#17
Mohon maaf jika seandainya typo bertebaran, karena othor langsung UP tanpa edit ulang, biar bisa tayang 2 bab 🥰 cmiiiiwww
Geraldy Kingdom sudah bersiap untuk datangnya hari ini, tim keamanan bersiaga penuh di depan dan di belakang layar, lebih dari 50 orang anggota Agent AG bersiaga demi keamanan pesta.
Sepanjang jalan menuju lokasi utama sudah dihias indah dengan hamparan kain putih kombinasi gold yang mewah dan elegan, bunga-bunga pun berjajar memperindah dekorasi, ada banyak spot foto yang sangat instagram-able, serta karangan bunga sebagai ucapan selamat terus berdatangan, baik dari rekan Bisnis Tuan Alexander, rekan-rekan dokter Kevin dan Gadisya, bahkan rekan-rekan sesama artis serta Sesama Chef yang pernah terlibat kerja sama dengan sang aktor dan Chef ini.
Iring-iringan mobil mewah datang menyertai kedatangan rombongan mempelai pria, walau ini hanya formalitas, tapi semua dilakukan karena beberapa hari sebelum Ijab Qobul di ulang, kedua mempelai memang menjalani pingitan di tempat berbeda.
Di Kamar wardrobe sang mempelai wanita pun sudah duduk anggun dengan kebaya indah berwarna broken white bergradasi benang emas, berhias payet-payet mewah, bahkan rambut pendeknya sudah di tata sedemikian rupa indah bersanggul modern, rona wajah nya menampilkan aura kebahagian, walau bukan kebahagiaan sempurna, karena Nyak Leha sang Ibu tak bisa ikut menikmati hari bahagia ini, serta Danu sang kakak yang sejak awal tak bisa bersikap selayaknya pengayom keluarga. Tapi kini Aya di peluk keluarga baru nya, ada Mommy Riana dan Daddy Brian sebagai orang tua angkatnya, bahkan ia memiliki saudara walau tak sedarah, namun kedekatan yang terjalin sungguh luar biasa.
“Rombongan Darren sudah datang, sebentar lagi acara di mulai.” Bisik Luna yang sejak semalam menemani Aya di Geraldy Kingdom.
“Wajahku kelihatan tegang yah?”
“Iya… tapi tetap cantik, dan aku paling bahagia, karena kakak ku bersanding denganmu, bukan dengan si wanita ular berbisa itu.” Luna memeluk Sang kakak ipar, “aku seneng bangt Ay…”
Pintu ruangan terbuka, “mempelai wanita dipersilahkan keluar.” Ujarnya.
Luna membantu Aya berdiri, sementara pegawai butik membantu merapikan kebaya yang Aya kenakan sebelum berjalan menuju Aula Geraldy Kingdom, tempat diadakannya acara Ijab Qobul.
Ketika tiba di Aula, sang mempelai wanita mencuri perhatian banyak orang, namun Darren tak serta merta menatap mempelainya, bukan tak mau, tapi rasanya ia sudah tak mampu mengendalikan debaran jantungnya.
Akhirnya ia kembali bisa mengucap janji pernikahan, bukan karena kesalahan seperti ketika pertama kali ia mengucap janji, tapi kini rasanya sungguh berbeda. Karena kini ia telah siap lahir dan batin, menjadi suami, menjadi ayah, menjadi teman, menjadi sahabat paling dekat, menjadi teman untuk berbagi suka dan duka, menjadi pelindung bagi anak dan istrinya.
“Nggak pengen lihat calon istri?” bisik Daniel bermaksud mencairkan suasana.
“Nanti.” Jawab Darren.
“Aya cantik banget loh.”
“Iya nanti Abaaaang.” Jawab Darren mulai gemas dengan ulah Daniel.
“Hahaha oke deh, kalau begitu sekarang aku saja yang menikmati wajah cantik istrimu … arrrggg … ” Daniel tak sempat lagi tertawa, karena Darren tiba tiba meninju perutnya.
“Gembel banget sih…” Gerutu Darren kesal.
“Ish… bercanda lah aku … biar wajahmu tidak tegang.”
