Shoping

Aleen dan Dev mulai memilih pakaian terlebih dahulu.

"Dev, bagaimana menurutmu?"

Aleen bertanya pada Dev begitu dia keluar dari ruang ganti dengan mengenakan setelan kerja berupa rok panjang dan atasan kemeja.

"Apa itu tidak membuatmu susah berjalan?", tanya Dev setelah dia memperhatikan rok panjang Aleen.

"Tidak, aku sudah terbiasa menggunakan rok panjang. Lagipula ini berbentuk A line jadi tetap mudah untuk melangkah".

Aleen menjelaskan mengenai rok yang dia pilih.

"Baiklah. Apa kamu memilih yang lain?"

"Aku memilih model celana panjang. Karena aku juga merasa nyaman dengan itu"

Dev mengernyitkan dahi heran melihat jumlah pakaian yang dipilih Aleen hanya sedikit.

"Apa kamu hanya memilih 2 set pakaian ini saja? Bagaimana dengan sepatu dan tas? Kamu tidak sekalian memilihnya?"

Aleen menggelengkan kepala sambil melihat pakaian yang dia pilih.

"Kurasa ini sudah cukup. Aku bisa kembali kerumah orang tuaku untuk mengambil barang-barangku setelah pulang kerja nanti"

Aleen menanggapi ucapan Dev dengan sikap yang tenang.

"Tidak. Kamu tidak perlu kembali kerumah itu. Nanti aku akan menyediakan semua kebutuhanmu".

"Tidak perlu Dev. Aku... "

"Kamu tidak boleh menolak. Sudah kubilang kalau aku akan bertanggung jawab atas semua kebutuhanmu".

Aleen tidak bisa berkata-kata karena Dev sudah bersikeras dengan kata-katanya.

"Baiklah kalau itu maumu. Uhm... sebaiknya kita pergi sekarang sebelum aku terlambat masuk ke kantor".

Aleena melihat jam tangan miliknya dan bicara dengan sikap yang lembut disertai senyum yang manis.

"Ya sudah aku akan bayar bajunya dulu"

Aleena mengangguk lalu kembali keruang ganti untuk merapikan bajunya. Sementara Dev berjalan menuju kasir untuk membayar belanjaan Aleena.

"Aku mau bayar baju tadi dan … apa kalian bisa mengirim barang belanjaan kerumahku?".

Dev bertanya terlebih dahulu sebelum membayar tagihan Aleen.

"Tentu saja. Anda bisa memberitahu alamatnya dan mengatakan mana saja yang akan dikirim. Kami akan mengirimkannya langsung kerumah anda"

Kasir butik memberikan jawaban dengan rinci pada Dev.

"Kalau begitu kirimkan aku 1 set dari masing-masing seri yang kalian miliki".

Kasir wanita dan pramuniaga butik yang ada disana terkejut mendengar permintaan Dev. Mereka saling menatap satu sama lain dengan wajah bingung.

"Maksud anda kami harus mengirimkan setiap set dari model pakaian yang berbeda?"

Kasir itu kembali bertanya untuk memastikan.

"Benar. Aku dan calon istriku tidak memiliki banyak waktu untuk memilihnya, jadi kalian kirimkan saja setiap modelnya. Aku bayar sekarang".

Dev kembali menjelaskan sambil mengeluarkan black card miliknya.

"Oh, kirimkan juga sepatu ukuran dia dan tasnya. Jangan kirimkan barang palsu. Aku bisa menuntut kalian", sambung Dev dengan sikap yang tegas.

"Tentu, Tuan. Anda tidak perlu khawatir. Barang dibutik kami adalah barang branded asli, jadi kami tidak mungkin menipu anda. Kami akan meminta ukuran sepatu pasangan anda terlebih dahulu. Nanti akan kami kirimkan kerumah anda".

Kasir itu menanggapi dengan gugup dan panik, lalu dia meminta rekannya untuk pergi menemui Aleen dan meminta ukuran sepatunya.

