Rencana Jahat Diana

"Kenapa sampai sekarang Aleena tidak kunjung kembali? Padahal tadi dia bilang tidak akan lama". Angga terlihat bingung dan cemas karena sampai sekarang Aleena belum juga kembali dari toilet. Dia berusaha menghubungi Aleena namun ponselnya tidak bisa dihubungi.

"Kak, dimana kak Aleena? Kenapa dari tadi aku tidak melihatnya?". Diana bertanya pada Angga sambil menoleh kesana kemari

mencari keberadaan Aleena.

"Aku juga tidak tahu. Tadi dia bilang akan ke toilet sebentar, tapi sampai sekarang belum kembali juga. Padahal ini sudah lebih dari 1 jam dan kami harus mengumumkan rencana pertunangan kami sekarang". Angga menjelaskan pada Diana dengan raut wajah yang gelisah.

"Tenanglah Kak. Kita bisa cari kak Aleena bersama. Mungkin dia sedang istirahat karena terlalu lelah". Diana menyarankan dengan senyum lembutnya pada Angga.

"Ya, kamu benar. Kita bisa mencarinya disekitar sini". Angga dan Diana pun mulai mencari Aleena ke toilet wanita.

"Bagaimana Na? Apa Aleen ada didalam?", tanya Angga dengan raut wajah khawatir.

"Tidak, Kak. Didalam tidak ada siapa-siapa". Diana menjawab Angga sambil menggelengkan kepalanya perlahan.

"Tidak ada? Lalu kemana perginya Aleena?". Mereka berdua terdiam memikirkan kemungkinan Aleena pergi.

"Hmn... Kak, bagaimana kalau kita pergi ke bagian keamanan saja? Kita bisa melihat CCTV dan mengecek keberadaan kak Aleena".

"Kamu benar. Ayo kita kesana".

Angga tampak panik dengan hilangnya Aleena. Begitupun Diana, dia menunjukkan sikap yang seakan khawatir dan perhatian, namun tanpa Angga sadari, ujung bibir Diana sedikit terangkat dan menunjukkan seringai licik tatkala Angga setuju dengan apa yang dia sarankan.

"Permisi, Pak. Bisakah aku melihat rekaman CCTV disekitar tempat pesta? Aku ingin mencari keberadaan tunanganku". Angga langsung menjelaskan pada petugas keamanan tentang tujuannya.

"Maaf Pak, kami tidak bisa menunjukkan rekaman CCTV begitu saja pada sembarang orang", ujar petugas keamanan berusaha menjelaskan pada Angga aturan dalam pekerjaannya.

"Keluargaku yang sedang mengadakan pesta hari ini dan tunanganku sejak tadi tidak dapat ditemukan keberadaannya. Jika sesuatu terjadi padanya, maka aku bisa saja menuntun kalian atas keamanan hotel ini".

Mendengar ucapan Angga, petugas itu terdiam sesaat. Dia terlihat berpikir untuk mengambil keputisan yang seharusnya.

"Baiklah. Mari ikut saya". Mereka pun bergegas pergi menuju ruang kontrol CCTV. Terlihat ada banyak monitor yang memantau setiap sudut hotel ini. Bahkan ada CCTV didepan pintu masuk toilet.

"Kapan terakhir kali tunangan anda terlihat?", tanya petugas sebelum memeriksa CCTV.

"Sekitar 1 jam yang lalu. Dia bilang akan pergi ketoilet".

Setelah mendengar penjelasan dari Angga, petugas itu langsung mencari rekaman CCTV sekitar 1 jam yang lalu.

"Apa disini ada tunangan anda?". Angga dan Diana mulai memperhatikan rekaman CCTV. Mereka melihat Aleena yang berjalan ke toilet dengan lemas.

"Kak, ini kak Aleena. Tapi … siapa pria yang bersama kakak?". Diana menemukan Aleena terlebih dahulu dan memberitahu Angga yang mansih memperhatikan sudut lain.

"Apa? Mana?". Angga sampai terkejut dan langsung melihat layar monitor.