Daniel berdiri dan menarik kursi yang akan ditempati Aya, setelah memastikan Aya duduk nyaman di kursinya, Darren pun memberanikan diri melirik calon mempelai nya, mendadak ia menyesal karena kini grogi melanda dan rasa jantungnya tak bisa diam di tempat, benar kata Daniel, dua hari tak bertemu pandang, rupanya Aya kini menjelma menjadi menjadi wujud seorang dewi yang cantik dalam pandangan Darren, ‘Genta … Gempita … lihatlah Mama kalian, dia bukan hanya wanita baik, tapi juga cantik dan pintar, akhirnya papa bisa menepati janji papa pada kalian’.
Ketika dua pasang netra itu bertemu, ada getaran tak terkatakan, pernikahan ini memang hanya bersifat mengulang, demi mendapatkan legalitas pernikahan. Tapi perasaan keduanya jelas berbeda, kini ada debar-debar cinta dan rindu untuk segera bertemu, walau hanya terpisah selama 2 hari, tapi Darren merasa mereka sudah berpisah selama 2 abad lamanya.
“Sudah siap?” Tanya sang penghulu.
“Siap.” Darren mengangguk yakin, sementara Di bawah meja Darren diam diam menggenggam tangan Aya.
Sang penghulu mengulurkan tangan, kduanya saling berjabat tangan, “Saudara Darren Alexander Geraldy, Saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan saudari Cahaya Dihyani binti Almarhum Rahmad Hasanuddin, dengan mas kawin seperangkat perhiasan dengan berat 50 gram serta uang senilai 500 juta rupiah dibayar TUNAI.”
“Saya terima, nikah dan Kawinnya Cahaya Dihyani Binti Rahmad Hasanuddin dengan mas kawin tersebut Tunai.”
“SAH.”
“SAH.”
“SAH.”
Segenap tamu undangan bernafas lega, haru dan bahagia bercampur jadi satu, setelah sekian tahun berlalu dengan drama panjang yang tiada habisnya, kini sepasang pasutri muda ini kembali diikat dalam jalinan pernikahan resmi.
Bahkan Oma Stella tak mampu menahan laju air mata nya, akhirnya ia bisa melihat sang cucu menikah dengan wanita baik, dari keluarga yang baik pula.
Mama Disya dan Mommy Bella menyodorkan sepasang cincin yang akan mengikat keduanya, “semoga kalian bahagia.” Doa tulus Mama Disya ketika Darren dan Aya saling memakaikan cincin.
Untuk pertama kalinya Aya mencium tangan sang suami, dan Darren mengecup keningnya, lama, haru bertabur syahdu, “Hai Istri, I Love You.” Bisiknya.
“Suami … I Love You too.”
Keduanya saling melempar senyuman, sebelum Darren mengecup hidung Aya.
Mereka harus berhenti jika tak ingin menjadi bulan bulanan Daniel, serta para tamu undangan lain, walau acara ijab Qobul berlangsung tertutup, demi kekhusyukan, namun tak mengurangi aura bahagia dari wajah mempelai dan keluarga.
Acara selanjutnya adalah sungkeman serta foto bersama, ini adalah momen langka, Opa Alex dan Oma Stella tak setiap hari bisa berkumpul bersama anak-anak serta cucu cucunya, bahkan Brian dan Keluarga nya pun sengaja menyempatkan hadir di acara keluarga besar Geraldy ini.
,
.
Ada Break selama 2 jam sebelum acara resepsi di mulai, dan karena semalam Darren tak bisa memejamkan mata, maka ia memanfaatkan waktu singkat ini untuk memejamkan mata sesaat. Namun tentu saja ia tak bisa terpejam, karena Aya Ada di sekitarnya, bawaannya pengen nempel walau siang masih benderang, serta tamu-tamu terus berdatangan hendak memberi selamat. Tapi namanya juga Darren, dia mana peduli, pokoknya pepet terus, padahal Aya sungguh merasa malu dengan tingkah suaminya yang tak melihat situasi dan kondisi terkini.
“Jangan begini dong…” Keluh Aya, ketika Darren berbaring di pangkuannya seperti seekor kucing kecil yang menggemaskan
“Kenapa? Aku kan hanya minta perhatian istriku.”
“Ya tapi di luar masih banyak tamu, kan gak enak kalau kita sengaja sembunyi di kamar.”
“Aku gak harus peduli dengan mereka kan? Apalagi mereka juga gak peduli dengan keadaanku yang ingin segera mengurung istriku, untuk diriku sendiri. “
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
😭😭😭
2024-08-26
0
Uthie
si Dareen 😂
2024-01-26
1
Sofia Zidna
hedeuh.. dasar dardar
2023-12-10
1