"Baiklah. Ini alamatnya. Kalian bisa langsung kirim saja".

Dev menuliskan alamat rumahnya pada kasir itu. Dia nampak terkejut setelah melihat nama perumahan yang Dev tempati.

"Grand Luxury Resident? Bukankah ini perumahan kelas atas yang akses masuknya sangat ketat? Pantas saja dia bisa membeli barang ini begitu banyak. Dia pasti pengusaha yang kaya raya"

Kasir itu bicara dalam hati sambil terus menatap wajah Dev yang sedang menggu Aleena.

"Dev, apa kamu sudah membayarnya?", tanya Aleena begitu dia menghampiri Dev.

"Ya, sudah selesai. Ayo kita pergi".

Dev mengangguk dengan senyum lalu mendekati Aleena. Mereka berjalan beriringan meninggalkan butik sambil berbincang.

"Kak Aleen!".

Langkah kaki Aleen dan Dev terhenti ketika mendengar suara seseorang yang memanggil namanya. Aleen dan Dev berbalik bersamaan untuk melihat orang itu.

"Apa dunia ini sangat sempit? Kenapa aku harus bertemu dengan mereka pagi-pagi begini?"

Aleen menggerutu saat melihat Diana dan Angga berada didepan mereka.

"Mungkin takdir kalian masih terhubung?"

Dev menanggapi dengan senyum tipis.

"Huh, yang benar saja".

Aleen mencibir Dev karena ucapannya.

"Kakak, apa yang kamu lakukan disini?".

Diana bertanya dengan senyum ceria dan polos.

"Hanya membeli beberapa pakaian untuk kerja".

Aleena menanggapi dengan sikap yang dingin.

"Pakaian kerja? Bukannya Kakak memiliki banyak pakaian kerja dirumah dan masih layak pakai? Harusnya kakak tidak pergi begitu saja jadi bisa membawa pergi pakaian kakak juga".

"Aku tidak ingin membawa barang-barang dari rumah itu. Aku hanya akan kesana dan membawa barang yang dulu kakek berikan untukku".

Aleena terus bersikap dingin menanggapi ucapan Diana

"Kakak, harusnya kamu tidak menghambur-hamburkan uangnya untuk membeli keperluanmu dan bisa menjaga pria itu disisimu. Bagaimana kalau dia hanya seorang karyawan biasa disebuah perusahaan? Gajinya mungkin tidak cukup untuk menunjang penampilanmu?"

Diana menyindir Dev dengan senyum ceria seakan ucapannya bukan masalah besar.

"Diana, itu bukan urusanmu. Mau dia karyawan biasa atau seorang pengusaha kaya, aku tidak peduli. Asalkan dia mempercayaiku dan tidak akan mengkhianatiku. Itu sudah cukup bagiku"

Aleen bersikap dingin sambil menatap Angga dengan sorot mata yang tajam dan sinis.

Angga yang merasa canggung langsung menoleh kearah lain ketika Aleen menatapnya.

"Sudahlah, tidak perlu ladeni omong kosong mereka. Sebaiknya kita pergi sekarang juga sebelum terlambat".

"Kamu benar. Ayo pergi! Selamat tinggal Diana. Kuharap kita tidak pernah bertemu lagi kedepannya"

Dev melingkarkan sebelah tangannya dipinggang Aleen saat dia mengajaknya untuk pergi.

Angga yang masih memiliki perasaan terhadap Aleen hanya bisa menatapnya dengan diam dari kejauhan.

"Kenapa Kak Angga menatapnya seperti itu? Apa Kak Angga ingin kembali padanya?".

Diana bertanya pada Angga dengan raut wajah kecewa.

"Apa maksudmu? Bukankah itu tidak mungkin?"

Angga menanggapi dengan sikap acuh tak acuh lalu beranjak pergi meninggalkan Diana.

"Kak, tunggu Aku!"

...****************...

Kediaman Wirawan.

"Usman, kapan kamu kembali? Bagaimana dengan rumah Dev? "

Ibu Dev bertanya pada pelayan yang sebelumnya diminta menunggu rumah Dev.