"Aku tidak tahu, tapi … bagaimana Aleena bisa bergandengan dengan pria lain?. Angga tampak bingung dengan dahi berkerut.

"Kak Aleena tidak bisa minum, jadi tidak mungkin kalau kak Aleena mabuk sampai tidak sadar kalau dia bersama pria lain dan bukan kakak. Apa jangan-jangan …"

Diana dengan sengaja menggantungkan kalimatnya agar Angga berpikiran sesuka hatinya.

"Pak, apa semua sudut dipasang kamera CCTV?". Angga bertanya dengan panik pada petugas keamanan

"Ya, semua sudut hotel dilengkapi CCTV"

"Kalau begitu, kita bisa tahu kemana mereka pergi kan?", tanya Angga lagi memastikan.

"Iya, bisa". Petugas keamanan itu kembali mengatur monitor agar dapat menunjukkan rekaman CCTV tujuan Aleena dan pria itu pergi. Mereka terus menelusuri setiap lorong hingga menuju sebuah kamar.

"Kak, apa mungkin terjadi sesuatu pada kak Aleena? Bagaimana mungkin dia diam saja saat dibawa menuju kamar?". Diana dengan sengaja memanas-manasi Angga agar berasumsi lain dengan apa yang dia lihat dilayar monitor.

Disana terlihat Aleena digandeng seorang pria, dalam rekaman itu terlihat mereka begitu mesra. Setiap tertangkap kamera dalam posisi depan, si pria akan sedikit menunduk dan memberikan perhatian pada Aleena sehingga tidak terlihat kalau Aleena berada dibawah pengaruh obat atau semacamnya.

"Aku sangat kenal Aleena, dia tidak akan mungkin mau berdekatan dengan pria yang tidak dia kenal. Satu-satunya yang bisa aku pikirkan sekarang hanyalah, dia berselingkuh dibelakangku", ujar Angga dengan penuh kebencian.

"Apa?Apa itu mungkin? Kak Aleena adalah gadis yang baik. Tidak mungkin dia melakukan itu". Diana berusaha menyangkal tuduhan yang Angga berikan pada Aleena.

"Aku juga tidak tahu pasti akan hal itu"

Drrt drrt drrt

Disaat Angga dan Diana sedang bingung dengan tindakan Aleena, ponsel Angga berdering. Dia meraih ponsel dalam sakunyadan melihat layar ponselnya.

"Halo, Mah". Angga langsung menerima panggilan telepon tersebut tanpa mengulur waktu.

"Angga, kamu dimana? Ini sudah saatnya untukmu mengumumkan pertunanganmu. Semua orang sudah menunggu kalian", ujar ibu Angga dari ujung telepon.

"Iya Mah. Aku segera kesana". Angga yang sedang kesal langsung menutup telepon dari ibunya tanpa basa-basi.

"Apa yang akan Kakak lakukan? Semua sudah menunggu Kakak dan Kak Aleena untuk pengumuman pertunangan kalian. Jika sampai dibatalkan … maka kedua keluarga pasti akan sangat malu". Diana memang terlihat khawatir namun jika disadari, sedikit ujung bibirnya terangkat dan membentuk seringai tipis.

"Aku juga tidak tahu apa yang harus aku lakukan. Seperti apa katamu, hampir semua orang tahu kalau keluarga kita akan terkait dengan ikatakan pernikahan". Angga mengusap wajahnya sendiri dan terlihat jelas kalau dia sangat frustasi dan kecewa.

Angga terdiam memikirkan apa yang harus dilakukan.

"Kak, apa kamu sangat mencintai kak Aleena? Apa setelah ini kamu akan memaafkannya?". Diana bertanya pada Angga dengan sedikit ragu.

"Aku sangat mencintainya, tapi … aku tidak yakin apa kami bisa melanjutkan lagi hubungan kami kedepannya setelah melihat dia bersama pria lain. Aku sungguh kecewa padanya". Angga terlihat sangat sedih dan kecewa saat dia mengungkapkan perasaannya.

"Emn … apa Kakak bisa memberikan kesempatan padaku untuk menggantikan posisi kak Aleena?".

"Apa katamu?". Angga sangat terkejut mendengar perkataan Diana. Dia menatap gadis itu yang bicara padanya dengan ragu sambil menundukkan kepala.

"Aku serius. Aku menyukai Kakak sejak lama. Bahkan sebelum Kakak dan kak Aleena mulai berkencan. Jadi … Apa Kakak tidak bisa memberikan kesempatan padaku?". Diana menjelaskan dengan raut wajah serius dan penuh harap.

Angga kembali terdiam sambil terus menatap wajah Diana.

"Tapi aku ini pacar kakakmu dan kami akan bertunangan?", tanya Angga berusaha meyakinkan dirinya.

"Aku tahu, dan sudah sejak lama aku berusaha mengubur perasaanku pada Kakak. Aku berniat menyerah namun melihat sikap kak Aleena pada Kakak … aku tidak ingin melakukan itu. Meskipun dia kakakku sendiri, aku tidak bisa melihat dia mengecewakan pria yang aku sukai. Aku pasti bisa lebih baik dari kakakku. Aku akan menghargai Kak Angga. Karena itu, tolong pilih aku untuk menggantikan posisi kak Aleena". Diana terus berusaha meyakinkan Angga, bahkan kini air matanya mulai berderai membasahi wajah cantiknya.

"Bagaimana ini? Apa yang harus aku lakukan? Aku mencintai Aleena, tapi ketika mengingat dia bersama pria lain … aku tidak bisa memaafkannya. Terlebih lagi, pesta ini diselenggarakan untuk mengumumkan penyatuan keluarga kami".

Terpopuler

Comments

istrinya kim dokja♡´・ᴗ・`♡

istrinya kim dokja♡´・ᴗ・`♡

sumpah sodaranya gk tau malu banget njirr 😤

2024-04-11

0

Kamiem sag

Kamiem sag

yaelaaah Angga kan cuma mo tunangan gakpapa kali ditunda, sambil cari tau kebenaran fakta cctv, tapi mogimana kalo othor buat mereka gak jidoh

