#16

#16

Malam ini, tepi kolam renang menjadi spot santai ketiga pria yang beberapa tahun lalu masih kanak-kanak, sungguh pemandangan langka bisa melihat Daniel, Darren, Dean, dan Danesh secara bersamaan, semakin dewasa, mereka semakin sibuk dengan kehidupan dan pekerjaan masing-masing.

Tapi urusan percintaan Darren pemenangnya, Dean yang masa muda nya kerap berganti-ganti pacar, kini tampak kalem dengan kekasih yang sudah 4 tahun ini di pacarinya, dan sepertinya belum terlihat hilal kapan akan mengakhiri masa lajangnya, menjadi calon dokter bukan pekerjaan mudah, kelakarnya jika Mommy Bella bertanya kapan akan mengenalkan sang kekasih.

Sementara Daniel dan Danesh jangan ditanya lagi, jika Daniel ngotot mencari Naya, padahal Kevin masih ngotot ingin menjodohkan dia dengan Carissa putri Prof Hardiman. Sementara Danesh yang masih patah hati selepas kepergian Renata, hingga kini melampiaskan patah hatinya pada pekerjaan yang selalu membuat sang Mommy kesulitan tidur di malam hari, apalagi jika Danesh mendadak tak bisa dihubungi selama lebih dari 2 x 24 jam, bisa dipastikan Danesh sedang menjalankan misi rahasia, atau melakukan penyelidikan.

Siapa yang menyangka jika akhirnya Darren yang mendahului mereka, padahal ada Luna yang masih belum ingin mengakhiri masa pertunangannya dengan Nathan. Bahkan Darren sudah menikah diam-diam 5 tahun silam, terlepas dari apapun penyebabnya, mereka tak akan mengungkit peristiwa kelam tersebut. Sebaliknya kini keluarga ikut bahagia melihat Darren bisa kembali ke tengah-tengah mereka, Bahkan keluarga Geraldy sangat antusias menyambut kehadiran Aya sebagai anggota baru.

Entah sudah berapa botol soda mereka habiskan bersama, dan berapa macam camilan yang mereka habiskan malam itu, tapi semakin lama Darren merasa waktu berjalan 10x lebih lambat dari biasanya, padahal sudah tak terhitung lagi berapa macam kegiatan ia lakukan demi mengalihkan rasa rindunya. Pasalnya sudah 2 hari ini Aya dipingit di rumah Oma Stella, 2 hari pula Darren tak melihat, mendengar, bahkan bersentuhan dengan sang istri, yang esok hari akan ia nikahi kembali. Semua orang seakan-akan kompak mengerjai dirinya yang tengah dirundung rindu.

“Sudah jangan dipikirkan, bersabarlah sampai besok.” Celetuk Daniel untuk kesekian kalinya, ketika melihat wajah Darren benar-benar kusut seperti jemuran yang tidak terpapar sinar matahari.

“Abang belum tahu rasanya sih?”

“Kurasa lebih baik dia pingsan saja malam ini,” Kali ini Dean bersuara, matanya sudah seperti panda, tapi ia belum bisa terpejam, khawatir kabur lagi seperti siang tadi, ia melarikan diri ke Geraldy Kingdom, hanya demi melihat Aya, walau demikian usahanya sia-sia karena pintu utama dijaga ketat oleh penjaga.  

“Nyusahin aja … yang ada besok kamu pingsan sebelum mengucap akad.”

PLAKK, Darren menggeplak kepala Dean. “Nggak mungkin pingsan, kan ini udah yang kedua.” jawab Darren bangga.

“Dulu yang pertama, apa menggila begini rasanya.” 

“Nggak lah, yang pertama malah aku berantem dulu sama Bos Johan si alan itu.”

“Kenapa?” 

“Aya mau di jadiin istri ke lima, Gi la nggak? yaa mending sama gue.”

“Walaupun tingkahmu masih begajulan? Begitu?” sembur Daniel.

“Ya tapi se enggak nya, Aya jadi pertama dan satu-satunya sampai sekarang, coba sama Dean, baru jadi pacar aja mungkin dia udah lupa Adhis urutan ke berapa, hahahaha …”

Ketiga pria dewasa itu tertawa bersahutan, “Tapi asli De … gue mengakui, anak nya Om Bima memang the best cantiknya, kalem, keturunan ningrat pula.” Daniel menerawang peristiwa ketika kali terakhir mereka bertemu Adhis di rumah sakit. “Sayang seribu sayang sudah punya tunangan,”

“Ya udah kutunggu jandamu saja … hahahaha …” 

“Mantan oh mantan … indah dalam pandangan, tapi jauh dari jangkauan.” 

