#18

#18

Sore itu, angin sejuk sepoi-sepoi, mengiringi meriahnya pesta perhelatan pernikahan sang aktor dengan Chef Cantik yang banyak menyedot perhatian publik. Jika di acara Akad mereka mereka membuat acara private, maka di acara resepsi ini, BRtv eksklusif secara langsung menyiarkan pesta pernikahan tersebut. 

Tepat seperti dugaan banyak orang, pesta pernikahan sepasang sejoli tersebut berlangsung mewah, para tamu undangan yang hadir bener benar berasal dari kalangan pebisnis elite, para dokter senior yang tak di ragukan kapasitas dan kemampuannya, dan tentu saja teman-teman kedua mempelai, teman sekolah, serta rekan seprofesi mereka. 

Semakin larut acara terasa semakin meriah, aura bahagia kedua benar-benar memancar, hingga tak tampak lelah di wajah keduanya. Diantara sekian banyak tamu yang hadir, ada seorang tamu yang sejak tadi bahkan tak berani mendekati kedua mempelai, ia seperti seorang panglima yang kalah di medan perang. Benar kiranya jika ia sudah merelakan Aya mencintai pilihan hatinya, tapi sungguh ia hanya manusia biasa yang juga merasakan sakit ketika apa yang ia harapkan tak menjadi kenyataan. 

“Hai …” Sapa seorang gadis. 

Cyrus menolah, entah siapa dia, tapi dia sangat cantik bahkan di keramaian cahaya malam, Cyrus bisa melihat netra birunya berkilau ketika tak sengaja tersorot cahaya lampu. Dandanan sungguh elegan, dipadu dengan rasa percaya diri, membuat Cyrus merasa dia bukan gadis dari kalangan biasa. 

Cyrus mengangguk membalas sapaan gadis itu, “Masih Sendiri? Atau kebetulan kekasihmu tidak bisa datang?”

“Masih sendiri, dan bukan urusanmu.”

Gadis itu tersenyum, baru kali ini ada seorang pria menolak berkenalan dengan gadis tersohor di kalangan sosialita seperti dirinya. Jangankan mendengar nama keluarganya, jika para pria bertatapan dengan Briana Gustav Agusto saja seharusnya sudah sangat beruntung, karena Bee tak sembarangan berkenalan dengan pria, agaknya nasehat Arjuna ketika ia masih kecil dulu, sungguh melekat kuat. Tapi apa ini, tiba-tiba saja Bee dibuat penasaran dengan pria tampan nan misterius ini, baru kali ini seorang Briana bertemu dengan pria yang sinis bahkan terlihat tidak tertarik memandang kecantikannya. 

“Mau aku temani bersalaman dengan mempelai? Aku cukup kenal dekat dengan mereka.”

“Tak usah menyombongkan diri, aku pun mengenal mereka dengan baik.”

“Lalu kenapa kamu masih disini, alih-alih memberi mereka ucapan selamat.”

“Sudah ku katakan itu bukan urusanmu.”

“Oke bukan urusanku, tapi asal kamu tahu, wajahmu terlihat seperti seorang panglima yang kalah perang. Wajahmu lusuh tertunduk, aku rasa kamu bukan seorang Gentleman.” Ejek Bee. 

“Kau…” Jawab Cyrus geram dengan perumpamaan yang dilemparkan Bee. 

“Kamu tak terima kan? Kalau begitu ayo, tunjukkan kalau kamu adalah Gentleman sejati, kita temui kedua mempelai.”

Briana tak peduli, dengan wajah Cyrus yang masih kebingungan, Gadis itu meletakkan gelas minumannya di meja terdekat, kemudian menyeret Cyrus mendekati panggung tempat kedua mempelai berada. 

“Hei… apa-apaan kamu, berani menyentuh tanganku?”

“Memang bersentuhan begini dosa?”

“Ya tidak, tapi…”

“Kalau begitu, abaikan perasaanmu.”

Bee terus berjalan menerobos keramaian tamu undangan, ia bergerak ke antrian VIP agar bisa lebih cepat menghampiri sepasang mempelai, dari kejauhan Bee tersenyum menatap rona bahagia di wajah sepupu tampannya tersebut. ‘Darren memang benar-benar tampan, walau agak brengsek pada awalnya, tapi lihatlah sekarang, dia seperti suami yang tak bisa jauh dari istrinya. Rugi sekali Clara menyia-nyiakan pria setampan Darren,’ Gumam Bee seorang diri, tak peduli dengan Cyrus yang sibuk menetralkan detak jantungnya. 