"Tuan muda sudah pulang semalam. Disana juga sudah ada seorang pembantu, tapi tuan muda meminta seorang pembantu lagi untuk disana"

Pak Usman menjelaskan keadaan dirumah Dev.

"Benarkah dia sudah pulang? Aku harus pergi menemuinya sekarang juga sebelum dia pergi lagi"

Ibu Dev sangat bersemangat mendengar kalau putranya sudah pulang.

"Tuan muda bilang akan berkunjung kemari hari ini. Jadi anda tidak perlu pergi kesana"

Pak Usman menyampaikan pesan Dev pada ibunya

"Tumben sekali. Apa benar dia akan datang kemari? Sejak kapan dia mau bersikap ramah? Apa putraku tiba-tiba sakit sampai dia mau pulang kerumah? Selama ini dia selalu saja menolak setiap kali aku memintanya pulang. Apa yang terjadi?"

Ibu Dev terlihat ragu dan tidak percaya mendengar putranya akan pulang kerumah utama. Batinnya terus saja berseteru dengan segala kemungkinan yang ada.

Terpopuler

Comments

list_tyo

list_tyo

itu si emak kenapa malah suudzon sama anaknya sih 🤦‍♀️

2024-01-15

3

Eric ardy Yahya

Eric ardy Yahya

Masih saja Si Diana itu cari masalah sama Aleena . kok bisa ya dia tuh sudah bodoh dan gak bisa apa-apa , tapi malah dibela dan dibilang anak pintar ? kayaknya mereka dah gak waras tuh .

