Terkejutnya Ibu Dev

Seperti yang dikatakan Dev sebelumnya pada Usman, dia pulang ke rumah utama setelah mengantarkan Aleena.

"Selamat datang tuan muda".

"Pak Man, dimana Mama?"

Dev langsung menanyakan keberadaan sang ibu ketika dia menginjakkan kaki dirumahnya.

"Nyonya ada didalam bersama nona Divya".

Pak Man menanggapi dengan sikap yang sopan dan penuh hormat.

"Terima kasih".

Dev berlalu meninggalkan pak Man dan berjalan menuju Ibu dan juga Kakaknya.

"Dev, kamu disini?".

"Kak, apa yang sedang kalian bicarakan?".

"Mama kira kamu sudah lupa jalan pulang"

Dev langsung duduk didekat ibu dan kakaknya tanpa menanggapi ucapan sang ibu.

"Mah, Kak. Aku akan menikah"

Pruft

Uhuk uhuk

Ibu Dev yang sedang menikmati minum teh langsung tersedak dan menyemburkan minumannya.

"Mama tidak papa?", tanya Divya yang terlihat khawatir.

"Dev, apa yang sedang kamu bicarakan? Apa kamu salah makan? Gadis dari keluarga mana yang kamu culik? Atau jangan-jangan kamu membawa gadis dari luar negeri?".

Ibu Dev yang terkejut langsung mengajukan ribuan pertanyaan pada putranya.

"Mah, bisakah Mama bertanya satu persatu? Dia gadis baik-baik dari kota ini. Aku tidak membawa gadis manapun dari luar negeri. Aku akan memperkenalkannya pada kalian nanti".

Dev menanggapi dengan sikap yang dingin dan acuh tak acuh.

"Dev, apa kamu yang memaksanya menikah denganmu? Kamu mengancamnya?".

Divya yang tahu karakter sang adik bertanya dengan acuh tak acuh.

"Kak, apa maksudnya dengan ucapanmu itu?"

"Tidak. Hanya saja aku tahu karaktermu. Selain wajah tampan dan kaya raya kamu tidak memiliki hal bagus lain sama sekali. Jadi aku sedikit heran, apa kamu sengaja menyewa seorang gadis untuk menikah denganmu? Atau kamu mengancamnya dengan harta?".

Dev memicingkan matanya mendengar ucapan sang kakak.

"Berhenti bicara. Aku tahu kalau kamu hanya ingin menjelek-jelekkanku. Sebagai Kakak, kamu sama sekali tidak penyayang".

Dev dan Divya selalu saja berdebat setiap kali mereka bertemu. Meskipun mereka sama-sama sudah dewasa, namun itu tidak pernah merubah apapun.

"Sudah-sudah. Sampai kapan kalian akan berdebat? Dev kapan kamu akan membawanya kemari dan memperkenalkannya pada kami?"

"Aku akan memperkenalkannya pada kalian asalkan Mama jangan sampai membuatnya takut"

"Apa maksudmu Mama akan membuatnya takut? Kamu pikir Mama ini seperti ibu mertua yang akan memukul menantunya sendiri dan mencaci makinya, hah?".

Ibu Dev sangat kesal mendengar ucapan Dev. Saking kesalnya, ibu Dev sampai berdiri saat dia bicara pada putranya.

"Tenanglah, Mah. Jangan dengarkan dia. Putra kesayangan Mama ini hanya akan tersenyum melihat Mama kesal. Uhm… Mah aku punya ide".

Divya tersenyum tipis dan meminta sang ibu untuk kembali duduk. Lalu dia membisikkan sesuatu pada ibunya.

"Apa yang kalian berdua rencanakan? Jangan membuat masalah! Kalau tidak, aku akan laporkan kalian berdua pada papa dan juga kakak ipar!".

Dev mengancam ibu dan kakaknya dengan sikap yang dingin, namun mereka mengabaikan Dev.

"Silahkan saja kalau kamu berani! Maka aku juga akan melaporkan sifat burukmu pada kekasihmu. Mungkin saja dengan begitu dia bisa sadar dan membatalkan rencana pernikahannya denganmu".

Divya balik mengancam Dev dengan sikap acuh tak acuh.

"Tidak ada artinya jika Mama hanya bicara dengan kalian berdua. Karena kamu tidak ingin memberitahu Mama siapa gadis itu, maka Mama akan mencari tahu sendiri seperti apa dia".

Ibu Dev beranjak dari duduknya dan pergi meninggalkan kedua anaknya disana. Dia berencana mencari tahu calon istri Dev.

Tuut tuut tuut

Dia mengeluarkan ponselnya dan menghubungi seseorang.

"Halo"

"Halo Ray, apa kamu sedang sibuk?".

Ibu Dev menghubungi asisten pribadi Dev yang sedang berada dikantor.

"Saya sedang dikantor memeriksa persiapan disini sebelum pak Dev mengambil alih posisi direktur besok. Ada apa, Bu?".

Ray menjelaskan kesibukannya sebelum dia bertanya tentang keperluan ibu Dev.

"Ada hal penting yang ingin aku tanyakan padamu".

Ray sudah mulai panik mendengar ucapan ibu Dev

"A-apa itu, Bu?"

"Apa kamu tahu siapa calon istri Dev?"

"Hah?"

Ray mengira kalau ibu Dev akan menanyakan lagi masalah Dev yang ramai diduga sebagai pebisnis dengan kelainan seksual.

"Iya, dia bilang akan menikahi seseorang. Apa kamu tahu siapa orangnya?", tanya ibu Dev lagi yang belum mendapat jawaban atas pertanyaannya.

"Saya juga belum tahu siapa orang itu. Tapi belakangan ini pak Dev meminta saya untuk menyelidiki keluarga Prasetyo".

Ray menjelaskan pada ibu Dev hal yang dia ketahui.

"Oh, aku mengerti. Terima kasih Ray. Ingat untuk pulang kerumah bersama Dev saat dia membawa calon istrinya nanti".

"Baik, Bu. Sampai jumpa nanti".

Semoga tidak ada keributan yang Ibu buat

Tok tok tok

Seseorang mengetuk pintu setelah Ray menutup teleponnya.

"Ya, masuk".

Ray langsung memintanya masuk ke dalam ruangan.

Terlihat Aleena yang masuk dengan beberapa dokumen ditangannya.

"Pak Ray, saya membawakan beberapa dokumen dari bagian perencanaan. Semoga ini bisa membantu pak Direktur memahami beberapa proyek yang dimiliki perusahaan".

Aleena bicara dengan elegan dan tenang.

"Terima kasih Bu Aleen. Harusnya Bu Aleen tidak perlu repot-repot sampai mengantarkannya sendiri pada saya. Ibu bisa meminta sekretaris Ibu untuk melakukannya".

Ray pun menanggapi dengan sopan sikap Aleena.

"Tidak papa. Saya sekalian kemari setelah dari bagian keuangan. Kalau begitu saya pergi dulu"

"Baik, Bu. Sekali lagi terima kasih"

Aleena hanya mengangguk dengan senyum tipis kemudian beranjak pergi dari hadapan Ray.

Bagaimana reaksinya setelah tahu tentang pak Dev nanti? Aku jadi tidak sabar melihatnya.

...****************...

Sore harinya, Dev kembali menjemput Aleena setelah jam pulang kerja. Dia menunggu diparkiran sampai Aleena datang.

"Hai. Apa kamu sudah menunggu lama?".

Aleena menyapa Dev dengan senyum begitu dia masuk ke dalam mobil.

"Tidak terlalu lama. Kita berangkat sekarang?"

Dev kembali berkendara setelah Aleena menganggukkan kepala. Dari kejauhan terlihat Ray yang sedang memperhatikan mobil Dev.

"Apa kamu ingin makan sesuatu?".

Dev bertanya disela-sela mengemudinya.

"Tidak. Makan dirumah saja. Bibi pasti sudah masak untuk kita".

Aleen menggelengkan kepala menanggapi ajakan Dev.

"Baiklah. Kita langsung pulang kerumah".

"Dev, apa kamu jadi bertemu keluargamu?", tanya Aleena dengan raut wajah penasaran.

