noland pun berjalan keluar ruangan VIP rawat inap itu sambil melirik tajam Julieta yg juga melihatnya.
"Lihat saja dirumah, aku akan menyiksamu karena berani berpakaian menggoda didepanku dan paman hidung belang itu" batin Noland lalu ia melanjutkan pergi.
Ruz pun mendekati Julieta untuk mengajaknya pulang karena hari semakin malam dan wanita itu belum makan malam. Mike yg mengerti jika Ruz mengajak wanita itu pulang, langsung mengatakan sesuatu terlebih dahulu seperti penawaran pada Julieta.
"Hei, kakak ipar. Jika kamu ingin menjual 5% saham itu, jualah ke aku dan akan aku bayar 2 kali lipat dari harga saham. Atau menikahlah denganku agar hidupmu tidak bersama anak keras kepala itu, bagaimana penawaranku?" tanya Mike ketika Julieta sudah berdiri dari sofa.
"Mohon maaf Tuan Mike, saya tidak berminat lebih terikat oleh Zimoli Group dengan menikahi anda namun untuk menjual saham, akan saya pertimbangkan" jawab Julieta datar.
Mike pun tersenyum smirk karena kesempatannya membeli saham Julieta masih dipertimbangkan oleh wanita itu berarti masih ada kemungkinan ia akan mendapatkan tambahan saham 5 persen.
"Aku harap kamu bisa memutuskan hal yang tepat karena jika kamu menjual sahammu, maka aku jamin dengan uang yg akan aku berikan, kamu bisa hidup 10 tahun tanpa bekerja tapi hidup sederhana haha" sahut Mike.
Julieta pun tak menyahuti lagi adik iparnya itu lalu berjalan keluar rawat VIP nenek Liona. Sebelum itu ia berjalan menuju brankar ibu mertuanya dan berpamitan seperti yg dilakukan Noland tadi.
"Meskipun anda adalah ibu mertuaku secara hukum, namun mohon maaf saya lebih memilih memanggil anda Nenek karena juga menghormati anda. Cepat sembuh, Nek. Senang berkenalan dengan anda" ucap Julieta sambil memegang tangan Nenek Liona yg lemas.
Lalu barulah Julieta keluar kamar VIP dan baru saja ia melangkah keluar, ada sesuatu yg membuatnya tersandung dan jatuh tersungkur kedepan. Sesuatu itu adalah kaki Noland yg sengaja digunakan untuk menjegal kaki ibu tirinya hingga jatuh.
Bruuuk!!!
Kereeen!!!
Ternyata tidak hanya terjatuh, gaun Julieta sobek dari belahan belakangnya hingga memperlihatkan paha mulus wanita itu.
Buru buru Julieta melepas jaket yg ia pakai dan ia gunakan untuk menutup paha dan pantat yg terekspos didepan sang anak tiri.
"Kurang ajar! Beraninya kamu membuatku tersandung, Noland! Ini rumah sakit!" seru Julieta yg lupa dilarang berbicara keras namun karena sangat marah ia terlanjur berteriak seperti itu.
"Kamu tau sendiri ini rumah sakit, tapi kamu yg bersuara tinggi haha" sahut Noland merasa tak bersalah sekali dan berjalan menuju luar Gedung perawatan VIP RS lalu masuk ke mobil sportnya.
Julieta dibantu Ruz berdiri dan wanita itu langsung melilitkan jaket yang ia pakai di pinggangnya agar bisa menutupi sebagian roknya yg sobek.
Beberapa saat kemudian, Noland sudah masuk mobilnya di parkiran.
"Wanita itu benar benar membuat jiwaku terbakar. Melihat kulitnya yg mulus bisa membuatku bergairah! Tidak bisa dibiarkan. Aku akan menyiksanya bukan menyukainya!" ucap Noland ketika sudah duduk di bangku driver mobil sportnya.
Tanpa pikir lagi tujuan kemana, ia memilih masuk club untuk menghilangkan bayangan kecantikan dari wajah Julieta. Mabok bisa membuat dia melupakan perasaannya sementara.
Tapi bisa jadi dalam keadaan mabuk, Noland pun melakukan sesuatu yg akan membuatnya menyesal nanti.
Julieta sudah pulang ke rumah utama Zimoli, Ruz pun pamit untuk pulang juga kerumahnya karena jam kerjanya sudah selesai. Gantian Bu Susi yang mengarahkan Julieta untuk makan malam.
"Eta, kamu makan malam dulu sebelum tidur" ucap Bu Susi.
"Baik, bu" sahut Julieta menurut. Ia berfikir jika ingin melawan anak tirinya harus makan dan bertenaga, jangan sampai kelaparan.
Mereka berdua pun berjalan ke meja makan dan mempersilahkan Julieta duduk seperti biasanya di kursinya. Lagi lagi Bu Susi tidak mau makan bersama wanita itu ya karena status mereka yang berbeda.
Julieta juga tidak ingin memaksa wanita yg sudah ia anggap ibunya seminggu ini untuk melakukan apa yg tidak disukai atau membuatnya tidak nyaman.
Akhirnya Julieta makan malam sendiri seperti seminggu berada di rumah utama. Setelah makan, ia pamit untuk beristirahat dulu di kamarnya dan mempersilahkan Bu Susi serta pelayan lainnya juga istirahat.
Baru saja masuk kamar, Julieta langsung merebahkan tubuhnya yg merasa sangat lelah karena memakai gaun ketat ini serta menghadiri acara keluarga yg tidak nyaman sekali.
"Aaah enaknya tidur di kasur!" seru Julieta pelan karena tidak ingin seruan yang sampai luar kamar.
Tanpa sadar, wanita itu pun tertidur dengan gaunnya yg sudah sobek serta sepatu high heelsnya yg belum terlepas. Wanita yg malang, seperti di penjara di rumah orang kaya 🥲
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments