Mengenal Nama

Setelah Julieta berpenampilan dengan baik, Bu Susi masuk kamarnya sambil membawa makanan dan obat merah serta plester untuk mengobati luka di telapak kaki wanita itu karena pecahan kaca tadi pagi.

"Makan dulu, Eta. Kamu harus kuat berada disini sampai Tuan Noland mau menerimamu sebagai ibu barunya" ucap Bu Susi sambi menyerahkan mangkok berisi bubur lagi tapi ada irisan dagingnya.

"Aku tidak mau jadi ibunya!" sahut Julieta.

"Oh iya, kamu tidak perlu jadi ibunya karena Tuan Martin sudah tiada. Kamu bisa mengurus perceraian, mungkin setelah itu kamu bisa bebas dari sini" jelas Bu Susi.

"Bagaimana caranya mengurus itu?" tanya Julieta penasaran.

"Biarkan Ruz yang mengatasinya, dia akan membereskan masalah ini untukmu agar kamu bisa bebas" jawab Bu Susi, namun perkataan wanita itu didengar oleh seorang pria yg sudah berdiri di depan pintu kamar Julieta.

"haha, siapa yang memperbolehkan wanita yg membuat suaminya mati di hari pertama pernikahan semudah itu bebas? Tanggung jawabnya untuk merawat putra suaminya masih ada. Meskipun Ruz akan mengurus surat kematian dan cerai mati untuk dia, kupastikan dia tetap disini sampai aku puas menyiksanya haha" ucap Noland membuat Julieta mengepalkan tangan.

"Namamu Julieta kan? Kamu beruntung Ruz tidak mengusut kematian ayahku dan aku pun tak ingin kematian pria itu menjadi sebuah berita pembunuhan oleh istrinya. Kamu harus berterima kasih tidak aku tuntut!" lanjut Noland dengan sinis.

"Bunuh saja aku! Namamu Noland kan? Buat aku mati ditanganmu dan menyusul suamiku!" teriak Julieta dengan amarah.

"Wah habis berendam, kamu menjadi wanita yang kuat ya dan beraninya menyebut namaku dengan bibir kotormu itu yg suka mencium banyak pria kesana kemari sampai tersesat di Martin" sinis Noland yang berjalan mendekati ranjang Julieta dan ada Bu Susi disana.

"Bu Susi, aku belum memperbolehkanmu memberikan dia makan. Kenapa ada bubur ditangannya ini? Ambil!" perintah Noland.

"Maaf tuan, Nyonya belum makan dari pagi" bela Bu Susi dengan menundukkan kepala takut.

"Nyonya? Ingat Nyonya dirumah ini hanya ada ibuku, Naomi Marcus! Wanita ini hanya ingin harta keluargaku saja!" ucap Noland.

"Namun sepertinya ayahku yg malang itu belum sempat menuliskan warisan untukmu, jadi aku pastikan kamu tidak akan mendapat apa apa" lanjutnya lalu menatap tajam ke arah Julieta.

"Aku juga tidak mau harta kalian, pria brengsek!" umpat Julieta dengan berani.

Plak!!

Tamparan lagi diterima Julieta hingga membuat sudut bibirnya berdarah lagi.

"Tuan, cukup. Wanita ini juga manusia, dia perlu istirahat" ucap Bu Susi memberanikan diri karena tidak tega dengan Julieta.

"Bu Susi yang sudah mengenalku 27 tahun sejak aku bayi dan ikut membesarkanku dengan baik malah membela wanita yg baru datang kemarin hahahahhaa" sarkas Noland.

"Saya tidak membesarkan anda dengan baik, Tuan. Saya yang salah membiarkan anda terluka seperti ini" ucap Bu Susi dengan mata berkaca kaca.

"Shi*t! Wanita tua ini membuatku lemah!" batin Noland yg tidak bisa melihat wajah sedih ibu pengasuhnya.

"Aku harap, ibu masih menghormatiku sebagai tuan muda disini. Jangan perlakukan wanita ini dengan baik sebelum aku perintahkan. Jangan memberi makan sebelum aku perintahkan, jangan menolongnya sebelum aku perintahkan. Atau aku akan membawa wanita itu pergi dari hadapan kalian dan mungkin dia tidak akan kembali dengan selamat" ancam Noland serius lalu berjalan keluar kamar.

"Maafkan, Tuan Noland. Ibu gagal membesarkannya" ujar Bu Susi dengan nada menyesal dan memegang pipi Juliet yg memerah bercampur membiru karena dari kemarin mendapatkan tamparan dari ayah dan anak.

Julieta hanya diam dan meneteskan air mata. Ia sampai tak bisa berkata apa apa lagi terkait rasa sakit yg ia rasa saat ini.