"Ya, tadi aku pulang kerumah utama. Kenapa?"

Dev balik bertanya pada Aleena. Sesekali dia menoleh pada Aleena saat mengemudi.

"Uhm… tentang rencana pernikahan kita… bagaimana jika orang tuamu tidak setuju?Aku hanya anak adopsi dari keluarga Prasetyo. Apa orang tuamu bisa menerimaku?"

Aleena mengungkapkan sedikit tentang keraguannya pada Dev.

"Orang tuaku bukan orang yang akan mempermasalahkan hal seperti itu. Mereka selalu berpikiran terbuka. Jadi kamu tidak perlu khawatir".

Dev bicara dengan sikap tenang saat meyakinkan Aleena.

"Benarkah? Syukurlah jika memang begitu"

Dev terus berkendara sambil sesekali berbincang dengan Aleena. Tanpa terasa, mereka telah tiba dirumah. Aleen dan Dev langsung masuk setelah memarkirkan mobil.

"Kalian sudah pulang?"

Bibi menyambut kedatangan Dev dan Aleena.

"Iya, Bi. Ada apa Bi. Kenapa bibi terlihat bingung begitu?".

Aleena bertanya pada Bibi yang terlihat kebingungan.

"Itu Den, ada banyak kiriman barang tadi. Bibi tidak mengerti dan tidak berani membukanya juga, jadi semua masih ada disana".

Bibi menjelaskan pada Dev sambil menunjuk tumpukan kardus yang tertata rapih disalah satu sudut ruangan.

"Oh itu. Tolong minta ke tukang kebun untuk membantu memindahkannya keruang kosong diatas".

Dev meminta Bibi dengan sopan.

"Baik, Den"

Bibi pun langsung beranjak pergi dari hadapan Dev dan Aleen.

"Memangnya itu apa?", tanya Aleen dengan raut wajah penasaran.

"Hanya baju, sepatu dan tas untukmu"

"Apa?!"

Terpopuler

Comments

Kamiem sag

Kamiem sag

moga keluarga Dev tdk sombong

2024-03-13

0

fadzilah morat

fadzilah morat

best ceritanya

2024-03-04

0

Lilis Ilham

Lilis Ilham

senengnya aleen

2023-12-27

4

lihat semua
Episodes
1 Rencana Perjodohan Keluarga
2 Pesta Keluarga Sulistyo
3 Rencana Jahat Diana
4 Pengumuman Pertunangan
5 Putusnya Hubungan Aleena Dan Angga
6 Pertemuan Aleen Dan Dev
7 Harapan Aleena
8 Runtuhnya Kepercayaan
9 Pertemuan Dengan Fandy Handoko
10 Terungkapnya Kebenaran
11 Ajakan Menikah
12 Putusnya Hubungan Lama
13 Rumah Baru Dev
14 Bukankah Kamu Calon Istriku?
15 Shoping
16 Terkejutnya Ibu Dev
17 Awal Hubungan
18 Rencana Menikah
19 Hari Pernikahan Dev Dan Aleen
20 Tidur Bersama
21 Makan Siang Yang Manis Dari Dev
22 Peringatan Untuk Diana
23 Kepanikan Diana
24 Pertemuan Aleen Dan Keluarga Dev
25 Makan Malam Keluarga Dev
26 Percakapan Sebelum Tidur
27 Sarapan Pagi Bersama
28 Kunjungan Diana
29 Undangan Pesta Pertunangan Diana
30 Pertemuan Aleen Dan Citra
31 Kedatangan Citra Ke Kantor Aleen
32 Memilih Gaun
33 Pesta Pertunangan Diana Dan Angga
34 Pesta Pertunangan Diana Dan Angga Part 2
35 Pesta Pertunangan Yang Berantakan
36 Makan Malam Pinggir Jalan
37 Hadiah Kejutan Dari Dev
38 Permainan Opini Publik
39 Pertemuan Angga Dan Aleen
40 Rasa Percaya Diri Angga Yang Tinggi
41 Ungkapan Hati Aleen Pada Citra
42 Air Matamu Terlalu Berharga
43 Barang Yang Berasal Dari Sampah Harus Kembali Ke Tempat Sampah
44 Terkuaknya Hubungan Aleen Dan Dev
45 Pebisnis Gila Bucin Istri
46 Rencana Jahat Diana Dan Keluarganya
47 Undangan Makan Malam Diana
48 Tentang Barang Masa Kecil Aleen
49 Makan Malam Dengan Keluarga Diana
50 Upaya Diana Menggoda Dev
51 Hancurnya Keluarga Prasetyo
52 Terbukanya Hubungan Baru
53 Terungkapnya Identitas Aleena
54 Target Mainan Dev
55 Upaya Citra Mendekati Dev
56 Makan Siang Bersama
57 Hubungan Jarak Jauh
58 Kekesalan Dev
59 Krisis Perusahaan Angga
60 Aku Suka Jika Kamu Jahat Karena Aku
61 Akhir Untuk Diana
62 Tentang Masa Lalu Dev
63 Malam Pertama Aleen Dan Dev
64 Berakhirnya Keluarga Citra
65 Percakapan Aleen Dan Alex
66 Mengunjungi Rumah Lama Dev
67 Jalan-Jalan Ke Pantai
68 Perdebatan Dev Dan Ray
69 Rencana Pengembangan Yang Bocor
70 Demo Di Kota Tua
71 Penolakan Warga Kota Tua
72 Kunjungan Aleen Ke Desa
73 Hari Pertama Aleen Di Desa
74 Upaya Aleen Meyakinkan Genta
75 Cara Aleen Mengusir Fandy Handoko
76 Menyusun Rencana Pembangunan
77 Pergi Ke Kota Bersama Genta
78 Kedatangan Dev Ke Desa
79 Menuju Kehancuran Fandy
80 Kehancuran Fandy Handoko
81 Rencana Bisnis Dev Di Desa
82 Kembalinya Lidya Derisha
83 Kepulangan Dev Dan Aleen Ke Kota
84 Makan Siang Ray Dan Nina
85 Kegelisahan Dev
86 Hari Pertama Kembali Ke Kantor
87 Bingkisan Misterius Untuk Aleen
88 Teror Untuk Aleen
89 Menggunakan Kekuasaan Sang Ayah
90 Perselingkuhan Lidya
91 Rencana Pak Aditya
92 Ungkapan Cinta Dari Dev
93 Makan Siang Aleen Dan Dev
94 KDRT Dalam Rumah Tangga Lidya
95 Obsesi Lidya Pada Dev
96 Aleen Diculik
97 Upaya Dev Menyelamatkan Aleen
98 Upaya Dev Menyelamatkan Aleen 2
99 Penangkapan Lidya
100 Rencana Pak Aditya Menjatuhkan Dika
101 Kunjungan Ke Rumah Orang Tua Dev
102 Tamu Keluarga Dev
103 Pertemuan Aleen Dan Ayah Kandungnya
104 Cerita Pak Gustian
105 Kekhawatiran Dev
106 Tes DNA
107 Bagaimana Bisa Hubunganku Dan Dev Hanya Kekasih Padahal Kami Sudah Menikah?
108 Rumor Kantor
109 Aleen Hamil
110 Awal Mula Sikap Diluar Nalar Dev
111 Morning Sickness
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Rencana Perjodohan Keluarga
2
Pesta Keluarga Sulistyo
3
Rencana Jahat Diana
4
Pengumuman Pertunangan
5
Putusnya Hubungan Aleena Dan Angga
6
Pertemuan Aleen Dan Dev
7
Harapan Aleena
8
Runtuhnya Kepercayaan
9
Pertemuan Dengan Fandy Handoko
10
Terungkapnya Kebenaran
11
Ajakan Menikah
12
Putusnya Hubungan Lama
13
Rumah Baru Dev
14
Bukankah Kamu Calon Istriku?
15
Shoping
16
Terkejutnya Ibu Dev
17
Awal Hubungan
18
Rencana Menikah
19
Hari Pernikahan Dev Dan Aleen
20
Tidur Bersama
21
Makan Siang Yang Manis Dari Dev
22
Peringatan Untuk Diana
23
Kepanikan Diana
24
Pertemuan Aleen Dan Keluarga Dev
25
Makan Malam Keluarga Dev
26
Percakapan Sebelum Tidur
27
Sarapan Pagi Bersama
28
Kunjungan Diana
29
Undangan Pesta Pertunangan Diana
30
Pertemuan Aleen Dan Citra
31
Kedatangan Citra Ke Kantor Aleen
32
Memilih Gaun
33
Pesta Pertunangan Diana Dan Angga
34
Pesta Pertunangan Diana Dan Angga Part 2
35
Pesta Pertunangan Yang Berantakan
36
Makan Malam Pinggir Jalan
37
Hadiah Kejutan Dari Dev
38
Permainan Opini Publik
39
Pertemuan Angga Dan Aleen
40
Rasa Percaya Diri Angga Yang Tinggi
41
Ungkapan Hati Aleen Pada Citra
42
Air Matamu Terlalu Berharga
43
Barang Yang Berasal Dari Sampah Harus Kembali Ke Tempat Sampah
44
Terkuaknya Hubungan Aleen Dan Dev
45
Pebisnis Gila Bucin Istri
46
Rencana Jahat Diana Dan Keluarganya
47
Undangan Makan Malam Diana
48
Tentang Barang Masa Kecil Aleen
49
Makan Malam Dengan Keluarga Diana
50
Upaya Diana Menggoda Dev
51
Hancurnya Keluarga Prasetyo
52
Terbukanya Hubungan Baru
53
Terungkapnya Identitas Aleena
54
Target Mainan Dev
55
Upaya Citra Mendekati Dev
56
Makan Siang Bersama
57
Hubungan Jarak Jauh
58
Kekesalan Dev
59
Krisis Perusahaan Angga
60
Aku Suka Jika Kamu Jahat Karena Aku
61
Akhir Untuk Diana
62
Tentang Masa Lalu Dev
63
Malam Pertama Aleen Dan Dev
64
Berakhirnya Keluarga Citra
65
Percakapan Aleen Dan Alex
66
Mengunjungi Rumah Lama Dev
67
Jalan-Jalan Ke Pantai
68
Perdebatan Dev Dan Ray
69
Rencana Pengembangan Yang Bocor
70
Demo Di Kota Tua
71
Penolakan Warga Kota Tua
72
Kunjungan Aleen Ke Desa
73
Hari Pertama Aleen Di Desa
74
Upaya Aleen Meyakinkan Genta
75
Cara Aleen Mengusir Fandy Handoko
76
Menyusun Rencana Pembangunan
77
Pergi Ke Kota Bersama Genta
78
Kedatangan Dev Ke Desa
79
Menuju Kehancuran Fandy
80
Kehancuran Fandy Handoko
81
Rencana Bisnis Dev Di Desa
82
Kembalinya Lidya Derisha
83
Kepulangan Dev Dan Aleen Ke Kota
84
Makan Siang Ray Dan Nina
85
Kegelisahan Dev
86
Hari Pertama Kembali Ke Kantor
87
Bingkisan Misterius Untuk Aleen
88
Teror Untuk Aleen
89
Menggunakan Kekuasaan Sang Ayah
90
Perselingkuhan Lidya
91
Rencana Pak Aditya
92
Ungkapan Cinta Dari Dev
93
Makan Siang Aleen Dan Dev
94
KDRT Dalam Rumah Tangga Lidya
95
Obsesi Lidya Pada Dev
96
Aleen Diculik
97
Upaya Dev Menyelamatkan Aleen
98
Upaya Dev Menyelamatkan Aleen 2
99
Penangkapan Lidya
100
Rencana Pak Aditya Menjatuhkan Dika
101
Kunjungan Ke Rumah Orang Tua Dev
102
Tamu Keluarga Dev
103
Pertemuan Aleen Dan Ayah Kandungnya
104
Cerita Pak Gustian
105
Kekhawatiran Dev
106
Tes DNA
107
Bagaimana Bisa Hubunganku Dan Dev Hanya Kekasih Padahal Kami Sudah Menikah?
108
Rumor Kantor
109
Aleen Hamil
110
Awal Mula Sikap Diluar Nalar Dev
111
Morning Sickness

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!