2024-03-13

0

Ester Limbong

Ester Limbong

angga terlalu bodoh

2024-02-26

0

lihat semua
Episodes
1 Rencana Perjodohan Keluarga
2 Pesta Keluarga Sulistyo
3 Rencana Jahat Diana
4 Pengumuman Pertunangan
5 Putusnya Hubungan Aleena Dan Angga
6 Pertemuan Aleen Dan Dev
7 Harapan Aleena
8 Runtuhnya Kepercayaan
9 Pertemuan Dengan Fandy Handoko
10 Terungkapnya Kebenaran
11 Ajakan Menikah
12 Putusnya Hubungan Lama
13 Rumah Baru Dev
14 Bukankah Kamu Calon Istriku?
15 Shoping
16 Terkejutnya Ibu Dev
17 Awal Hubungan
18 Rencana Menikah
19 Hari Pernikahan Dev Dan Aleen
20 Tidur Bersama
21 Makan Siang Yang Manis Dari Dev
22 Peringatan Untuk Diana
23 Kepanikan Diana
24 Pertemuan Aleen Dan Keluarga Dev
25 Makan Malam Keluarga Dev
26 Percakapan Sebelum Tidur
27 Sarapan Pagi Bersama
28 Kunjungan Diana
29 Undangan Pesta Pertunangan Diana
30 Pertemuan Aleen Dan Citra
31 Kedatangan Citra Ke Kantor Aleen
32 Memilih Gaun
33 Pesta Pertunangan Diana Dan Angga
34 Pesta Pertunangan Diana Dan Angga Part 2
35 Pesta Pertunangan Yang Berantakan
36 Makan Malam Pinggir Jalan
37 Hadiah Kejutan Dari Dev
38 Permainan Opini Publik
39 Pertemuan Angga Dan Aleen
40 Rasa Percaya Diri Angga Yang Tinggi
41 Ungkapan Hati Aleen Pada Citra
42 Air Matamu Terlalu Berharga
43 Barang Yang Berasal Dari Sampah Harus Kembali Ke Tempat Sampah
44 Terkuaknya Hubungan Aleen Dan Dev
45 Pebisnis Gila Bucin Istri
46 Rencana Jahat Diana Dan Keluarganya
47 Undangan Makan Malam Diana
48 Tentang Barang Masa Kecil Aleen
49 Makan Malam Dengan Keluarga Diana
50 Upaya Diana Menggoda Dev
51 Hancurnya Keluarga Prasetyo
52 Terbukanya Hubungan Baru
53 Terungkapnya Identitas Aleena
54 Target Mainan Dev
55 Upaya Citra Mendekati Dev
56 Makan Siang Bersama
57 Hubungan Jarak Jauh
58 Kekesalan Dev
59 Krisis Perusahaan Angga
60 Aku Suka Jika Kamu Jahat Karena Aku
61 Akhir Untuk Diana
62 Tentang Masa Lalu Dev
63 Malam Pertama Aleen Dan Dev
64 Berakhirnya Keluarga Citra
65 Percakapan Aleen Dan Alex
66 Mengunjungi Rumah Lama Dev
67 Jalan-Jalan Ke Pantai
68 Perdebatan Dev Dan Ray
69 Rencana Pengembangan Yang Bocor
70 Demo Di Kota Tua
71 Penolakan Warga Kota Tua
72 Kunjungan Aleen Ke Desa
73 Hari Pertama Aleen Di Desa
74 Upaya Aleen Meyakinkan Genta
75 Cara Aleen Mengusir Fandy Handoko
76 Menyusun Rencana Pembangunan
77 Pergi Ke Kota Bersama Genta
78 Kedatangan Dev Ke Desa
79 Menuju Kehancuran Fandy
80 Kehancuran Fandy Handoko
81 Rencana Bisnis Dev Di Desa
82 Kembalinya Lidya Derisha
83 Kepulangan Dev Dan Aleen Ke Kota
84 Makan Siang Ray Dan Nina
85 Kegelisahan Dev
86 Hari Pertama Kembali Ke Kantor
87 Bingkisan Misterius Untuk Aleen
88 Teror Untuk Aleen
89 Menggunakan Kekuasaan Sang Ayah
90 Perselingkuhan Lidya
91 Rencana Pak Aditya
92 Ungkapan Cinta Dari Dev
93 Makan Siang Aleen Dan Dev
94 KDRT Dalam Rumah Tangga Lidya
95 Obsesi Lidya Pada Dev
96 Aleen Diculik
97 Upaya Dev Menyelamatkan Aleen
98 Upaya Dev Menyelamatkan Aleen 2
99 Penangkapan Lidya
100 Rencana Pak Aditya Menjatuhkan Dika
101 Kunjungan Ke Rumah Orang Tua Dev
102 Tamu Keluarga Dev
103 Pertemuan Aleen Dan Ayah Kandungnya
104 Cerita Pak Gustian
105 Kekhawatiran Dev
106 Tes DNA
107 Bagaimana Bisa Hubunganku Dan Dev Hanya Kekasih Padahal Kami Sudah Menikah?
108 Rumor Kantor
109 Aleen Hamil
110 Awal Mula Sikap Diluar Nalar Dev
111 Morning Sickness