2024-01-14

2

Eka Bundanedinar

Eka Bundanedinar

ankmu opulang bawa menantu mah

2023-12-28

4

lihat semua
Episodes
1 Rencana Perjodohan Keluarga
2 Pesta Keluarga Sulistyo
3 Rencana Jahat Diana
4 Pengumuman Pertunangan
5 Putusnya Hubungan Aleena Dan Angga
6 Pertemuan Aleen Dan Dev
7 Harapan Aleena
8 Runtuhnya Kepercayaan
9 Pertemuan Dengan Fandy Handoko
10 Terungkapnya Kebenaran
11 Ajakan Menikah
12 Putusnya Hubungan Lama
13 Rumah Baru Dev
14 Bukankah Kamu Calon Istriku?
15 Shoping
16 Terkejutnya Ibu Dev
17 Awal Hubungan
18 Rencana Menikah
19 Hari Pernikahan Dev Dan Aleen
20 Tidur Bersama
21 Makan Siang Yang Manis Dari Dev
22 Peringatan Untuk Diana
23 Kepanikan Diana
24 Pertemuan Aleen Dan Keluarga Dev
25 Makan Malam Keluarga Dev
26 Percakapan Sebelum Tidur
27 Sarapan Pagi Bersama
28 Kunjungan Diana
29 Undangan Pesta Pertunangan Diana
30 Pertemuan Aleen Dan Citra
31 Kedatangan Citra Ke Kantor Aleen
32 Memilih Gaun
33 Pesta Pertunangan Diana Dan Angga
34 Pesta Pertunangan Diana Dan Angga Part 2
35 Pesta Pertunangan Yang Berantakan
36 Makan Malam Pinggir Jalan
37 Hadiah Kejutan Dari Dev
38 Permainan Opini Publik
39 Pertemuan Angga Dan Aleen
40 Rasa Percaya Diri Angga Yang Tinggi
41 Ungkapan Hati Aleen Pada Citra
42 Air Matamu Terlalu Berharga
43 Barang Yang Berasal Dari Sampah Harus Kembali Ke Tempat Sampah
44 Terkuaknya Hubungan Aleen Dan Dev
45 Pebisnis Gila Bucin Istri
46 Rencana Jahat Diana Dan Keluarganya
47 Undangan Makan Malam Diana
48 Tentang Barang Masa Kecil Aleen
49 Makan Malam Dengan Keluarga Diana
50 Upaya Diana Menggoda Dev
51 Hancurnya Keluarga Prasetyo
52 Terbukanya Hubungan Baru
53 Terungkapnya Identitas Aleena
54 Target Mainan Dev
55 Upaya Citra Mendekati Dev
56 Makan Siang Bersama
57 Hubungan Jarak Jauh
58 Kekesalan Dev
59 Krisis Perusahaan Angga
60 Aku Suka Jika Kamu Jahat Karena Aku
61 Akhir Untuk Diana
62 Tentang Masa Lalu Dev
63 Malam Pertama Aleen Dan Dev
64 Berakhirnya Keluarga Citra
65 Percakapan Aleen Dan Alex
66 Mengunjungi Rumah Lama Dev
67 Jalan-Jalan Ke Pantai
68 Perdebatan Dev Dan Ray
69 Rencana Pengembangan Yang Bocor
70 Demo Di Kota Tua
71 Penolakan Warga Kota Tua
72 Kunjungan Aleen Ke Desa
73 Hari Pertama Aleen Di Desa
74 Upaya Aleen Meyakinkan Genta
75 Cara Aleen Mengusir Fandy Handoko
76 Menyusun Rencana Pembangunan
77 Pergi Ke Kota Bersama Genta
78 Kedatangan Dev Ke Desa
79 Menuju Kehancuran Fandy
80 Kehancuran Fandy Handoko
81 Rencana Bisnis Dev Di Desa
82 Kembalinya Lidya Derisha
83 Kepulangan Dev Dan Aleen Ke Kota
84 Makan Siang Ray Dan Nina
85 Kegelisahan Dev
86 Hari Pertama Kembali Ke Kantor
87 Bingkisan Misterius Untuk Aleen
88 Teror Untuk Aleen
89 Menggunakan Kekuasaan Sang Ayah
90 Perselingkuhan Lidya
91 Rencana Pak Aditya
92 Ungkapan Cinta Dari Dev
93 Makan Siang Aleen Dan Dev
94 KDRT Dalam Rumah Tangga Lidya
95 Obsesi Lidya Pada Dev
96 Aleen Diculik
97 Upaya Dev Menyelamatkan Aleen
98 Upaya Dev Menyelamatkan Aleen 2
99 Penangkapan Lidya
100 Rencana Pak Aditya Menjatuhkan Dika
101 Kunjungan Ke Rumah Orang Tua Dev
102 Tamu Keluarga Dev
103 Pertemuan Aleen Dan Ayah Kandungnya
104 Cerita Pak Gustian
105 Kekhawatiran Dev
106 Tes DNA
107 Bagaimana Bisa Hubunganku Dan Dev Hanya Kekasih Padahal Kami Sudah Menikah?
108 Rumor Kantor
109 Aleen Hamil
110 Awal Mula Sikap Diluar Nalar Dev
111 Morning Sickness