Dean hanya tersenyum kecut, andai dulu ego tak mengalahkan segalanya, tentu kini ia sudah seperti Darren yang ngebet ingin segera menikahi Adhis. Waktu memang tak mungkin berbalik, kini ia sudah memiliki pengganti Adhis, dan Adhis pun sudah memiliki pengganti dirinya. Bila memang masih ada jodoh biarlah Tuhan yang mengatur jalannya. Dean tak ingin menjadi pria yang merusak kebahagiaan pria lain.

.

.

Hangat mentari cerah memayungi bumi, harap hari ini indah dan cerah, sebahagia dua insan yang menanti datangnya hari ini. 

Hari ini keluarga sang Tuan Besar tengah mengadakan hajatan besar pula, sebuah pesta pernikahan perdana, walau bukan cucu perdana, tapi cucu kedua, hal itu tak mengurangi rasa bahagia seluruh keluarga besar. 

Berbagai persiapan mulai dari yang terbesar hingga yang remeh sudah tersusun dengan rapi, karena hari ini akan menjadi hari yang panjang, acara dimulai sejak pagi, dan akan terus berlanjut hingga malam hari nya. 

Di kamar nya Darren di bantu beberapa pegawai butik merapikan pakaiannya, jika semalam ia jumawa mengatakan bahwa pagi ini ia tak akan gugup dan gemetar, nyatanya hal sebaliknya justru terjadi, dadanya bergemuruh hebat, bahkan kedua tangannya mulai terasa dingin. 

Darren menatap pantulan bayangan dirinya di cermin besar, gagah, tampan, dan paripurna berbalut pakaian adat serupa dengan kebaya yang dikenakan Aya, entah seperti apa nanti wajah cantik sang istri, karena dua hari tak bersua serta tak mendengar suara Aya, membuat ia sedikit amnesia. 

“Anak Mama tampan sekali,” Seru mama Disya takjub dengan ketampanan puteranya, bayi yang ia lahirkan 25 tahun silam, kini menjelma menjadi pria dewasa, tampan, dan siap memimpin keluarganya sendiri. 

“Mamaku juga masih cantik, sama cantiknya dihari kita pertama bertemu sebagai Ibu dan Anak.” Darren memeluk sang Mama erat, “terima kasih sudah menjadi Mama terbaik bagi kami, semoga Mama dan Papa panjang umur dan sehat selalu.” 

“Pasti sayang, Mama dan Papa ingin melihat dan menimang cucu-cucu kami kelak, bermain dan memasak makanan kesukaan mereka.” 

“Ayo… kita jalan sekarang, 30 menit lagi acara dimulai.” Papa Kevin mengingatkan. Pria itu menatap penampilan Darren dari ujung kepala hingga ujung kaki. 

“Kenapa? Apa Papa juga kagum pada ketampanan ku?”

“Memang kamu pikir ketampananmu berasal dari mana? Dari Papa Juga kan?” seloroh Kevin, ia masih merasa dirinya tampan paripurna, walau usianya tak lagi muda. 

Tentu Mama Disya tak bisa lagi menahan tawa nya, “kalian sama sama tampan, dan Mama harus berbangga karena kalian berdua sama-sama milik Mama,” 

“Tuh kan Mamamu kumat posesif nya.” Jawab Papa Kevin sembari mendekap wanitanya tersebut. 

“Biarin, tapi kamu tetap cinta kan??”

“Ya iya lah, sudah selengket ini, sudah punya dua cucu juga masa perlu di tanya lagi.” Kekeh Papa Kevin. 

Terpopuler

Comments

◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ

◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ

🤭🤭🤭

2024-08-26

0

NNPAPALE🦈🦈🦈🦈

NNPAPALE🦈🦈🦈🦈

baik baikin aja othornya dean, kasih sogokan seblak cilok maklor bakso dan sejenisnya pasti dijamin lancar jaya jodohnya sama adhis 😀🤣🤣😀😀

2023-12-10

1

Sh

Sh

yah.. ditungguin udah dari pagi... dikit amat.. ga sampai nikah... besok yang panjang ya.

2023-12-09

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!