Petugas Wedding Organizer mempersilahkan Bee untuk maju terlebih dahulu, karena ia berada di urutan pertama barisan VIP. 

#etdah … udah lah pestanya mewah dan eksklusif, masih juga ditambah undangan VIP, othor tak bisa membayangkannya, hanya menulis yang diluar Nurul dan tak habis Pikri. 

“Paman, keponakan cantik datang…” Seru Bee ketika berhadapan dengan Papa Kevin dan Mama Disya, bahkan tanpa segan memeluk Papa Kevin. 

“Jika saja bukan keponakanku, sudah kutendang kamu, tak sopan main peluk-peluk di depan istriku.” Gurau Papa Kevin. 

“Bibi tidak cemburu kan??” Seloroh Bee. 

“Tentu saja tidak, mana bisa Bibi cemburu pada gadis semanis dirimu.” Jawab Mama Disya, pada putri kesayangan Brian tersebut, bayi kecil dengan berat tak lebih dari 2000 gram tersebut, kini tumbuh sehat dan sangat cantik. “Apa kamu membawa kekasih baru?” tanya Mama Disya sambil berbisik. 

“Entah … siapa dia aku tak, kasihan dia bengong kaya anak kambing kehilangan induknya.”

Mama Disya tercengang mendengar sang keponakan menggunakan perumpamaan yang terdengar nyeleneh di telinga nya. 

“Sudah lah sayang, abaikan kalimat Bee, kamu seperti tak mengenal Bee saja, itu Cyrus, teman Darren, apa kamu lupa?”

“Oh iya … pantas saja aku merasa sering melihat wajahnya.” 

Tak bisa di hindari lagi, akhirnya mereka berhadapan, rival kembali berhadapan, dan kini dengan bangga Darren kembali mengukuhkan kemenangan dirinya. 

“Teman kalian nih?” 

“Kamu kenal dia?” Tanya Darren. 

“Nggak, cuma kasihan aja di pojokan, kaya anak kambing kehilangan induknya.” 

Lagi lagi Cyrus dibuat terperangah, gadis ini benar-benar menjatuhkan harga dirinya hingga ke dasar jurang. 

“Kau…” Tapi akhirnya Cyrus hanya mampu menahan geram, mana mungkin ia mengamuk dan membuat masalah di pesta orang lain. 

“Maaf sepupu ku memang sedikit…”

“Apa kamu mau mengatakan apa tentang diriku, lihat Daddy dan Mommy ku mengawasimu.”

“Paman … tolong ini putrinya disuruh minum obat dulu, bahaya kalau kambuh di sini.” Seru Darren pada Daddy Brian yang malam itu mendapat kehormatan mewakili orang tua mempelai wanita. 

“Kyaaa…!!!” Sentak Bee kesal, “sejak dulu kamu, Daniel, Dean dan Danesh memang komplotan menyebalkan.” pekik Bee kesal, kemudian gadis itu berjalan menghentakkan kakinya, memeluk sang Daddy. 

Melihat hal itu membuat Darren semakin senang. 

“Selamat untuk kalian, aku ikut bahagia.” akhirnya hanya itu yang mampu Cyrus ucapkan, bertahun tahun menjadi rival namun baru kali ini ia sungguh-sungguh mendoakan kebahagiaan untuk Darren, dan wanita baik yang diam-diam menghuni hatinya. 

“Thanks yah… semoga kamu pun segera bertemu, dengan gadis yang kamu idamkan.” Jawab Darren, jika biasanya ia tak suka melihat keberadaan sang rival di dekat nya, entah kenapa malam ini ia lega, bukan karena ingin menjaga perasaan istrinya, tapi lega karena akhirnya kebencian itu musnah begitu saja, bersih bagai tertiup angin. 

Aya pun demikian, ia hanya tersenyum ketika akhirnya berjabat dengan Cyrus, “terima kasih sudah bersedia menjadi temanku, aku yakin suatu hari cinta sejati akan datang padamu,”

“Thanks yah…” 

Syukur lah Ada Daniel yang selalu bisa mencairkan suasana, selepas turun dari panggung, Daniel segera membawa Cyrus bergabung dalam obrolannya bersama teman teman alumni SMU yang malam ini berkesempatan datang memenuhi undangan. 

Terpopuler

Comments

Dwi apri

Dwi apri

cyrus jodohnya brianakah thor...
kocak abis si briana
artis papan atas dikatain kambing🤣🤣🤣🤣

2024-12-09

0

Sulis Tyawati

Sulis Tyawati

Bee Cyrus cocok dah,,, tar ank nya dri huruf A atau D😀🤣

2025-01-06

0

◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ

◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ

😆😆😆

2024-08-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!