"Habiskan bubur ini, sebelum Tuan Noland datang lagi" ucap Bu Susi lalu buru buru mengobati telapak kaki Julieta dan menutupnya dengan plester. Barulah wanita itu keluar kamar dan membiarkan Julieta menikmati makan buburnya sendiri.

Dengan hisakan tangis , ia menyendokkan bubur ke mulutnya. Meratapi nasib yang mungkin akan semakin menyakitinya.

Noland siang ini pergi ke wilayah lain dimana perusahaan kecil Investasinya ia bangun. Menjadi CEO dan pendiri LandVest di usia sekitar 22 tahun membuat ia disegani oleh rekan bisnisnya atau penanam modal. Noland adalah anak yang genius dibidang keuangan. Analisis grafiknya begitu detail dan membuat perusahaannya mulai dipertimbangkan.

Namun, baru saja mulai balas dendam dengan membeli saham Zimoli Group diam diam, Noland mendapatkan kabar jika ayahnya tiada. Percuma saja membeli saham Zimoli Group diam diam karena pada akhirnya ia akan mewarisinya.

Di LandVest, kedatangan Noland disambut oleh asisten pribadinya sekaligus rekan partner usaha yang bernama Pablo.

"Hey bro, gimana pemakamannya lancar?" tanya Pablo enteng.

"Terlalu lancar, sampai aku mengira pria tua itu terlalu baik" jawab Noland sambil menghempaskan tubuhnya di kursi kebesaran miliknya.

"Hahaha, ya mungkin sebagai pembisnis baik namun sebagai ayah dan suami dia tidak baik. Mana peduli mereka soal kebejatan Martin di luar rumah. Mereka hanya taunya status ayahnya sebagai pembisnis hebat" sahut Pablo mengatakan fakta.

Tidak ada sahutan dari Noland karena merasa apa yg diomongkan Pablo benar. Para tamu di pemakaman tadi begitu menghormati Martin sebagai rekan bisnis.

Tapi beberapa saat Noland berkata "Sepertinya aku akan membalaskan dendamku kepada istri barunya. Dan aku akan sering off dari LandVest. Tolong kamu jaga perusahaan ini ya. Aku juga akan mempersiapkan diriku untuk mengambil alih Zimoli Grup sebelum pamanku semakin serakah. Aku bisa melihat keinginannya menguasai perusahaan. Memang saat ini aku berkata untuknya menggantikan ku menjadi direktur, sekalian aku ingin tau apa yg dia akan lakukan untuk menyingkirkanku" jelas pria muda bermata biru itu dengan gamblang tentang rencananya.

Pablo masih kebingungan dengan kalimat pertama yg disampaikan Noland. "Istri baru?"

"Apa yang kamu maksud istri baru, Land?" tanya Pablo penasaran.

"Ya istri baru. Pria tua itu menikah lagi kemarin dan langsung mati malamnya. Bisa jadi wanita itu meracuninya atau membutnya serangan jantung dan tak bernyawa. Tapi aku tak memiliki bukti. Dan karena baru sehari menikah, seharusnya secara hukum dia tidak bisa mengambil harta keluargaku. Warisan Martin juga baru akan disampaikan 3 hari lagi dari pengacara keluarga dan aku bisa menduga belum ada nama wanita itu" jawab Noland membuat Pablo menutup mulut tak percaya.

"Astaga, anaknya aja belum nikah tapi Martin menikahi wanita baru hahahahha. Kamu kalah sebagai pria penggoda, broo" ejek Pablo.

"Aku bukan seperti dia, pemain wanita yang tidak punya hati! Aku akan memperlakukan wanitaku sebaik mungkin" ucap Noland.

"Hahaha, tapi darah Martin ada di tubuhmu, mungkin saja hobinya menurun padamu" ucap Pablo.

"Kamu mendoakanku menjadi bajingan sepertinya yang membuat istri sendiri gila? No way! Aku ingin berbeda dari ayahku. Tapi mungkin aku akan menjadi pria brengsek yg sama yg menyakiti wanita tapi khusus kepada istri barunya. Aku ingin menyakiti Julieta seperti Martin menyakiti ibuku" kesal Noland hingga tak sadar menyebut nama ibu tirinya.

"Oh namanya Julieta. Bagus juga" sahut Pablo dengan senyum smirk.

Noland tak melanjutkan obrolan dengan asistennya itu dan memilih melanjutkan pekerjaan hingga tuntas agar bisa dialihkan ke Pablo selama ia tinggal. Entah seminggu sebulan atau berbulan bulan. Pablo harus siap.