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Rencana Perjodohan Keluarga
2
Pesta Keluarga Sulistyo
3
Rencana Jahat Diana
4
Pengumuman Pertunangan
5
Putusnya Hubungan Aleena Dan Angga
6
Pertemuan Aleen Dan Dev
7
Harapan Aleena
8
Runtuhnya Kepercayaan
9
Pertemuan Dengan Fandy Handoko
10
Terungkapnya Kebenaran
11
Ajakan Menikah
12
Putusnya Hubungan Lama
13
Rumah Baru Dev
14
Bukankah Kamu Calon Istriku?
15
Shoping
16
Terkejutnya Ibu Dev
17
Awal Hubungan
18
Rencana Menikah
19
Hari Pernikahan Dev Dan Aleen
20
Tidur Bersama
21
Makan Siang Yang Manis Dari Dev
22
Peringatan Untuk Diana
23
Kepanikan Diana
24
Pertemuan Aleen Dan Keluarga Dev
25
Makan Malam Keluarga Dev
26
Percakapan Sebelum Tidur
27
Sarapan Pagi Bersama
28
Kunjungan Diana
29
Undangan Pesta Pertunangan Diana
30
Pertemuan Aleen Dan Citra
31
Kedatangan Citra Ke Kantor Aleen
32
Memilih Gaun
33
Pesta Pertunangan Diana Dan Angga
34
Pesta Pertunangan Diana Dan Angga Part 2
35
Pesta Pertunangan Yang Berantakan
36
Makan Malam Pinggir Jalan
37
Hadiah Kejutan Dari Dev
38
Permainan Opini Publik
39
Pertemuan Angga Dan Aleen
40
Rasa Percaya Diri Angga Yang Tinggi
41
Ungkapan Hati Aleen Pada Citra
42
Air Matamu Terlalu Berharga
43
Barang Yang Berasal Dari Sampah Harus Kembali Ke Tempat Sampah
44
Terkuaknya Hubungan Aleen Dan Dev
45
Pebisnis Gila Bucin Istri
46
Rencana Jahat Diana Dan Keluarganya
47
Undangan Makan Malam Diana
48
Tentang Barang Masa Kecil Aleen
49
Makan Malam Dengan Keluarga Diana
50
Upaya Diana Menggoda Dev
51
Hancurnya Keluarga Prasetyo
52
Terbukanya Hubungan Baru
53
Terungkapnya Identitas Aleena
54
Target Mainan Dev
55
Upaya Citra Mendekati Dev
56
Makan Siang Bersama
57
Hubungan Jarak Jauh
58
Kekesalan Dev
59
Krisis Perusahaan Angga
60
Aku Suka Jika Kamu Jahat Karena Aku
61
Akhir Untuk Diana
62
Tentang Masa Lalu Dev
63
Malam Pertama Aleen Dan Dev
64
Berakhirnya Keluarga Citra
65
Percakapan Aleen Dan Alex
66
Mengunjungi Rumah Lama Dev
67
Jalan-Jalan Ke Pantai
68
Perdebatan Dev Dan Ray
69
Rencana Pengembangan Yang Bocor
70
Demo Di Kota Tua
71
Penolakan Warga Kota Tua
72
Kunjungan Aleen Ke Desa
73
Hari Pertama Aleen Di Desa
74
Upaya Aleen Meyakinkan Genta
75
Cara Aleen Mengusir Fandy Handoko
76
Menyusun Rencana Pembangunan
77
Pergi Ke Kota Bersama Genta
78
Kedatangan Dev Ke Desa
79
Menuju Kehancuran Fandy
80
Kehancuran Fandy Handoko
81
Rencana Bisnis Dev Di Desa
82
Kembalinya Lidya Derisha
83
Kepulangan Dev Dan Aleen Ke Kota
84
Makan Siang Ray Dan Nina
85
Kegelisahan Dev
86
Hari Pertama Kembali Ke Kantor
87
Bingkisan Misterius Untuk Aleen
88
Teror Untuk Aleen
89
Menggunakan Kekuasaan Sang Ayah
90
Perselingkuhan Lidya
91
Rencana Pak Aditya
92
Ungkapan Cinta Dari Dev
93
Makan Siang Aleen Dan Dev
94
KDRT Dalam Rumah Tangga Lidya
95
Obsesi Lidya Pada Dev
96
Aleen Diculik
97
Upaya Dev Menyelamatkan Aleen
98
Upaya Dev Menyelamatkan Aleen 2
99
Penangkapan Lidya
100
Rencana Pak Aditya Menjatuhkan Dika
101
Kunjungan Ke Rumah Orang Tua Dev
102
Tamu Keluarga Dev
103
Pertemuan Aleen Dan Ayah Kandungnya
104
Cerita Pak Gustian
105
Kekhawatiran Dev
106
Tes DNA
107
Bagaimana Bisa Hubunganku Dan Dev Hanya Kekasih Padahal Kami Sudah Menikah?
108
Rumor Kantor
109
Aleen Hamil
110
Awal Mula Sikap Diluar Nalar Dev
111
Morning Sickness

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!