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Rencana Perjodohan Keluarga
2
Pesta Keluarga Sulistyo
3
Rencana Jahat Diana
4
Pengumuman Pertunangan
5
Putusnya Hubungan Aleena Dan Angga
6
Pertemuan Aleen Dan Dev
7
Harapan Aleena
8
Runtuhnya Kepercayaan
9
Pertemuan Dengan Fandy Handoko
10
Terungkapnya Kebenaran
11
Ajakan Menikah
12
Putusnya Hubungan Lama
13
Rumah Baru Dev
14
Bukankah Kamu Calon Istriku?
15
Shoping
16
Terkejutnya Ibu Dev
17
Awal Hubungan
18
Rencana Menikah
19
Hari Pernikahan Dev Dan Aleen
20
Tidur Bersama
21
Makan Siang Yang Manis Dari Dev
22
Peringatan Untuk Diana
23
Kepanikan Diana
24
Pertemuan Aleen Dan Keluarga Dev
25
Makan Malam Keluarga Dev
26
Percakapan Sebelum Tidur
27
Sarapan Pagi Bersama
28
Kunjungan Diana
29
Undangan Pesta Pertunangan Diana
30
Pertemuan Aleen Dan Citra
31
Kedatangan Citra Ke Kantor Aleen
32
Memilih Gaun
33
Pesta Pertunangan Diana Dan Angga
34
Pesta Pertunangan Diana Dan Angga Part 2
35
Pesta Pertunangan Yang Berantakan
36
Makan Malam Pinggir Jalan
37
Hadiah Kejutan Dari Dev
38
Permainan Opini Publik
39
Pertemuan Angga Dan Aleen
40
Rasa Percaya Diri Angga Yang Tinggi
41
Ungkapan Hati Aleen Pada Citra
42
Air Matamu Terlalu Berharga
43
Barang Yang Berasal Dari Sampah Harus Kembali Ke Tempat Sampah
44
Terkuaknya Hubungan Aleen Dan Dev
45
Pebisnis Gila Bucin Istri
46
Rencana Jahat Diana Dan Keluarganya
47
Undangan Makan Malam Diana
48
Tentang Barang Masa Kecil Aleen
49
Makan Malam Dengan Keluarga Diana
50
Upaya Diana Menggoda Dev
51
Hancurnya Keluarga Prasetyo
52
Terbukanya Hubungan Baru
53
Terungkapnya Identitas Aleena
54
Target Mainan Dev
55
Upaya Citra Mendekati Dev
56
Makan Siang Bersama
57
Hubungan Jarak Jauh
58
Kekesalan Dev
59
Krisis Perusahaan Angga
60
Aku Suka Jika Kamu Jahat Karena Aku
61
Akhir Untuk Diana
62
Tentang Masa Lalu Dev
63
Malam Pertama Aleen Dan Dev
64
Berakhirnya Keluarga Citra
65
Percakapan Aleen Dan Alex
66
Mengunjungi Rumah Lama Dev
67
Jalan-Jalan Ke Pantai
68
Perdebatan Dev Dan Ray
69
Rencana Pengembangan Yang Bocor
70
Demo Di Kota Tua
71
Penolakan Warga Kota Tua
72
Kunjungan Aleen Ke Desa
73
Hari Pertama Aleen Di Desa
74
Upaya Aleen Meyakinkan Genta
75
Cara Aleen Mengusir Fandy Handoko
76
Menyusun Rencana Pembangunan
77
Pergi Ke Kota Bersama Genta
78
Kedatangan Dev Ke Desa
79
Menuju Kehancuran Fandy
80
Kehancuran Fandy Handoko
81
Rencana Bisnis Dev Di Desa
82
Kembalinya Lidya Derisha
83
Kepulangan Dev Dan Aleen Ke Kota
84
Makan Siang Ray Dan Nina
85
Kegelisahan Dev
86
Hari Pertama Kembali Ke Kantor
87
Bingkisan Misterius Untuk Aleen
88
Teror Untuk Aleen
89
Menggunakan Kekuasaan Sang Ayah
90
Perselingkuhan Lidya
91
Rencana Pak Aditya
92
Ungkapan Cinta Dari Dev
93
Makan Siang Aleen Dan Dev
94
KDRT Dalam Rumah Tangga Lidya
95
Obsesi Lidya Pada Dev
96
Aleen Diculik
97
Upaya Dev Menyelamatkan Aleen
98
Upaya Dev Menyelamatkan Aleen 2
99
Penangkapan Lidya
100
Rencana Pak Aditya Menjatuhkan Dika
101
Kunjungan Ke Rumah Orang Tua Dev
102
Tamu Keluarga Dev
103
Pertemuan Aleen Dan Ayah Kandungnya
104
Cerita Pak Gustian
105
Kekhawatiran Dev
106
Tes DNA
107
Bagaimana Bisa Hubunganku Dan Dev Hanya Kekasih Padahal Kami Sudah Menikah?
108
Rumor Kantor
109
Aleen Hamil
110
Awal Mula Sikap Diluar Nalar Dev
111
Morning Sickness

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!