Episodes
1 Kalah Judi
2 Pria tua romantis
3 Mati ditempat
4 Tangis pilu
5 Ketahuan
6 Sarana balas dendam
7 Tamparan bertubi
8 Mengenal Nama
9 Saling mendorong
10 Berangkat ke RS
11 Pembacaan Warisan
12 Rumah Utama
13 Tawaran diterima
14 Permulaan
15 Balas dendam ternikmat
16 3 Ronde dalam 3 Jam
17 Menikmati pagi
18 Perhatian kecil
19 Sarapan bersama
20 Aroma maskulin
21 Taman
22 Pijitan Ibu Tiri
23 Kolam renang
24 Menjerat mu
25 Perjanjian
26 Mimpi mengerikan
27 Jual beli saham
28 Tukang pindahan
29 Teman lama
30 Rumah baru
31 Teman merepotkan
32 Teman Baru alias Tetangga
33 Sidang perdana
34 Menahan rasa
35 Tamu tak diundang
36 Gagal minum wine
37 Pregnant alias Garis Dua
38 Mata mata terdekat
39 Bahagianya calon ayah
40 Belum menerima
41 Periksa kandungan
42 Morning Sickness
43 Penyadap kembali hidup
44 Menatap punggung mu
45 Kunci rumah
46 Seketika panik
47 Bos vs Teman
48 Jadi Chef
49 Masakan terlezat
50 Penyamaran
51 Semakin lama
52 Dijemput
53 Tidur di ranjang pria
54 Pengakuan suka
55 Terkuak
56 Budak baru
57 Drama makan malam
58 Luluh secepat ini
59 Wanita yg bekerja
60 Mendadak pergi
61 Tetap perhatian
62 Menghampirimu
63 Ciuman pertama darimu
64 Interogasi
65 Menjebloskan paman
66 Penculikan
67 Rintihan Kesakitan
68 Tertembak demi kamu
69 Menyusui
70 Sadar dari koma
71 Saling berpelukan
72 Mulai pulih
73 Anak lagi demam
74 Pulang ke rumah kita
75 Rindu masakanmu
76 Jas & Gaun Maroon
77 Janji Suci
78 Honeymoon
79 Bathup memanas
80 Brina Ardo's Wedding
81 Rumah Utama Zimoli
82 3 anak cukup
83 Cinta Segitiga Bermuda
84 Satu nama
85 Bercanda adik kakak
86 Dad - Son
87 Mom - Son
88 Brothers
89 Main PS
90 Hasil Perjodohan
91 Thank You for Reading 🫶
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Kalah Judi
2
Pria tua romantis
3
Mati ditempat
4
Tangis pilu
5
Ketahuan
6
Sarana balas dendam
7
Tamparan bertubi
8
Mengenal Nama
9
Saling mendorong
10
Berangkat ke RS
11
Pembacaan Warisan
12
Rumah Utama
13
Tawaran diterima
14
Permulaan
15
Balas dendam ternikmat
16
3 Ronde dalam 3 Jam
17
Menikmati pagi
18
Perhatian kecil
19
Sarapan bersama
20
Aroma maskulin
21
Taman
22
Pijitan Ibu Tiri
23
Kolam renang
24
Menjerat mu
25
Perjanjian
26
Mimpi mengerikan
27
Jual beli saham
28
Tukang pindahan
29
Teman lama
30
Rumah baru
31
Teman merepotkan
32
Teman Baru alias Tetangga
33
Sidang perdana
34
Menahan rasa
35
Tamu tak diundang
36
Gagal minum wine
37
Pregnant alias Garis Dua
38
Mata mata terdekat
39
Bahagianya calon ayah
40
Belum menerima
41
Periksa kandungan
42
Morning Sickness
43
Penyadap kembali hidup
44
Menatap punggung mu
45
Kunci rumah
46
Seketika panik
47
Bos vs Teman
48
Jadi Chef
49
Masakan terlezat
50
Penyamaran
51
Semakin lama
52
Dijemput
53
Tidur di ranjang pria
54
Pengakuan suka
55
Terkuak
56
Budak baru
57
Drama makan malam
58
Luluh secepat ini
59
Wanita yg bekerja
60
Mendadak pergi
61
Tetap perhatian
62
Menghampirimu
63
Ciuman pertama darimu
64
Interogasi
65
Menjebloskan paman
66
Penculikan
67
Rintihan Kesakitan
68
Tertembak demi kamu
69
Menyusui
70
Sadar dari koma
71
Saling berpelukan
72
Mulai pulih
73
Anak lagi demam
74
Pulang ke rumah kita
75
Rindu masakanmu
76
Jas & Gaun Maroon
77
Janji Suci
78
Honeymoon
79
Bathup memanas
80
Brina Ardo's Wedding
81
Rumah Utama Zimoli
82
3 anak cukup
83
Cinta Segitiga Bermuda
84
Satu nama
85
Bercanda adik kakak
86
Dad - Son
87
Mom - Son
88
Brothers
89
Main PS
90
Hasil Perjodohan
91
Thank You for Reading 🫶

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!